Sistem Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
Deskripsi Sistem
Sistem perencanaan dan penganggaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) digunakan dalam rangka penyusunan perencanaan strategis, program, kegiatan dan perencanaan keuangan untuk jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek selama satu tahun. Perancangan sistem perencanaan PTM menggunakan sistem perencanaan strategis yang dilanjutkan dengan sistem penganggaran berbasis kinerja.
Dokumen yang Digunakan
- Rencana Jangka Panjang (RJP) PTM
- Rencana Jangka Menengah (RJM) PTM
- Rencana Jangka Pendek (RJPd) PTM
- Rencana Operasional (Renop) PTM
- Dokumen Kode Mata Anggaran
- Dokumen Kode Rekening
- Dokumen Pagu Anggaran Setiap Unit Kerja
- Dokumen Standar Satuan Harga
Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan tahun lalu, modal yang dimiliki, jumlah dan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki, infrastruktur yang dimiliki dan optimalisasi pemanfaatannya, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut antara lain keadaan persaingan PTM, kebijakan pemerintah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, perubahan minat masyarakat terhadap pilihan program studi, tingkat pertumbuhan inflasi, dan lain-lain.
Formulir yang Digunakan
- Formulir Perencanaan Unit Kerja
- Formulir Penyusunan Anggaran
Dokumen Pagu Anggaran merupakan dokumen yang memuat pagu pendanaan anggaran setiap satuan kerja sebagai dasar penyusunan anggaran berdasarkan kinerja satuan kerja. Dokumen Standar Harga Satuan adalah dokumen yang memuat standar harga barang dan jasa dan ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan PTM sebagai dasar penetapan anggaran berdasarkan kinerja satuan kerja per tahun.
Pihak-Pihak yang Terkait dalam Sistem Anggaran PTM
- Pengguna Anggaran
- Pelaksana Kegiatan
- Pengelola Keuangan
- Badan Kendali Mutu (BKM)
- Komite Anggaran
Formulir ini digunakan untuk menyusun anggaran, baik non-sementara maupun sementara, pada satuan kerja. Persyaratan Keanggotaan Komite Anggaran: memahami mekanisme penganggaran berbasis kinerja dan karakteristik kegiatan masing-masing unit kerja.
Sistem Anggaran PTM
Panitia Anggaran bertugas menyelaraskan kembali seluruh usulan anggaran dengan dokumen perencanaan PTM (RJP PTM, RJM PTM, RJPd PTM) sebelum anggaran ditetapkan, untuk menilai apakah usulan anggaran tersebut benar-benar diperlukan untuk PTM dan pada tingkat anggaran. kepentingannya (Skala Prioritas Anggaran), dan memberikan masukan kepada Rektor/Direktur/Ketua untuk menyetujui atau mengubah anggaran di bawah koordinasi BKM. Tim Penetapan Biaya Standar merupakan tim independen yang menyusun daftar standar biaya dan merupakan salah satu komponen Panitia Anggaran.
Jenis Anggaran
- Anggaran Pendapatan
- Anggaran Belanja
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Transitoris
Pendapatan dan beban peralihan timbul akibat kegiatan akademik yang di dalamnya terdapat unsur biaya sebenarnya yang dihitung oleh satuan kerja. Anggaran Pendapatan dan Belanja Peralihan disusun oleh satuan kerja yang akan melaksanakan kegiatan dengan dana yang dihasilkan dari kegiatan satuan kerja tersebut.
Sumber Pendanaan dan Pengalokasian Besaran Anggaran
Pendapatan tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke unit kerja terkait setelah dikurangi iuran PTM sebesar persentase tertentu. Biaya peralihan merupakan biaya satuan kerja yang mengeluarkan biaya dari pendapatan sementara yang diterima dari rekening rektor/ketua/direksi setelah dikurangi iuran PTM sebesar persentase tertentu.
Periodisasi Pencairan dan Pelaporan Anggaran
- Penyusunan Dokumen Perencanaan Anggaran PTM
Kajian dan analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga ahli sejawat dari luar program studi/perguruan tinggi, sehingga evaluasi diri dapat dilakukan secara objektif. Laporan evaluasi diri merupakan uraian, analisis, dan refleksi mengenai kondisi, kinerja, dan perlengkapan pendidikan suatu program studi/perguruan tinggi, sebagai hasil kajian dan penilaian yang mendalam dan internal.
Proses Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
- Prosedur Perencanaan dan Penganggaran PTM
- Penyusunan Calon Rencana Anggaran Tingkat Unit Kerja
- Penyusunan Calon Rencana Anggaran Tingkat Rektorat/ Pimpinan PTM
- Penyusunan Rencana Anggaran PTM
- Penetapan RAPB PTM dengan Pertimbangan Rapat Senat
- Pelaporan RAPB PTM ke Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah
- Pendistribusian Anggaran
- Revisi APB
Tata cara pengadaan aset tetap oleh kantor umum/departemen tidak dikaitkan dengan kinerja operasional unit kerja lain. Kantor/bagian umum menyerahkan BAST beserta bukti transaksi dan aset tetap kepada unit kerja terkait.
Penatausahaan Keuangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Penerimaan dan Pencairan Dana
- Prinsip-Prinsip Penatausahaan Keuanngan
- Ketentuan Umum
- Prosedur Pencairan Anggaran Non-Taktis
- Prosedur Pencairan Anggaran Taktis
SPP yang disahkan oleh Kepala Biro/Bagian Keuangan dan WR II/Waket/Wakil Direktur Keuangan selanjutnya dilakukan oleh Kaur yang ditunjuk bersamaan dengan pencairan SPMU ke Satker. Rektor/Ketua/Direktur atau WR II/Waket/Wadir bidang terkait menganalisis kegiatan yang diusulkan oleh unit kerja.
Pertanggungjawaban Anggaran
- Ketentuan Umum
- Prosedur Pertanggungjawaban
Merupakan pihak yang melakukan prosedur dasar akuntansi berdasarkan bukti penerimaan kas siswa yang dihasilkan oleh bagian pelayanan (kasir). Adalah pihak yang menerima bukti penerimaan kas non pelajar disertai bukti transaksi dan bukti setoran bank sebagai dasar pencatatan. Untuk selanjutnya pembayaran debitur SPP akan dicatat pada Jurnal Penerimaan Kas Khusus Non Transisi (Formulir 4) dengan debit pada Kas dan kredit pada Debitur SPP. b) Pencatatan piutang pendapatan DPP/Amal Jariah didasarkan pada DPP/database.
Pendaftaran penerimaan kas sementara (Praktikum, KKN, Ujian Pengakuan (Tesis/Tesis/Disertasi), Magang, Semester Pendek, Wisuda, Penmaru, dll). Amal Jariah didasarkan pada Surat Keterangan Pengeluaran Tunai (Formulir 11) yang disertai dengan surat pembatalan pembayaran tunai sementara yang disahkan oleh petugas. (2) Pendaftaran pembatalan penerimaan kas sementara - kecuali SPP dan DPP/. Penerimaan kas senilai Rp1.600.000 (dicatat dalam jurnal penerimaan kas dengan Kas di debet dan DPP/Penghasilan Amal Jariah di kredit).
Jurnal khusus penerimaan kas yang tidak dapat dipindahtangankan digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas siswa SPP dan DPP/Amal Jariah yang tidak dapat dipindahtangankan dan penerimaan yang tidak dapat dipindahtangankan. 6 Bukti penerimaan kas dibagikan oleh kepala departemen kepada bagian akuntansi (lembar 4 dan BPK 2) sebagai dasar pencatatan, bagian anggaran (lembar 3 dan BPK 1) sebagai dasar pencatatan dalam bentuk anggaran pendapatan dan bagian pelayanan (BPK 3) untuk pengarsipan.
Evaluasi Kegiatan dan Anggaran
Pengendalian Intern
Deskripsi
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan, manajer, dan personel lini dalam suatu entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian berbagai tujuan dalam kategori berikut: (1) efisiensi dan efektivitas kegiatan; (2) keandalan laporan atau informasi keuangan; dan (3) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dimensi pengendalian internal mencakup lima komponen yang saling terkait, antara lain (lingkungan pengendalian COSO, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian internal atau pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi melalui sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, dirancang untuk membantu organisasi mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengendalian Umum
Pengendalian Teknis
- Penyusunan Anggaran
- Pencairan Anggaran Non-Taktis
- Pencairan Anggaran Taktis
- Pertanggungjawaban Anggaran
- Evaluasi Anggaran
Pencatatan penerimaan kas non-sementara dari siswa untuk SPP dan DPP/Amal Jariah a) Tata cara pencatatan penerimaan kas siswa digunakan untuk mencatat penerimaan kas non-sementara dari siswa yaitu SPP dan DPP/Amal Jariah. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dicatat dalam Jurnal Khusus, seperti berbagai pembatalan (SPP, DPP/Amal Jariah, penerimaan kas sementara dan penerimaan non-sementara, kecuali SPP dan DPP/Amal Jariah), dan majalah penyesuaian. Bukti penerimaan kas dari non pelajar merupakan bukti internal yang dibuat untuk mencatat seluruh penerimaan kas di luar SPP dan DPP/Amal Jariah yang tidak bersifat sementara, seperti penerimaan kas dari penjualan aset tetap, biaya institusi, perusahaan induk, dan lain sebagainya. pada.
