• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar tentang Sosiologi Agama

N/A
N/A
Yoga Virgoz

Academic year: 2023

Membagikan "Belajar tentang Sosiologi Agama"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Agama merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang perlu di pelajari oleh antropolog ataupun para ilmuwan social lainnya .Di dalam

kehidupan masyarakat,agama muncul karena sifat ketauhidan masyarakat tersebut.Oleh karena itu agama perlu di pelajari dan dihayati oleh manusia karena kebutuhan manusia terhadap sang maha pencipta.

Di dalam agama di jumpai ungkapan materi dan budaya dalam tabiat manusia serta dalam sistem nilai,norma,moral,etika,kajian agama,khususnya agama islam merupakan kebutuhan hidup bagi masyarakat Indonesia.khususnya mayoritas.

Oleh karena itu,kajian agama seperti Islam,Budha,Hindu tidak hanaty sebatas konsep saja,teori dan aspek-aspek kehidupan manusai serta aspek-aspek kehidupan manusia beserta hukumnya,tapi harus dihayati dan di renungi untuk diamalkan dalam kehidupan manusia.Ide-ide keagamaan dan konsep-konsep keagamaan itu tidak di paksa oleh hal-hal yang bersifat fisik tapi bersifat rohani.Karenanya agama merupakan suatu institusi ajaran yang menyajikan lapangan ekspetasi dan impikasi yang begitu halus yang berbeda dengan suatu konsep hokum atau undang-undang yang di buat oleh masyarakat

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana Ruang Lingkup Sosiologi Agama?

 Bagaiaman Wilayah Kajian Sosiologi Agama ? 1.3 Tujuan Penulisan

 Memahami dan mengetahui ruang lingkup kajian sosiologi agama

 Memahami dan Mengetahui wilayah kajian sosiologi agama

(2)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ruang Lingkup Agama

Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup : a. Hubungan manusia dengan tuhannya

Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri manusia kepada tuhannya.

b. Hubungan manusia dengan manusia

Agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan dan kemasyarakatan. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran agama mengenai hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagai contoh setiap ajaran agama mengajarkan tolong- menolong terhadap sesama manusia.

c. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya.

Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya 1

d. Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat

Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan- persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat dipecahakan secara empiris karena adanya keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan fungsinya sehingga masyarakat merasa sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :

 Fungsi edukatif.

Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas- petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama

1 Hendropuspito. 1983. Sosiologi Agama. Yogyakarta: kanisius

(3)

dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.

 Fungsi penyelamatan.

Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan Penyucian batin.

 Fungsi pengawasan sosial (social control) Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :

Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.Agama mengamankan dan melestarikan kaidah- kaidah moral (yang dianggap baik)dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.

 Fungsi memupuk Persaudaraan.

Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia- manusia yang didirikan atas unsur kesamaan. Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalism, komunisme, dan sosialisme. Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll. Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama

 Fungsi transformatif.

(4)

Fungsi transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.

Sedangkan menurut Thomas F. O’Dea menuliskan enam fungsi agama dan masyarakat yaitu:

1. Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.

2. Sarana hubungan transendental melalui pemujaan dan upacara Ibadat.

3. Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.

4. Pengoreksi fungsi yang sudah ada.

5. Pemberi identitas diri.

6. Pendewasaan agama.

Sedangkan menurut Hendropuspito lebih ringkas lagi, akan tetapi intinya hampir sama. Menurutnya fungsi agama dan masyarakat itu adalah edukatif, penyelamat, pengawasan sosial, memupuk persaudaraan, dan transformatif[11].Agama memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan masyarakat, karena agama memberikan sebuah system nilai yang memiliki derivasi pada norma-norma masyarakat untuk memberikan pengabsahan dan pembenaran dalam mengatur pola perilaku manusia, baik di level individu dan masyarakat.Agama menjadi sebuah pedoman hidup singkatnya. Dalam memandang nilai, dapat kita lihat dari dua sudut pandang.

Pertama, nilai agama dilihat dari sudut intelektual yang menjadikan nilai agama sebagai norma atau prinsip. Kedua, nilai agama dirasakan di sudut pandang emosional yang m enyebabkan adanya sebuah dorongan rasa dalam diri yang disebut mistisme.

e.Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan Manusia

Sebagaimana telah dijelaskan dari pemaparan diatas, jasa terbesar agama adalah mengarahkan perhatian manusia kepada masalah yang penting yang selalu menggoda manusia yaitu masalah “arti dan makna”. Manusia membutuhkan bukan saja pengaturan emosi, tetapi juga kepastian kognitif tentang perkara-perkara seperti kesusilaan, disiplin,

(5)

penderitaan, kematian, nasib terakhir. Terhadap persoalan tersebut agama menunjukan kepada manusia jalan dan arah kemana manusia dapat mencari jawabannya. Dan jawaban tersebut hanya dapat diperoleh jika manusia beserta masyarakatnya mau menerima suatu yang ditunjuk sebagai “sumber” dan “terminal terakhir” dari segala kejadian yang ada di dunia. Terminal terakhir ini berada dalam dunia supra-empiris yang tidak dapat dijangkau tenaga indrawi maupun otak manusiawi, sehingga tidak dapat dibuktikan secara rasional, malainkan harus diterima sebagai kebenaran. Agama juga telah meningkatkan kesadaran yang hidup dalam diri manusia akan kondisi eksistensinya yang berupa ketidakpastian dan ketidakmampuan untuk menjawab problem hidup manusia yang berat.

