• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan Teknik Pengembangan Tata Guna Air dalam Rangka Pelatihan Teknis Instruktur PTGA

N/A
N/A
akbar anggoro

Academic year: 2024

Membagikan "Bimbingan Teknik Pengembangan Tata Guna Air dalam Rangka Pelatihan Teknis Instruktur PTGA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

PENGELOLAAN ASET IRIGASI (PAI)

Bimbingan Teknik Pengembangan Tata Guna Air Dalam Rangka Pelatihan Teknis Instruktur PTGA

Tahun 2019

(2)

2 KATA PENGANTAR

Ungkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara NSPK untuk Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) dapat menyelesaikan penyusunan modul ini dengan baik. Modul ini berisi pentingnya seorang Calon Instruktur PTGA memiliki pemahaman dan kemampuan untuk melakukan bimbingan dalam kegiatan PTGA.

Berbeda dengan Direktorat yang menangani pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi, peran Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan lebih berperan dalam penyiapan perangkat lunak / NSPK dan pembinaan penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan. Dalam memfasilitasi pembangunan infrastruktur publik dimaksud dilakukan melalui dua hal, pembentukan iklim yang kondusif bagi investasi, dan penyiapan kapasitas dan kompetensi berbagai komponen dalam industri konstruksi untuk melaksanakan pembangunan tersebut. Hal tersebut telah kita ketahui semua bahwa tuntutan publik atas layanan infrastruktur meningkat lebih cepat dibanding kemampuan pemerintah menyediakan dana, sehingga untuk infrastruktur publik perlu dibiayai melalui investasi swasta dengan pengaturan yang memadai, dimana motivasi swasta berinvestasi sangat dipengaruhi oleh iklim berinvestasi yang kondusif baik dukungan keamanan investasi dan pengembaliannya.

Pembuatan Modul ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Calon Instruktur Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) di bidang pengelolaan irigasi, agar memiliki kompetensi dasar dalam memahami dan mengetahui teknik dan tata melakukan bimbingan teknik dalam rangka pengelolaan irigasi.

Kami menyadari bahwa modul ini masih ada kekurangan dan kelemahannya, baik pada isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Pelatihan untuk calon pelatih PTGA.

Jakarta, …. 2019 Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

(3)

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

Daftar Informasi Visual Petunjuk Penggunaan Modul PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Deskripsi Singkat C. Tujuan Pembelajaran D. Pengertian

E. Dasar Hukum

F. Materi Pokok & Sub Materi Pokok Materi Pokok 1 : Pengelolaan Aset Irigasi

A. Pengelolaan aset irigasi B. Maksud dan Tujuan

C. Manfaat pengelolaan irigasi D. Ruang lingkup

E. Wewenang dan Tanggungjawab Pengelola Irigasi Materi Pokok 2 : Kebutuhan Data dan Informasi

A. Ragam data aset irigasi B. Data umum

C. Data aset jaringan D. Data aset pendukung

Materi Pokok 3 : Inventarisasi Aset Irigasi A. Bagan alir kegiatan Inventarisasi aset irigasi B. Metodologi inventarisasi aset irigasi

Materi Pokok 4 : Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi A. Perencanaan Aset Irigasi

Materi Pokok 5 : Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi A. Pelaksanaan kegiatan Fisik

B. Pelaksanaan Non-Fisik C. Pelaksanaan RPAI

Materi Pokok 6 : Evaluasi dan Pemutakhiran Data Inventarisasi A. Evaluasi

B. Pemutakhiran data hasil inventarisasi

(4)

4 PENUTUP

A. Latihan B. Rangkuman

C. Evaluasi Kegiatan Belajar D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut E. Kunci Jawaban Soal

DAFTAR PUSTAKA GLOSARI

(5)

5 DAFTAR INFORMASI VISUAL

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Wewenang dan tanggung jawab pengelolaan sistem irigasi.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. : Pengelolaan Aset Irigasi

Gambar 3.1. Bagan alur inventarisasi aset jaringan sekali setahun

Gambar 3.2. Bagan alur inventarisasi aset pendukung sekali dalam 5 tahun Gambar 3.4.skema pembentukan kode aset irigasi

Gambar 5.1 Bagan alur pelaksanaan tahunan RPAI

Gambar 6.1. Bagan alur monitoring dan evaluasi pelaksanaan PAI Gambar 6.2. Bagan alur monitoring dan evaluasi program PAI

(6)

6 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Petunjuk Bagi Peserta

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul Pengelolaan Aset Irigasi, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:

1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

2) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

3) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini:

a. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.

b. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.

4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

B. Petunjuk Bagi Instruktur

Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:

1. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.

2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

3. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar peserta.

4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

(7)

7 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui bersama bahwa infrastruktur irigasi yang telah dibangun selama ini mencakup lebih dari 56 ribu Daerah Irigasi (DI) dengan luas areal tidak kurang dari 9,3 juta hektar tentunya telah memakan biaya investasi yang tidak sedikit.

Infrastruktur irigasi yang telah dibangun tersebut merupakan aset yang tidak akan ada artinya bila tidak bermanfaat bagi masyarakat. Agar aset jaringan irigasi dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, maka perlu terus didayagunakan melalui penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) secara baik dan benar, sehingga dapat memberikan pelayanan irigasi sebaik mungkin kepada para petani dalam mendukung program ketahanan pangan. Dengan O&P jaringan irigasi yang baik dan benar diharapkan aset-aset irigasi tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya, sehingga dapat bermanfaat sesuai umur ekonomi yang direncanakan, yang pada gilirannya dapat menekan biaya rehabilitasi yang semakin mahal.

Permen PUPR No.23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi mengamanatkan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) yang merupakan pendekatan terkait dengan tingkat fungsi, kondisi dan kemauan dari pemangku kepentingan dengan dukungan suatu sistem informasi yang memadai.

Mengingat pengelolaan irigasi merupakan satu-kesatuan pengelolaan maka pengelolaan aset irigasi perlu dilaksanakan pada sistem irigasi utama maupun sistem irigasi tersier.

