• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bukti dukung ini dapat Menggantikan Diklat pada PMM

N/A
N/A
Suratno Suratno

Academic year: 2024

Membagikan "Bukti dukung ini dapat Menggantikan Diklat pada PMM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bukti dukung ini dapat Menggantikan Diklat pada PMM – Rencana Hasil Kerja(RHK) merupakan salah satu fitur pada Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar(PMM) untuk memenuhi poin kerja.

Dalam Perencanaan Pengembangan Kompetensi, guru dianjurkan memiliki rentang poin kerja minimal 32 dan 128 dengan memilih RENCANA HASIL KERJA(RHK) yang efektif.

Disebutkan, RENCANA HASIL KERJA(RHK) yang dipilih itu harus berdampak bagi diri sendiri, komunitas pendidikan, maupun Satuan Pendidikan dan diukur melalui pencapaian poin kerja.

Misalnya pilihan RENCANA HASIL KERJA(RHK) itu harus dipilih yang paling banyak memberikan manfaat dan dampak terhadap pendidikan, sehingga nilai poin kerja bisa dicapai sesuai ekspektasi.

Sebagai informasi, kesibukan guru mengisi RENCANA HASIL KERJA(RHK) muncul setelah terbitnya keputusan tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di fitur PMM.

Informasi tertuang dalam Keputusan Kemendikbudristek 7607/B.BI/HK.03/2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah.

Dalam fitur baru Pengelolaan Kinerja Guru, terdapat Perencanaan Kinerja, Pelaksanaan Kinerja hingga Persetujuan dan Penilaian Perencanaan Kinerja oleh Kepala Sekolah.

Untuk itu, para guru diminta menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai rencana dan sasaran kinerja yang dibuat oleh pegawai dalam kurun waktu tertentu.

Sementara RENCANA HASIL KERJA(RHK) adalah perencanaan yang lebih rinci dari target kerja yang ditetapkan dalam SKP. RENCANA HASIL KERJA(RHK) digunakan untuk memastikan tujuan kerja dapat tercapai.

Pengisian SKP di PMM memang seharusnya memberikan kemudahan bagi guru. Tetapi dalam satu semester tahun pelajaran, guru diminta untuk mencapai setidaknya 32 poin.

Itu artinya para guru harus menyelesaikan banyak tugas agar mencapai target poin kerja

tersebut. Sehingga sulit waktu untuk mengikuti diklat yang sering ditawarkan di grup whatsapp para guru. Namun demikian, kegiatan pengisian SKP di PMM ini menilai akomodasi keaktifan guru dalam menjalankan tugas tambahan.

Dalam Perencanaan Kinerja terdapat 18 Rencana Hasil Kerja/RHK yang dapat dipilih oleh guru atau Kepala Sekolah.

Untuk memudahkan pemilihan dan penghitungan, berikut RENCANA HASIL KERJA(RHK) yang berurutan menurut besaran poin kerja dari mulai 4, 6, 8, 12, 24, 36 hingga poin terbesar yaitu 128 poin.

1. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta berbagi praktik baik yang diselenggarakan komunitas belajar. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 jam setara dengan 4 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

2. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai partisipan kegiatan seperti seminar,

lokakarya, konferensi, simposium, dan/atau studi lapangan lapangan yang diselenggarakan di bidang pendidikan. Untuk 1 kegiatan, setara dengan 4 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

3. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai peserta coaching atau mentoring

pengembangan kompetensi oleh Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas Sekolah. Dalam 1 kegiatan setara dengan 4 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

4. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Aksi Nyata sejawat yang Menghasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Bagi 10 Aksi Nyata setara dengan 6 poin. Bukti dukung berupa Laporan.

5. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelah Cerita Praktik yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Untuk 10 Cerita Praktik setara dengan 6 poin. Bukti dukung berupa Laporan.

6. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Perangkat Ajar yang Menghasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Hitungannya, 10 Perangkat Ajar setara dengan 6

poin. Bukti dukung berupa Laporan.

7. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Kumpulan Konten Unggulan yang dapat diedarkan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Dalam 1 Kumpulan Konten Unggulan yang terbit di PMM setara 6 poin. Bukti pendukung berupa Kumpulan Konten Unggulan yang terbit di PMM.

(2)

8. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Nara Berbagisumber Praktik Baik dalam kegiatan yang terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan/atau Perencanaan Berbasis Data. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 jam setara dengan 8 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

9. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Partisipan observasi praktik pembelajaran (persiapan, pelaksanaan, dan diskusi tindak lanjut) bersama rekan sejawat. Untuk 1 observasi sebagai pelaku dan pengamat secara bergantian setara dengan 8 poin. Bukti dukung berupa Laporan.

10. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis yang memperoleh sertifikat di bidang pendidikan, Kebudayaan, penelitian, dan

teknologi. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 hari setara dengan 8 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

11. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta Pelatihan Mandiri sesuai model kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas Sekolah. Dalam kegiatan 1 pelatihan dan Aksi Nyata setara dengan 8 poin. Bukti pendukung berupa Sertifikat Topik.

12. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Coach, mentor, fasilitator, dan/atau pengajar berlatih dalam kegiatan pengembangan kompetensi kepada Guru, Kepala Sekolah, dan/atau pengawas sekolah. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 jam setara dengan 12 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

13. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Cerita Praktik yang dapat

dipublikasikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Untuk 1 Cerita Praktik yang terbit di PMM setara dengan 12 poin. Bukti pendukung berupa Cerita Praktik yang terbit di PMM.

14. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peraih pengakuan atau penghargaan terhadap kompetensi dan kinerjanya dalam berbagai wadah atau ajang. Untuk 1 diberikan setara dengan 12 poin. Bukti pendukung berupa Piagam.

15. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Perangkat Ajar yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Untuk 1 Perangkat Ajar yang terbit di PMM setara dengan 24 poin. Bukti pendukung berupa Perangkat Ajar yang terbit di PMM.

16. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta praktik magang di dunia kerja dan/atau bidang lain yang relevan. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 4 minggu setara dengan 24 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

17. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penggerak Komunitas Belajar dengan

mengadakan minimal 3 kegiatan berbagi praktik yang baik. Dalam 3 kegiatan setara dengan 36 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

18. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta program pelatihan dan pendidikan jangka pendek atau menengah pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan, seperti Pendidikan Guru Penggerak atau pelatihan manajerial Kepala Sekolah. Dalam 1 kegiatan berdurasi 3 – 6 bulan setara dengan 128 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

Dari 18 poin tersebut, poin akan dihitung dengan cara memilih ''Target Kuantitas'' dari ''Rencana Hasil Kerja'' yang telah dipilih sebelumnya.

Target kuantitas ini mencakup jumlah sesi kegiatan yang akan dilakukan oleh guru sesuai dengan rencana hasil kerja yang telah ditetapkan.

Jika guru memilih lebih banyak sesi kegiatan, poin yang dihitung akan berlipat ganda. Misalnya, jika guru memilih suatu Rencana Hasil Kerja yang memiliki 8 poin, dan kemudian memilih 4 kegiatan untuk rencana tersebut, poin yang akan diperoleh adalah 8 dikali 4, yaitu 32 poin.

Proses menambahkan ''Rencana Hasil Kerja'' hanya dapat dilakukan pada tahap ''Perencanaan Kinerja''.

(3)

Pada tahap ini, guru dapat memeriksa perencanaan melalui ''Rangkuman'' sebelum mengirimkannya ke Kepala Sekolah sebagai pemimpin.

Guru dapat memulai Praktik Kinerja / Praktik Pembelajaran dengan mengikuti alur Pelaksanaan Observasi, dimulai dari bagian pertama yaitu Pelaksanaan Observasi dan bagian kedua, yaitu Tindak Lanjut Observasi.

Pelaksanaan Observasi

1, Kumpulkan Dokumen Persiapan

Dokumen Persiapan memiliki tujuan memberikan panduan kepada Guru dalam menentukan upaya yang diperlukan untuk memahami Target Perilaku yang telah dipilih sesuai dengan Indikator yang akan diobservasi oleh Kepala Sekolah. Pada kegiatan ini, Guru diminta untuk memilih setidaknya satu perilaku yang akan dipelajari, mencatat upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target perilaku tersebut.

Pada tahap ini, Guru dapat berdiskusi dengan Kepala Sekolah untuk menyepakati perilaku yang ingin dipelajari. Selain itu, Guru diharapkan mengunggah bukti RPP/Bahan Ajar sesuai dengan indikator yang dipilih pada tahap Perencanaan Kinerja. Informasi lebih lanjut tentang cara mengisi dokumen persiapan dapat kunjungi artikel di sini

2. Menunggu Atasan melakukan Observasi

Observasi oleh Kepala Sekolah akan dimulai setelah dokumen persiapan yang diajukan oleh Guru telah dikumpulkan. Pada tahap ini, Kepala Sekolah memberikan penilaian berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan. Penilaian tersebut menjadi dasar bagi Guru untuk mempersiapkan upaya tindak lanjut yang dibutuhkan dalam pengembangan diri.

3. Kumpulkan Dokumen Tindak Lanjut.

Dokumen Tindak Lanjut bertujuan memberikan panduan kepada Guru dalam menentukan upaya perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pilihan Belajar untuk tindak lanjut dapat dilakukan melalui Platform Merdeka Mengajar atau media lainnya, seperti Pelatihan..

Pada tahap ini, Guru dapat berdiskusi dengan Kepala Sekolah untuk menentukan dukungan atau upaya yang perlu dilakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Informasi lebih lanjut tentang cara mengisi dokumen tindak lanjut dapat ditemukan dalam artikel di sini

Tindak Lanjut Observasi

4. Lakukan Tindak lanjut

Guru dapat memulai dengan mempelajari upaya atau tindakan yang ingin dilakukan, sejalan dengan pilihan tindak lanjut yang telah dipilih. Proses ini melibatkan langkah- langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru diharapkan menyusun strategi dan rencana yang terperinci, serta dapat mengidentifikasi dukungan yang mungkin diperlukan. Selama proses ini, Guru juga dianjurkan untuk berdiskusi dengan Kepala Sekolah guna memperoleh masukan dan mendapatkan dukungan dalam rangka meningkatkan efektivitas tindakan yang diambil.

5. Dokumen Refleksi Tindak lanjut

Nilai Dokumen Tindak Lanjut merupakan penilaian yang diberikan oleh Kepala Sekolah

berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh Guru setelah melakukan upaya tindak lanjut

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

(4)

Dalam kegiatan ini, Kepala Sekolah dapat berdiskusi dengan Guru untuk mengetahui

rencana selanjutnya yang ingin dilakukan oleh Guru dalam mengembangkan kualitas

pembelajarannya. Informasi lebih lanjut tentang cara mengisi dokumen refleksi tindak

lanjut dapat kunjungi artikel di sini

Referensi

Dokumen terkait