Tesis ini asli dan belum pernah diajukan untuk gelar akademik Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.) pada Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
TINJAUAN PUSTAKA 11
METODE PENELITIAN 40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51
Hubungan penggunaan alat pelindung pendengaran dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja mesin di PT.
KESIMPULAN DAN SARAN 80
Latar Belakang
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021 disebutkan bahwa lebih dari 5% populasi dunia (432 juta orang dewasa dan 32 juta anak-anak) mengalami gangguan pendengaran. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe menemukan empat belas pegawainya mengalami gangguan pendengaran pada Februari 2022.
Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 14 pekerja, terdapat 7 pekerja yang mengeluhkan telinga berdenging akibat kebisingan mesin. Berdasarkan seluruh uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan pendengaran pada pekerja bagian mekanik PT.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Praktis 1. Bagi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja khususnya mengenai kebisingan yang terjadi di tempat kerja pada bagian mesin. Sebagai bahan koreksi diri agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi diri sendiri, pekerja lain dan lingkungan kerja.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indah Chaerunnisa pada tahun 2020 berjudul: Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada Pekerja Pabrik Beras UD Marioriawa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas kebisingan (p=0,000), waktu kerja (p=0,026) dan lama kerja (p=0,000) dengan keluhan gangguan pendengaran (12).
Kebisingan
- Definisi Kebisingan
- Sumber Kebisingan
- Kondisi Lingkungan
- Dampak Kebisingan terhadap Kesehatan 1. Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan tenaga kerja
- Alat Ukur Batas Kebisingan
- Nilai Ambang Batas Kebisingan
- Faktor yang Mempengaruhi Kebisingan
- Pengendalian Kebisingan
Lingkungan kerja fisik mencakup semua kondisi fisik di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan secara langsung atau tidak langsung. Pengendalian administratif merupakan salah satu bentuk manajemen risiko dengan memodifikasi interaksi karyawan dengan lingkungan kerja.
Gangguan Pendengaran
- Pengertian Keluhan Gangguan Pendengaran
- Mekanisme Pendengaran 1. Telinga Bagian Luar
- Jenis Gangguan Pendengaran 1. Auditory Effect
- Pengukuran Gangguan Pendengaran
- Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
- Gangguan Pendengaran Akibat Bising
- Mekanisme Terjadinya Gangguan Pendengaran
- Faktor yang Berhubungan terhadap Gangguan Pendengaran 1. Usia
Paparan kebisingan dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen atau tuli permanen. Berasal dari proses perbaikan yang tidak lengkap, kemudian bersentuhan dengan intensitas suara yang tinggi dan akhirnya timbul efek kumulatif, efek akhirnya adalah perbaikan yang tidak lengkap (18). ). Mengukur gangguan pendengaran menggunakan audiometri yang berasal dari kata audire dan metrios yang berarti mendengar dan mengukur (tes pendengaran) Audiometri adalah suatu teknik untuk mengetahui dan menentukan ambang pendengaran seseorang dengan cara mengukur kepekaan pendengarannya dengan menggunakan suatu alat yang disebut audiometer, medis. pengobatan atau salah satu alat bantu, pendengaran yang sesuai mungkin ditentukan. Audiometer ucapan merupakan suatu alat tes pendengaran yang menggunakan kata-kata pilihan yang telah dilakukan dan dikalibrasi untuk mengukur berbagai aspek kemampuan pendengaran.
Prinsip tes ini adalah menilai fungsi saluran napas pasien melalui jawaban yang diberikan pasien terhadap kata-kata tertentu yang dibisikkan oleh dokter atau pemeriksa. Apabila pasien tidak dapat menirukan perkataan pemeriksa, pemeriksa bergerak maju 1 meter dan mulai membisikkan kata-kata baru, hingga pasien dapat menirukan minimal 16 kata (80%). Interpretasinya bila penderita dapat mengulang kata pada jarak 5-6 meter: normal, bila penderita dapat mengulang kata pada jarak 4 meter: tuli ringan, bila penderita dapat mengulang kata pada jarak 2-3 meter dapat mengulang : tuli sedang, Bila penderita dapat mengulang kata dari jarak 1 meter : tuli berat.