B. Deskripsi Singkat

Modul pelatihan ini membahsa mengenai pengelolaan aset irigasi (PAI) yang meliputi inventarisasi aset irigasi, perencanaan pengelolaan aset irigasi, pelaksanaan aset irigasi, evaluasi pelaksaan aset irigasi dan pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi.

(8)

8 C. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran materi tersebut diharapkan instruktur dapat menjelaskan kepada petugas irigasi dan membimbing P3A dalam pengelolaan aset irigasi di tingkat tersier.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :

a. Menjelaskan secara rinci maksud, tujuan dan manfaat pengelolaan aset irigasi.

b. Menjelaskan secara rinci ruang lingkup pengelolaan aset irigasi.

c. Menjelaskan data dan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan invebtarisasi aset irigasi.

d. Menjelaskan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan pengelolaan aset irigasi.

e. Menjelaskan pengolahan data dan informasi untuk pelaksana, evaluasi dan pemutakhiran data inventarisasi.

D. Pengertian

1) Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

2) Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.

3) Aset irigasi adalah jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan irigasi.

4) Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.

5) Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.

6) Pendukung pengelolaan irigasi adalah bagian dari aset irigasi yang meliputi kelembagaan, sumber daya manusia, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung pengelolaan irigasi.

7) Pengelolaan aset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai

(9)

9 tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan aset irigasi seefisien mungkin.

8) Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya.

9) Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya.

10) Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

11) Pemerintah provinsi adalah gubernur dan perangkat daerah provinsi lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

12) Pemerintah kabupaten/kota adalah bupati/walikota dan perangkat daerah kabupten/kota lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

13) Pemerintah desa adalah kepala desa dan perangkat desa lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

14) Perkumpulan petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.

15) Komisi irigasi provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi kabupaten/kota yang terkait.

16) Komisi irigasi antarprovinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi kabupaten/kota yang terkait pada daerah irigasi lintas provinsi.

(10)

10 17) Komisi irigasi kabupaten/kota adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah kabupaten/kota, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi pada kabupaten/kota.

E. Dasar Hukum

 UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air

 INPRES No. 2 tahun 1984 tentang Pembinaan Perkumpelan Petani Pemakai Air (P3A);

 Permen PUPR No. 8/PRT/M/2015 tentang Penetapan Sempadan Jaringan Irigasi;

 Permen PUPR No. 12 PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Irigasi.

 Permen PUPR No. 14 PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi.

 Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi

 Permen PUPR No. 30 PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi;

F. Materi Pokok & Sub Materi Pokok 1. Pengelolaan Aset Irigasi

1.1. Pengelolaan Aset Irigasi 1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Manfaat Pengelolaan Irirgasi 1.4. Ruang lingkup

1.5. Wewenang dan tanggung jawab pengelola Irigasi 2. Kebutuhan Data dan Informasi

2.1. Ragam data aset irigasi 2.2. Data umum

2.3. Data aset irigasi

2.4. Data aset pendukung irigasi 3. Inventarisasi Aset

3.1. Bagan alir kegiatan Inventarisasi aset irigasi 3.2. Metodologi inventarisasi aset irigasi

4. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi 4.1. Perencanaan Aset Irigasi

(11)

11 5. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi

5.1. Pelaksanaan kegiatan Fisik 5.2. Pelaksanaan Non-fisik 5.3. Pelaksanaan RPAI

6. Evaluasi dan Pemutakhiran Data Inventarisasi 6.1. Evaluasi

6.2. Pemutakhiran data hasil inventarisasi

(12)

12 MATERI POKOK 1

PENGELOLAAN ASET IRIGASI

A. Pengelolaan Aset Irigasi :

Pengelolaan aset irigasi merupakan proses manajemen yang terstruktur, yang merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam mengelola dan mendayagunakan aset

irigasi yang meliputi : inventarisasi aset, perencanaan pengelolaan aset, pelaksanaan pengelolaan aset, monitoring dan evaluasi serta pemutakhiran data aset sebagaimana dijelaskan pada gambar 1.

Kegiatan inventarisasi aset irigasi dilakukan setiap tahun dan perencanaan pengelolaan aset irigasi dilakukan setiap 5 tahun.

Gambar 1.1. : Pengelolaan Aset Irigasi

B. Maksud dan Tujuan Pengelolaan Aset Irigasi :

Maksud : pengelolaan aset irigasi dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan, keamanan aset irigasi dan pengelolaan sistem irigasi yang efektif dan efisien.

Tujuan :

Tujuan pengelolaan aset irigasi adalah :

 Tercapainya tingkat kinerja sistem irigasi yang maksimal.

 Tercapainya tingkat pelayanan irigasi yang optimal.

(13)

13

 Tercapainya keberlanjutan sistem irigasi.

C. Manfaat Pengelolaan Aset Irigasi :

Manfaat Pengelolaan Aset Irigasi antara lain adalah : Bagi Para Pengelola Irigasi di Daerah :

a. Bahan penyusunan renstra pengelolaan irigasi partisipatif dan pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A;

b. Bahan guna penyusunan program kerja pengelolaan irigasi partisipatif di tingkat sistem utama (primer dan sekunder);

c. Bahan pertimbangan guna menjaga dan meningkatkan kondisi fisik dan tingkat kefungsian jaringan irigasi;

d. Bahan pertimbangan guna peningkatan pelayanan kebutuhan air irigasi bagi P3A;

e. Bahan dalam penetapan penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi/Operasi dan Pemeliharaan (AKNPI/AKNOP) pada sistem irigasi utama;

f. Untuk memfasilitasi kegiatan pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A pada suatu Daerah Irigasi;

g. Sebagai bahan penetapan Kerjasama Pengelolaan Irigasi (KSP) bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait irigasi, dan

h. Untuk penyusunan dan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan irigasi patisipatif dan pemberdayaan organisasi P3A/GP3A/IP3A.

i. Bahan pertimbangan dalam menetapkan Penyusunan Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (RP2I).