Para ahli kebuadayaan yang telah mengadakan pengamatan mengenai aneka kebudayaan berbagai bangsa sampai pada kesimpulan, bahwa agama merupakan unsur inti yang paling mendasar dari kebudayaan manusia, baik ditinjau dari segi positif maupun negatif. Masyarakat adalah suatu fenomena sosial yang terkena arus perubahan terus-menerus yang dapat dibagi dalam dua kategori : kekuatan batin (rohani) dan kekuatan lahir (jasmani). Contoh perubahan yang disebabkan kekuatan lahir ialah perkembangan teknologi yang dibuat oleh manusia. Sedangkan contoh perubahan yang disebabkan oleh kekuatan batin adalah demokrasi, reformasi, dan agama. Dari analisis komparatif ternyata bahwa agama dan nilai-nilai keagamaan merupakan kekuatan pengubah yang terkuat dari semua kebudayaan, agama dapat menjadi inisiator ataupun promotor, tetapi juga sebagai alat penentang yang gigih sesuai dengan kedudukan agama.

Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor).Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat, pengaruh yang bersifat integratif.Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem

(6)

kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.

Fungsi Disintegratif Agama adalah, meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat.

Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.

f. Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Sosial

Didalam ajaran sosiologi kita mengenal pengertian stratifikasi sosial yang mempunyai pengertian yaitu, susunan berbagai kedudukan sosial menurut tinggi rendahnya dalam masyarakat. Seorang pengamat menggambarkan masyarakat sebagai suatu tanda yang berdiri yang mempunyai anak tanggga-anak tangga dari bawah keatas.

Stratifikasi sosial itu tidak sama antara masyarakat satu dengan yang lain karena setiap masyarakat mempunyai stratifikasi sosialnya sendiri . Jika jarak antara tangga yang satu dengan anak tangga yang ada diatasnya ditarik horizontal, maka terdapat suatu ruang.

Ruang itu disebut lapisan sosial. Jadi lapisan sosial adalah keseluruhan orang yang berkedudukan lapisan sosial setingkat .

Contoh pengaruh agama terhadap stratifikasi pada golongan petani, sikap mental golongan petani terbentuk oleh situasi dan kondisi dimana mereka hidup, yang antara lain adalah faktor klimatologis dan hidrologis seperti musim dingin dan musim panas, yang sejalan dengan musim kering dan musim penghujan. Golongan petani selalu bergumul dengan pemainan hukum alam (pertanian). Hukum cocok tanam kadang sulit diperhitungkan secara cermat selalu bersandar pada kedermawanan alam yang datang lambat & tidak menentu. Maka kaum petani lebih cenderung untuk mendayagunakan kekuatan-kekuatan magis (supra-empiris) guna membantu mereka dalam menentukan hari yang tepat. Semangat religius golongan petani itu terlihat dari pengadaan sejumlah pesta pertanian pada peristiwa penting, misalnya kaum petani di Indonesia mengadakan

(7)

selamatan pada saat menanam benih dan waktu panen, sampai sekarang ini banyak petani di Indonesia masih mengadakan ritual tersebut.

g. kelestarian agama dalam masyarakat

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kemudian lahir pemikiran-pemikiran yang berlandaskan pada pemikiran sekuler seperti pemikiran Max Weber yang mengatakan bahwa pada masyarakat modern agama akan lenyap karena pada masyarakat modern dikuasai oleh teknologi dan birokrasi. Tetapi pemikiran tersebut itu belum terbukti dalam kurun waktu terkhir ini. Sebagai contoh yang terjadi di negara-negara komunis seperti Rusia, RRC, Vietnam yang menerapkan penghapusan agama karena tidak sesuai dengan ideologi negara tersebut, tetapi beberapa orang berhasil mempertahankan agama tersebut, bahkan umat beragama semakin meningkat. Dengan mengirasionalkan agama bahwa agama adalah sesuatu yang salah dalam pemikiran, tetapi dengan sendirinya umat beragama dapat berpikir dan mengetahui apa yang dipikirkan mengenai agama. Sehingga umat beragama dapat memahami apa arti sebuah agama dam manfaatnya.

Karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang demikian dinamis, teori- teori lama kemudian mengalami penyempurnaan dan revisi. Bukan pada tempatnya membandingkan kebenaran ilmu pengetahuan dengan kebenaran yang diperoleh dari informasi agama. Pemeluk agama meyakini kebenaran agama sebagai kebenaran yang bersifat kekal, sementara kebenaran ilmu pengetahuan bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan kemampuan pola pikir manusia. Ilmu pengetahuan sendiri sebenarnya bisa menjadi bagian dari penafsiran nilai-nilai agama. Sepertia yang dikatakan David Tracy bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung dimensi religious, karena untuk dapat dipahami, dan diterima diperlukan keterlibatan diri dengan soal Ketuhanan dan agama.

