• Tidak ada hasil yang ditemukan

BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK MASSAGE PADA MAHASISWA PENJASKESREK STKIP BINA BANGSA

GETSEMPENA BANDA ACEH ANGKATAN 2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Nama : Lori Sastra Nim : 1411040022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH TINGGI DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

2019

(2)
(3)

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Rumusan Masalah... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Pertanyaan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.6.1 Bagi Mahasiswa ... 7

1.6.2 Bagi Peneliti ... 7

1.6.3 Bagi Pemakai ... 7

1.7 Definisi Operasional ... 8

1.7.1 Survei ... 8

1.7.2 Massage ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengertian Survei ... 9

2.2 Sejarah Massage ... 10

2.3 Pengertian Massage ... 13

2.3.1 Jenis dan Teknik-Teknik Massage ... 15

2.3.2 Massage yang Aman dan Nyaman ... 18

2.5 Penelitian Relevan ... 19

(4)

ii

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Pendekatan Penelitian ... 22

3.2 Populasi dan Sampel ... 23

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3.1 Sifat Penelitian ... 24

3.3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 24

3.3.3 Instrumen Penelitian ... 25

3.3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.3.5 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Penelitian ... 29

4.1.1 Hasil Analisis Observasi ... 29

4.1.2 Hasil Analisis Wawancara ... 32

4.2 Pembahasan ... 34

BAB V PENUTUP ... 39

5.1 Kesimpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

DAFTAR LAMPIRAN ... 42

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 56

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Massage telah lama sekali digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan pada bayi selama semenjak 3000 tahun sebelum masehi, banyak kebudayaan diterapkan dan salah satunya adalah teknik terapi tertua didunia massage telah menjadi komponen pengembangan dan perawatan suportif.

Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi mempelancar distribusi energi dan nutrisi kedalam jaringan. Bentuk pengobatanan alternatif menjadi semakin popular, sampai sekarang masih digunakan karena kesederhanaan, efektifitas biaya mudah dijangkau, dan dapat dipelajari dilakukan dirumah.

Oleh sebab itu massage sangat berpengaruh sekali untuk meningkatkan ikatan kasih sayang antara anak dengan orang tua. Oleh karena itu massage pada bayi sebaiknya dilakukan oleh orang tua bayi tersebut (Serranoet dkk,2010).

Adapun yang menjelaskan efek utama dari pada massage pada kebugaran adalah merupakan mekanisme kerjanya, sehingga dapat dijelaskan yaitu ditinjau dari faktor fisik massage terutama swedish massage dapat meningkatkan stabilitas kerja aerobik lewat mekanisme stimulasi otot dan Perbaikan adhesi otot.

Hemming (2000:109).

Massage berasal dari bahasa Arab “mash” yang berarti menekan dengan lembut,atau dari Yunani“massien”yang berarti memijat atau melulut. Massage merupakan salah satu cara gerakan manipulasi sederhana yang pertama ditemukan oleh manusia, untuk mengelus-elus rasa sakit Semenjak 3000 tahun sebelum

1

(6)

2

masehi, massage sudah digunakan dalam bentuk sentuhan terstruktur dengan menggunakan tangan atau bagian tubuh yang lain seperti lengan atas dan siku,yang digunakan untuk menekan kulit yang bagian dan akan memberikan tekanan pada bagian otot sebagai alat terapi.Dikawasan Timur Tengah massage merupakan salah satu pengobatan tertua yang diakukan oleh manusia.(Susan dkk, 2009).

Menurut penelitian yang telah dilakukan pakar atau orang terdahulu bahwasanya. Massage telah digunakan dalam menemukan bentuk sentuhan yang menunjukkan penggunaan massage disejumlah wilayah didunia, Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan massage untuk alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan massage dengan medis tujuan dari teknik gerakan manipulasi antara lain seperti tangan

ataupun siku. Massage adalah rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan perbaikan sirkulasi darah (Wiyoto, 2011).

Sebelum perang Dunia ke II massage masuk keIndonesia sudah ada orang Indonesia yang belajar massage dari orang Belanda,terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang membutuhkan banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus para ahli massage di Surakarta, Bandung, dan semarang.

Pada dewasa ini massage semakin banyak dipelajari mahasiswa STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.,terutama sekali bagaimana cara penguasaan teknik massage,dalam hal ini yang menjadi mata kuliah wajib yang diprogramkan oleh mahasiswa penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda

(7)

3

Aceh, dan diprogramkan disemester 3 (Ganjil). Dalam hal ini yang diajarkan oleh dosen penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh terutama yang massage untuk kebugaran, yang ditujukan kepada pembinaan cara massage yang baik dan benar. Massage merupakan unsur yang sangat penting dan berharga jika diterapkan kedalam latihan–latihan bagi para atlet, dengan efek rangsangan

terhadap fungsi–fungsi tubuh dan penyesuaianya terhadap latihan yang semakin lama menjadi semakin berat juga, untuk memulihkan kondisi badan yang lelah setelah mengalami aktivitas dengan waktu yang secepat–cepatnya kedalam keadaan seperti semula.