Bagi Komisi Irigasi :

a. Bahan penyusunan dan pelaksanaan koordinasi perencanaan pengelolaan irigasi partisipatif dalam menunjang kinerja pembangunan daerah

b. Bahan untuk merumuskan kebijakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi dan fungsi jaringan irigasi

c. Bahan pertimbangan dalam rekomendasi Penyusunan Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (RP2I).

Bagi Masyarakat :

a. Mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi jaringan irigasi;

(14)

14 b. Meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam rangka keberlanjutan

sistem irigasi;

c. Berpartisipasi dalam bentuk memberikan sumbangan pemikiran dan gagasan;

d. Kesempatan masyarakat petani pemakai air dapat bekerja sama dengan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan desain di lapangan guna melaksanakan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.

e. Kesempatan berpartisipasi dalam bagian pelaksanaan pekerjaan konstruksi;

D. Ruang Lingkup Pengelolaan Aset Irigasi

Ruang lingkup Pengelolaan asset Irigasi meliputi kegiatan-kegitan : a. Inventarisasi Aset Irigasi,

b. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi, c. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi,

d. Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Aset, dan e. Pemutakhiran Hasil Inventarisasi Aset Irigasi.

E. Wewenang dan Tanggung jawab Pengelolaan Irigasi

Tabel 1.1. Wewenang dan tanggung jawab pengelolaan sistem irigasi.

Wewenang dan Tanggung Jawab Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (Permen PUPR No.14 PRT/M/2015)

Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi

Pemerintah Kab/Kota

P3A Pengembangan dan

Pengelolaan Sistem Irigasi Primer &

Sekunder pada DI : - Luas >3.000 Ha - Lintas Provinsi - Lintas Negara - Strategis Nasional

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer &

Sekunder pada DI : - Luas 1.000 – 3.000

Ha

- Lintas Kab/Kota

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer &

Sekunder pada DI : - Luas <1.000 Ha - Dalam Kab/Kota

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi

Tersier

Mengingat maksud dan tujuan pengelolaan aset irigasi tersebut diatas, maka pemerintah; pemerintah provinsi; pemerintah kab/kota dan P3A wajib meningkatkan pengelolaan aset irigasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

(15)

15 MATERI POKOK 2

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI

Ketersediaan data dan informasi dari lapangan dalam Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) mutlak diperlukan, tanpa tersedianya data dan informasi yang memadai baik kualitas maupun kuantitas dikhawatirkan akan menghasilkan kebijakan PAI yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang mengakibatkan tingkat layanan yang telah ditetapkan tidak tercapai, atau dengan kata lain tidak tercapainya kinerja sistem irigasi yang diharapkan.

Data dan informasi dari lapangan selanjutnya akan diproses Sistem Informasi Pengelolaan Aset Irigasi (SIPAI). SIPAI merupakan program komputer yang dirancang khusus untuk pengolahan data dan informasi PAI dengan fungsi membantu mempercepat pemrosesan data dan pengambilan keputusan termasuk dalam penentuan prioritas kegiatan.

A. Ragam Data Aset Irigasi

Aset irigasi terdiri dari dua macam, yaitu jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan irigasi.

1. Aset jaringan irigasi, yang dapat diperinci lagi secara fungsional menjadi : a. Jaringan pembawa, yaitu yang membawa air dari sumber ke sawah-sawah;

dan

b. Jaringan pembuang atau drainase, yaitu yang membuang kelebihan dari sawah-sawah ke sungai dan terus ke laut.

Masing-masing aset jaringan terbagi dua komponen, yaitu :

a. Komponen sipil yang mayoritas terdiri dari bahan bangunan pasangan batu dan atau beton; dan

b. Komponen Mekanikal Elektrikal (ME) yang terdiri dari pintu-pintu air dan alat pengangkatnya.

2. Aset pendukung pengelolaan irigasi disingkat aset pendukung, antara lain terdiri dari :

a. Kelembagaan

(16)

16 b. Sumber Daya Manusia (SDM)

c. Bangunan Kantor/Gudang, d. Rumah Jaga,

e. Peralatan OP, f. Lahan,

g. Kendaraan, h. dll.

B. Data Umum

Data yang diperlukan untuk inventarisasi dikumpulkan melalui pengisian Formulir Isian. Data umum yang dikumpulkan terdiri dari :

1. Identitas Daerah Irigasi

Data yang dikumpulkan untuk identifikasi daerah irigasi (DI) meliputi data yang tidak berubah (data statis) dan data yang kemungkinan besar berubah menurut waktu (data dinamis).

Data statis : a. nama DI;

b. kewenangan pengelolaan;

c. nama kantor pengelola;

d. nama wilayah sungai;

e. nama sumber air;

f. lokasi bangunan pengambilan (intake);

g. penggunaan jaringan irigasi;

h. pola tanam dari DI; dan i. luas potensial.

Data dinamis : a. luas fungsional;

b. luas terbangun jaringan utama;

c. luas terbangun jaringan tersier;

d. luas tanam pada padi musim tanam 1 (MT1), musim tanam 2 (MT2), dan musim tanam 3 (MT3) pada 1 tahun yang lalu;

e. luas tanam padi pada MT1, MT2, dan MT3 yang diharapkan setelah selesai dilaksanakan rencana pengelolaan aset irigasi (RPAI) yaitu rencana 5

(17)

17 tahun yang meliputi perbaikan dan penggantian aset irigasi, serta peningkatan aset pendukungnya; dan

f. catatan yang oleh pengelola DI dirasa perlu selain hal-hal tersebut di atas.

2. Data Ketersediaan Air

Data tentang ketersediaan air di sumber yang di inventarisasi adalah : Data statis :

a. Nama bangunan utama (bendungan, bendung, pompa);

b. Nama sungai atau sumber air lainnya.

Data dinamis dari bulan ke bulan :

a. Debit sumber air rata-rata per periode pemberian air, yaitu dapat setiap 10 harian atau 15 harian;

b. Debit pengambilan dari intake yang direncanakan setiap periode;

c. Debit realisasi dari intake.

C. Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto merupakan data visual yang sangat membantu dalam memberikan informasi yang secara lebih cepat dan lebih nyata tentang fungsi dan kondisi jaringan irigasi dilapangan, sehingga lebih mempercepat pengambilan keputusan. Untuk lebih memudahkan kembali pencarian pada saat pemasukan data ke komputer sebaiknya foto-foto yang sudah diambil tersebut perlu diberi keterangan atau label atau catatan yang minimal memuat jenis bangunan dan saluran irigasi, lokasi, waktu pengambilan foto, kondisi dan fungsi.

D. Data Aset Jaringan

Sebagaimana dijelaskan di atas aset jaringan terdiri dari komponen sipil dan komponen ME. Data aset jaringan yang dikumpulkan terdiri dari data mengenai :

a. Bangunan Utama (termasuk bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap);

b. Bangunan Pelengkap Pembawa;

c. Saluran;

d. Bangunan Drainase;

e. Jaringan Irigasi Air Tanah.

(18)

18 Data aset jaringan dikumpulkan melalui formulir isian yang terdiri dari 2 (dua) lembar, yaitu:

1. Lembar pertama (1/2) yang berisi data statis mengenai aset jaringan, lembar ini untuk tiap aset berbeda bentuknya, oleh karena itu disediakan 1 lembar untuk setiap aset. Data statis yang dikumpulkan di lembar pertama (1/2) terdiri dari :

a. Dimensi;

b. Bahan bangunan aset;

c. Luas daerah yang dilayani,

d. Tahun aset selesai dibangun dan dioperasikan

2. Lembar kedua (2/2) yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang data dinamis. Lembar ini bentuk dan isinya sama untuk semua jenis aset jaringan, oleh karena itu hanya disediakan 1 lembar yang dapat di-copy untuk dipergunakan semua jenis aset dengan mengisikan judulnya saja. Untuk aset- aset yang hanya terdiri dari komponen sipil saja pertanyaan untuk aset ME dapat diabaikan.

Data dinamis yang dikumpulkan di lembar kedua (2/2) terdiri dari :

a. Nilai Aset Baru (NAB) yaitu nilai aset saat ini sesuai dengan nilai aset dalam SIMAK BMN;

b. Kondisi umum aset;

c. Fungsi umum aset;

d. Pernah/tidak pernah direhabilitasi hingga seperti baru dan tahunnya.

e. Usulan-usulan perbaikan atau penggantian, yang meliputi : (1). Jenis pekerjaan yang diperlukan;

(2). Rincian perbaikan yang diperlukan;

(3). Areal pelayanan yang terpengaruh oleh kerusakan / pekerjaan perbaikan;

(4). Total biaya yang diperlukan;

(5). Urgensi dari pekerjaan yang diusulkan; dan (6). Tujuan utama dari pekerjaan.

3. Untuk jaringan irigasi air tanah disediakan formulir isian tersendiri yang terdiri dari 2 (dua) halaman.

4. Untuk jaringan irigasi tersier juga disediakan formulir isian tersendiri yang terdiri dari 2 (dua) halaman.

(19)

19 E. Data Aset Pendukung

Data aset pendukung yang dikumpulkan meliputi : a. Kelembagaan;

b. Sumber Daya Manusia;

c. Bangunan Gedung;

d. Peralatan Operasi dan Pemeliharaan (OP); dan e. Lahan milik irigasi

(20)

20

INVENT JARINGAN IDENTITAS DAERAH IRIGASI TAHUN :___________

1 Nama Daerah Irigasi

2 Kode Daerah Irigasi | | |-| | 3 Wilayah Sungai

4 Kode Wilayah Sungai | | |-| | |-| | |

5 Nama Sumber Air 1 Kode

6 Nama Sumber Air 2 Kode

7 Nama Sumber Air 3 Kode

Lokasi Bangunan Pengambilan :

8 Kode Kabupaten/Kota | | |-| | | 9 Nama Kecamatan

10 Nama Desa

11 Koordinat lokasi Bangunan Pengambilan S T o

(Desimal Derajat dari alat GPS) 12 Penggunaan Jaringan Irigasi

Lingkari angka/angka-angka yang sesuai :

1 Irigasi 2 Air minum 3 Perikanan 4 Air Industri

5 Lain-lain, sebutkan 13 Pola tanam

Lingkari salah satu angka yang sesuai :

1 Padi-Padi-Padi 2 Padi-Padi-Palawija 3 Padi-Palawia-Palawija

4 Padi-Padi 5 Padi-Palawija 6 Padi

14 Luas potensial (baku) ha

15 Luas terbangun jaringan utama ha

16 Luas sawah fungsional ha

17 Luas Tanam 1 tahun yang lalu : MT1/MT2/MT3 dalam ha 18 Intensitas tanam

19 Produksi gabah kering panen rata-rata per ha per MT-1 ton/ha 20 Produksi gabah kering panen rata-rata per ha per MT-2 ton/ha 21 Produksi gabah kering panen rata-rata per ha per MT-3 ton/ha

(bila bukan padi dikosongkan)

Tanggal survei : Tanda tangan asesor :

Nama asesor :

| | |

| | |

| | |

(21)

21 CONTOH FORM : BANGUNAN UTAMA

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

1 Nama Bendung 2 Kode Aset

Dimensi

3 Tinggi pangkalan bendung (h1) m Isilah no.10 dan 12 dengan angka

4 Tinggi mercu (h2) m yang sesuai:

5 Lebar total bendung (b1) m 1 = Beton

6 Lebar pintu penguras kiri (b2) m 2 = pas. Batu

7 Lebar pintu penguras kanan (b3) m 3 = bronjong

8 Luas lubang intake kiri m2 4 = karet

9 Luas lubang intake kanan m2 5 = besi

10 Material bendung 6 = kayu

11 Tenaga pengangkat pintu Isilah no.11 dg angka yang sesuai:

12 Material jembatan 1 = PLN

13 Panjang tanggul banjir kiri m 2 = Genset

14 Idem tanggul banjir kanan m 3 = Manual

Kondisi

15 Bangunan Sipil dari Intake, Mercu, Penguras, dan Tanggul Banjir 16 Pintu Intake dan pintu Penguras (mekanikal & elektrikal)