(8)

Adapun wilayah kajian Sosiologi Agama, meliputi 2: A. Perwujudan agama di kepulauan Indonesia.

Agama di masyarakat Indonesia sangatlah banyak,tidak hanya agama-agama yang diakui secara formal saja,tapi juga bentuk agama yang secara antropologis dapat dikategorikan sebagai agama.Agama formal adalah agama yang diakui secara hukum di Indonesia,yaitu Islam,Protestan,Katolik,Hindu,Budha,KhongHucu.Agama Antropologis adalah semua fenomena kepercayaan yang ada di masyarakat yang memenuhi kriteri atau sebuah agama menurut ilmu antropologi.Untuk mengukur suatu kepercayaan masyarakat itu termasuk agama atau bukan,adalah apabila kepercayaan tersebut mempunyai criteria agama menggunakan berbagai metode yang ada dalam mengkalsifikasikan nya.

Pengidentifikasian gejala-gejala gama pada kategori yang bisa dijadikan bahan penelitian agama ,yaitu sebagai berikut :

a) Agama masyarakat daerah : Agama yang dianut oleh penduudk local di suatu daerah ternetu di Indonesia.Agama-agama tersebut sekaligus menjadi cirri khas dari komunitas tersebut dan biasanya tidak di sebarkan kekomunitas lain atau ke daerah lain .Contohnya,agama masyarakat Tengger di Jawa Timur,agama Sunda Wiwitan pada masayarakat Baduy di Jawa Barat,agama Pelbegu pada masyarakat batak di Sumatera Utara,agama Kaharingan pada masyarakat Dayak di Klaimantan,dan Agama Aluk Tadalo pada masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan.

b) Agama Hindu Budha dan Aliran-aliranya.Agama Hindu Budha adalah agama yang bersal dari daerah yang sama, yaitu semenanjung Asia Selatan (India).Kedatangannya ke Indonesia sudah berabad-abad yang lampau.Agama ini diakusi sebagai agama asing pertama yang memasuki wilayah Indonesia terutam di pulau Jawa.Baik agama Hidnu atau Agama Budha yang memiliki Aliran-aliran keagamana (madzhab) atau skete.Pada agama-agama hidnu dikenal ada aliran hindu Dharma,Madzhab Shiwa,Madzhab Whisnu,Madzhab Sakta .Pada agama Budha,ada aliran Mahayana ,Hina yana, Teravada, Tantrayana dan lain-lain.Pertemuan antar dua buadyaa akan melahirkan bentuk

2 Dr.H.Dadang Kahmad ,M.Si,Sosiologi Agama (Bandung,Pt Remaja Rosdakarya,2000) Hal.93

(9)

interaksi,yang selanjutnya saling berpengaruh .Maka terjadilah variasi-variasi local dalam keberagaman masyarakat.

c) Agama Islam serta Madzhab-madzhab nya Meimiliki berbagai aliran berdasarkan bidang- bidang keagamaan.Aada aliran dalam bidang teologis : Aliran Sunny dan prinsip-prinsip ajarannya,aliran Aliran Syi’ah dan prinsip-prinsip ajaran-ajarannya ,Aliran Mu’tazilah dan prinsip-prinsip ajaran-ajarannya,dan Aliran Mu’tadaliyah dan prinsip-pronsip ajaran ajarannya.Dalam Bidang Fiqih: Maadzhab Imam Syafi’I ,Madzhab Imam Maliki,Madzhab Imam Hambali dan Madzhab Imam Hanafi. Dalam bidang Tasawuf : Tarekat Qodariyyah,Tarekay Naqsabandiyyah, Tarekat Idrisiyyah dll.

d) Agama Kristen : Agama Katolik banyak dianut oleh penduduk Indonesiabagian timur terutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya,sedangkan Kristen Protestan banyak di peluk oleh bagan utara Indonesia terutama di Provinsi Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

e) Taoisme dan Kung Fu-Tze . Kedua agama ini berasal dari China,diakui keberadaanya senbagai salah satu agama resmi di Indonesia ,walaupun secara politis mereka bergabung dalam sakte Agama Budha,sebagaian masih menerima karena menurut mereka agama budha masih mempengaruhi agama tersebut,namun untuk ebebrapa masih belum bisa menerima karena kepercayaan maupun dalam tata cara beribadahanya.

f) Agama-agama Campuran.Maksudnya adalah agama yang di peluk oleh suatu masyarakat yang didalamnya mengandung keprcayaan agama yang bermacam-macam.Timbunya agama camouran merupakan suatu konsenkuensi dari adanya pertemuan agama-agama besar tertentu di suatu daerah atau pertemuan anatara agama besar dengan keprcayaan local.Fenomena unik itu dapat di temukan di daerah-daerah tertentu yang anggota masyarakat nya cenderung kompromistis dan adaptif dalam Bergama,misalnya terlihat pada ajaran agama Jawa-Sunda di daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah,agama Madrasme di kabupaten Kuningan.3