Sistem Akuntansi Anggaran
Pendahuluan
- Personalia Akuntansi Anggaran
- Instrumen yang Digunakan
- Informasi yang Dihasilkan dari Akuntansi Anggaran
Akuntansi Anggaran dilakukan setelah anggaran ditetapkan dan APB PTM didistribusikan dalam bentuk Sasaran Anggaran dan Pencapaian pada masing-masing satuan kerja. Berfungsi sebagai bukti penyusunan anggaran yang didukung dengan sertifikasi arus kas keluar sebagai sumber dokumen pencatatan akuntansi keuangan dan akuntansi anggaran b.
Sistem Akuntansi Anggaran
- Bagian yang Terlibat dalam Prosedur
- Prosedur Akuntansi Anggaran
Sistem dan Prosedur Akuntansi Keuangan
Sistem Akuntansi Pokok
Adalah pihak yang melaksanakan prosedur dasar akuntansi, antara lain memelihara jurnal, memposting entri, membuat buku besar pembantu, dan menyiapkan laporan keuangan.
Sistem Akuntansi Pendukung
- Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Mahasiswa
- Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Non-Mahasiswa
- Sistem Akuntansi Penggajian Dosen dan Karyawan
- Sistem Akuntansi Pengelolaan Aktiva Tetap
- Sistem Akuntansi Supplies/Alat Kantor (AK)
Merupakan pihak yang mewakili PTM dalam melaksanakan transaksi dan membuat bukti transaksi yang kemudian disahkan oleh WR II/Waket/Wadir Bidang Keuangan. Merupakan pihak yang bertanggung jawab atas perolehan aset tetap, dan pembuatan berita acara penyerahan aset tetap (berdasarkan kegiatan masing-masing unit kerja). Petunjuk Teknis bagi Mitra ditetapkan oleh WR II/Waket/Wakil Direktur Keuangan. Merupakan pihak yang memilih rekanan dalam proses pengadaan dan memberikan rekomendasi kepada WR II/Waket/Wadir Bidang Pembiayaan.
Anggaran perbaikan aset tetap tidak rutin merupakan anggaran insidental/darurat dan mekanisme pencairannya sama dengan anggaran taktis. Pihak yang bertanggung jawab menyetujui surat permohonan perbaikan aset tetap, menyetujui SPP perbaikan aset tetap, dan menyusun protokol perbaikan/pemeliharaan aset tetap. Penanggung jawab verifikasi SPP pemeliharaan/perbaikan aset tetap dan memberikan rekomendasi kepada WR II/Waket/Wadir Bidang Keuangan.
Merupakan pihak yang bertanggung jawab menjamin pencairan dan pengumpulan SPMU. f) Bagian/Bidang/Bagian Akuntansi Keuangan. Pihak yang melakukan verifikasi hasil pengadaan dan merekomendasikan pemilihan rekanan WR II/Waket/Wadir Bidang Keuangan, memverifikasi SPP dan mengesahkan SPMU.
Prosedur Akuntansi Keuangan
- Penjurnalan Realisasi Anggaran Pendapatan
- Penjurnalan Pencairan Anggaran
- Penjurnalan Realisasi Anggaran Belanja (SPJ)
Amal Mahasiswa PTM Jariah (database dibuat setelah mahasiswa membayar DPP/Amal Jariah pertama kali).
Teknis Akuntansi Keuangan dan Pelaporan Keuangan
Buku-Buku Pembantu Sebagai Basis Data
- Buku Pembantu Piutang SPP Mahasiswa
- Buku Pembantu DPP/Amal Jariah
- Buku Pembantu Pembayaran Mahasiswa
- Buku Pembantu Piutang Dosen dan Karyawan
- Buku Pembantu Take Homepay Dosen dan Karyawan
- Buku Pembantu Aktiva Tetap
Formulir Buku Asisten Pembayaran Siswa dapat dilihat pada Formulir BP 3 (atau Formulir 7 pada Bab 5). Buku pembantu piutang dosen dan pegawai digunakan untuk mencatat jumlah piutang dosen dan pegawai serta berfungsi sebagai database piutang dosen dan pegawai. Buku kerja ini memberikan informasi mengenai jumlah piutang dan status piutang masing-masing dosen dan pegawai pada suatu periode tertentu.
Buku pembantu pembayaran dosen dan pegawai di rumah digunakan untuk mencatat segala pembayaran baik berupa gaji tetap, gaji variabel dan berbagai tunjangan yang diterima dosen dan pegawai selama periode tertentu. Buku pegangan ini dapat memberikan informasi tentang take-home pay setiap dosen dan karyawan untuk setiap periode. Formulir buku asisten pembayaran rumah untuk dosen dan staf dapat dilihat pada Formulir BP 5.
Buku pembantu gaji guru dan pegawai (gaji pegawai) yang dibawa pulang Nomor rekening : xx.xx.xx.xx. Buku besar pembantu ini memberikan informasi mengenai identitas aktiva tetap (nomor stok, jenis, nama dan lokasi aktiva), harga perolehan, umur, penyusutan, dan nilai buku.
Pemostingan
Penyusunan Laporan Keuangan
Jurnal khusus piutang mahasiswa digunakan untuk mencatat piutang mahasiswa SPP Tetap dan DPP/Amal Jariah.
Prosedur Akuntansi Pendukung
- Prosedur Penerimaan Kas dari Mahasiswa (Manual)
- Prosedur Penerimaan Kas Non-Mahasiswa (Manual)
- Prosedur Penggajian Dosen dan Karyawan (Manual)
- Prosedur Akuntansi Pengelolaan Aktiva Tetap (Manual)
- Prosedur Akuntansi Supplies/Alat Kantor (Manual)
Penyusun Rancangan Anggaran Pengadaan Aset Tetap di atas adalah Biro Umum/Divisi atas permintaan satuan kerja. Perolehan aset tetap dapat dilakukan oleh satuan kerja dan/atau dilakukan oleh Biro/Divisi Umum berdasarkan besarnya pengeluaran aset tetap. Berdasarkan APB PTM, unit kerja membuat Surat Permintaan Pengambilalihan Aset Tetap (SPPAT) sebanyak 2 rangkap, dibagikan kepada Kepala Biro/Divisi Umum dan untuk diarsipkan.
Kantor Umum/Departemen melaksanakan pelelangan, pendistribusian Aset Tetap, membuat Berita Acara Pemindahtanganan Aset Tetap (BAST) sebanyak 3 rangkap. Unit kerja membuat Surat Permintaan Perbaikan/Pemeliharaan Aset Tetap Tidak Rutin (SPPbAT) sebanyak dua rangkap, dibagikan kepada Kepala Biro/Bagian Umum dan untuk diajukan. Kepala Kantor/Bagian Umum melaksanakan perbaikan aset tetap dan membuat Berita Acara Perbaikan Aktiva Tetap (BAPb) sebanyak 2 rangkap.
Anggaran perlengkapan/peralatan kantor disusun oleh satuan kerja dan berkaitan dengan kegiatan unit kerja, sedangkan pengadaan perlengkapan/peralatan kantor dilakukan oleh kantor umum/bagian dengan menggunakan mekanisme pengadaan. Pencairan dana dilakukan oleh Biro/Bagian Umum dengan memberitahukan unit kerja secara tertulis (ditandatangani oleh Bagian Rumah Tangga) kepada unit kerja yang membuat anggaran. Departemen/Bidang/Bagian pada Biro/Bagian Umum harus sudah menyediakan perbekalan/kantor sebelum melaksanakan kegiatan di unit kerja.
Berdasarkan APB PTM, satuan kerja membuat Surat Permintaan Pengadaan Bahan/Peralatan Kantor (SPPAK) sebanyak 2 rangkap, yang selanjutnya didistribusikan kepada kepala biro/Layanan Umum dan Kearsipan.