• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDIDAYA NILAM DAN PERMASALAHANNYA BAGI PETANI DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BUDIDAYA NILAM DAN PERMASALAHANNYA BAGI PETANI DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PATCHOULI CULTIVATION AND ITS PROBLEMS FOR FARMERS IN THE PASAMAN DISTRICT WEST PASAMAN REGION

By :

Aidil Fajri Maha Putra 1 Bakaruddin2 Rika Despica3

1.geography education student of STKIP PGRI West Sumatera.

2,3 lecturer at geography department of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

Pasaman patchouli cultivation in the district is one of the plantation sector for the community, but the quality of the processing is still limited by the system of care and treatment that is still traditional. This study aimed to obtain data information and describe the cultivation of patchouli and the problem for farmers in the district of West Pasaman Pasaman seen from: 1) cultivation of patchouli, 2) problems in patchouli cultivation and 3) the role of the Department of West Pasaman Plantations. This type of research is descriptive qualitative. The study population was farmers in the district patchouli Pasaman as many as 553 heads of households, Samples taken in the study area Purposive Sampling (designation) is just taking Kenagarian Aua Kuniang, appointment basis because the region is an area that is an area that has a lot more farmers patchouli, and the sample of respondents were taken by Proportional Random Sampling technique with the proportion of 10% so that the total sample of 45 head of household, and Snowball Sampling with two key informants and informant support 4. Data collection techniques using primary data and secondary data, The analysis used is descriptive statistics using a percentage formula. The research found that: 1) Cultivation patchouli in District Pasaman including excellent with a percentage of 85%. 2) The problems of farmers in the cultivation of patchouli in the District of West Pasaman Pasaman including quite well with the percentage of 57.91%. 3) Participation of Plantation Office West Pasaman patchouli just as aid to farmers of seeds, fertilizers, tools and extension of distillates stanliis patchouli cultivation to obtain maximum results.

Keywords: patchouli cultivation, problems of farmers patchouli, and the participation of the estate agencies

_________________________________________________________________________________

1

(3)

BUDIDAYA NILAM DAN PERMASALAHANNYA BAGI PETANI DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh :

Aidil Fajri Maha Putra 1 Bakaruddin2 Rika Despica3

1 Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Budidaya nilam di Kecamatan Pasaman merupakan salah satu sektor perkebunan bagi masyarakat, namun kualitas pengolahannya masih terbatas dengan system perawatan dan pengolahan yang masih tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, informasi dan mendeskripsikan tentang Budidaya nilam dan Permaslahannya bagi petani di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari: 1) budidaya nilam, 2) permasalahan dalam budidaya nilam dan 3) peran Dinas Perkebunan Kabupaten Pasman Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah petani nilam yang ada di Kecamatan Pasaman yaitu sebanyak 553 kk. Sampel wilayah penelitian diambil secara Purposive Sampling (penunjukan) yaitu hanya mengambil Kenagarian Aua Kuniang, dasar penunjukannya karena wilayah tersebut merupakan daerah yang merupakan daerah yang memiliki petani nilam lebih banyak, dan sampel responden penelitian diambil dengan teknik Proporsional Random Sampling dengan proporsi 10% sehingga sampel berjumlah 45 KK, dan Snowball Sampling dengan 2 informan kunci dan 4 informan pendukung. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder, Analisa yang digunakan adalah statistik Deskriptif dengan memakai formula Persentase. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Budidaya nilam di Kecamatan Pasaman termasuk sangat baik dengan persentase 85%. 2) Permasalahan petani dalam budidaya nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat termasuk cukup baik dengan persentase 57,91%. 3) Peranserta Dinas Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat kepada petani nilam sperti bantuan bibit, pupuk, alat sulingan stanliis serta penyuluhan tentang budidaya tanaman nilam untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Kata kunci: Budidaya nilam, permasalahan petani nilam, peran serta dinas

2

(4)

PENDAHULUAN

Negara Indonesia yang letaknya sangat strategis mengakibatkan banyak wilayah di Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga Indonesia memiliki iklim tropis yang menjadi salah satu faktor pendorong kesuburan tanah Indonesia. Kesuburan tanah Indonesia ini menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya keanekaragaman hayati di Indonesia, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi.

