• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya hukum pernikahan dini masyarakat Kota Malang: Studi kasus di KUA Kecamatan Kedungkandang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Budaya hukum pernikahan dini masyarakat Kota Malang: Studi kasus di KUA Kecamatan Kedungkandang"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada tahun 2019 hingga tahun 2022, data pernikahan dini yang tercatat di KUA Kedungkandang mengalami peningkatan yang cukup drastis, seperti yang penulis jelaskan pada tabel di bawah ini.12. Data KUA Pernikahan Dini Kabupaten Kedungkandang Tahun 2019-2022 Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2022, kecamatan dengan angka pernikahan dini tertinggi adalah Kecamatan Kedungkandang. Jadi terjadinya pernikahan dini pada masyarakat Indonesia pada umumnya terjadi karena beberapa faktor, seperti yang telah dijelaskan pada penelitian sebelumnya.

Rendahnya pengawasan dan kurangnya pengasuhan orang tua juga menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini. Pernikahan dini juga akan menghadapi berbagai permasalahan dalam rumah tangga karena keegoisan yang muncul dapat menimbulkan pertengkaran. 13 Umi Sumbulah Faridatul Jannah, “Perkawinan Dini dan Implikasinya Bagi Kehidupan Keluarga Masyarakat Madura (Perspektif Hukum dan Gender),” Egalita, 2012.

Lonjakan kasus pernikahan dini menunjukkan bahwa peraturan hukum yang berlaku saat ini memiliki implementasi yang berbeda-beda di masyarakat.16. Maka dari pemaparan data kasus pernikahan dini di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana permasalahan pernikahan dini yang terjadi dan bagaimana budaya hukum yang ada pada masyarakat di Kecamatan Kedungkandang.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Usia Bagi Orang Menikah Pasal 7 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Terhadap Pernikahan Dini (Studi Kasus di KUA Kecamatan Bumiaji Kota Batu). Sementara itu, peneliti mengkaji budaya hukum pernikahan dini di daerah rujukan, serta pandangan teoritis Soerjono Soekanto tentang penegakan hukum. Perkawinan yang dilakukan di bawah umur kawin yang ditentukan oleh undang-undang disebut perkawinan dini.

Hal ini menjadi salah satu faktor terjadinya pernikahan dini, karena kehamilan pertama maka pernikahan terpaksa dilangsungkan. Namun data yang tercatat di website menunjukkan ada sekitar 11 kasus pernikahan dini yang terjadi di kecamatan ini. Hal-hal inilah yang menjadi alasan paling umum terjadinya pernikahan dini di kawasan KUA Kecamatan Kedungkandang menurut petugas penyuluh pusaka Sakinah.

Pernikahan dini di wilayah ini disebabkan oleh faktor budaya, agama, dan pergaulan bebas, serta rendahnya pengawasan orang tua. Pernikahan dini di Indonesia: Faktor dan peran pemerintah (perspektif penegakan hukum dan perlindungan anak). Widya Juridika: Jurnal Hukum 2, no.

Definisi Operasional

Sistematika Pembahasan

Sementara itu, penelitian ini mengkaji budaya hukum pernikahan dini di wilayah rujukan, serta pandangan teoritis Soerjono Soekanto mengenai penegakan hukum. Sementara itu, peneliti mempelajari budaya hukum pernikahan dini di wilayah rujukan, serta pandangan teoritis Soerjono Soekanto mengenai penegakannya. Dalam jurnal tersebut ditemukan bahwa Media Massa menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini.

Dan bagaimana praktik pernikahan dini di desa Kedungkandang jika dilihat dari teori kesadaran hukum Soerjono Soekanta. Angka tersebut menunjukkan bahwa kota Malang mempunyai jumlah kasus pernikahan dini tertinggi pada tahun tersebut. Berikut beberapa pasangan yang menikah awal tahun 2022 dan tercatat di Daftar Nikah KUA Kedungkandang: 79.

Staf KUA Kecamatan Kedungkandang menilai pengetahuan masyarakat setempat mengenai hukum masih kurang, terutama terkait pembaharuan hukum terkait pernikahan dini. Menurut teori Penegakan Hukum, praktik pernikahan dini yang terjadi di KUA Kecamatan Kedungkandang dinilai mempunyai penerapan yang berbeda dengan yang diatur dalam undang-undang.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu …

Untuk menambah pengetahuan, penulis tertarik untuk mengkaji budaya hukum pernikahan dini pada masyarakat Kota Malang (studi kasus di KUA Kecamatan Kedungkandang) dari sudut pandang yang berbeda. Peraturan pemerintah saat ini, yakni Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016, menyebutkan pernikahan dini adalah antara seorang pria dan seorang wanita yang berusia di bawah 19 tahun. Menurut staf akuntansi KUA, Kecamatan Kedungkandang diperkirakan hanya mengalami 2 hingga 3 kasus pernikahan dini pada tahun 2022.

