Bagi siswi rambutnya harus diikat rapi dan jika berhijab maka jilbabnya dimasukkan ke dalam jas lab/lab keterampilan. Mahasiswa yang terlambat datang lebih dari 15 menit tanpa alasan yang sah tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum/lab keterampilan. Mahasiswa yang berhalangan melaksanakan kegiatan praktek/laboratorium keterampilan hendaknya melapor kepada penanggung jawab mata kuliah yang bersangkutan.
Selama latihan, dilarang merokok, makan, menyalakan pager dan telepon genggam, mengganggu latihan atau bersenang-senang. Mahasiswa bertanggung jawab atas peminjaman peralatan praktikum/laboratorium keterampilan, sebelum dan sesudah kegiatan praktikum/laboratorium keterampilan memeriksa/memeriksa dengan teliti kelengkapan peralatan/sediaan yang digunakan, bila kurang lengkap atau rusak harus segera melaporkan ke laboratorium teknisi atau instruktur praktikum yang bertugas. Apabila terjadi kerusakan pada peralatan praktikum/laboratorium keterampilan, menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan.
10. Setelah kegiatan praktikum/laboratorium keterampilan selesai, seluruh peralatan dicuci dan dikembalikan ke tempatnya semula, sampah dibuang pada tempatnya, hasil kerja laboratorium praktikum/keterampilan disimpan dalam lemari penyimpanan. 11. Fakultas/Laboratorium tidak bertanggung jawab atas barang yang tertinggal/hilang di ruang praktikum/laboratorium keterampilan. Setiap mahasiswa diharapkan mengikuti seluruh ujian teori dan ujian praktikum/lab keterampilan pada waktu yang telah ditentukan.
Untuk kegiatan praktikum keterampilan ini dilakukan preparasi pada gigi geraham pertama mandibula dan gigi geraham pertama.
PREPARASI BIDANG OKLUSAL
Buat alur sedalam 1-1,5 mm dengan bur intan berbentuk bulat meruncing pada alur perkembangan bukal dan lingual gigi dan pada setiap ridge segitiga, mulai dari ujung ujung hingga pangkal ujung. Tunjukkan pada instruktur. Pada area dimana permukaan oklusal bersentuhan dengan permukaan oklusal gigi antagonis, buatlah alur sedalam 1,5 mm dengan bor berlian berujung bulat, letakkan bor pada sudut 45° terhadap sumbu gigi. sehingga terbentuk kemiringan pada ujung fungsional (Gambar 3).
PERSIAPAN SEBELUM PREPARASI BIDANG AKSIAL GIGI PENYANGGA (ABUTMENT)
Pada gigi yang berdekatan dengan gigi penyangga, dipasang strip matriks dan penahan untuk melindungi permukaan email gigi yang tidak digunakan sebagai penyangga agar tidak terkikis jika partikel tulang rusuk secara tidak sengaja bersentuhan dengan gigi tersebut.
PREPARASI BIDANG AKSIAL
A.alur panduan bidang aksial; B.preparasi alur panduan bidang aksial (Rosenstiel et al, 2002)
- PENGHALUSAN (FINISHING)
 - MENCETAK FUNGSIONAL/FINAL
 
Pengecilan area proksimal harus dilakukan secara hati-hati agar tidak mengenai gigi sebelahnya.Untuk mencegah hal tersebut, maka dilakukan pemasangan pita matriks dan penahan pada gigi yang berdekatan dengan gigi yang telah dipreparasi. Preparasi dilakukan secara bukal hingga lingual hingga terdapat beberapa struktur gigi yang kemudian direduksi menggunakan diamond bur tipis panjang (gambar 8). Hal ini dilakukan secara visual yaitu melihat dengan satu mata pada jarak pandang kurang lebih 30 cm (gambar 9) (Shillingburg dkk, 1997) atau dengan bantuan alat probe lurus.
Gunakan bor torpedo halus atau batu torpedo putih untuk menghaluskan permukaan gigi yang telah dipreparasi dan meniru bagian tepinya (Gambar 10). Periksa permukaan gigi yang telah dipreparasi dan tepi yang dilubangi dengan probe, permukaannya harus sehalus permukaan kaca. Tunjukkan pada instruktur. Tujuan dari pencetakan ini adalah untuk mendapatkan reproduksi negatif dari gigi yang dipreparasi dan jaringan pendukungnya di rongga mulut, kemudian mengisinya dengan karang gigi untuk mendapatkan reproduksi positif sebagai model kerja.
Bersihkan gigi yang telah dipreparasi dengan air dalam spuit (water spray) dan keringkan dengan udara (air spray). Kencangkan tali retraksi (retraction cord) menggunakan tang dan pengisi plastik, pada sulkus interproksimal di sekitar bevel (dalam phantom, untuk penempatan latihan saja). Dahulu kawat retraksi dicelupkan ke dalam larutan aluminium klorida 25% atau epinefrin untuk melunakkannya agar tidak melukai gusi.