Isilah no.15 dan 16 dengan angka yang sesuai berikut : 1 = Baik

2 = Rusak Ringan 3 = Rusak Berat 4 = Rusak Total

1. 1. 2. 3. | | | . | | | |

ASET

BENDUNG

D.I. _____________________

LEMBAR

1/2

h1 h2

b1

b2 b3

(22)

22

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

17 Fungsi

Isilah dengan angka yang sesuai berikut : 1 = Baik

2 = Kurang Sempurna 3 = Buruk

4 = Tidak Berfungsi

18 Q banjir desain max m3/det

19 Q sungai andalan m3/det

20 Q desain intake kiri m3/det

21 Q desain intake kanan m3/det

Nilai Aset (diluar nilai tanah) 22 Selesai dibangun tahun

Biaya rehabilitasi yang pernah dilakukan :

23 24 25 26

27 Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti bangunan yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp

28 Taksiran Biaya untuk perbaikan yang diperlukan Rp

Dokumentasi foto digital

Sudut pengambilan dari hilir, samping,dan bagian-bagian yang mengalami kerusakan.

Sebutkan nama file serta keterangan gambarnya. Maximum 4 foto digital.

29 30 31 32

Tanggal penelusuran lapangan : Tanda tangan Asesor :

Nama Asesor :

Keterangan Nama file foto

ASET

BENDUNG

D.I. _____________________

Perbaikan yang dilaksanakan Biaya (Rp) Tahun

LEMBAR

2/2

(23)

23

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

1 Nomenklatur bangunan di saluran

2 Kode Aset Dimensi

Skema :

3 Jumlah cabang Sekunder 4 Jumlah cabang Tersier

5 Saluran Primer berlanjut (ya/tidak)

Sal di sketsa Qdesain (m3/det) B (m) H (m) m (vert/hor)

(1) (3) (4) (5) (6)

6 SP-1

7 SP-2 8 SS-1

9 SS-2

10 SS-3

11 ST-1

12 ST-2

13 ST-3

14 ST-4

Isilah kolom (8) dengan angka yang sesuai :

1 = PLN 2 = Genset 3 = Manual

Isilah kolom (9) dengan angka yang sesuai : 0 = Tidak ada

1 = Romijn 2 = Cipoletti 3 = Crump de Gryter

4 = Parshall 5 = Pintu Sorong 6 = Ambang lebar

15 Bahan bangunan sipil Lingkari angka yang sesuai :

1 Beton bertulang 2 Beton b.+pas. Batu Pas. Batu

4 Besi+Beton bertulang 5 Besi+pas. Batu 6 Lain-lain, sebutkan

16 Bahan pintu : Lingkari angka yang sesuai: 1 Besi 2 Besi dan kayu 1. 1. 3. 1. 01. | | | |

(9) (8) (7)

Lebar pintu total (m) Jenis B. Ukur debit

Nama asli Saluran / Petak Tersier

(2)

ASET BANGUNAN BAGI SADAP

D.I. _____________________

Daya angkat pintu

3

Sal Sekunder-1

Sal Primer-1

Bangunan Bagi Sadap

SS-2

SP-2 SS-3 Sal Tersier-1

ST-2

ST-3 ST-4

H m

B M.A.desain

LEMBAR

1/2

CONTOH FORM : BANGUNAN PENGATUR

(24)

24

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

Kondisi

Arah Arah

17 SP-2 ST-1 1 = Baik

18 SS-1 ST-2 2 = Rusak Ringan

19 SS-2 ST-3 3 = Rusak Berat

20 SS-3 ST-4 4 = Rusak Total

Fungsi

Arah Arah

Isilah dg angka yang sesuai berikut :

21 SP-2 ST-1 1 = Baik

22 SS-1 ST-2 2 = Kurang Sempurna

23 SS-2 ST-3 3 = Buruk

24 SS-3 ST-4 4 = Tidak Berfungsi

25 SP-2

26 SS-1

27 SS-2

28 SS-3

29 ST-1

30 ST-2

31 ST-3

32 ST-4

Nilai Aset (diluar nilai tanah) 33 Selesai dibangun tahun

Biaya rehabilitasi yang pernah dilakukan : 34

35 36 37

38 Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti bangunan yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp

39 Taksiran Biaya untuk perbaikan yang diperlukan Rp Dokumentasi foto digital

Sudut pengambilan dari hilir, samping,dan bagian-bagian yang mengalami kerusakan.

Sebutkan nama file serta keterangan gambarnya. Maximum 4 foto digital.

40 41 42 43

Tanggal penelusuran lapangan : Tanda tangan Asesor :

Nama Asesor :

Nama file foto Keterangan

Luas MT3 Tahun yang lalu

Isilah dengan angka yang sesuai berikut :

Biaya (Rp) B.Meka.

B.Sipil B.Sipil

Penilaian Penilaian

Tahun Perbaikan yang dilaksanakan

Luas MT2 Luas MT1

Arah

ASET

BANGUNAN BAGI SADAP D.I. _____________________

B.Meka.

Luas sawah (ha)

LEMBAR

2/2

(25)

25

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

1 NOMENKLATUR BANG. di saluran

2 Kode Aset Dimensi

3 Jumlah cabang sekunder

4 Saluran Primer berlanjut (ya/tidak)

Sal di sketsa Qdesain (m3/det) B (m) H (m) m (vertikal/horizontal) Lebar total pintu (m)

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

5 SP-1

6 SP-2

7 SS-1 0 = Tidak ada

8 SS-2 1 =Romijn

9 SS-3 2 =Cipoletti

10 SS-4 3 =Parshall

4 =Pintu Sorong 5 =Ambang lebar 6 =Crump de Gruyter

11 Bahan bangunan sipil : Lingkari angka yang sesuai:

12 1 Beton bertulang 2 Beton b.+pas. Batu Pas. Batu

4 Besi+Beton bertulang 5 Besi+pas. Batu 6 Lain-lain, sebutkan

13 Bahan pintu : Lingkari angka yang sesuai: 1 Besi 2 Besi dan kayu

Kondisi

Arah Bang.Sipil Bang.Meka. Isilah dengan angka yang sesuai berikut :