B. Penelitian mengenai berbagai kepercayaan.

Penelitian tentang berbagai keprcayaan ini terutama ditunjukan untuk memperoleh informasi mengenai kepercayaan yang berhubungan dengan hal-hal berikut :

(10)

a) Berbagai kekuatan gaib yang di percaya oleh kebanyakan masyarakat.Dalam konsepsi Durkheim4 ,Kekuatan gaib disebut sebagai objek-objek keramat yang di setiap tempat mempunyai ciri khas masing-masing,Kepercayaan terhadap berbagai kekuataan gaib itu meliputi kepercayaan terhadap tuhan,dewa-dewa,peri-peri, dsb.kekuatan-keuatan gaib itu di percaya bisa memberikan pertolongan kepada manusia,yaitu dalam keadaan kritis yang berada di luar batas wilayah kemampuan manusia.

b) Alam Semesta,Menurut berbagai kepercayaan yang tumbuh di masyarakat alam ini diciptakan oleh Tuhan.Wujud alam semesta pada masyarakat sederhana di percayai terdiri dari 3 bahan bagian

 Alam Atas ,Yang di percayai sebagai tempat tinggal para ruh suci,dewa-dewi Tuhan yang MahaKuasa :Malaikat dan mahluk gaib yang berpengarai baik yang selalu membantu manusia.

 Alam Tengah,adalah alam nyata yang di pakai sebagai tempat tinggal manusia ,hewan,tumbuhan serta yang lainnya.

 Alam Bawah,di percayai sebagai tempat tinggal roh-roh jahat .

Kehidupan manusia di wilayah tarik-menarik anatara pengaruh kekuatan Alam atas dan Alam Bawah .Keadaan ini berpengaruh pada perilaku beribadah manusia .Ketika berhubungan dengan Alam Atas ,ia memohon perlindungan : dan ketika berhubungan dengan Alam Bawah,ia meminta penghuni nya agar tidak menggangu kehidupannya.

 Hakikat dan peranan manusia di alam semesta ini.Menurut konsepsi agama- agama besar, manusia adalah mahluk yang paling mulia dan paling dekat keududukannya dengan Tuhan.Manusia bertugas mengatur dan memimpin mahluk-mahluk lainnya.Dalam Agama Islam,Manusia mempunyai peranaan ganda di satu pihak sebagai hamba yang harus selalu mengabdi kepada tuhan,dan diantara lain pihak mempunyai kedudukan sebagai khalifah di muka bumi sebagai wakil Tuhan dalam memakmurkan dan mengelola bumi ini.

4 Emile Durkheim, The Elemntary Forms Of the Religious Life A Free Press Paperback,MacMilan Publishing Cop.Inc.1915,hal 121.

(11)

C. Penelitian mengenai pranata keagamaan.

Pranata adalah suatu system norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat5. Dalamdataran yang lebih konkret, pranata di uraikan dalam berbagai lembaga sosial ; yang lebih konkret lagi dalam bentuk organisasi sosial yang memenuhi segala kebutuhan manusia.

Setiap hari manusia sering berinteraksi dengan sesamanya dalam rangka hidup bermasyarakat.Hubungan antara individu itu adakalanya berpedoman pada pola – pola hubungan yang resmi, ada kalanya berpedoman pada pola – pola yang tidak resmi.

Sistem wahana yang memungkinkan waraga masyarakat itu melakukan interaksi dengan pola – pola resmi, dalam bahasa ilmu sosial disebut pranata (institution)

Pranata sosial yang berhubungan dengan kehidupan beragama dari suatu masyarakat meliputi segala pemenuhan kebutuhan anggota masyarakat tersebut dalam mengabdi kepada tuhan mereka. Untuk keperluan operasional penelitian agama, pranata – pranata yang berhubungan dengan kehidupan beragama suatu masyarakat dapat di uraikan sebagai berikut.

a) Ibadah: yaitu bentuk usaha manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada tuhannya. Banyak bentuk ritual yang berbeda antar satu agama dengan agama yang lainnya sesuai dengan kepercayaan agama tersebut. Ibadah merupakan aspek keberagaman manusia yang paling dapat diamati dan diukur, dan merupakan aspek beragama yang paling mudah diamati perbedaan nya antara satu agama dengan agama lainnya. Bahkan, aspek ibadah inilah yang paling banyak menyebabkan timbulnya konflik antar kelompok aliran agama yang berbeda. Menurut sifat penugasannya kepada umat beragama, ibadah di bagi dua: ibadah khusus dan ibadah umum. Ibadah dalam arti khusus adalah ibadah yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhannya. Sedangkan ibadah dalam arti umum ialah ibadah yang menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia lainnya atau manusia dengan berbagai makhluk tuhan lainnya. Dalam agama islam, ibadah khusus disebut ibadah

(12)

mahdhah yang dinyatakan dalam bentuk salat wajib dan salat sunat, saum, zakat, dan ibadah haji kebaitullah. Sedangkan ibadah umum disebut ibadahghairmahdhah, yaitu semua perilaku manusia yang diawali niat untuk mengabdi kepada allah, walaupun perilaku itu sebagai perilaku yang biasa.

