• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU Ke-NU-an Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah

N/A
N/A
Abrisham Manaf

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU Ke-NU-an Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Buku ini merupakan buku siswa yang disusun oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka penerapan Kurikulum 2013. Buku ini berisi penjelasan tentang nilai-nilai keyakinan dan ajaran. Ehlussunnah Wal Jama' ah An-Nahdliyyah (Aswaja An-Nahdlijah) keyakinan dan amalan beserta amalannya.amalijah ibadah yang dimiliki jamaah Nahdlatul Ulama.

Pengertian Ahlussunnah Waljama’ah

Orang-orang yang sentiasa setia mengikuti dan berpegang teguh pada jejak langkah Rasulullah saw. Jejak Nabi dipelihara dan diamalkan oleh para sahabat sehingga menjadi sunnah, kemudian diteruskan kepada tabi'in dan tabi'it tabi'in.

Tokoh-Tokoh Ahlussunnah Waljama’ah

Cara Pikir Aswaja

Ahlussunnah Wal Jamā'ah (Aswaja) memahami teks wahyu dan memahami realitas. Aswaja juga menambahkan unsur penting yaitu tata cara penerapan teks wahyu yang benar-benar sesuai dengan realitas kehidupan. Jangan pernah menggiring manusia untuk mencari kekuasaan, menumpahkan darah atau mengikuti hawa nafsu (yang haram).

Ajaran-Ajaran Ahlussunnah Waljama’ah

Awal kewujudan nabi dan rasul ialah Nabi Adam dan pengakhiran semua nabi dan rasul ialah Muhammad saw. Selepas orang mati dikebumikan, dia dihidupkan semula sehingga dia telah sampai ke kubur.

Latihan Soal

Pembinaan akhlak di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dilakukan dalam seluruh kegiatan organisasi dan kemasyarakatan, termasuk kegiatan ibadah. Nahdlatul Ulama (NU) juga melakukan kegiatan pembinaan akhlak dengan membentuk rangkaian akhlak yang disebut “Mabadi”. Disusul dengan Kongres NU ke-27 pada tahun 1984 juga di Situbondo yang berhasil menetapkan rumusan (teks) Khittah Nahdlatul Ulama.

Nahdlatul Ulama (NU) didirikan sebagai wadah pelayanan yang hanya berlandaskan tujuan beribadah kepada Allah. Nahdletul Ulama mendasarkan pemahaman agamanya pada sumber ajaran Islam: Al Qur'an, As Sunnah, Al Ijma' dan Al Qiyas. Nahdlatul Ulama percaya bahawa Islam adalah agama yang menyempurnakan segala kebaikan yang telah dimiliki oleh manusia.

Ideologi keagamaan yang dianut Nahdlatul Ulama adalah menyempurnakan nilai-nilai kebaikan yang ada. Sebagaimana tertuang dalam ideologi dasar keagamaan NU, Nahdlatul Ulama mendasarkan ideologi keagamaannya pada sumber-sumber ajaran Islam: Al Quran, As Sunnah, Al Ijma' dan Al Qiyas. Nahdlatul Ulama meyakini Islam adalah agama yang menyempurnakan segala kebaikan yang telah dimiliki seseorang.

Tabel 1 Mabadi’ Khamsah
Tabel 1 Mabadi’ Khamsah

AQIDAH ASWAJA AN-NAHDLIYYAH

Konsep Aqidah Asy’ariyah

Konsep Aqidah Maturidiyah

Oleh itu, dalam al-Quran, Allah memerintahkan manusia menggunakan akal untuk memahami tanda-tanda (al-ayat) kekuasaan Allah yang terdapat di alam semesta. Dengan cara itu, manusia yang diidamkan ialah manusia kreatif yang pada masa yang sama baik untuk bersyukur kerana kemampuannya untuk melakukan sesuatu tetap dalam ciptaan Tuhan.

Spirit Ajaran Asy’ari dan Maturidiyah

Namun dalam hal ini manusia telah diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk menggunakan kekuasaannya untuk memilih antara yang baik dan yang jahat. Aswaja menolak menuduh orang sebagai penyembah berhala dan harus dihukum hanya karena mereka berbeda pandangan. Aswaja an-Nahdliyah melarang penyelesaian masalah dengan kekerasan dan pemaksaan seperti yang dilakukan kelompok garis keras FPI.

Ajaran Aswaja juga menolak kelompok yang menutup diri dari kelompok mayoritas Islam (jamaa'atul Muslimin), seperti yang dicontohkan oleh kelompok Syiah, Khawarij, dan Mu'tazilah.

Latihan Soal

Aswaja dalam menetapkan suatu undang-undang dengan mempertimbangkan kaidah fiqh “al-’adah muhakkamah”. bea masuk diperhitungkan oleh undang-undang). Aswaja menerapkan prinsip “al-muhafazhah” dalam menyikapi tradisi tersebut. alal qadimi al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadidi al-ashlah. simpanlah barang-barang lama yang baik dan ambillah. baru, hal yang lebih baik). Dengan demikian gerakan Mabadi' Khaira Ummah NU saat ini terdiri dari lima nilai terpuji yang bisa juga disebut “Al-Mabadi”.