Salah satu daerah di Sumatera yang tepat dilalui oleh garis khatulistiwa adalah Provinsi Sumatera Barat, dengan kondisi lingkungan dan letak geografis Provinsi Sumatera Barat telah memberikan kemampuan untuk menghasilkan berbagai komoditi pertanian baik komoditi pada sektor pangan maupun komiditi pada sektor perkebunan. Salah satu komoditi pada sektor perkebunan di Provinsi Sumatera Barat adalah tanaman nilam. Budidaya nilam dapat dilakukan pada kondisi geografis tertentu, karena tanaman nilam tidak cocok pada semua kondisi geografis diseluruh daerah di Provinsi Sumatera Barat.

Salah satu wilayah yang cocok untuk melakukan budidaya nilam di Provinsi Sumatera Barat Adalah Kabupaten Pasaman Barat (Kantor Dinas Perkebunan, 2015)

Tanaman nilam adalah salah satu tanaman yang produk utamanya adalah minyak nilam (minyak atsiri nilam) yang merupakan hasil ekstraksi dari daun dan batang nilam serta memiliki beragam manfaat seperti pembunuh serangga, obat-obatan dan cosmetik. Minyak atsiri pada tanaman nilam dihasilkan dari penyulingan terna nilam. Terna nilam yang paling banyak mengandung minyak atsiri adalah pada bagian daun dan batang, sehingga produksi terna yang dihasilkan secara langsung akan mempengaruhi hasil minyak atsiri. Produksi terna dan mutu minyak nilam ditentukan oleh tekhnik budidaya nilam tersebut.Untuk mendapatkan produksi secara kualitas dan kuantitas yang tinggi diperlukan tekhnik budidaya yang baik. Rusli (2010: 29).

Dalam budidaya nilam, penggunaan bibit, cara bercocok tanam dan tekhnik penyulingan sangat mempengaruhi hasil minyak nilam. Bibit unggul dan cara bercocok tanam serta tekhnik penyulingan yang baik akan menghasilkan minyak nilam yang berkualitas tinggi. Bibit tanaman nilam diperoleh dari tanaman induk dengan cara stek, tanaman induk yang akan menghasilkan bibit unggul mempunyai kriteria- kriteria tertentu diantaranya tanaman induk tersebut tidak terkena penyakit atau berasal dari tanaman yang sehat. Maryeni dan Aisman (2014:

29).

Cara bercocok tanam nilam juga memerlukan cara yang baik dimulai dari penyemaian, penyiangan, pemupukan hingga pada tahap pemanenan. Setelah itu baru dilakukan penyulingan nilam untuk menghasilkan minyak nilam, penyulingan dilakukan dengan menggunakan alat. Alat penyulingan yang tradisional akan menghasilkan minyak nilam yang kurang berkualitas meskipun bibit yang digunakan adalah bibit unggul dan cara bercocok tanaman yang dilakukan sudah baik. Akan tetapi alat penyulingan yang modern juga tidak akan menghasilkan minyak nilam yang berkualitas tinggi apabila bibit yang digunakan tidak unggul dan cara bercocok tanam yang dilakukan tidak baik. Dalam membudidayakan nilam ketiga aspek tersebut sangat berkaitan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kardinan (2005:19)

Beragam manfaat yang dimiliki oleh minyak nilam tergantung dari kualitas minyak yang dihasilkan nilam itu sendiri, maka dari itu dinas perkebunan berupaya untuk melakukan sosialisasi, serta memberikan bantuan berupa bibit dan alat-alat penyulingan. Namun upaya tersebut belum merata dilakukan sehingga masih banyak petani nilam yang melakukan budidaya nilam dengan menggunakan bibit yang tidak unggul, alat-alat penyulingan yang masih tradisional, dan sistem pengolahan yang kurang baik, sehingga menghasilkan minyak nilam yang berkualitas rendah dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti budidaya nilam serta permasalahannya dan peran serta dari dinas perkebunan dalam pelaksanaan budidaya nilam dalam upaya meningkatkan kualitas hasil minyak nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. maka dari itu peneliti memberi judul “Budidaya Nilam dan Permasalahannya Bagi Petani di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat” Sebagai langkah awal untuk mengungkap kondisi dan situasi secara jelas.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan latar belakang masalah, fokus masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Fathoni (2000: 18) mengemukakan penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran tertentu terhadap gejala tertentu.Sehubungan dengan itu Suryabrata (2000: 18) berpendapat penelitian deskriptif

(5)

adalah penelitian yang bermaksud membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi- situasi atau kejadian- kejadian.

