• Tidak ada hasil yang ditemukan

bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Dengan mengucap syukur kehadirat Al-hamdulillah dan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan tidak pernah pilih kasih, yang penyayang kepada manusia sepanjang zaman, yang melimpahkan rahmat-Nya, taufik dan inayah-Nya serta mudahnya penulis buat untuk menyelesaikan disertasi berjudul “Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berprestasi Rendah di MTsN 10 Sleman Yogyakarta” sebagai tugas akademik akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan yang dilakukan madrasah dalam proses konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa berprestasi rendah. Dalam hal ini tahapan bimbingan kelompok dipilih dalam proses untuk meningkatkan motivasi belajar siswa berprestasi rendah di MTsN 10 Sleman.

Dengan konseling kelompok mampu membimbing siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang kurang mampu dengan cara memberikan solusi, dorongan, nasehat atau keringanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa berprestasi rendah adalah fase pembentukan kelompok, fase transisi, fase pelaksanaan kegiatan dan fase terminasi. Oleh karena itu, tujuan bimbingan kelompok pada judul disertasi ini adalah untuk memberikan bantuan kepada sejumlah mahasiswa.

Bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MTsN 10 Sleman Yogyakarta adalah tahapan bimbingan kelompok yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling kepada sejumlah siswa secara bersama-sama untuk mendorong siswa agar lebih maju dalam memperoleh ilmu pengetahuan bagi siswa yang mempunyai prestasi rendah di MTsN 10 SlemanYogyakarta.

Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi siswa adalah perasaan malas siswa untuk belajar dan mengulang mata pelajaran yang diajarkan guru di kelas. Motivasi belajar yang tinggi diwujudkan dengan ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai keberhasilan meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan.10 Pernyataan di atas menegaskan bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Berbeda dengan keterampilan berpikir, keterampilan berpikir yang baik akan memudahkan siswa dalam memahami topik yang diajarkan guru di kelas.

Oleh karena itu diperlukan adanya pembelajaran yaitu pembelajaran kelompok guna meningkatkan motivasi belajar siswa agar siswa berprestasi dengan baik dan mencapai tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, pembelajaran dan karir. Penelitian yang akan dilakukan berjudul “Pengajaran kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTsN 10 Sleman Yogyakarta.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Fokus penelitian diatas adalah untuk meningkatkan motivasi belajar matematika, sedangkan fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang berprestasi rendah, dan subjek yang diambil dalam penelitian diatas adalah siswa kelas XI pada saat duduk di kelas VIII ini. riset. “Efektivitas bimbingan kelompok oleh guru bimbingan dan bimbingan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Kelas XI SMAN 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta”. Tesis ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan, keefektifan dan indikator keefektifan pelaksanaan kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas XI SMAN 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Cangkringan dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. 11 Sri Astutiningsih, Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika melalui pembelajaran kelompok (Studi Kelas Skripsi oleh Laily Puji Astuti Fakultas Dakwah yang berjudul Upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMPIT Masjid Syuhada, Yogyakarta.

12 Oki Luqman Hakim, Efektivitas Layanan Bimbingan Belajar Kelompok Oleh Guru Bimbingan Belajar dan Bimbingan Belajar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Skripsi Kelas oleh Yuni Wiragil Probo Santoso Fakultas Dakwah dengan judul Konseling Perilaku dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berprestasi Rendah di Muhamediyah SMA 2 Mlati Sleman. 13 Laily Puji Astuti, Upaya Guru BK Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMP IT Syuhada Jamia Yogyakarta, Skripsi Tidak Diterbitkan (Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2016).

Penelitian dalam skripsi ini termasuk penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui tahapan pelaksanaan konseling behavioral dalam meningkatkan motivasi belajar siswa berprestasi rendah di SMP Muhamadiyyah 2 Mlati Sleman Yogyakarta. Dan yang membedakan adalah penelitian ini menggunakan layanan bimbingan kelompok sedangkan penelitian diatas menggunakan konseling behavioral untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 14 Yuni Wiragil Probo Santoso, Konseling Perilaku dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berprestasi Rendah di SMA Muhammadiyyah 2 Mlati Sleman Yogyakarta, Skripsi Tidak Diterbitkan (Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 201).

Kerangka Teori

Jadi yang dimaksud dengan bimbingan kelompok adalah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh seorang pembimbing atau konselor, yang diberikan kepada individu dalam situasi kelompok yang terdiri dari 7-12 orang untuk memberikan informasi tentang kebutuhan tertentu, dalam memotivasi dan mengembangkan kelompok. interaksi. . Secara umum penerapan pedoman kelompok bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang dirasakan individu dalam kelompok. Tujuan pengarahan kelompok adalah sebagai sarana memberikan bimbingan kepada setiap anggota kelompok.18.

Berdasarkan ungkapan di atas, tujuan pengajaran kelompok adalah untuk memberikan informasi dan data yang berguna bagi individu melalui kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah yang menjadi perhatian atau. Serta pengembangan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari yang dapat bermuara pada tercapainya tujuan yang diharapkan. C. Tahapan pengajaran kelompok. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan penilaian dan menentukan tindakan selanjutnya.Tahap-tahap pengembangan kelompok dalam memimpin melalui pendekatan kelompok sangatlah penting, pada dasarnya tahapan-tahapan pengembangan kegiatan memimpin kelompok sama dengan tahapan-tahapan yang terdapat dalam kelompok.