Seperti kitab "al-Majmu" oleh Imam Nawawi yang mengulangi pandangan fiqh Imam Syairazi dalam al-Muhazhab. Abdul Wahib et al, Bahan Dasar Nahdlatul Ulama Ahlusunnah Wal Jama'ah, LP Ma'arif NU Jawa Tengah, 2004.

SYARIAH ASWAJA AN-NAHDLIYAH

Kenapa ber-Ijtihad

Ijtihad juga dilakukan ketika para sahabat dihadapkan pada masalah baru, namun tidak mungkin bertanya langsung kepada Nabi karena Nabi telah meninggal. Pada periode-periode berikutnya, kegiatan ijtihad semakin banyak dilakukan oleh para ahli ijtihad yang disebut mujtahid. Mereka mampu menciptakan “pola pemahaman (manhaj)” tertentu mengenai sumber utama hukum Islam, Al-Qur’an dan al-Hadits.

Dengan sistem mazhab ini, syiar Islam dapat terus dikembangkan, disebarkan dan diamalkan dengan mudah kepada seluruh umat Islam. Melalui sistem mazhab ini, warisan dan amalan atau pelaksanaan ajaran Islam terpelihara dan terjamin kemurniannya.

Kenapa Harus Empat Mazhab

Ini kerana beliau merupakan murid Imam Malik di Madinah sejak sekian lama dan juga pernah belajar di bawah Imam Muhammad bin Hasan di Baghdad. Imam-imam mazhab mempunyai murid-murid yang secara konsisten mengajar dan mengembangkan mazhab mereka, disokong oleh kitab utama yang masih terjamin keasliannya sehingga kini. Imam Abu Hanifah pernah bertemu dengan Imam Malik di Madinah ketika beliau sedang mengerjakan haji.

Imam Abu Hanifah merupakan tokoh dari aliran ahlu al-ra'yi, sedangkan Imam Malik merupakan tokoh dari aliran ahlu al-Hadits. Ternyata Imam Muhammad bin Hasan sudah mengenal baik Imam Syafi'i ketika berguru kepada Imam.

Latihan Soal

Mabadi' Khaira Ummah artinya langkah awal mewujudkan ummat ideal (sesuai keinginan). Mabadi' Khaira Ummah merupakan langkah awal terbentuknya umat yang terbaik (khaira ummah), yakni umat yang mampu melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Saat itu, gerakan Mabadi Khaira Ummah bertujuan untuk menggerakkan warga guna mendukung program pembangunan ekonomi NU.

Mabadi' Khaira Ummah yang baru pada masa itu terdiri dari 3 (tiga) pokok, yaitu: asy-shidqu, al-amanah dan at-ta'awun. Mabadi' khaira ummah memimpin kampanye NU karena didorong oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia NU, terutama di bidang perekonomian yang sangat terbelakang.

TASAWUF ASWAJA AN-NAHDLIYAH

Prinsip Hidup Menurut Aswaja

Kehidupan seseorang individu dapat dilihat dengan kesederhanaan dunia ini (ke-zuhud-an), menjauhi perbuatan tercela (vara') dan zikir yang dilakukannya. Orang NU sangat menentang pendapat yang terdapat dalam tasawuf al-Hallaj (al-hulul) dengan kenyataannya. Oleh itu, Aswaja NU mengikuti dan mengembangkan tasawuf sederhana, yang membolehkan kebaikan untuk individu dan masyarakat.

Aswaja NU diharapkan mampu menandingi tawaran keridhaan Tuhan, dan juga mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi umat. Dan pada akhirnya ajaran Islam dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dengan penuh keikhlasan dan ketaatan.

Latihan Soal

Aswaja tidak menuduh tradisi itu salah sehingga dia melihat dan meneliti keadaan sebenar (apriori). Sebenarnya fiqh Aswaja. Seperti memetik daripada kitab "Al-Iqtishad fi al-'itiqad" karangan Abu Hamid al-Ghazali yang menjelaskan akidah Asy'ariyah atau Kitab "al-Umm" yang dihimpunkan oleh qaul (pendapat/perkataan) Imam. .

TRADISI DAN BUDAYA

Landasan Dasar Tradisi

Salah satu ciri Aswaja yang paling mendasar adalah postur tubuh sedang, sedang, tidak ekstrim kiri dan kanan (moderat/tawasuth). Sikap bersahaja (tawasuth) juga memungkinkan para pengikut Asvaj melihat dan mengevaluasi fenomena kehidupan dengan benar. Oleh karena itu, salah satu ciri budaya apa pun adalah perubahan yang konstan, seperti kehidupan itu sendiri.

Sikap Aswaja yang tidak menuduh tradisi salah sebelum melihat dan menelaah keadaan sebenarnya (apriori) membuat Aswaja bisa bersikap selektif dan berhati-hati terhadap tradisi. Aswaja selektif dalam tradisi karena mengacu pada kaidah fiqh 'ma la yudraku kulluhu la yutraku kulluh' (kalau tidak bisa.