Seiring dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum melakukan upaya perubahan, pengembangan dan inovasi terhadap tuntutan tersebut. Sebuah keniscayaan bila kurikulum terus hadir dengan pola perubahan sebagai hasil dari pemikiran karena pengguna kurikulum pada akhirnya juga memayungi penerapan kurikulum baru, misalnya lahirnya UU undang undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kebijakan tentang implementasi kurikulum 2013, lahirnya Undang undang No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (baca: KKNI), Peraturan Menteri Pendidika dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Implikasi Kebijakan tersebut secara tidak langsung berdampak pada pola perubahan kurikulum setiap program studi bahkan penyesuaian materi ajar (content) yang akan disampiakan kepada mahasiswa. KKNI sendiri merupakan

(8)

4

kerangka acuan minimal yang menjadi mencerminkan kemampuan yang harus dikuasai Selama dibangku pendidikan. Masuknya dalam kurukulum mata kulia massage yaitu sejak adanya kururikum 2013. (Hilbert, et al.2003: 72).

STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah ditetapkan dibanda aceh, yang memiliki enam program studi salah satunya adalah penjas prodi penjas adalah prodi yang menetapkan kurikulum 2013. Dalam kurikulum iniprodi penjas terdapat mata kuliah massage olahraga yang terprogram disemester 3 (ganjil).

Mahasiswa STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh khususnya prodi penjas merupakan mahasiswa yang sangat-sangat aktif dalam lembaga organisasi, bukan hanya berperan didalam kampus tetapi memang ada kegiatan selain dikampus maupun diluar kampus. Dosennya pada Prodi Penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena mempunyai kedesiplinan yang sangat tinggi, berbeda dengan prodi yang yang lain salah satu contohnya apa bila ada mahasiswa penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Aceh ingin berurusan dengan dosen tersebut, maka ia harus beretika yang sopan.

Salah satu manfaat untuk mengetahui massage bagi mahasiswa penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh khususnya jurusan Penjas adalah dengan adanya mengetahui pelajaran massage tersebut maka ia telah beruntung sekali dalam penguasaan teknik-tenik massage dan akan berguna bagi dirinya sendiri dikemudian hari. Hal ini seiring berjalannya waktu hampir seluruh mahasiswa menyukai mata kuliah tersebut, dikarnakan salah satu kelebihannya adalah mengurangi nyeri atau rasa sakit tubuh ketika kondisi tubuh kurang baik.

(9)

5

Mata kuliah massage ini baru dimasukan kedalam kampus sejak adanya kurikum 2013. Selain Mahasiswa STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh adalah mahasiswa yang sangat-sangat mempunyai prestasi yang sangat tinggi sekali, baik dalam dalam kampus maupun diluar kampus. keterampilan yang dimiliki oleh mahasisiwa STKIP Bina Bangsa Getsempena tidaklah terlepas bimbingan dari dosen penjas di kampus maupun pihak yang lainnya. Salah satu keuntungan mempelajari massage adalah mengetahui bagaimana cara massage yang baik dan dan benar.

Selain itu mata kuliah massage akan menjadi pengalaman untuk dikemudian hari kelak menjadi seorang guru atau dosen telah selesai mengikuti proses pembelajaran mata kuliah massage selama satu semester. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, apakah mahasiswa prodi penjas angkatan 2016 masih mengusai teknik massage yang sudah mereka dapatkan. Mahasiswa tidak mengetahui secara rinci jenis-jenis massage dan cara melakukan massage dengan benar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Survei Tingkat Penguasaan Teknik Massage pada Mahasiswa Penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Angatan 2016.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1) Pentingnya massage dalam kehidupan sehari-hari 2) Ketertarikan mahasiswa untuk memahami massage.

(10)

6

1.3 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat penguasaan teknik massage pada mahasiswa penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Angkatan 2016?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat penguasaan teknik massage pada mahasiswa penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Angkatan 2016 ?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan teknik massage di STKIP Bina Bangsa getsempena Banda Aceh Angkatan 2016

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung tingkat penguasaan teknik massage pada mahasiswa STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.

1.5Pertanyaan Penelitian

Mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan massage pada mahasiswa dan keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini baik dari segi tenaga maupun dana yang dibutuhkan serta untuk memperoleh hasilnya yang lebih baik, maka perlu membatasi pertanyaa penelitian. Peneliti hanya membatasi tentang Bagaimanakah kemampuan massage pada mahasiswa?

(11)

7

dan apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penguasaan penguasaan teknik massage pada mahasiswa?

1.6Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan acuan serta informasi mengenai penguasaan teknik massage yang dapat dijadikan salah satu materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa penjas.

1.6.2 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan merupakan sarana untuk menerapkan teori yang telah penulis peroleh selama di bangku kuliah.

1.6.3. Bagi Pengguna

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sumber informasi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian mengenai masalah yang sama, yaitu tingkat penguasaan teknik massage pada mahasiswa penjas STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Angkatan 2016 Banda Aceh. Hasil penenelitian juga diharapkan dapat memberi informasi dan pengetahuan yang bermanfaat serta dapat digunakan kelak ketika menjadi guru dikemudian hari.

(12)

8

1.7 Definisi Oprasional

Definisi oprasional ini digunakan agar tidak terjadi salah pengertian dalam penafsiran judul skripsi ini. Sehingga penulis merasa perlu untuk membuat batasan yang menjelaskan dan mempertegas istilah-istilah yang digunakan agar pembaca dapat memahami tersebut. Adapun istilah-istilah yang dipertegas adalah sebagai berikut:

1.7.1 Survei

Menurut Masri Singarimbun dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Survei, pengertian survei pada umumnya dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi(Singarimbun, 2006).

1.7.2 Massage

Massage adalah gerakan rileksasi otot, perbaikan fleksibilitas, pengurangan nyeri, dan perbaikan sirkulasi darah (Wiyoto, 2011).

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber inspirasi bagi peneliti berikutnya dan bahan pembanding bagi peneliti yang akan melakukan