14 SP-2 1 = Baik

15 SS-1 2 = Rusak Ringan

16 SS-2 3 = Rusak Berat

17 SS-3 4 = Rusak Total

18 SS-4

Isilah kolom (9) dengan angka yang sesuai : 1=PLN 2=Genset

3=Manual

Isilah kolom (8) dengan angka yang sesuai :

(8) (9) Nama asli Saluran / Petak

Tersier

(2)

3

ASET BANGUNAN BAGI D.I. _____________________

1. 1. 3. 1. 02. | | | |

Jenis Bang. Ukur debit Daya angkat pintu

LEMBAR

1/2

H m

B M.A.desain

S.P-2

S.Primer-1 S.S-2

S.S-4 S.S-3 Bangunan Bagi

S.Sekunder-1

(26)

26

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

Fungsi

Arah Isilah dg angka yang sesuai berikut :

19 SP-2 1 = Baik

20 SS-1 2 = Kurang Sempurna

21 SS-2 3 = Buruk

22 SS-3 4 = Tidak Berfungsi

23 SS-4

24 SP-2

25 SS-1

26 SS-2

27 SS-3

28 SS-4

Nilai Aset (diluar nilai tanah) 29 Selesai dibangun tahun

Biaya rehabilitasi yang pernah dilakukan : 30

31 32 33

34 Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti bangunan yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp

35 Taksiran Biaya untuk perbaikan yang diperlukan Rp Dokumentasi foto

Sudut pengambilan dari hilir, samping,dan bagian-bagian yang mengalami kerusakan.

Sebutkan nama file serta keterangan gambarnya. Maximum 4 foto digital.

36 37 38 39

Tanggal penelusuran lapangan : Tanda tangan Asesor :

Nama Asesor :

Arah Luas sawah (ha)

Tahun yang lalu (ha)

Luas MT1 Luas MT1 Luas MT1

ASET

BANGUNAN BAGI D.I. _____________________

Nama file foto Keterangan

Tahun Perbaikan yang dilaksanakan Biaya (Rp)

Penilaian

LEMBAR

2/2

(27)

27

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

1 Nomenklatur bangunan di saluran

2 Kode aset Dimensi

3 Jumlah cabang Tersier

4 Saluran sekunder menerus (ya/tidak)

Sal di sketsa Qdesain (m3/det) B (m) H (m) m (vertikal/horizontal) Daya angkat p.kontrol

(1) (3) (4) (5) (6) (11)

5 SS-1

6 SS-2

7 ST-1

8 ST-2

9 ST-3

10 ST-4

Isilah kolom (11) dengan angka yang sesuai :

1 = PLN 2 = Genset 3 = Manual

Isilah kolom (10) dengan angka yang sesuai : 0 = Tidak ada

1 = Romijn 2 = Cipoletti 3 = Crump de Gryter

4 = Parshall 5 = Pintu Sorong 6 = Ambang lebar 11 Bahan bangunan sipil Lingkari angka yang sesuai :

1 Beton bertulang 2 Beton b.+pas. Batu Pas. Batu

4 Besi+Beton bertulang 5 Besi+pas. Batu 6 Lain-lain, sebutkan

12 Bahan pintu : Lingkari angka yang sesuai: 1 Besi 2 Besi dan kayu

ASET

BANGUNAN SADAP D.I. _____________________

1. 1. 3. 1. 03. | | | |

Nama asli Saluran / Petak Tersier

(2)

Lebar pintu sadap (m) Panjang gorong- gorong (m) Lebar pintu kontrol (m)

(7) (8) (9) (10) Jenis Bang. Ukur debit

3 S.Sekunder-1

S.Tersier-1

S.T-2

S.T-3 S.T-4

S.S-2

H m

B M.A.desain

LEMBAR

1/2

(28)

28

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

Kondisi

Arah Isilah dengan angka yang sesuai berikut :

13 SS-2 1 = Baik

14 ST-1 2 = Rusak Ringan

15 ST-2 3 = Rusak Berat

16 ST-3 4 = Rusak Total

17 ST-4

Fungsi (membagi,dan mengukur air dari SS ke ST)

Arah Isilah dg angka yang sesuai berikut : 18 SS-2

19 ST-1 1 = Baik

20 ST-2 2 = Kurang Sempurna

21 ST-3 3 = Buruk

22 ST-4 4 = Tidak Berfungsi

23 SS-2

24 ST-1

25 ST-2

26 ST-3

27 ST-4

Nilai Aset (diluar nilai tanah) 28 Selesai dibangun tahun

Biaya rehabilitasi yang pernah dilakukan : 29

30 31 32

33 Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti bangunan yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp

34 Taksiran Biaya untuk perbaikan yang diperlukan Rp Dokumentasi foto

Sudut pengambilan dari hilir, samping,dan bagian-bagian yang mengalami kerusakan.

Sebutkan nama file serta keterangan gambarnya. Maximum 4 foto digital.

35 36 37 38

Tanggal penelusuran lapangan : Tanda tangan Asesor :

Nama Asesor :

Nama file foto Keterangan

Tahun Perbaikan yang dilaksanakan Biaya (Rp)

Penilaian

Bang.Sipil Bang.Meka.