Sikap terhadap Tradisi

Contoh dalam hal ini adalah ucapan selamat atau undangan atau hari raya yang sudah ada sebelum masuknya Islam. Jika kelompok lain memandang Selametan sebagai inovasi yang harus dihilangkan, Aswaja memandangnya proporsional (wajar). Sikap tersebut kemudian dilanjutkan oleh para sahabat dan pengikutnya, termasuk Walisanga yang disebut Sunni atau Aswaja.

Ini adalah posisi yang seimbang: memegang teguh pendirian, namun tetap terbuka, karena kebenaran juga mungkin terjadi pada orang lain. Aturan tersebut menjadi pedoman bagi Aswaja untuk tidak berperilaku seperti 'preman berjubah' sambil meneriakkan “Allah Akbar” sambil mengacungkan pentungan dan pedang untuk menghancurkan kelompok lain yang dianggap sesat.

Teologi dan Politik

Lahirnya aliran teologi terjadi setelah masa Khulafaur Rasyidin, diawali dengan bangkitnya kelompok Khawarij yang berhasil membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Kelompok Syiah kemudian mengembangkan aliran teologi qadariyah (usaha) yang meyakini bahwa manusia wajib berusaha karena Allah telah memberikan akal kepada manusia untuk menentukan pilihan yang baik atau buruk.

Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja)

2 Landasan tersebut adalah ideologi Islam Ahlussunnah Waljama'ah yang diterapkan sesuai dengan kondisi sosial di Indonesia, termasuk asas-asas amal agama juga. Selain berlandaskan Ahlussunnah Waljama'ah Islam, khotbah-khotbah NU juga disarikan dari hakikat perjalanan sejarah NU dari masa ke masa.

ISLAM DAN NEGARA

Pandangan tentang Islam dan Negara

Syari’ah dan Fiqh

MABADI’ KHAIRA UMMAH

Pengertian Mabadi’ Khaira Ummah

Dari makna khittah ini dapat dipahami bahwa segala pemikiran, sikap dan tindakan warga NU harus dilandasi oleh khittah NU, baik secara individu maupun organisasi. Kapan pun suatu keputusan diambil, maka proses, prosedur, dan hasil keputusan harus sesuai dengan khittah NU. Karena khittah didasarkan pada ideologi Islam Ehlussunnah Waljama'ah, maka segala keputusan di lingkungan NU harus diambil dengan cara yang sesuai dengan norma Ehlussunnah Waljama'ah.

Intinya adalah ideologi Ahlussunnah Waljama'ah yang menganut salah satu dari empat mazhab yang kemudian dikembangkan dalam praktik dengan memperhatikan dan memperhitungkan realitas dan kondisi masyarakat di nusantara. Dalam rumusan (naskah) Khittah NU dicantumkan beberapa hal yang terkesan “baru”, seperti wawasan NU tentang NKRI dan Pancasila.

Dasar paham keagamaan NU

Sumber Ajaran Islam

Yang dimaksud dengan As Sunnah adalah segala sesuatu yang distribusikan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa perbuatan, perkataan maupun pengakuan Nabi SAW. Yang dimaksud dengan Ijma' adalah kesepakatan para mujtahid pada suatu waktu mengenai suatu permasalahan hukum yang timbul pada suatu waktu. Ijma' Sharih Suatu kesepakatan yang terjadi ketika semua mujtahid mengutarakan pendapatnya dan ternyata pendapat mereka semua sama.

Ijma' Sukuti Suatu kesepakatan yang timbul karena ada sebagian mujtahid yang mengutarakan pendapatnya sedangkan sebagian lagi diam (tidak berkomentar), sehingga dianggap setuju dengan pendapat yang dikemukakan mujtahid tersebut. Contoh Ijma' adalah kesepakatan antar sahabat tentang azan Jumat dua kali, shalat tarawih berjamaah dan lain sebagainya.

Latihan Soal

Menyebut tiga madzab pengambilan sumber hukum Aswaja Cara penentuan hukum dan ajaran Ahlussunnah Waljama’ah dalam tradisi jam’iyah NU sangat bergantung pada cara mencari penyelesaian masalah. Bagi memelihara keutuhan pandangan dalam madzab, kita hendaklah mengelak daripada memetik pendapat (qaul) daripada kitab karangan madzab lain. Sebagai contoh, kita tidak boleh memetik pendapat Imam Malik daripada Fiqhu al-Sunnah Sayid Sabiq.

Dalil sumber hukum (nash syar'i) yang digunakan boleh berupa petikan al-Quran atau diambil dari sunnah/hadis. Kedua, bacaan matan sunnah/hadith mestilah berasal dari kitab standard ushul hadis dengan memasukkan sumber nabi dan nama perawi/nama mukharrij (pengumpul).

SUMBER AJARAN ASWAJA AN-NAHDLIYYAH

Madzab Qauli

Kita juga tidak boleh memetik kuliah hadis Ibnu Daqiq al-Id bertajuk Muntaqa al-Akhbar daripada tafsir al-Syaukani dalam Nayl al-Awthar.

Madzhab Manhaji

Pengembangan Asas Ijtihad Madzhabi

Gambar

Tabel 1 Mabadi’ Khamsah

Referensi

Dokumen terkait