Dalam penelitian ini fariabel yang dideskriptifkan adalah tentang budidaya nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat yaitu tata cara budidaya tanaman nilam, serta permasalahan yang dialami oleh Petani nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Menurut Arikunto (2000: 310) penelitian kualitatif adalah penelitian deskribtif yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan. Sedangkan Menurut Sugiyono (2015:

15) penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat Pospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis bersifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada hasil.

Fathurahman (2011: 89) menyatkan bahwa “penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami.”Sedangkan menurut Sukmadinata (2013: 60) “penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskribsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.”

Jadi berdasarkan pendapat diatas penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah penelitian yang dilakukan untuk mendekripikan atau menggambarkan suatu fenomena atau gejala yang bersifat alamiah. Dalam penelitian ini variabel yang dikualitatifkan adalah tentang peranserta dinas perkebunan terhadap petani nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang budidaya nilam dan permasalahannya bagi petani di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Pertama, hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dalam budidaya nilam termasuk sangat baikdengan persentase 85%. Dalam hal ini dapat dilihat dengan tingginya persentase tersebut petani nilam di Kecamatan Pasaman sudah melakukan budidaya nilam dengan baik dan

benar sesuai dengan Maryeni dan Aisman (2014:29) mengatakan “ teknik budidaya nilam yang baik yaitu dimulai dari pemilihan bibit, persiapan lahan, tatacara penanaman, perawatan, pemanenan, hingga penyulingan”

Hal ini dapat dilhiat dari persentase tertinggi dalam tindakan petani memilih setuju dalam pemilihan bibit nilam yang unggul dengan persentase mencapai 68%, sementara persentase terendah ditunjukan pada cara panen dengan mencabut tanaman nilam dari rumpunnya dengan persentase 4,44%, dikarenakan petani nilam lebih memilih melakukan pemanenan dengan cara pemangkasan sehingga tanaman nilam itu masih dapat menghasilkan untuk beberapa kali pemanenan, dengan demikian dapat dilihat petani nilam di Kecamatan Pasaman sudah melakukan budidaya nilam dengan baik sehingga menghasilkan hasil panen yang maksimal.

Hal ini sesuai dengan kutipan dalam Penebar Swadaya (2008:43) dalam sistem budidaya yang baik akan menghasilkan hasil panen yang tinggi, di dalam budidaya tanaman nilam yang harus diperhatikan adalah persiapan lahan, pengendalian hama dan penyakit.

Kedua, hasil penelitian menunjukan bahwa dengan persentase 57,91% dapat disimpulkan bahwa permasalahan petani dalam budidaya nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dalam budidaya nilam termasuk cukup baik, dimana petani nilam di Kecamatan Pasaman suadah melakukan budidaya nilam dengan baik, namun dari hasil persentase diatas dapat dilihat masih banyak petani nilam yang belum melakukan budidaya nilam dengan baik serta masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh petani nilam itu sendri, dapat dilihat dari persentase tertinggi yang ditunjukan dengan tindakan petani memilih setuju bahwa bibit yang digunakan masih sering mati dengan persentase 46,67%, kemudian permasalahan petani juga dapat dilihat dari proses pengolahan menggunakan sulingan tradisional yang membutuhkan proses yang lebih panjang dengan persentase 51,11%, sedangkan petani nilam di Kecamatan Pasaman banyak menggunakan sulingan tradisional, hal ini menyebabkan turunnya kualitas minyak nilam yang dihasilkan di daerah kecamatan pasaman yang mana merupakan pemasok minyak nilam terbanyak di Kabupaten Pasman Barat

hal yang sama juga ditunjukan pada tindakan petani yang memilih setuju bahwa sulingan tradisional menghasilkan minyak nilam yang kurang bagus dengan persentase 46,67%,

(6)

petani nilam di Kecamatan Pasaman hampir semuanya menggunakan sulingan tradisional alasan petani banyak memeilih sulingan tradisional adalah sulingan tradisional banayak di darah Kecamatan Pasaman dibandingkan sulingan stanlist, kemudian hasil minyak dari sulingan tradisional dan sulingan stanlist tidak memiliki perbedaan harga dikarenakan tidak adanya pasarresmi sehingga penampung membeli sesuai harga minyak nilam yang berlaku tanpa membedakan kualitas.