ASET

BANGUNAN SADAP D.I. _____________________

Arah Luas sawah (ha)

Tahun yang lalu (ha)

Luas MT1 Luas MT1 Luas MT1

LEMBAR

2/2

(29)

29

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

1 Nomenklatur Bangunan di saluran

2 Kode aset Dimensi

3 Jumlah cabang Tersier

4 Saluran Sekunder berlanjut (ya/tidak)

Sal di sketsa Qdesain (m3/det) B (m) H (m) m (vertikal/horizontal)

(1) (3) (4) (5) (6)

5 SS-1

6 SS-2

7 ST-1

8 ST-2

Isilah kolom (9) dengan angka yang sesuai : 0 = Tidak ada

1 = Romijn 2 = Cipoletti 3 = Crump de Gryter

4 = Parshall 5 = Pintu Sorong 6 = Ambang lebar 9 Bahan bangunan sipil Lingkari angka yang sesuai :

1 Beton bertulang 2 Beton b.+pas. Batu Pas. Batu

4 Besi+Beton bertulang 5 Besi+pas. Batu 6 Lain-lain, sebutkan

10 Bahan pintu : Lingkari angka yang sesuai: 1 Besi 2 Besi dan kayu (2)

1. 1. 3. 1. 04. | | | |

(8) (9)

3 (7)

JENIS ASET

BANG. SADAP LANGSUNG D.I. _____________________

Nama asli Saluran / Petak Tersier

Lebar pintu sadap (m) Panjang gorong- gorong (m) Jenis Bang. Ukur debit S.Sekunder 1

Bangunan Sadap Langsung

S.Tersier 1

S.T 2 S.S 2

H m

B M.A.desain

LEMBAR

1/2

(30)

30

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

Kondisi

Arah Isilah dengan angka yang sesuai berikut :

11 ST-1 1 = Baik

12 ST-2 2 = Rusak Ringan

3 = Rusak Berat 4 = Rusak Total Fungsi

Arah Isilah dg angka yang sesuai berikut :

13 ST-1 1 = Baik

14 ST-2 2 = Kurang Sempurna

3 = Buruk

4 = Tidak Berfungsi

15 SS-2

16 ST-1

17 ST-2

Nilai Aset (diluar nilai tanah) 18 Selesai dibangun tahun

Biaya rehabilitasi yang pernah dilakukan : 19

20 21 22

23 Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti bangunan yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp

24 Taksiran Biaya untuk perbaikan yang diperlukan Rp Dokumentasi foto

Sudut pengambilan dari hilir, samping,dan bagian-bagian yang mengalami kerusakan.

Sebutkan nama file serta keterangan gambarnya. Maximum 4 foto digital.

25 26 27 28

Tanggal penelusuran lapangan : Tanda tangan Asesor :

Nama Asesor :

Tahun Perbaikan yang dilaksanakan Biaya (Rp)

Luas sawah (ha)

Tahun yang lalu (ha)

Luas MT1 Luas MT1 Luas MT1 Penilaian

Arah

ASET BANG.

SADAP LANGSUNG D.I. _____________________

Nama file foto Keterangan

Bang.Sipil Bang.Meka.

LEMBAR

2/2

(31)

31 CONTOH FORM : BANGUNAN PELENGKAP

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

1 Nomenklatur bangunan 2 Kode aset

Dimensi

`

3 B = m atau Diameter m

4 H = m

5 L = m

6 Jumlah lubang

7 Q desain m3/det

8 Lebar pintu pembuang m

9 Bahan bangunan sipil Lingkari angka yang sesuai :

1 Beton bertulang 2 Beton b.+pas. Batu Pas. Batu

4 Besi+Beton bertulang 5 Besi+pas. Batu 6 Lain-lain, sebutkan

10 Bahan pintu : Lingkari angka yang sesuai: 1 Besi 2 Besi dan kayu Kondisi

11 Bangunan Sipil

12 Bangunan Mekanikal-Elektrikal (bila ada)

Isilah no. 11 dan 12 dengan angka yang sesuai berikut : 1 = Baik

2 = Rusak Ringan 3 = Rusak Berat 4 = Rusak Total

3

ASET BANG.

SIPHON

D.I. _____________________

di saluran 1. 1. 3. 2. 1 1. | | | |

B H

L Sayap Pelindung Pintu Pembuang

LEMBAR

1/2

(32)

32

INVENT JARINGAN TAHUN :_______

13 Fungsi

Isilah dengan angka yang sesuai berikut : 1 = Baik

2 = Kurang Sempurna 3 = Buruk

4 = Tidak Berfungsi

Nilai Aset (diluar nilai tanah) 14 Selesai dibangun tahun

Biaya rehabilitasi yang pernah dilakukan :

15 16 17 18

19 Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti bangunan yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp

20 Taksiran Biaya untuk perbaikan yang diperlukan Rp

Dokumentasi foto digital

Sudut pengambilan dari hilir, samping,dan bagian-bagian yang mengalami kerusakan.

Sebutkan nama file serta keterangan gambarnya. Maximum 4 foto digital.

21 22 23 24

Tanggal penelusuran lapangan : Tanda tangan Asesor :

Nama Asesor :

Nama file foto Keterangan

ASET BANG.

SIPHON

D.I. _____________________

Tahun Perbaikan yang dilaksanakan Biaya (Rp)

LEMBAR

2/2

(33)

33 MATERI POKOK 3

INVENTARISASI ASET

Inventarisasi aset irigasi merupakan kegiatan awal dari lima tahapan kegiatan dalam proses PAI. Proses PAI sebagaimana Peraturan Menteri PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang PAI. Adapun keempat kegiatan dalam PAI lainnya adalah perencanaan pengelolaan, pelaksanaan pengelolaan, dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset irigasi, serta pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi.

Inventarisasi aset irigasi merupakan kegiatan pengumpulan data dan registrasi aset irigasi dan dilaksanakan pada jaringan irigasi maupun pendukung pengelolaan irigasi.

Produk dari kegiatan inventarisasi adalah aset irigasi di setiap wilayah pemangku kewenangan atas daerah irigasi (DI) terdaftar dalam suatu pangkalan data yang berada di kantor pemangku kewenangan. Pelaksana dari inventarisasi adalah instansi pemangku kewenangan.

Tujuan dari kegiatan inventarisasi aset irigasi adalah sebagai berikut :

a. Inventarisasi aset irigasi pada jaringan irigasi ditujukan untuk mendapatkan data jumlah, dimensi, jenis, kondisi, dan fungsi seluruh aset irigasi serta data ketersediaan air, nilai aset, dan areal pelayanan pada setiap daerah irigasi dalam rangka keberlanjutan sistem irigasi pada setiap daerah irigasi.

b. Inventarisasi aset irigasi pada pendukung pengelolaan irigasi ditujukan untuk mendapatkan data jumlah, spesifikasi, kondisi, dan fungsi pendukung pengelolaan irigasi pada setiap daerah irigasi.

