Cranio
Cervical
R egion
OsteologyArthrologyKinematicsB I O M
E K A N I
Rahmat Nugraha,S.Ft.,M.Fis
Introduction
Istilah “Craniocervical region " dan “Neck" digunakan secara bergantian. Kedua istilah tersebut merujuk
pada gabungan dari Tiga Sendi Yaitu : Atlanto-
oksipital Joint, Atlanto-axial Joint Complex ,
dan Intracervical Apophyseal Joints (C2 To
C7).
Atlanto-
Oksipital Joint
01
ANATOMY OF JOINTS ATLANTO-OCCIPITAL JOINT
Sendi atlanto-oksipital memberikan gerakan independen dari cranium terhadap atlas (C1). Sendi dibentuk oleh convex
condyles yang menonjol dari tulang oksipital yang bersendi concave superior articular facets pada Atlas
4
POSTERIOR VIEW ATLANTO-OCCIPITAL JOINTS
Di anterior, kapsul setiap sendi atlanto- oksipital menyatu dengan membran atlanto-oksipital anterior.
ANTERIOR VIEW ATLANTO-
OCCIPITAL
JOINTS
Arteri vertebralis
menembus membran
atlanto-oksipital posterior untuk memasuki
foramen magnum. Arteri penting ini memasok darah
POSTERIOR
VIEW ATLANTO- OCCIPITAL
JOINTS
Atlanto-axial Joint Complex
02
ANATOMY OF JOINTS ATLANTO-AXIAL JOINT COMPLEX
➢Atlanto-axial joint complex memiliki dua komponen artikular: Median joint
dan sepasang sendi apophyseal. Sendi median dibentuk oleh dens of axis (C2) yang menonjol melalui osseous-ligamentous ring yang bersendi dengan arkus anterior atlas dan ligamentum transversal.
➢Fungsi Dens berfungsi sebagai sumbu vertical untuk rotasi bidang horizontal atlas, atlanto-axial joint sering digambarkan sebagai Pivot Joint
Superior view dari Dens dan Struktur yang terkait dengan median atlanto-axial joint.
Spinal cord dan ligamen alar diangkat dan tectorial
membrane dipotong.
Membran sinovial berwarna biru.
POSTERIOR
VIEW ATLANTO- OCCIPITAL
JOINTS
MEDIAN ATLANTO-AXIAL JOINT
➢Median joint memiliki 2 rongga sinovial. Rongga anterior yang lebih kecil terbentuk antara sisi anterior Dens dan batas posterior anterior arch of the atlas.
➢Rongga posterior yang jauh lebih besar memisahkan sisi posterior Dens dan tulang rawan ligamen transversal atlas. Ligamen kuat sepanjang 2 cm ini penting untuk stabilitas bidang
horizontal atlanto-axial articulation. Tanpa stabilisasinya, atlas (dan articulated cranium) dapat slip anteriorly relatif terhadap Axis, mungkin bisa merusak spinal cord.
12
APOPHYSEAL JOINTS
➢Sendi yang kedua pada atlanto-axial joint yaitu apophyseal joints dibentuk oleh inferior articular facets pada atlas dengan superior facets pada axis
➢Permukaan sendi apophyseal ini umumnya berada dekat dengan bidang horizontal, desain yang memaksimalkan rotasi aksial.
➢Sendi atlanto-aksial kompleks memungkinkan dua derajat kebebasan. Kira-kira 50%
dari total rotasi bidang horizontal dalam regio kranioservikal terjadi pada kompleks sendi atlanto-aksial.
Intracervical Apophyseal
Joints (C2 to C7)
03
APOPHYSEAL JOINTS
Permukaan facet dalam sendi apophyseal C2
sampai C7 memiliki sudut 45 derajat,
16
SAGITTAL PLANE KINEMATICS
04
HORIZONTAL
PLANE KINEMATICS
05
FRONTAL PLANE KINEMATICS
06
Muscles of the Craniocervical
Region
07
SELAMAT MENGERJAKAN TUGAS
TERIMA KASIH
34