Penyebab paling umum dari gangguan pendengaran terkait usia adalah presbikusis, yang ditandai dengan berkurangnya persepsi terhadap suara berfrekuensi tinggi dan berkurangnya kemampuan membedakan suara. Gangguan pendengaran pada pekerja yang terpapar kebisingan biasanya terjadi setelah 5 tahun bekerja atau lebih (8). Gangguan pendengaran akibat kebisingan erat kaitannya dengan lama kerja dan intensitas pekerjaan yang paling berisiko mengalami gangguan pendengaran.
Kerangka Teori
Namun jika dilihat dari intensitas kerjanya, pekerja berisiko bekerja lebih dari 8 jam, dengan intensitas kebisingan di tempat kerja melebihi 85 dBA (23).
Hipotesis
Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel 1. Populasi
- Sampel
Sampel adalah sebagian dari unsur populasi yang diperoleh dari strategi pengambilan sampel, sampel biasanya mewakili suatu populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak terhadap anggota populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Kerangka Konsep
Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran 1. Definisi Operasional
- Aspek Pengukuran
Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Teknik Pengumpulan Data 1. Data primer
- Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Data penelitian primer adalah hasil wawancara dan hasil pengukuran langsung intensitas kebisingan dengan menggunakan sound level meter. Per.08/MEN/VII/2010, data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, data World Health Organization Report tahun 2021 dan data International Labour Organization tahun 2019. Teknik pengumpulan data primer melalui wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. usia, lama paparan, masa kerja dan penggunaan alat pelindung diri.
Intensitas kebisingan diukur dengan mengukur paparan intensitas kebisingan menggunakan sound level meter. Periksa baterai terlebih dahulu dengan memutar kenop ke posisi Batt dan pastikan meteran terbaca di area bertanda Batt dengan warna merah. Untuk mengukur intensitas kebisingan suatu mesin, mikrofon sound level meter harus diarahkan ke mesin yang digunakan (yang merupakan sumber suara), letakkan mikrofon pada jarak kurang lebih 1 meter dari sumber suara.
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur benar-benar merupakan variabel yang ingin diteliti oleh peneliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Arikunto (2006), untuk mengetahui signifikansi korelasi setiap pertanyaan, perlu melihat r tabel dan menghitung r.
Uji Reliabilitas
- Metode Pengolahan Data
- Analisis Data 1. Analisis Univariat
- Analisis Bivariat
- Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat PT. Pupuk Iskandar Muda
- Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda
- Karakteristik Responden
- Analisis Univariat 1. Lama Pajanan
Entri data yaitu jawaban masing-masing responden yang masih berupa “kode” (angka atau huruf) yang dimasukkan ke dalam program komputer. Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan analisis Chi-Square, pada batas signifikansi statistik nilai p (0,05). Kemudian untuk menjelaskan adanya hubungan (relationship) antara variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel intensitas kebisingan, jam kerja, masa kerja, usia pegawai, dan alat pelindung pendengaran (25). Pupuk Iskandar Muda merupakan salah satu perusahaan terbesar di Lhokseumawe yang beralamat di Jalan Medan-Banda Aceh, Keude Kreung Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Pupuk Iskandar Muda (PIM) merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), didirikan berdasarkan akta notaris Soelaman Ardjasasmita, SH nomor 54 tanggal 24 Februari 1982, dan disempurnakan beberapa kali dan terakhir dengan akta notaris Lumassia SH, no.10 tanggal 30 Pabrik PIM -1 dengan kapasitas produksi 330.000 ton amoniak per tahun dan 570.000 ton urea per tahun, dibangun pada tahun 1982 sampai dengan 1984, diresmikan pada tanggal 20 Maret 1985 dan aktif komersial sejak tanggal 1 April , 1985.
