• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLACK SPOT ANALYSIS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BLACK SPOT ANALYSIS"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BLACK SPOT ANALYSIS

(ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN)

Zudhy Irawan, Ph.D.

Yogyakarta, 17 Oktober 2014

(2)

1) Definisi Kecelakaan 2) Definisi DRK

3) Metode Penentuan DRK

4) Contoh Kasus (Jl. Magelang)

CAKUPAN MATERI

(3)

Berdasarkan PP No. 43 Tahun 1993, kecelakaan

didefinisikan sebagai suatu peristiwa di jalan raya yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja, melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang dapat

mengakibatkan korban jiwa dan harta benda.

Secara filosofis, kecelakaan lalu-lintas didefinisikan sebagai suatu kejadian yang jarang dan acak yang bersifat multi

faktor yang umumnya didahului oleh suatu situasi di mana satu atau lebih dari pengemudi dianggap gagal menguasai lingkungan (lalu-lintas dan lingkungan jalan).

Definisi Kecelakaan Lalu Lintas

(4)

Secara statistik sifat ini lebih mendekati kepada sifat-sifat sebaran-Poisson.

 Kecelakaan dikatakan bersifat acak karena kecelakaan itu cenderung tidak terjadi dalam suatu ruang dan waktu

tertentu. Dengan pengertian lain acak dalam hal waktu dan acak dalam hal lokasi.

 Akan tetapi bila sifat kejadian ini melanggar kedua sifat

tersebut, maka kemungkinan besar terdapat suatu penyebab yang spesifik yang relatif tidak multi faktor.

(5)

Sumber : Austroad, 2004

(6)

 Apabila kejadian kecelakaan terjadi secara berulang dan

berlangsung dalam suatu ruang dan waktu yang relatif sama, maka lokasi kecelakaan itu bisa jadi merupakan lokasi

rawan kecelakaan.

 Tetapi secara sederhana, lokasi rawan kecelakaan bisa

diartikan sebagai lokasi kejadian kecelakaan yang terjadi secara berulang dalam suatu ruang dan waktu yang

relatif sama dan diakibatkan oleh penyebab yang relatif sama pula

Definisi Lokasi Rawan Kecelakaan

(7)

LOKASI RAWAN (Black-spot) kecelakaan

 Suatu lokasi kecelakaan (biasanya di persimpangan, atau segmen ruas jalan 200-300m) yang memiliki angka

kecelakaan dalam dua digit selama dua tahun

Lokasi rawan kecelakaan yang memiliki kejadian

kecelakaaan secara berulang dalam ruang dan waktu

yang relatif sama dan dengan penyebab yang relatif sama

(8)

RUAS TERBURUK (Black-Link)

 Suatu ruas atau segmen ruas (minimum 1km panjang ruas) yang memiliki tingkat kecelakaan tertinggi

Tingkat Kecelakaan: suatu ukuran yang mengkonversikan angka kecelakaan lalu lintas dalam satuan kecelakaan/100 Juta Pergerakan Kendaraan-Kilometer

365 108

 

LHR L

n

TK FK

Tk : Tingkat Kecelakaan Fk : Frekuensi Kecelakaan n : tahun data

L : panjang ruas LHR : LHR ruas jalan

(9)

AREA TERBURUK (Black Area)

 Suatu AREA (minimum luas 2X2km) yang memiliki kepadatan kecelakaan tertinggi

Kepadatan Kecelakaan: suatu ukuran yang mengkonversikan angka kecelakaan lalu lintas dalam satuan:

• kecelakaan/jumlah populasi

A n

Kecelakaan Jumlah

K

P n

Kecelakaan Jumlah

K

• kecelakaan/ha

K : Kepadatan

P : Jumlah populasi A : Luas area

N : Tahun data

(10)

Berdasarkan Sebaran Data

Jumlah kecelakaan > upper limit interval tingkat keyakinan 95%

= rata-rata sampel yang diamati,

t = nilai tingkat keyakinan (didapat dari tabel sebaran t-student), α = persentase keyakinan,

S = nilai standard error,

s = nilai standar deviasi sampel,

n = banyaknya sampel yang diamati

Metode Penentuan DRK

n S s

S n

t Y

Y

Y



 

 

1 2 ,

Atas

Batas 

(11)

Berdasarkan Tingkat Kecelakaan

365 108

 

LHR L

n

TK FK

Berdasarkan Bobot Fatalitas (Angka Ekivalen Kecelakaan) AEK = 12(Meningal) + 3(Luka Berat + Luka Ringan) + 1(Kerusakan) Pusjatan 2003 =

8,34 M : 1,21 LB : 0,8 LR : 1 K

(12)

Berdasarkan CR (Crash Ratio)

tingkat kecelakaan

keparahan korban

data eksposur yang sama atau sejenis

+

Crash Ratio ≥ 1

𝑇𝐵 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑋 𝐿𝐻𝑅 𝑋 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝑋 365

100 𝐽𝑢𝑡𝑎

AVR = 3 X jumlah korban + jumlah kecelakaan tanpa korban 𝐶𝑅 = 𝐴𝑉𝑅 + 0,5𝑇𝐵 + 𝑇𝐹 𝐴𝑉𝑅𝑇𝐵

SCH = 3 X jumlah korban + jumlah kecelakaan tanpa korban 𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑆𝐶𝐻𝐶𝑅

(13)

dengan:

TB = tingkat Kecelakaan, (Kecelakaan/Seratus Juta Perjalanan Kendaraan Per-kilometer),

LHR = volume lalu lintas harian, (Kend/Hari)

CR = tingkat keritis kecelakaan, (Kecelakaan/Seratus Juta Perjalanan Kendaraan Per-kilometer)

AVR = rata-rata tingkat kecelakaan pada eksposur yang sama/sejenis, TF = tingkat kepercayaan, biasanya untuk 95% digunakan 1,96.