Dengan demikian, jumlah kasus pernikahan dini di KUA Kecamatan Kedungkandang dalam empat tahun terakhir relatif tinggi dibandingkan jumlah yang disumbangkan daerah lain dalam empat tahun terakhir. Stigma masyarakat yang melekat pada kasus pernikahan dini terbanyak di Kota Malang berasal dari KUA wilayah Kecamatan Kedungkandang, hal ini juga menjadi permasalahan yang dapat mencoreng nama baik. Ahmad Novian Iqbal Baihaqi, “EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PEMBATASAN USIA BAGI PERKAWINAN PASAL 7 UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN DINI (Studi Kasus di KUA Kecamatan Bumiaji Kota Batu.” Diakses 3 Februari 2023.

“Perkawinan Dini dan Akibat-akibatnya Bagi Kehidupan Berkeluarga pada Masyarakat Maduri (Perspektif Hukum dan Gender).” Egalita, 2012.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan
  • Lokasi
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Pengolahan Data

Data verbal yang diperoleh dari wawancara merupakan komponen penting sebagai bahan penelitian seseorang.65 Dalam penelitian ini, sasaran wawancara penulis adalah pengurus KUA Kecamatan Kedungkandang dan Tokoh Agama Kecamatan Kedungkandang mengenai pernikahan dini. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala KUA Kedungkandang saat itu, Ahmad Hadiri, S.Ag mengenai pernikahan dini di KUA. Menurutnya, KUA Kedungkandang merupakan penyumbang terbesar kasus pernikahan dini di Kota Malang dan hal tersebut pun diakui oleh Kepala Kementerian Agama Kota Malang.

Sehingga sulit bagi mereka untuk terbuka dan menceritakan sebenarnya latar belakang pernikahan dini ini terjadi. Dengan demikian diketahui bahwa jumlah pasangan yang melakukan pernikahan dini antara suami dan istri juga mempunyai perbedaan yang sangat besar. Mengenai peningkatan angka pernikahan dini di Desa Kedungkandang pada tahun 2022 karena adanya perbedaan data pernikahan dini.

Bapak Ahmad Syaifudin, SH selaku ketua KUA Kecamatan Kedungkandang berpendapat bahwa tidak benar KUA Kecamatan Kedungkandang mempunyai kontribusi terbesar dalam kasus pernikahan dini. Algoritma jumlah kasus pernikahan dini yang berbeda-beda setiap tahunnya namun tetap tinggi menunjukkan kemungkinan hasil yang sama dapat dicapai pada tahun berikutnya. Jika melihat beberapa pasangan yang menikah dini, terlihat jelas ada beberapa alasan mengapa mereka menikah.

Dalam praktiknya, pasangan yang menikah dini, sebagaimana tercantum dalam tabel pencatatan perkawinan, berusia antara 15 hingga 18 tahun. Jika melihat pengalaman orang terdekat dan menikah dini, di kemudian hari akan muncul masalah yang bisa berujung pada perceraian. Namun, orang tua yang masih kolot, serta pengaruh budaya dan agama yang biasanya kuat, menjadikan pernikahan dini tidak bisa dihindari.

Banyaknya pernikahan dini terjadi karena calon pengantin dianggap siap mendukung pasangannya dibandingkan kesiapan mental dan usia.

BUDAYA HUKUM PERNIKAHAN DINI MASYARAKAT KOTA

Gambaran Umum Kua Kedungkandang

Karena ketidaktahuan dan kesalahpahaman mengenai pernikahan dini, masih banyak sekali permohonan pencatatan pernikahan pada usia di bawah ketentuan yang berlaku. Perpaduan suku Madura dan Jawa yang mendominasi wilayah kecamatan Kedungkandang tidak dimasukkan sebagai latar belakang banyaknya kasus pernikahan dini yang terjadi di wilayah tersebut, aspek budaya tidak memberikan dampak signifikan atau langsung terhadap banyaknya kasus yang terjadi. . “Biasanya kami memberikan penyuluhan pernikahan dini di sekolah, angkutan umum, dan pusat belajar.”94.

Bagi mereka yang kurang mampu akan mencari pasangan yang bisa membantu keluarga agar pernikahan dini bisa terlaksana. Namun Ustad Agung berpendapat berbeda, ia menilai pernikahan dini yang dicegah dengan peraturan pemerintah sebaiknya bisa dilakukan asalkan didasari oleh agama. Penyuluhan yang dilakukan di sekolah, kelompok belajar dan organisasi masyarakat setempat mencoba memberikan gambaran tentang pernikahan dini bagi masyarakat.