Dari pembahasan diatas dapat dilihat petani nilam di Kecamatan Pasaman masih mengalami permasalahan dalam melakukan budidaya nilam, dimana masih sering ditemukan bibit nilam yang mati dan banyaknya petani nilam di Kecamatan Pasaman yang memilih sulingan tradisional menyebabkan rendahnya kualitas minyak nilam yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mahmud (2011:109) masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan kejadian atau kenyataan dan harus diselesaikan. Kelompok tani nilam merupakan suatu bentuk organisasi yang dibentuk oleh petani-petani nilam untuk saling bekerjasama dalam upaya meningkatkan hasil budida nilam yang mereka lakukan.

Ketiga, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan petani nilam di Kecamatan Pasaman tentang peranserta dinas perkebunan Kabupaten Pasaman Barat kepada petani nilam dinas sudah menjalankan perannya dengan baik, petani nilam sudah sangat banyak terbantu dengan adanya dinas perkebunan, dimana petani nilam di Kecamatan Pasaman sudah banyak mendapatkan bantuan seperti bantuan bibit, pupuk, alat sulingan stanlist serta penyuluhan tentang budidaya tanaman nilam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Soekanto (2004:221) definisi peran lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses, jadi tepatnya adalah bahwa seseorang menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian mengenai budidaya nilam dan permasalahannya bagi petani di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dalam budidaya nilam termasuk sangat baik.

b. Permasalahan petani dalam budidaya nilam di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat termasuk cukup baik, dimana petani nilam di Kecamatan Pasaman suadah melakukan budidaya nilam dengan baik.

c. Peranserta dinas perkebunan Kabupaten Pasaman Barat kepada petani nilam sudah menjalankan perannya dengan baik, dimana petani nilam di Kecamatan Pasaman sudah banyak mendapatkan bantuan seperti bantuan bibit, pupuk, alat sulingan stanlist serta penyuluhan tentang budidaya tanaman nilam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Saran

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah :

a. Disarankan kepada Dinas Perkebuna Kabupaten Pasman Barat agar dapat lebih memberikan pengarahan kepada petani nilam tentang tatacara budidaya nilam yang baik dan benar, bukan hanya kepada petani yang sudah memiliki kelompok tani saja, namun lebih diharapkan dinas dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat umum sehingga masyarakat umum juga mendapatkan pengetahuan tentang budidaya nilam dan dihapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas nilam di Kabupaten Pasaman Barat. Dalam peranserta dinas perkebunan Pasaman Barat peneliti berharap agar bantuan yang diberikan lebih merata dan mencakup masyarakat umum, peneliti juga berharap agar petugas dinas perkebunan dapat lebih terbuka dalam memberikan informasi tentang kegiatan dinas yang menguntungkan bagi petani nilam.

b. Petani diharapkan menerapkan sistim budidaya nilam yang baiak baik yang didapat dari penyuluhan oleh petugas perkebunan maupun sumber yang lain sehingga masalah yang dihadapi dapat tertangani dan meningkatkan hasil minyak nilam.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2000. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keragaman. Bandung: Remaja Rosda Karya

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kardinan, agus. 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsirikomoditas Wangi Penuh Potensi. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

(7)

Mahmud, 2011.Metodologe Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mayerni, Reni. Aisman. 2014. Buku Persyaratan Indikasi Geografis Nilam Pasman Barat. Masyarakat Peduli Nilam Pasman Barat.

Rusli, Meika Syahbana.2010. Sukses Memproduksi Minyak Atsiri.Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka.

Soerjono, Soekanto. 1981. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Ilmu Pertanian Peny 22-0 41 Dian Hafizah, SP.. MSi Penjab Azwar Rasyidin,