SCH = tingkat kecelakaan yang ditinjau

(14)

Berdasarkan Model Prediksi

1) Jika variansi mendekati rerata = MODEL REGRESI POISSON 𝐿𝑜𝑔 𝛽 = 𝑛𝑖=1 − exp 𝛽. 𝑥𝑖 + 𝑦𝑖 𝛽. 𝑥𝑖 − log(𝑦𝑖!)

2) Jika variansi tidak mendekati rerata = MODEL REGRESI BINOMIAL 𝐿𝑜𝑔 𝛽 = 𝑛𝑖=1ln 𝑒𝛼 + 𝑖 − ln 𝑦𝑖 − 1 + 𝑒𝛼 ln 𝑒𝛼 +𝑦𝑖 ln 𝜇𝑖

𝑒𝛼 + 𝑦𝑖 ln(𝜇𝑖 + 𝑒𝛼)

(15)

 Lokasi Penelitian : Jl. Magelang Km. 7 – 16

Contoh Kasus

(16)
(17)
(18)

Metode

Penyelesaian

(19)

Rekapitulasi Data

Data-data yang dibutuhkan yaitu:

1. Data kecelakaan lalu lintas

2. Volume lalu lintas harian rata-rata (LHRT) 3. Pengumpulan data lebar jalan (m)

4. Volume lalu lintas harian rata-rata untuk permodelan (kend/jam) 5. Ketersediaan rambu lalu lintas

6. Kecepatan kendaraan (Km/jam)

7. Volume kendaraan masuk dan keluar (kend/jam)

8. Volume kendaraan yang berlawanan arah (kend/jam) 9. Volume kendaraan yang parkir on-street (kend/jam) 10. Jumlah pejalan kaki yang menyeberang (orang/jam) Catatan : Mengabaikan kondisi fisik jalan

(20)

Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas

1. Frekuensi Kecelakaan di Tiap 1 kilometer

0 5 10 15 20 25

7-8 8-9 9-10 10-1111-1212-1313-1414-1515-16

Frekuensi Kecelakaan

Ruas (Km)

2010 2011 2012

Jumlah

Kecelakaan

∑2010 = 105

∑2011 = 110

∑2012 = 95

(21)

2. Fatalitas kecelakaan

0 10 20 30 40 50 60 70

7-8 8-9 9-10 10-11 11-12 12-13 13-14 14-15 15-16

Jumlah Korban (Jiwa)

Ruas (Km)

Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan

(22)

3. Keterlibatan Pengguna Jalan

Motor 69.48%

Mobil 19.05%

Truk 3.44%

Bus 1.86%

Sepeda 1.86%

Pejalan Kaki 4.30%

4. Pola Tabrakan

Depan- Depan 25.00%

Depan- Belakang

40.26%

Depan- Samping

20.13%

Tunggal 5.52%

Menabra k Orang

9.09%

(23)

5. Waktu Terjadinya Kecelakaan

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

18%

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

05.00-08.59 09.00-11.59 12.00-14.59 15.00-19.59 20.00-04.59

(24)

No Ruas Jalan (Km)

Jumlah Kecelakaan

1 7-7,25 15

2 7,35-7,6 8

3 7,6-7,85 20

4 7,85-8,05 11

5 8,05-8,6 32

6 8,6-9,1 16

7 9,1-9,4 11

8 9,5-10 24

9 10-10,3 6

10 10,3-10,65 3

No Ruas Jalan (Km)

Jumlah Kecelakaan

11 10,75-11 6

12 11-11,55 14

13 11,55-12 28

14 12-12,35 7

15 12,35-12,65 14 16 12,65-13,1 28 17 13,1-13,6 14

18 13,6-14 8

19 14-14,45 11

20 14,45-14,7 5 21 14,7-15,05 8 22 15,05-15,4 13

23 15,4-16 4

Pendetailan Segmen, berdasar 1. akses

keluar- masuk

kendaraan 2. aktifitas

lingkungan segmen 3. kondisi

geometrik jalan

(25)