Tabel 3.1 Jumlah Kasus Pernikahan Dini di Kota Malang 76 No  Tahun  Kota
Tabel 3.1 Jumlah Kasus Pernikahan Dini di Kota Malang 76 No Tahun Kota

Paparan Data Dan Analisis Pandangan Stakeholder Kecamatan

Praktik Pernikahan Dini Berdasarkan Teori Penegakan Hukum Soerjono

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di KUA Kabupaten Kedungkandang, penulis menemukan bahwa pandangan para pemangku KUA terhadap pernikahan dini mempunyai beberapa hal, yaitu: Berdasarkan jumlah kasus setiap tahunnya, memang KUA Kabupaten Kedungkandang memberikan kontribusi yang cukup besar. jumlah yang tinggi. Namun dalam pelaksanaannya di wilayah KUA kabupaten Kedungkandang, masyarakat lebih menganut ajaran agama dan tradisi yang dianut pada beberapa kelompok masyarakat.

Saran

Saran Ilmiah

Kami berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam mengkaji fenomena penegakan hukum antar masyarakat dalam bidang pernikahan dini. Kami berharap penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan menjadi bahan literatur bagi para peneliti yang menggunakan pernikahan dini sebagai bahan penelitian. Perkawinan Di Bawah Umur Perspektif Hukum dan Perundang-undangan Islam dalam Jurnal Al-Ashriyyah Indonesia, Vol.

Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Debt-to-Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia UMS ETD-Db Tahun.” Akses 5 Februari 2023. Dinamika Kedewasaan dan Relevansinya dengan Batasan Usia Menikah di Indonesia: Perspektif Yuridis-Normatif. "JIL: Jurnal Hukum Islam 2, no. Kedewasaan Menikah Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia." Qiyas : Jurnal Hukum dan Fikih Islam 3, no.

Variasi Penetapan Batasan Usia Orang Dewasa untuk Melakukan Perbuatan Hukum dalam Hukum Indonesia." Disertasi Ph.D. Universitas Sebelas Maret, 2015. Perspektif Kedewasaan Pernikahan Hadits Nabi Muhammad SAW Menggunakan Pendekatan Interkoneksi Maslahah." Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 15, no. “Kontradiksi antara pembatalan perkawinan dengan upaya penurunan perkawinan anak di Indonesia.” ACTA DIURNAL Jurnal Hukum Notaris 3, No.

Kemenag, Quran Kemenag (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an) Https://Quran.Kemenag.Go.Id/.” Diakses 11 Mei 2023. Nurhadi, M, Pendidikan Orang Dewasa dalam Perspektif Psikologi Islam, (Yogyakarta:Deepublish, 2014) Google Scholar Https://Books.Google.Co.Id/Books?id=bPsqDAAAQBAJ&printsec=frontc over&source=gbs_ge_summary_r&cad =0 #v=satu halaman&q&f=salah. Rama Dandi, 'Efektifitas Batasan Usia Perkawinan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Sebagai Syarat Dilaksanakannya Perkawinan.'” Diakses 3 Februari 2023.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Penegakan Hukum dalam Interaksi Masyarakat.” Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 5, no. Faktor Pendorong Pernikahan Dini Dan Dampaknya Di Desa Mahak Baru Kecamatan Sungai Boh Kabupaten Malinau', Jurnal Sosiologi-Sosiologi, Vol. Undang-undang tentang menaikkan usia perkawinan. Perspektif Alternatif Hukum Adat dalam Perkembangan Hukum Nasional.” Jurnal Hukum Samudra Hukum 14, no.

Gambar 1: Data Pernikahan Dini Kementrian Agama Kota Malang di Situs Web   Temanmu Tahun 2019-2022 114
Gambar 1: Data Pernikahan Dini Kementrian Agama Kota Malang di Situs Web Temanmu Tahun 2019-2022 114

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Jumlah Kasus Pernikahan Dini di Kota Malang 76 No  Tahun  Kota
Tabel 3.2  Perbandingan Pengajuan Pernikahan Dini  No  Tahun  Kota
Tabel 3.3 Usia, Pendidikan Terakhir, dan Alasan Menikah 89 No  Pasangan  Usia Saat
+5

Referensi

Dokumen terkait

1. Faktor yang melatarbelakangi tingginya pernikahan dini di Kecamatan Silo. Tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Silo Kabupaten Jember ternyata dipengaruhi oleh

PENERIMAAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN IKATAN GAY MALANG Studi di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang.. University of Muhammadiyah