b) Pendidikan agama dan dakwah. Setiap agama mempunyai ajaran berkenaan dengan keharusan bagi pemeluknya untuk menyebarkan ajaran agama kepada manusia supaya manusia meyakini dan menjadi pemeluk baru agama tersebut. Ajaran itu disebut misi atau dakwah. Realisasi dari ajaran penyebaran itu ada yang dalam bentuk pendikan formal – ada juga dalam bentuk pendidikan agama yang tidak formal – seperti majelis taklim,kataketik,dakwah,atau khotbah–khotbah di gereja, masjid, pura, dan kuil. Dalam penelitian agama, yang diteliti itu bisa IAIN, sekolah teologia Kristen, madrasah Aliyah, efektivitas program D2 guru agama, fakultas ushuluddin, atau jurusan perbandingan agama di 14 IAIN seluruh Indonesia; bisa juga mengenai metode dakwah yang cocok bagi masyarakat pedesaan, materi dakwah, dari yang disenangi, atau pesantren kilat yang diselenggarakan bagi kalangan eksekutif.

c) Hukum dan pengadilan agama.Penelitian mengenai lembaga hukum atau peradilan agama merupakan penelitian yang menarik karena keduanya berfungsi mengatur kehidupan masyarakat beragama. Peran pengadilan agama sangat besar dalam kehidupan masyarakat pemeluk agama tersebut. Dikalanganpenganut agama, umpamanya, suatu perkara dianggap tidak sah kalau tidak diputuskan melalui hukum agama. Maka peranan hakim agama dan pengadilan agama sangat menentukan bagi keteraturan suatu masyarakat islam. Juga sangat menentukan ketenteraman hati setiap pemeluk agama tersebut.

d) Partai politik yang berdasarkan agama. Banyak pemimpin agama menjadi pemimpin dari suatu partai politik. Banyak juga partai politik didirikan utntuk menjadi wadah aspirasi umat beragama dalam menyuarakan hak – haknya dalam pemerintahan e) Ekonomi yang berdasarkan agama. Konsep ekonomi berdasarkan suatu ajaran agama

menarik untuk diteliti. Agama agama tertentu memang memiliki konsep ekonomi

(13)

bagi kesejahteraan pemeluknya. Dalam ajaran islam, umpamanya, ada keharusan mengeluarkan zakat bagi pemeluknya yang mempunyai harta sampai batas yang ditentukan. Ada juga ajaran muamalah dalam fikih islam yang mengatur ekonomi umat, seperti aturan perbankan dan aturan jual beli sewa menyewa.

f) Keluarga. Ajaran agama mengenai keluarga biasanya diwujudkan dalam system kekerabatan yang dianut oleh suatu masyarakat. Cara memilih jodoh, tentang orang – orang yang boleh dinikahi, hubungan antara anggota keluarga –keluarga di suatu rumah tangga, juga hubungan antara anggota kekerabatan. Dalam hal ini ada yang di sebut genekologi. Genekologi berkaitan dengan upaya penelusuran aspek kerununan dari suatu kelompok keagamaan. Sosial.Kehidupan social masyarakat beragama bisa dijadikan sasaran penelitian sosiologi agama. Begitu juga interaksi antar pemeluk agama atau pemeluk kelompok dalam suatu agama atau antara pemeluk suatu kelompok agama tertentu dengan penganut kelompok agama yang lain. Hal ini, misalnya tentang kehidupan sosial, termasuk sistem pengelolaan orang – orang miskin dan anak – anak terlantar.

g) Pertahanan. Konsepsi ajaran agama mengenai peperangan suci dalam rangka mempertahankan keutuhan komunitas umat beragama biasanya dinyatakan dalam bentuk organisasi – organisasi partisan atau dalam bentuk martir – martir. Konsep

“jihad” dalam agama islam sering direalisasikan dalam bentuk kegiatan– kegiatan bawah tanah menentang suatu pemerintahan suatu Negara yang sedang berkuasa.

Banyak juga bahan kajian yang menarik berkenaan dengan perwujudan ajaran agama apapun dalam mempertahankan eksistensi kemurnian ajaran atau keutuhankomunitaspemeluknya.

h) Ilmupengetahuan. Tentang yang satu ini banyak sasaran kajian yang berbentuk buku–

buku atau kitab–kitab yang ditulis oleh para pemipin agama atau ilmuan suatu agama sebagai bentuk perwujudan gagasan–gagasan.Atau bisa juga diteliti peranan agama dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan disuatu masyarakat beragama.

i) Kesusastraan.Penelitian kesusastraan keagamaan sangat menarik karena kesusastraan hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan beragama, bahkan kitab– kitab suci

(14)

kitab dan mantera – mantera serta doa – doa disusun dalam bahasa yang paling indah dan baik.

j) Kesenian. Banyak kesenian yang dikaitkan dengan agama tertentu, bahkan kesenian yang digunakan sebagai pengiring ritual dalam suatu agama.Ada juga kesenian sengaja dibuat sebagai identifikasi suatu kelompok keagamaan, misalnya kesenian dalam lukisan, kesenian dalam tarian, kesenian dalam suara, kesenian dalam pahatan dan kesenian tulisan (kaligrafi).