Model Prediksi Kecelakaan

Regresi Poisson Negatif Binomial

Skala Deviasi 17,498 1,340

Skala Pearson

Chi-Kuadrat 18,241 1,356 Derajat

Kebebasan 14 14

Skala Dispersi 1,303 0,097

Rasio Kemiripan

Chi-Kuadrat 66,320 65,576

Derajat Kebebasan Model

8 8

Signifikansi 0,000 0,000

Segmen (Km) Observasi Poisson Negatif Binomial Keterangan

7-7,25 15 10 11

7,35-7,6 8 9 9

7.6-7,85 20 18 20 Prediksi Tepat

7,85-8,05 11 6 7

8,05-8,6 32 35 43

8,6-9,1 16 23 25

9,1-9,4 11 12 12

9,5-10 24 20 19

10-10,3 6 6 6 Prediksi Tepat

10,3-10,65 3 4 3 Prediksi Tepat

10,75-11 6 8 6 Prediksi Tepat

11-11,55 14 15 16

11,55-12 28 23 20

12-12,35 7 9 8

12,35-12,65 14 17 18

12,65-13,1 28 23 21

13,1-13,6 14 15 15

13,6-14 8 9 8 Prediksi Tepat

14-14,45 11 11 11 Prediksi Tepat

14,45-14,7 5 7 7

14,7-15,05 8 8 7 Prediksi Tepat

15,05-15,4 13 11 11

15,4-16 4 8 7

(26)

Model Prediksi Kecelakaan

Persamaan regresi model Negatif Binomial:

Y = exp (-1,122 Lebar Jalan + 2,89x10-4 LHR + 1,25x10-1 Kecepatan + 1x10-3 Kend Keluar Masuk + 1,8x10-2 Penyeberang Jalan)

Regresi Poisson Negatif Binomial

Parameter B Sig. B Sig.

(Intercept) 9,140 0,174 9,199 0,124

Lebar Jalan -1,023 0,027 -1,122 0,011 Ketersediaan Rambu 0,123 0,073 0,093 0,139

LHR 0,000366 0,036 0,000289 0,046

Kecepatan Kend 0,098 0,057 0,125 0,015 Kend Masuk Keluar 0,001 0,059 0,001 0,039 Kend Berlawanan Arah -0,004 0,169 -0,002 0,597 Kend Parkir On-Street -0,012 0,187 -0,015 0,116 Penyeberang Jalan 0,016 0,079 0,018 0,034

(27)

Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan

No Ruas Jalan

(Km) Sebaran Data Tingkat Kecelakaan

(100JPKP) AEK Critical Crash

Ratio Model Prediksi

1 7-7,25 15 1.3170 69 - 11

2 7,35-7,6 8 0.6807 36 0.52434 9

3 7,6-7,85 20 1.7016 97 1.70897 20

4 7,85-8,05 11 1.1699 105 1.41353 7

5 8,05-8,6 32 1.2375 182 1.49131 43

6 8,6-9,1 16 0.6946 93 1.79792 25

7 9,1-9,4 11 0.7841 66 2.07639 12

8 9,5-10 24 1.1038 99 2.56818 19

9 10-10,3 6 0.4599 42 1.04665 6

10 10,3-10,65 3 0.2103 18 - 3

11 10,75-11 6 0.5272 42 1.00761 6

12 11-11,55 14 0.5591 81 0.83421 16

13 11,55-12 28 1.3668 114 2.10122 20

14 12-12,35 7 0.4072 36 0.50006 8

15 12,35-12,65 14 0.9501 110 1.46514 18

16 12,65-13,1 28 1.2668 162 1.69667 21

17 13,1-13,6 14 0.5701 49 0.49402 15

18 13,6-14 8 0.4932 49 0.56531 8

19 14-14,45 11 0.6029 73 1.05236 11

20 14,45-14,7 5 0.4932 18 0.49239 7

21 14,7-15,05 8 0.5637 39 0.61463 7

22 15,05-15,4 13 0.9160 81 1.47511 11

23 15,4-16 4 0.1644 69 0.53488 7

Batas atas = 16,828

1

3

2

1

3 2

1

3

2

1

3 2 1

2 2 3

(28)

Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan

Dari beberapa hasil metode analisis yang dilakukan, terdapat perbedaan pemeringkatan identifikasi

(29)

Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan

Total Nilai kurang dari batas bawah dianggap lokasi rawan kecelakaan

(30)

Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan

No Ruas Jalan (Km)

Tingkat Kecela-

kaan

Angka Ekivalen Kecelakaan

Critical Crash

Ratio

Sebaran Data

Model Prediksi

Total Nilai

1 11,55-12 2 3 2 2 4 13

2 8,05-8,6 5 1 7 1 1 15

3 12,65-13,1 4 2 6 2 3 17

4 7,6-7,85 1 7 5 5 4 22

5 9,5-10 7 6 1 4 6 24

6 8,6-9,1 11 8 4 6 2 31

7 7-7,25 3 12 - 7 11 33

8 12,35-12,65 8 4 9 8 7 36

(31)

Peta Delapan Lokasi Rawan Kecelakaan

1

2

3

5

4 8

7

6

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan panas maksimum untuk pembekuan adalah dua kali lipat kebutuhan rata-rata, hitung kebutuhan maksimum ini jika waktu pembekuan selama 6 jam.?. • Jika tidak tersedia

0 = No skill or experience 3 = Competent and experienced 1 = Acquainted but no experience 4 = Advanced competence and extensive experience 2 = Rudimentary Competence PLEASE RETURN