Kemudian secara perlahan geser kawat di antara gigi dan gusi di area mesial interproksimal menggunakan pinset dan tambalan plastik. Setelah terpasang dengan benar, dilanjutkan dengan pemasangan pada sisi interproksimal distal (Gambar 12 B). Catatan: Ujung pahat menghadap ke kawat penarik yang dipasang untuk mencegah kawat penarik lepas (Gambar 12 C). Kawat retraksi berfungsi untuk mengekspos sementara ujung preparasi (bevel/shoulder) selama proses pencetakan akhir untuk mencapai kesesuaian marginal yang baik antara restorasi cekat dan abutmen serta mencegah iritasi gingiva dan karies sekunder.
Kabel retraksi dipotong pada sisi interproksimal distal (Gambar 13B) dan sisanya terus menutupi sisi interproksimal mesial (Gambar 13C). Pastikan cetakannya kokoh, tidak kenyal, dan tidak sobek sebelum dikeluarkan dari model gigi (Gambar 13). Catatan: Jika pencetakan dilakukan di rongga mulut pasien, cetakan harus dicuci dengan air mengalir atau larutan desinfektan dan kemudian dikeringkan dengan udara.
Contoh hasil cetakan final RB
- PENGISIAN HASIL CETAKAN
 - PEMBUATAN CATATAN GIGIT
 - PEMASANGAN MODEL KERJA DALAM ARTIKULATOR
 - INSTRUKSI LAB
 - INSERSI DAN SEMENTASI
 - MAHKOTA JAKET DAN PROVISORIS DIREK TUJUAN
 - PREPARASI BIDANG INSISAL/FASIAL
 - PREPARASI BIDANG PROKSIMAL
 - PREPARASI BIDANG PALATAL/LINGUAL
 - PENGHALUSAN (FINISHING)
 - PEMBUATAN MAHKOTA SEMENTARA (Direct Provisory)
 - RESTORASI PASAK INTI TUANG
 - DEKAPUTASI MAHKOTA GIGI
 - PENGURANGAN GUTTAP POINT
 - PELEBARAN SALURAN AKAR
 - PREPARASI SEAT UNTUK PASAK TUANG
 - PEMBUATAN CATATAN GIGIT
 - PEMBUATAN MODEL MALAM PASAK TUANG
 - MENCETAK FUNGSIONAL
 - PROSES PEMBELAJARAN : BOBOT PROSENTASE 70 % ASPEK
 - KISARAN ANGKA 0 : TIDAK MELAKUKAN
 - UJIAN SKILL’S LAB : BOBOT PROSENTASE 30 %
 - KRITERIA KELULUSAN
 
Gambarkan garis median dan garis taring pada model kerja RA dan RB untuk memandu oklusi model kerja dan penyisipannya ke dalam artikulator. Jika saat ini Anda tidak menggunakan magnet artikulator dan artikulator meja bidang oklusal, buatlah 3 (tiga) lekukan pada bagian bawah model kerja yang paling tebal dengan menggunakan pisau plester dan pisau lilin. Bila menggunakan magnet artikulator dan meja artikulator oklusal, letakkan model kerja pada meja bidang oklusal dan sesuaikan dengan proyeksi pada permukaan pelat split-cast berdasarkan model kerja RA dan RB (untuk artikulator praktik IIA Shofu ).
Model kerja diamankan dengan korek api dan lilin perekat yang telah dilunakkan di atas api Pembakar Bunsen. Pemasangan model kerja RB pada artikulator tanpa menggunakan meja bidang oklusal (Manual Use Shofu Handy IIA Articulator). Setelah cetakan model kerja RA pada artikulator mengeras, putar artikulator sehingga bagian bawah artikulator menjadi bagian atas (Gambar 17).
Periksa apakah garis median model kerja yang dipasang pada artikulator harus sejajar dengan garis median artikulator (gambar 15). Teknik tidak langsung merupakan teknik pembuatan restorasi sementara di luar rongga mulut dengan menggunakan model kerja. Periksa kehalusan permukaan gigi yang telah dipreparasi beserta tepi bevel dan bahu dengan probe, permukaannya harus terasa sehalus permukaan kaca. Tunjukkan pada instruktur.
Akrilik berlebih dihilangkan dari tepi mahkota menggunakan sikat berlian berlubang dan melakukan penyesuaian oklusal. Mahkota gigi semen akrilik dipreparasi dengan menggunakan semen mahkota sementara (temporary crown semen atau fletcher). Ukur panjang kerja tiang pengecoran (Rumus: panjang kerja tiang pengecoran = panjang mahkota klinis atau 2/3 panjang akar) dan catat hasilnya (gambar 23).
Pelebaran saluran akar pada pasak gips dilakukan dengan menggunakan alat untuk membesarkan lubang tendon yang dilengkapi dengan sumbat, dimulai secara berurutan dari yang terkecil, tergantung besar kecilnya pasak, hingga mencapai panjang kerja pasak gips dan disesuaikan dengan morfologi. dari akar. Siapkan kemiringan di sekeliling tepi luar dudukan dengan menggunakan bur berlian api (Gbr. 27). Pilih penjepit kertas dengan ujung yang tajam dan kasarkan permukaannya dengan bur berlian, yang bertujuan untuk meningkatkan retensi.
Cetak model kerja persiapan dudukan dengan bahan cetak elastomer (dempul dan monofase). Tempatkan dan rekatkan pasak ke dalam saluran akar dengan semen luting (GC Fuji I).