D. Penelitian mengenai organisasi-organisasi yang berhubungan dengan suatu agama.

Organisasi–organisasi yang berhubungan dengan suatu Agama dibuat dalam bentuk kelembagaan formal yang berhubungan dengan pemerintah atau non pemerintahan seperti di bawah ini :

a. Departemen Agama Repubik Indonesia dari tingkat pusat hingga tingkat daerah : Kantor Agama Negeri Pusat,Knwil Depag tingkat Provinsi,Kandep sampai KUA di tingkat kecamatan.

b. Majelis Ulama Indonesia (MUI)MUI tingkat Provinsi,MUI tingkat kabupaten MUI di tingkat kecamatan samapai ke desa-desa.Kajian di focuskan pada sejarah berdirinya kegiatan-kegaiatannya ,berbagai keputusan yang menyangkut situasi tertentu dan pada waktu tertentu.Seperti fatwa mengenai politik, makanan, pendidikan ,ekonomi ,sosial dalam waktu tertentu :juga respon umat islam terhadap dikeluarkannya fatwa tentang peristiwa atau produk tertentu.

c. Persatuan Gereja Indonesia.Misalnya tentang sejarah dan fungsi Persatuan Gereja Indonesia,struktur Hirarkinya,peranan bagi umat kristiani,dan bagaiamana Hubungan nya dengan Dewan Gereja Dunia.

d. Wali Gereja Indonesia.Misalnya penyebaran agama katolik,fungsinya dalam pembinaan umat katolik,dan hubungan nya dengan Wali Gereja Indonesia dengan organisasi-organisasi umat Katolik seperti Uskup dan Uskup agung.

e. Organisasi – organisasi pendidikan keagamaan ,Seperti IAIN, STT, Seminari, STHD .Juga penelitian tentang proses belajaranya,tentang perannya dalam pengembangan agama dan pencetakan masyarakat agama.

(15)

f. Organisasi-organisasi keagamaan ,misalnya Ahmadiyah,Orde Jesuit,Gereja Pnatekosta,dan lain-lain.Begitu juga sejarah tentang berdirinya,penyebarannya dan perkembangannya.

g. Organisasi-organisasi politik yang didasarkan pada suatu agama :misalnya Nahdatul Ulama,Perti,Parkindo,PPP.terutama bagaimana hubungannya agama dengan perilaku politik penganutnya.

h. Organisasi-organisasi sosial keagamaan : seperti Muhammadiyah dan Salib Suci.Penelitian hubungan dengan keyakinan tertentu dengan kehidupan sosial yang di manefistasikan dalam bentuk organisasi sosial merupakan penelitian yang sering dilakukan oleh para sarjana barat.

E. Penelitian mengenai berbagai peranan dalam keagamaan.6

a. Ulama atau Pendeta ,sebagai pemimpin agama,tentu mempunyai charisma dan kewibawaan yang tercermin dari adanya ketaatan umat dalam melaksanakan perintah agama.Setiap pemimpin agama akan mempunyai interpetasi yang khas tentang ajaran agamanya.Maka penelitian terhadap variasi pemikiran pemimpinan agama tersebut

b. Peranan pengajar agama dan ahli dakwah.Pengajar agama,adalah orang yang mempunyai kekhusan dalam bidang keagamaan .Mereka mempunyai status tertentu di masyarakat : latar belakang pendidik agama akan berpengaruh terhadap keberhasilan kerjanya .

c. Pejabat-pejabat dalam bidang agama.Yang di maksud dengan pejabat dalam bidang agama adalah aparatur pemerintah yang mengurus agama,Menteri Agama,Direktur Jenderal,Direktur,Kepala Kantor Wilayah,Kepala Bidang,Kepala Bagian,petugas KUA,Amil dan Lebe,sampai Modin dan petugas kuburan.

d. Pendeta-pendeta asing.Di kalangan agama Kristen baik Katolik maupun Protestan terdapat pendeta dan pastur dari bangsa asing,terutama dari Eropa dan Amerika.Para pendeta itu kadangkala menjadi pemimipin dalam keuskupan wilayah gerejani.

(16)

e. Pengarangan-pengarangan tulisan agama : Misalnya pengarang tafsir kitab suci Al-Qur’an ,tafsir bible,pengarang ilmu kalam,pengarang ilmu fikih,pengarang cerita keagamaan ,penulis sejarah islam,serta penulis syair-syair serta kesusteraan keagamaan.

f. Abangan dan Santri.Kedua kategori ini mengacu pada tingkat komitmen kebergamaan di kalangan pemeluk islam di pulau jawa,Abangan di identifikasikan sebagai pemeluk islam yang sedikit menegtahui tentang ajaran islam dan sedikit mengetahui tentang ajaran islam dan sedikit melaksanakan ajarannya.Sedangkan Santri diidentfiikasikan pemeluk islam ,pengetahuannya akan islam luas,taat melaksanakan perintah Nya

g. Awam dan terpelajar. Kalangan awam biasanya lebih textual,lebih menitik beratkan pada pengamalan.Berbeda dengan terpelajar mereka lebih banyak membicarakan interpretensi ajaran sehingga lebih cenderung berdiskusi dari pada melaksanakannya.