A. Bagan Alir Kegiatan

Untuk mempermudah pemahaman mengenai urutan kegiatan inventarisasi aset irigasi dapat dilihat pada bagan alur di bawah ini. Gambar-2 menunjukkan bagan alur inventarisasi aset jaringan yang dilakukan sekali dalam setahun dan Gambar- 3 menunjukkan bagan alur inventarisasi aset pendukung yang dilakukan sekali dalam 5 tahun.

(34)

34 Gambar 3.1. Bagan alur inventarisasi aset jaringan sekali setahun

Gambar 3.2. Bagan alur inventarisasi aset pendukung sekali dalam 5 tahun

(35)

35 B. Metodologi Inventarisasi Aset Irigasi

Inventarisasi aset irigasi dilaksanakan dengan dukungan perangkat komputer.

Kegiatan inventarisasi aset irigasi dalam rangka PAI mencakup kegiatan sebagai berikut :

a. Persiapan kegiatan inventarisasi aset irigasi;

b. Pengumpulan data sekunder di kantor dan pengisian formulir yang dapat diadakan di kantor;

c. Penelusuran jaringan untuk mendapatkan data GPS dan pengisian formulir untuk data yang harus dilihat di lapangan;

d. Validasi data di kantor;

e. Pemasukan data ke komputer;

f. Penyusunan laporan inventarisasi.

1. Persiapan

Persiapan dilakukan oleh Pemangku Kewenangan dari DI yang bersangkutan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan :

a. Penugasan personil yang ditugaskan meliputi :

 Personil yang mengkoordinasi seluruh kegiatan inventarisasi, disebut Koordiantor Inventarisasi PAI yang bertugas mengkoordinasi seluruh kegiatan inventarisasi, baik inventarisasi aset jaringan yang dilakukan setahun sekali maupun inventarisasi aset pendukung yang dilakukan 5 tahun sekali;

 Personil yang bertanggung jawab atas pengisian data di lapangan, disebut Koordinator Lapangan PAI yang bertanggung jawab mengkoordinasi penelusuran jaringan untuk pengisian formulir di lapangan;

 Personil yang bertanggung jawab atas pengisian, kelengkapan dan validasi data di kantor, disebut Validator Data PAI;

 Personil yang bertanggung jawab atas pemasukan data ke komputer, disebut Operator Komputer;

 Personil-personil pembantu yang lain sesuai kebutuhan.

b. Pelatihan-pelatihan yang diperlukan, meliputi :

(36)

36

 Pelatihan pengisian formulir data inventarisasi untuk Koordinator Lapangan;

 Pelatihan pengoperasian komputer, pengambilan foto digital, dan GPS untuk Operator Komputer;

c. Pengecekan peralatan yang diperlukan

Pengecekan dilakukan oleh Koordinator Inventarisasi, antara lain :

 Peralatan pengambilan foto : kamera digital;

 Peralatan pengambilan koordinat geografis : GPS;

 Peralatan pengukur panjang : rollmeter;

 Peralatan penyimpan dan pengolah data : komputer;

 Peralatan hitung-menghitung : kalkulator;

 Peralatan tulis-menulis : formulir, bolpen;

 Peralatan pelindung lapangan : topi, sepatu karet, payung, jas hujan;

d. Penyusunan jadwal oleh Koordinator Inventarisasi meliputi :

 Jadwal pelatihan;

 Jadwal pengisian data di kantor;

 Jadwal penyusunan tim survey penelusuran;

 Jadwal pemberitahuan kepada P3A/GP3A/IP3A;

 Jadwal pertemuan penjelasan dan pembagian tugas seluruh anggota tim survey;

 Jadwal penelusuran jaringan;

 Jadwal validasi data;

 Jadwal pemasukan data ke komputer;

 Jadwal pengiriman data melalui internet (dalam hal diperlukan).

e. Penghitungan biaya yang dilakukan oleh Koordinator Inventarisasi, yang terdiri antara lain :

 Biaya pengadaan peralatan (hanya pada saat pertama kali inventarisasi)

 Biaya fotocopy formulir;

 Biaya perjalanan dinas/honorarium anggota tim survey;

 Biaya pengiriman data melalui internet (dalam hal diperlukan);

 Biaya lain-lain : konsumsi, topi, sepatu karet, payung, jas hujan, BBM, P3K.

f. Pengadaan peralatan

Gambar

Gambar 1.1. : Pengelolaan Aset Irigasi
Tabel 1.1. Wewenang dan tanggung jawab pengelolaan sistem irigasi.
Gambar 3.2. Bagan alur inventarisasi aset pendukung sekali dalam 5 tahun
Gambar 3.4.skema pembentukan kode aset irigasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL DIGITAL INTERAKTIF METODE PROBLEM BASED LEARNING GUNA MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DAN

Hasil evaluasi kualitas air dikaitkan dengan tata guna lahan di kawasan DAS Brantas Hulu dan aktivitas masyarakat yang berada di sekitarnya. Kajian ini dilakukan

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi selanjutnya disingkat P3-TGAI adalah program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi dengan

Berdasarkan hasil validasi uji ahli paket bimbingan kelompok kemampuan regulasi emosi kepada ahli materi, ahli media, dan calon pengguna dalam proses pengembangan,

Adapun hasil analisis statistika menggunakan metode Spearman, didapatkan bahwa terdapat hubungan (korelasi) antara tata guna lahan dengan kualitas air parameter

Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem pembayaran rekening air di desa Bandar Baru yang merupakan sebuah aplikasi berbasis web, dimana saat ini calon pelanggan

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya kesadaran bagi guru- guru peserta bimbingan teknis tentang pentingnya pengembangan nilai atau karakter

Hasil evaluasi kualitas air dikaitkan dengan tata guna lahan di kawasan DAS Brantas Hulu dan aktivitas masyarakat yang berada di sekitarnya. Kajian ini dilakukan