Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian inovatif yang ditujukan pada potensi lokal untuk mendukung terwujudnya masyarakat mandiri, produktif, dan sejahtera. Terselenggaranya karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendorong terwujudnya masyarakat mandiri, produktif, dan sejahtera. Menyelenggarakan penelitian inovatif yang berorientasi pada potensi lokal yang mendukung pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat serta hilirisasi hasil penelitian.
Menyelenggarakan karya yang bermanfaat secara sosial berdasarkan penelitian inovatif yang ditujukan pada potensi lokal untuk mendukung terwujudnya masyarakat mandiri dan sejahtera. Menciptakan karya yang bermutu dan bermanfaat secara sosial untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sukses. Menyelenggarakan penelitian di bidang kebidanan yang ditujukan pada potensi lokal, yang menunjang pengembangan keilmuan kesehatan ibu dan anak serta karya yang bermanfaat secara sosial.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat bidang kebidanan inovatif yang berorientasi pada potensi lokal untuk mendukung terwujudnya kesehatan ibu dan anak serta masyarakat mandiri dan sejahtera. Menghasilkan karya yang bermutu, inovatif dalam pengabdian kepada masyarakat, sehingga mendukung terwujudnya masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga terselenggaranya penyusunan “Buku Praktik Keterampilan Dasar Kebidanan 1”.
Semoga buku praktikum ini dapat membantu mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan dalam mendalami materi Keterampilan Dasar Kebidanan 1.
Mencuci Tangan
Menggunakan Handscoon
Menyiapkan Larutan Desinfektan & Dekontaminasi Alat
Sterilisasi Alat
Mengukur Suhu Tubuh
Mengukur Tekanan Darah
Mengukur Nadi
Menghitung Pernafasan
Menimbang Berat Badan
Mengukur Tinggi Badan
Mengukur Antropometri yang lain
Mengganti Alat Tenun
Letakkan handuk pada dada pasien lalu rentangkan ke samping kanan dan kiri sehingga lengan/tangan pasien bertumpu pada handuk. Bantu dan jelaskan kepada pasien dan keluarga maksud dan tujuan prosedur, dorong pasien untuk melepas pakaian dalam dan menggunakan selimut untuk menutupinya. Bantu dan jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang maksud dan tujuan tindakan, sesuaikan posisi sesuai kebutuhan.
Minta pasien untuk menekuk leher jika memungkinkan dan letakkan kedua tangan disilangkan di depan dada. Bantu pasien untuk duduk, dengan tangan memegang tepi tempat tidur/tempat lain yang dirasa kokoh. Dorong pasien untuk terus melihat lurus ke depan dan tanyakan apakah jari telunjuk kita gerakkan ke samping kepala terlihat atau tidak. - Catat.
Instruksikan pasien untuk mengetahui apakah ia masih mendengar suara atau tidak - Catat hasil tes pendengaran (biasanya suara yang dilakukan melalui udara lebih terdengar dibandingkan suara yang dilakukan melalui tulang. Amati bibir pasien untuk melihat warna, simetri, cairan dan segala kelainan bawaan, sumbing bibir, peradangan, lesi atau ulkus Periksa kelenjar tiroid dengan menyuruh pasien menelan dan mengamati pergerakan kelenjar tiroid setinggi takik suprasternal (biasanya kelenjar tiroid tidak terlihat kecuali pada orang yang sangat kurus).
Minta pasien untuk merefleksikan leher dengan dagu lalu hiperekstensikan leher sedikit ke belakang lalu gerakkan ke samping ke kanan dan ke kiri hingga telinga ke arah bahu melemaskan jaringan dan otot. Posisi pasien relaks, lengan rileks, pegang lengan pasien dan letakkan tangan pasien pada tangan pemeriksa dalam posisi fleksi dan pronasi, kemudian pukul tendon brakioradialis. Bantu dan jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang prosedur yang akan dilakukan, anjurkan pasien untuk melepas pakaian dalam dan menggunakan selimut.
Bantu dan jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang prosedur yang akan dilakukan, anjurkan pasien untuk melepas pakaian dalam dan menggunakan selimut untuk menutupi tubuh bagian bawah.
Memandandikan Pasien Dewasa di Tempat Tidur
Memandikan Bayi
Siram tubuh bayi dengan air hangat, busa dengan urutan sebagai berikut: kepala, telinga, leher, dada, perut, lengan, ketiak, punggung, bokong dan kaki.
Vulva Hygiene
Memindahkan Pasien Ke Kereta Dorong
Mengatur Posisi Pasien
Pemeriksaan Fisik Dewasa
Anjurkan pasien untuk menutup salah satu matanya secara bergantian dengan tangan (misalnya: mata kiri tertutup, mata kanan terbuka, dan sebaliknya). Atur pencahayaan dengan menggunakan headlamp atau sumber cahaya lain agar tangan pemeriksa bebas bekerja. Lakukan palpasi dengan memegang telinga menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Palpasi tulang rawan telinga secara simetris.
Tanyakan pada pasien apakah bunyi terdengar lebih jelas pada satu telinga - Catat hasil tes pendengaran (normalnya getaran garpu tala sama pada telinga kanan dan kiri) 3. Uji rasa dengan mendorong pasien untuk menjulurkan lidah dan letak zat yang akan dicicipi pasien (gula, garam, dll). Tempatkan diafragma stetoskop di kuadran kanan bawah area sekum, berikan tekanan lembut, dan minta pasien untuk tidak berbicara.
Jika hati membesar, palpasi tepi bawah iga kanan dan catat pembesarannya dan nyatakan dalam satuan cm. Sangga lengan pasien dengan menggunakan telapak tangan pemeriksa yang tidak dominan - Posisikan lengan bawah pasien pada posisi antara fleksi dan ekstensi. Tangan kiri menopang tungkai yang akan diperiksa dan mendorong tungkai/kaki pasien ke arah perut dengan posisi fleksi 900.
Minta pasien untuk mengangkat kedua tangan dan menahan tangan pemeriksa - Jika tidak mampu mengangkat atau bergerak, tahan/palpasi untuk melihat adanya kontraksi otot.
Pemeriksaan Fisik Bayi
Simetris, tanda-tanda infeksi pada tali pusat, keluarnya darah dari tali pusat, nyeri tekan saat menangis, pembesaran hati, diafragma. Simetris, adanya spina bifida, adanya atresia anal, terlihat adanya lubang dan apakah bayi sudah buang air besar.
Huknah Tinggi/Rendah
Memasang Kateter
Melepas Kateter
Pasang masker dengan cara menutupi mulut dan hidung, pastikan masker tertutup sempurna agar tidak ada oksigen yang keluar di sela-sela masker, sesuaikan tali pengikat untuk kenyamanan pasien. Ukur panjang selang NGT dari atas hidung ke bawah telinga dan kemudian ke prosesus xiphoid. Masukkan selang NGT secara perlahan melalui salah satu lubang hidung, apabila selang sudah masuk ± 3 - 4 cm, posisikan kepala fleksi (menekuk leher) dan pasien diminta menelan (jika pasien kooperatif), jika pasien batuk/muntah berhenti hanya ketika pasien sudah rileks dan memasukkan selang NGT di tepi gips.
Masukkan makanan cair, buka klem dan angkat 30 cm, lalu tutup kembali klem sebelum makanan cair habis 15. Tutup kelopak mata dan tutup mata secara perlahan dengan kapas/kasa, dan lakban jika mata tidak dapat ditutup 9. Jika mulut tetap tidak mau menutup, letakkan handuk di bawah dagu agar mulut tetap tertutup.
Pispot
Pemasangan Selang Oksigen
Pemasangan Sungkup Muka
Pemberian Makan Posisi Berbaring
Pemasangan NGT
Pemberian Makan/Cairan Lewat Sonde
PERAWATAN JENAZAH