Menjelaskan bimbingan kelompok agar anggota mengetahui pengertian bimbingan kelompok, dan menjelaskan aturan-aturan yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok. Setelah memperkenalkan setiap anggota, fasilitator menjelaskan tujuan dari konseling kelompok yang salah satunya adalah membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anggota. Dan konselor dapat menawarkan kesempatan untuk menyampaikan pendapat setiap orang tentang tujuan konseling kelompok.

Selain itu pengawas dan anggota kelompok juga mengkomunikasikan apa yang ingin dicapai dengan memimpin kelompok. Dan salah satu aturan yang ditetapkan adalah adanya kegiatan dimana pengawas memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk mengemukakan pendapatnya tentang apa artinya memimpin kelompok, yang kemudian dilanjutkan oleh pengawas. Tahap selanjutnya adalah klarifikasi kegiatan apa yang akan dilakukan, dosen pembimbing dapat memastikan jenis kegiatan konseling kelompok bebas atau tugas dan topik yang disepakati.

Kemudian para anggota menyampaikan kesannya kepada pimpinan kelompok, masing-masing anggota merasakan perubahan pada dirinya atau tetap sama. Dengan demikian, dari adanya ketujuh teknik tersebut guru bimbingan dan konseling atau pengawas kelompok dapat melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok dengan baik dan efektif.

Metode Penelitian

Data diatas diperoleh dari hasil informasi guru kelas dan daftar raport siswa serta ulangan harian. Mardiah, guru kelas VIIIC Bu. Epi Rini Susanti, S.Pd dan guru kelas VIIID Ibu. Ika Damayanti S.Pd.Si b. Objek penelitian adalah fenomena yang menjadi subjek dan tempat penelitian 36 Tujuan penelitian ini adalah tahapan guru bimbingan dan konseling yang melaksanakan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MTsN 10 Sleman.

Dari metode tersebut penulis memperoleh data antara lain tentang teknik pembukaan pelaksanaan pembelajaran kelompok, teknik pengenalan bimbingan kelompok, tentang kondisi siswa MTsN 10 Sleman, tentang kondisi lingkungan madrasah dan penempatannya. dari panduan ini. dan ruang konseling di MTsN 10 Sleman Yogyakarta. Metode wawancara melibatkan metode yang digunakan oleh seseorang untuk tujuan tugas tertentu, mencoba memperoleh informasi atau pendapat verbal dari seorang responden dengan melakukan percakapan tatap muka dengan orang tersebut. , murid dan juga pengajar ke rumah yang menghasilkan data, termasuk formasi. Wawancara ini dilakukan kepada guru bimbingan dan konseling yaitu Bpk. Haryanto, M.Pd bersama guru kelas VIIB, Dra.

Mardiah dan wali kelas VIIIC yaitu Ibu Epi Rini Susanti, S.Pd dan wali kelas VIIID Ibu Ika Damayanti, S.Pd.Si, serta siswa kelas VIIIB meliputi RD, SDL dan RAB, kelas VIIIC IB, FA dan SNA, kemudian kelas VIIID ARH dan IR. Dokumen hasil kinerja siswa yaitu siswa yang kinerjanya rendah, serta dokumen data perilaku siswa, profil MTsN 10 Sleman, profil BK, status guru BK dan daftar siswa yang mengikuti konseling kelompok. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu setelah terdapat data-data yang berkaitan dengan penelitian, kemudian disusun dan diklasifikasi menggunakan data yang diperoleh untuk menggambarkan jawaban dari rumusan masalah.40.

Kemudian merangkum dan memilih data sesuai fokus penelitian dan mengambil data dasar dan penting terkait tingkat manajemen kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTsN 10 Sleman, yang kemudian diuraikan oleh penulis. Dalam menyajikan data tersebut, peneliti mendeskripsikan data yang dirangkum dan dipilih dari penelitian lapangan dalam bentuk kalimat naratif dan sesuai fokus penelitian yaitu tingkat kepemimpinan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIB, VIIC dan VIID di MTsN 10 Sleman. Tahap analisis selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah inferensi yaitu dengan harapan dapat menjawab rumusan masalah yaitu mengenai tingkat bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang kurang berhasil di kelas VIIIB, Kelas VIIIC dan VIIIID. di MTsN 10 Sleman.

Kesimpulan

Saran-saran

Bagi guru bimbingan dan konseling hendaknya memahami siswa secara lebih mendalam, terutama siswa yang mempunyai motivasi rendah yang berujung pada rendahnya kinerja. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih mendalam dalam mengambil kasus siswa yang berprestasi rendah, karena masih banyak sekolah yang mempunyai permasalahan siswa yang berprestasi rendah. Diharapkan kita dapat melakukan studi kasus pada berbagai siswa sehingga dapat memperdalam permasalahan yang dihadapi siswa yang menyebabkan rendahnya kinerja.

Penutup

Efektivitas Layanan Bimbingan Belajar Kelompok Oleh Guru Bimbingan dan Bimbingan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Piyungan Bantul Yogyakarta. Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika melalui bimbingan kelompok (belajar di kelas)

Apakah ada anggota yang kurang jelas atau tidak setuju dengan keputusan yang telah disepakati?

PANDUAN OBSERVASI

PANDUAN DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait