• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA

N/A
N/A
wendi hoereffendi

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Rumah Sakit Pratama merupakan fasilitas kesehatan yang siap pakai dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu, dapat berpindah lokasi ke lokasi lain dalam DTPK. Sebagai bagian dari penyelenggaraan Rumah Sakit Pratama, upaya kesehatan perorangan dilaksanakan selama 24 jam sehari melalui layanan rawat inap, rawat jalan, dan layanan darurat/mendesak. Rumah Sakit Pratama dibangun/didirikan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan dimana pelayanan kesehatan kurang dapat diakses.

Kementerian Kesehatan menyediakan prasarana rumah sakit keliling, lengkap dengan peralatan medis, tenaga kesehatan khusus dan biaya operasional hingga tahun keempat, sedangkan pemerintah daerah menyediakan lahan untuk RS Pratama, beserta sarana dan prasarana pendukung lainnya. seperti kantin dan mess dokter. dan jalan penghubung. Kendala terbesar dalam operasional RS Pratama adalah kurangnya tenaga (sumber daya manusia) khususnya dokter spesialis, dan juga banyaknya peralatan kesehatan yang tidak berfungsi maksimal. RS Pratama merupakan jawaban atas kebutuhan fasilitas kesehatan di daerah-daerah baru, baik di daerah terpencil, rawan konflik dan rawan bencana, serta daerah perbatasan.

Tak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan dan seluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga terselesaikannya Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Pratama ini. Akhir kata, pedoman ini semoga dapat memberikan manfaat yang optimal khususnya bagi para pengelola RS Pratama.

PENDAHULUAN

Latar Belakang A

Permasalahan terbatasnya akses dan pemerataan fasilitas rumah sakit saat ini tidak hanya didominasi oleh daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan; Namun juga terjadi di perkotaan yang kapasitas perawatan rumah sakitnya tidak sebanding dengan jumlah penduduk di sekitarnya. Kondisi ini seringkali menimbulkan persaingan tidak sehat bagi pengguna jasa rumah sakit dalam memperoleh pelayanan prioritas, sehingga masyarakat tidak mampu menjadi pihak yang sulit memperoleh pelayanan kesehatan dengan segala keterbatasannya. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan selama beroperasinya Badan Pengelola Jaminan Sosial Nasional.

TujuanB

SasaranC

Ruang LingkupD

PengertianE

PERSYARATAN

LokasiA

Kriteria daerah

Daerah perbatasan adalah kabupaten/wilayah geografis yang berhadapan dengan negara tetangga, baik berbatasan darat maupun laut. Kawasan Pulau Kecil Terluar adalah pulau yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2 yang mempunyai titik pangkal koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal maritim nusantara sesuai dengan hukum nasional dan internasional.

Lahan, akses, keamanan dan fasilitas penunjang

  • Akses

Sarana dan PrasaranaB

Sarana

  • Bentuk bangunan dan fasilitas bangunan
  • Zonasi
  • Program Ruang dan Persyaratan Teknis Ruang
    • Poliklinik Gigi
    • Ruang Gawat Darurat Ruang Administrasi dan
    • Ruang Rawat Inap Ruang Perawatan Pasien
    • Ruang Tindakan
    • Ruang Bersalin
    • Ruang Laboratorium
    • Ruang Farmasi
    • Ruang Sterilisasi
    • Ruang Sekretariat dan Manajemen Ruang Direktur
    • Ruang Pelayanan Serbaguna Sesuai kebutuhan
    • Ruang Jenazah Minimal tersedia ruang transit dan administratif

Nama tempat Persyaratan teknis bangunan 1. Apa yang akan dilayani oleh klinik dan kapasitas pengguna serta pola aktivitas. berdasarkan penyakit menular dan tidak menular. Di ruang resusitasi harus ada UPS, minimal 5 kotak saklar per unit dipasang pada ketinggian + 1,25 m dari permukaan lantai. Tata letak Action Room diatur sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan adanya aliran silang antara objek “bersih” dan “kotor”.