Sedangkan pabrik PIM-2 dengan kapasitas produksi 396.000 ton amoniak per tahun dan 570.000 ton urea per tahun dibangun pada tanggal 23 Maret 1999 dan dioperasikan pada tanggal 15 Agustus 2005. Berdasarkan Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden menunjukkan ciri-ciri yang khas. bahwa responden dalam sampel survei berjenis sama yaitu pekerja laki-laki sebanyak 123 orang (92,5%), kemudian sampel pekerja perempuan sebanyak 10 orang (7,5%). Berdasarkan tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama paparan menunjukkan bahwa responden yang bekerja ≥ 8 jam/hari sebanyak 53 pekerja (39,8%), dan yang bekerja < 8 jam/hari sebanyak 80 pekerja (60,2%).
Masa Kerja
Intensitas Kebisingan
Alat Pelindung Telinga
Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekuensi responden berdasarkan alat pelindung telinga menunjukkan bahwa responden yang tidak pernah menggunakan alat pelindung telinga saat bekerja di area kerja yang bising sebanyak 44 pekerja (33,1%), responden yang terkadang menggunakan alat pelindung telinga saat bekerja di area kerja . Pekerja yang berisik sebanyak 89 orang (66,9%) dan tidak ada responden yang selalu menggunakan pelindung telinga.
Keluhan Gangguan Pendegaran
- Analisis Bivariat
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat responden yang mengalami keluhan gangguan pendengaran berat sebanyak 70 pekerja (52,6%) dan responden yang mengalami keluhan gangguan pendengaran ringan sebanyak 63 pekerja (47,4%). Apabila hasil perhitungan menunjukkan p-value < p-value (0,05), maka dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima, artinya kedua variabel mempunyai hubungan yang signifikan secara statistik.
Hubungan Usia Pekerja dengan Keluhan Gangguan Pendengaran
Hasil uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan p-value = 0,000 < α = 0,05 maka hipotesis diterima dalam penelitian ini yang berarti ada hubungan antara umur pekerja dan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja.mesin di PT. Hubungan waktu pemaparan dengan keluhan gangguan pendengaran Hasil penelitian dengan menggunakan tabulasi silang berdasarkan waktu pemaparan dapat.
Hubungan Lama Pajanan dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Hasil penelitian dengan tabulasi silang berdasarkan lama Pajanan dapat
Hasil uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan nilai p = 0,000 < α = 0,05 maka hipotesis diterima dalam penelitian ini yang berarti ada hubungan antara waktu pemaparan dan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja mesin di PT.
Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Keluhan Gangguan Pendengaran
Hasil uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan p-value = 0,000 < α = 0,05 sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima yang berarti terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dan keluhan gangguan pendengaran pada karyawan.mesin di PT.
Hubungan Alat Pelindung Telinga dengan Keluhan Gangguan Pendengaran
- Pembahasan
- Hubungan Usia Pekerja dengan Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Bagian Mesin di PT. Pupuk Iskandar Muda
- Hubungan Lama pajanan dengan Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Bagian Mesin di PT. Pupuk Iskandar Muda
- Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Bagian Mesin di PT. Pupuk Iskandar Muda
- Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Bagian Mesin di PT. Pupuk Iskandar
- Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Telinga dengan Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Bagian Mesin di PT. Pupuk
- Kesimpulan
- Saran
Hasil uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan p-value = 0,000 < α = 0,05 sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima yang berarti terdapat hubungan antara perlindungan pendengaran peralatan dan keluhan gangguan pendengaran pada bagian mesin karyawan di PT. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hasbi Ibrahim yang berjudul 'Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bagian Produksi PT. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat hubungan antara usia karyawan dengan keluhan gangguan pendengaran.
Berdasarkan asumsi peneliti, usia pekerja merupakan salah satu faktor yang erat kaitannya dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja bagian permesinan. Berdasarkan asumsi peneliti, waktu paparan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hasbi Ibrahim yang berjudul 'Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bagian Produksi PT.
Menurut peneliti, salah satu faktor yang erat kaitannya dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja adalah masa kerja. Menurut peneliti, intensitas kebisingan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja mekanik. Hasil uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan nilai p = 0,000 < (α = 0,05), sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima yang berarti terdapat hubungan antara alat pelindung telinga dengan keluhan gangguan pendengaran pada seorang masinis di PT.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasbi Ibrahim yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bagian Produksi Di PT. Efektivitas Penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT) Untuk Mengurangi Kebisingan Dan Mencegah Gangguan Pendengaran Pada Pekerja.