F. Penelitian mengenai agama dan pelapisan sosial.

Pelapisan sosial merupakan gambaran mengenai strukutur kehidupan sosial masyarakat.Pelapisan sosial bisa di dasarkan pada keadaan ekonomi,politik,pendidikan atau berbagai tingkatan kedalam pengaruh agama.Pelapisan sosial berdasarkan keadaan ekonomi bisa melahrikan 3 lapisan : kaya,menengah dan kurang mampu.Pelapisan sosial berdasarkan pendidkan akan melahrikan kategori masyarakat yang terpelajar dan kurang terpelajar.

G. Penelitian mengenai agama dan masyarakat daerah.

Masyarakat yang mendiami suatu daerah tertentu,saling berinteraksi memakai pola dan sistem budaya yang sama ,dan dikuti oleh adat istiadat yang disepakati bersama Masyarakat daerah biasanya bersifat homogen : tidak terlalu banyak variasi dalam bidang-bidang kehidupannya.Menurut para peneliti,situasi tekno-ekonomi setempat, keadaan sosial dan kernagka buday memberi pengaruh terhadap type kebergaman masyarakat tersebut.Maka dapat di asumsikan bahwa budaya lokal mempengaruhi pola- pola perwujudan keberagaman anggota masyarakat di suatu daerah.

H. Penelitian mengenai agama dan golongan sosial.

(17)

Budaya kelompok memberikan ciri tertentu pada kelompok tertentu sehingga membedakan dari kelompok sosial yang lain ,berlaku kepada setiap aspek kehidupan anggota kelompok termasuk aspek keberagaman.Contohnya : masyarakat petani yang sumber penghasilannya di dapat dari bercocok tanam dan sangat tergantung pada pergantian musim,memiliki pengharapan dan ketergantungan yang kuat kepada yang Maha Kuasa, mereka menunjukan totalitas,karena datangnya musim tidak teratur yang terkadang mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda tetapi kadnag juga menyebabkan kerugian yang terkira.ia merasa nasibnya lebih tergantung pada musim yang tidak bisa di control oleh dirinya sendiri.

Berbeda dengan kelompok masyarakat yang mata pencaharian sebagai pedangan.Seorang pedagang bisa memperhitungkan usahanya itu berdasarkan logika dan ilmu pengetahuan .Keuntungan dan kerugian bisa di prediksi dan di rasionalisasikan .Maka kehidupan ekonomi mereka tidak terlalu tergantung pada Yang MahaKuasa .Maka dari itu pedagang dalam menghayati agamanya lebih rasional dan tidak terlalu totalitas.

I. Penelitian mengenai gerakan keagamaan.

Gerakan ini berupa ketidakpuasan terhadap kesewenang-weangan penguasa atau perlawanan terhadap tuan tanah atau berupa protes terhadap ketidakpuasan sosial bahkan ketidakpuasan terhadap ajaran agama yang tidak terlalu mendominasi kehidupan manusia .Sebagai kerangka acuan untuk bertindak ,agama memiliki kekuatan yang luar biasa ketika sudah menjadi factor pemicu gerakan sosial.Agama bisa dijadikan sebagai factor pencetus sentiment dari awal sebuah gerakan sosial,bisa dijadikan alat pengumpul massa,bisa di jadikan ideology dalam suatu pemberontakan.

J. Penelitian mengenai perasaan dan pengalaman keagamaan.

Pengalaman keagaman itu bersifat pribadi dan unik,artinya pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut suatu agama berbeda dengan pengalaman keagaman yang lainnya.Oleh karena itu setiap orang beragama yang selalu melaksanakan ajaaran agamanya,akan memperoleh pengalaman keagamaan yang berbeda.

(18)

Perasaan religious adalah suatu set keadaan batin manusia beragama sebagai konsenkuensi dari keberagamannya itu.Menurut Emile Durkheim perasaaan religious merupakan inti keberagaman yang mucnul dari emosi keagamaan.Dalam istilah isalam,ihsan yang artinya merasakan kehadiaran Tuhan di hati manusia.Pengalaman dan perasaan religious seseorang akan muncul ketika iya berdoa atau melaksanakan ibadah di tempat tertentu,Akan menimbulkan pengalaman yang menarik.

K. Penelitian mengenai agama sebagai motivasi untuk bertindak.

Segala kegiatan individu, di suatu masyarakat yang sengaja dan berpola,yang kemampuan melakukannya dari hasil belajar dan tindakannya mengandung impikasi budaya pada anggota masyarakat lainnya.Sebagaimana yang di ketahui agama merupakan sumber nilai dari sistem budaya anggota masyarakat tertentu yang dapat dijadikan pedoman terpola bagi anggota masyarakat untuk melakukan segala tindakan yang tidak tertendali.