Ruang Pelayanan Perawat/Dokter ■ Letak ruang pelayanan perawat/dokter hendaknya dekat dengan ruang kebidanan dan ruang perawatan pasca pasien. Ruang administrasi ■ Di ruang radiasi, semua sisi yang terhubung ke ruang aktivitas manusia harus memenuhi persyaratan khusus sistem proteksi radiasi (lapisan timah 2 mm/tebal dinding bata minimal 25 cm atau beton 20 cm). Ruang dekontaminasi ■ Harus memiliki akses terpisah dari pintu keluar barang bersih dan tidak memungkinkan terjadinya sirkulasi silang.

RUANG BIDAN RUANG BANTUAN PILIHAN DAN CEPAT UNTUK BANTUAN DARURAT UNTUK BANTUAN JANGKA PANJANG DAN KHUSUS.

Gambar 1 – Alur sirkulasi pasien di dalam rumah sakit umum
Gambar 1 – Alur sirkulasi pasien di dalam rumah sakit umum

Prasarana

  • Sistem tata udara
  • Sistem Kelistrikan
  • Sistem pencahayaan
  • Sistem proteksi kebakaran
  • Sistem Komunikasi
  • Sistem Sanitasi
  • Sistem Pengendalian Terhadap Kebisingan Intensitas kebisingan
  • Jalur Sirkulasi
  • Aksesibilitas Penyandang Cacat (Disable)

Sistem instalasi listrik harus mudah dioperasikan, diamati dan dipelihara, tidak berbahaya, tidak mengganggu dan tidak membahayakan lingkungan. Ketentuan sistem kelistrikan mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan 2306/Menkes/PER/XI/2011 tentang persyaratan teknis prasarana instalasi listrik rumah sakit. Bangunan, ruangan atau peralatan khusus itu. tenaga listrik tidak boleh terputus, tetapi harus mempunyai pembangkit/suplai listrik siaga yang dayanya dapat menjamin kelangsungan pelayanan.

Suplai listrik darurat berasal dari peralatan UPS (Uninterruptible Power Supply) yang melayani ruang tindakan. Semua peralatan listrik (panel input, switchboard untuk trafo, dll.) tidak boleh dibebani melebihi kapasitasnya. RS Pratama menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tipe ABC untuk ruangan dan CO2 untuk ruang genset.

Kekosongan Medis dan Medis di Rumah Sakit”, yang disusun oleh Direktorat Pelayanan Penunjang Medis dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Pembinaan Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Sistem sanitasi harus dilengkapi dengan sistem air bersih, air kotor/saluran air limbah dan sistem pengolahan sampah tertutup, serta saluran air hujan. Tinggi tiap anak tangga/lereng 15 - 17 cm, kemiringan tangga kurang dari 600, lebar anak tangga minimal 120 cm dan harus dilengkapi dengan pegangan yang mudah dipegang pada ketinggian 65-80 cm dari lantai.

Gedung Rumah Sakit Pratama harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin kemudahan, keamanan, kenyamanan dan kemandirian bagi penyandang cacat dan lanjut usia.

Fasilitas

Sumber Daya ManusiaC

Apabila rumah sakit mempekerjakan tenaga kesehatan yang mempunyai pendidikan tinggi sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka tenaga kesehatan tersebut dengan sendirinya (yang belum/belum sesuai dengan ketentuan) wajib menyerahkan kewenangannya. kepada tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan tertinggi tanpa syarat. Pelayanan kesehatan spesialis dasar, terdiri atas paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) jenis pelayanan spesialis dasar, meliputi pelayanan penyakit dalam, anak, bedah, serta pelayanan kebidanan dan kandungan.

PeralatanD

  • RUANG BERSALIN
  • RUANG POLIKLINIK
  • RUANG POLIKLINIK GIGI
  • RUANG RADIOLOGI
  • RUANG LABORATORIUM
  • RUANG REKAM MEDIK
    • RUANG JAGA PERAWAT
  • RUANG TINDAKAN /OPERASI
  • RUANG PEMULIHAN/PASCA TINDAKAN
  • RUANG STERILISASI dan LOUNDRY
  • RUANG RAWAT INAP
  • RUANG GIZI / PANTRY
  • RUANG DIREKTUR
  • PRASARANA LISTRIK 1 Listrik PLN
  • PRASARANA AIR BERSIH
  • PRASARANA ANTI KEBAKARAN

Keberadaan dan fungsi seluruh peralatan kesehatan yang tercantum pada Tabel 4 merupakan tanggung jawab pemilik dan pengelola rumah sakit.

ManajemenE

Perizinan

Administrasi

Organisasi

Struktur organisasi paling sedikit terdiri atas pimpinan rumah sakit atau direktur rumah sakit, unsur pelayanan kesehatan, unsur keperawatan, serta administrasi umum dan keuangan. Penetapan organisasi dan cara kerja rumah sakit merupakan tanggung jawab pemilik rumah sakit dengan mengacu pada peraturan yang berlaku.

PENYELENGGARAAN

Lingkup PelayananA

  • Pelayanan Medik Umum
  • Pelayanan Medik Spesialistik Dasar
  • Pelayanan Gawat Darurat
  • Pelayanan Pemulihan Pascatindakan A.5 Pelayanan KeperawatanA.5 Pelayanan Keperawatan
  • Pelayanan Laboratorium
  • Pelayanan Radiologi
  • Pelayanan Farmasi
  • Pelayanan Gizi
  • Pelayanan Sterilisasi
  • Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif Komplementer A.12 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)A.12 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) Kerjasama Operasional

Saat memberikan layanan laboratorium, rumah sakit harus mempunyai prosedur untuk menjamin keselamatan pasien dan staf, terutama saat menangani spesimen dan saat memberikan layanan transfusi darah. Khususnya bagian laboratorium yang melayani unit gawat darurat (lab. Cito) dan rawat jalan serta bank darah hendaknya terletak tidak jauh dari unit gawat darurat dan laboratorium induk, sehingga membentuk satu kelompok laboratorium. Pelayanan kefarmasian Rumah Sakit Pratama Kelas D bertanggung jawab atas seluruh barang farmasi yang beredar di rumah sakit.

Pelayanan kefarmasian meliputi penyediaan dan pendistribusian seluruh perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, pelayanan informasi dan pelayanan penjaminan yang berkaitan dengan penggunaan obat. Peraturan dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar pelayanan kefarmasian terkini yang selaras dengan peraturan dan tujuan pelayanan kefarmasian itu sendiri. Pelayanan kefarmasian harus mencerminkan pelayanan kefarmasian yang bermutu tinggi melalui apotek rumah sakit yang baik.

Untuk menjamin mutu dan ketersediaan pelayanan RS Pratama Kelas D diperlukan kerjasama operasional dengan RS yang mempunyai klasifikasi lebih tinggi. Kerjasama operasional yang dilakukan RS Pratama Kelas D meliputi kerjasama dengan rumah sakit pemerintah atau swasta yang berada disekitarnya sebagai rumah sakit penunjang. Pelaksanaan kerjasama antara RS Pratama Kelas D dengan rumah sakit penunjangnya harus dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang disetujui oleh kepala dinas kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah dimana RS Pratama Kelas D berada.

Kerjasama operasional yang diberikan oleh rumah sakit pendukung dapat berupa penyediaan konsultan dasar dokter spesialis, pelatihan tenaga kesehatan, pelatihan manajemen rumah sakit dan kerjasama lainnya.

Klasifikasi C

Tarif E

Peraturan Internal Rumah SakitF

Komite MedikG

Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Kedokteran H

Komunitas dan Humaniora Kesehatan

Pendidikan tenaga kesehatan dan SDM kesehatan I

PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN

PENUTUP

Gambar

Gambar 1 – Alur sirkulasi pasien di dalam rumah sakit umum

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Buku ini disusun dalam rangka revisi buku Pedoman Pelayanan Rumah Sakit kelas B1, B2, C1, C2 dan D yang diterbitkan tahun 1986 dan buku Standar Peralatan, Ruang

Pembentukan organisasi dan tata kerja masing-masing rumah sakit di lingkungan Departemen Kesehatan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah terlebih dahulu mendapat

Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

LUCIA SHINTA SILALAHI, MARS DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah.. Jurnal

Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat

Kapal rumah sakit dapat mengadakan pelayanan kesehatan sekelas rumah sakit kelas C di wilayah pesisir dan daerah kepulauan yang jauh dari pusat kota dan

Untuk memberikan acuan kepada rumah sakit, Lembaga Penyelenggara Akreditasi, surveior, dinas kesehatan daerah provinsi dan dinas kesehatan daerah kabupaten kota dalam pelaksanaan