L. Penelitian mengenai peranan agama dalam perubahan sosial.7

Pembangunan masyarakat sebagai sebuah perubahan sosial yang di rencanakan,banyak melibatkan unsur-unsur sosial,termasuk para pemeluk agama ,baik sebagai subjek atau sebagai objek Keterlibatan pemeluk agama bisa dalam proses perencanaan,pelaksanaan atau pemanfaaatan hasil-hasil pembangunan,baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat .Masyarakat Bergama mempertanyakan niali keabsahan berbagai perubahan yang menimpa mereka kepada para pemimpin pemuluk agama.Terutama bagi masyarakat pedesaan,agama masih dijadikan sebnagai refensi utama bagi tindakan-tindakan mereka ,boleh atau tidaknya partisifasi dalam perubahan sosial bergantung pada ajaran agama yang mereka yakini.Di dalam hal tersebut juga dikemukan pernanan tokoh-tokoh agama(santri,kiyai dan ulama) dalam memberikan motivasi terhadap umat agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat.

M. Penelitian mengenai agama sebagai faktor integrasi masyarakat.

Ketika bangsa Indonesia baru beridiri,para pejuang kemerdekaan menggunakan kesamaan agama untuk menyatukan langkah perjuangan dalam mengusir kaum penjajjah

7 Op,cit Hal 109

(19)

yang di identifikasi sebagai pemeluk agama yang berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia.

Bahwa banyak masyarakat yang tadinya terpecah belah bisa bersatu dan berintegrasi karena memeluk agama yang sama.Agama yang di peluk oleh anggota masyarakat tertentu bisa membangkitkan solidaritas dan kohefisienitas sosial yang kuat.Agama bisa menjadi semen perekat persatuan dan kesatuan bangsa,suatu masyarakat desa,atau komunitas tertentu.Solidaritas sesame penganut agama tertentu,walaupun berbeda daerah dan budaya bisa menandingi bahkan melebihi solidaritas-solidaritas sosial lain yang dibangun oleh suatu persamaan keadaan mereka,seperti persamaan warga negara,budaya,hobi dsb.

N. Penelitian mengenai agama sebagai faktor pemisah dan pertentangan di masyarakat.

Dalam sejarah dicatat bahwa karena perbedaan agama dan keyakinan ,tidak sedikit masyarakat yang tadinya harmonis bersatu padu saling menjalin hubungan dan kerja sama menjadi masyarakat yang terpecah belah dan penuh dengan konflik.Hubungan kekerabatan terputus akibat perbedaan pemahaman dan pengahyatan terhadap agama yang mereka anut.Meskipu demikian tidak selamanya hal itu disebabkan oleh perbedaan agama.Mungkin saja ada aspek-aspek kehidupan lain yang menjadi sumber persaingan dan pertentangan di anatar pemeluk agama yang berbeda di masyarakat terentu.

O. Penelitian mengenai masalah hubungan antar pemeluk agama atau antar kelompok.

Agama merupakan keyakinan yang subjektif yang melahirkan suatu perasaan etnosen trisme suatu keprcayaan bahwa agama yang diyakini nya yang paling benar) sehinggga melahirkan pemikiran subjektif kepada agama yang lain.Mungkin muncul sikap bersahabat dengan agama tertentu yang di pandang mempunyai persamaan,dan mungkin memunculkan sikap antipasti dan diskriminasi terhadap pemeluk agama lain yang di pandang banyak perbedaan dan merugikan keberadaan agama tersebut.

(20)

BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan

Wilayah kajian sosiologia agama merupakan sebuah rangkaian objek untuk meneliti serta mengkalsifikasi berbagai peranan agama dalam kehidupan masyarakat ,berbagai kegaiatan kegamaan dan berbagai keadaan agama dalam suatu daerah tertentu.Yang secara tidak langsung saling mempengaruhi baik pengaruh dalam keadaan politik,ekonomi,pendidikan dan lain sebagainnya.Sebagai negara yang mempunya banyak keberagaman di perlukan juga kebergaman dalam menanggapi serta mentoleransi berbagai kegiatan serta peribadatan setaiap umat yang berbeda ,Pemerintah di tuntun terjun dan berada dalam lingkaran kegamaaan sebagai pengawas dan peneliti berbagai kejadian sosial yang dialami di masyarakat

(21)

Daftar Pustaka Agama Dan Masyarakat, Elizabeth K Nottingham.

Hendropuspito. Sosiologi Agama. Yogyakarta: kanisius, 1983 Koentjaraningrat,pengantar ilmu antropologi,PT Aksara Baru,1985

Dr.H.Dadang Kahmad ,M.Si,Sosiologi Agama (Bandung,Pt Remaja Rosdakarya,2000)

Referensi

Dokumen terkait

SHORT TERM ELECTRIC LOAD FORCASTING USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK AAMIR SIDDIQUI1, PROF NISHEET SONI2 1M.Tech Power system, Department of Electrical Engineering, SRIT Jabalpur –

Perubahan sosial juga adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan dan Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi