1 | P a g e
2 | P a g e
DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ... 1
DAFTAR ISI ... 2
URAIAN PROSEDUR
Prosedur Penanganan Gangguan ... 3
Prosedur Penanganan Gangguan JTM ... 6
Instruksi Kerja Penanganan Gangguan JTM 20 kV ... 9
Prosedur Penganan Gangguan Gardu ... 12
Prosedur Penanganan Gangguan JTR... 15
Instruksi Kerja Penanganan Gangguan JTR ... 18
Prosedur Penanganan Gangguan SR ... 19
Instruksi Kerja Penanganan Gangguan SR ... 22
Prosedur Penanganan Gangguan APP Pascabayar ... 25
Instruksi Kerja Penanganan Gangguan APP Pasca Bayar ... 28
Prosedur Penanganan Gangguan APP Prabayar ... 31
Prosedur Kesiapan Sebelum dan Sesudah Pekerjaan ... 38
Instruksi Kerja Kesiapan Sebelum dan Sesudah Pekerjaan... 41
3 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANAN GANGGUAN
Nomor : HP6.DAL.P.01.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 3 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan di Region 6 WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan di Region 6 WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 : Realisasi Produk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria6 : Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja dijelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatan kerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang dikenakan termasuk perawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses padapoin 5.1 dilaksanakan denganbaik termasuk kelengkapan jumlah personil pada masing – masing regu
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Rayon dalam satu Area.
5.7 Manajer Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Area dalam satu Region
4 | P a g e 5.8 Supervisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon
dalam satu Area.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan di Area termasuk Rayonnya secara berkala
5.10 Project Leader 6 dan Spv Operasi Region 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery timedi seluruh Area Region6WRKR secara mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya
5.11 Project Leader bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan penanganan gangguan di Region 6 WRKR
6. URAIAN PROSEDUR
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekan baru tanggal 12 April 2017.
7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/2017tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengat tanggal 12 April 2017.
No URAIAN KEGIATAN PELANGGAN
REGU GANGGUAN
MOBIL
OPERATOR CALL CENTER 123
OPERATOR APKT RAYONADM TEKNIK
REGU GANGGUAN
ULC
KOORDINATOR RAYON
SPV TEKNIK
RAYON PLN SPV YANDAL FORMULIR/
KETERANGAN
1 Laporan Gangguan Format APKT
2 Melakukan entry laporan gangguan
3 Melakukan entry laporan gangguan pada APKT dan AR2T kemudian menyampaikan laporan gangguan ke regu gangguan 4 Mengidentifikasi jumlah pelanggan yang padam
5 Menerima laporan dan menuju lokasi gangguan
6 Melaporkan tiba di lokasi ke operator APKT dan mendokumentasi dengan AR2T
7 mengidentifikasikan jenis gangguan dan melaksanakan pekerjaan penanganan gangguan
8 Melaporkan dan mendokumentasi pekerjaan penanganan gangguan selesai ke operator APKT dengan menggunakan AR2T
9 Melakukan entry penyelesaian pekerjaan penanganan gangguan di APKT dan verifikasi AR2T
10Melakukan analisa penyebab gangguan dan mengevaluasi Respond Time dan Recovery Time terhadap SLA
11Membuat BA pekerjaan selesai oleh petugas lapangan dan
ditandatangani pelanggan (tanda tangan via device mobile/AR2T) Form AR2T
12Membuat BA pencapaian SLA oleh operator APKT ditandatangani oleh
administrasi teknik Rayon dan manajer Rayon Form APKT
13 Membuat laporan rekapitulasi penanganan gangguan Form APKT
1 1
Mulai
9 3 2
5
6
10 10
11
ti da k tercapai
Selesai
terca pai 8
6
7
pa dam 1 rumah
pa dam > 1 ruma h
12 12 12
13 4
5 | P a g e 7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017.
8. REKAMANTERKAIT
8.1 Formulir Checklist Alat Kerja & APD
8.2 Formulir Serah Terima Pekerjaan, Alat Kerja, APD dan Alat ukur
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3 REGION
SAEFUL HIKMAT PROJECT LEADER
6 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANANGANGGUAN JTM
Nomor : HP 6.DAL.P.02.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 6 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan JTM di REGION 6 WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan JTM di REGION 6 WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 : Realisasi Produk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria 6 : Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja dijelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatankerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang dikenakan termasukperawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses padapoin 5.1 dilaksanakan dengan baik termasuk kelengkapan jumlah personil pada masing – masing regu
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan JTM
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan JTM borderless lintas Rayon dalam satu Area.
5.7 Manajer Area bertanggungjawab atas pelaksanaan layanan gangguan JTM borderless lintas Area dalam satu Region
7 | P a g e 5.8 Supervisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon
dalam satu Area.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan JTM di Area termasuk Rayonnya secara berkala
5.10 Project Leader 6 dan Junior Engineer TeknikREGION 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery timedi seluruh Area REGION 6 WRKR secara mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya
5.11 Manajer Area bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan penanganan gangguan JTM di Area
6. URAIAN PROSEDUR
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
No URAIAN KEGIATAN PIKET APD OPERATOR APKT
AREA
OPERATOR APKT RAYON
SPV OPDIS PLN / PETUGAS PENGAWAS PIKET AREA PLN / KOORD
AREA HP
TEKNISI GANGGUAN
SPV TEKNIK RAYON PLN / PETUGAS PIKET RAYON PLN /
KOORD RAYON HP
FORMULIR/
KETERANGAN
1Mencatat jurnal kejadian gangguan sesuai informasi dari Piket
Pengatur Dispatcher. Form APKT
2Menginformasikan ke Operator APKT Rayon agar diadakan pemeriksaan jaringan.
3Mencatat jurnal dinas gangguan sesuai informasi dari Operator
APKT Area. Form APKT
4
Memerintahkan Teknisi Gangguan untuk mengadakan pemeriksaan / penelusuran kelainan jaringan dan mengirimkan data gangguan kepada petugas yang melakukan pelacakan gangguan melalui AR2T
5Melaksanakan pemeriksaan / penelusuran/ pengukuran jaringan oleh petugas Teknisi Gangguan
6Melaporkan ke Operator APKT Rayon terkait dengan hasil pemeriksaan / penelusuran/ pengukuran jaringan 7Melaporkan hasil pemeriksaan jaringan aman ke Operator APKT
Area
8Mencatat di buku bahwa hasil pemeriksaan jaringan aman dan menginformasikan ke pengawas piket Area (Selesai)
9
Melaporkan ke Operator APKT Rayon bahwa hasil pemeriksaan jaringan ditemukan titik gangguan yang perbaikannya tidak bisa segera dan kebutuhan material
10 Melakukan perbaikan pada titik gangguan
11
Melaporkan perbaikan selesai, mendokumentasikan dengan AR2T, meminta ijin untuk memasukkan tegangan dan melaporkan penggunaan material
HP1.DAL.F.02.01
12 Melaporkan ke Spv eknik Rayon/ Petugas Piket Pengawas
13Memerintahkan untuk dilakukan manuver dari sumber lain dan melaporkan kerusakan jaringan untuk perbaikan selanjutnya
14Memberi izin pelaksanaan manuver suplai daya listrik dari sumber yang lain
15 Melakukan manuver ke penyulang lain
16 Melapor ke operator APKT Area 17 Melapor ke SPV Teknik Rayon PLN
`8 Melakukan perbaikan gangguan
19 Penormalan
20Melaporkan ke operator APKT Rayon bahwa pelanggan sudah
menyala dan closing AR2T Form APKT
21 Menclose di sistem APKT dan melapor ke operator APKT Area
22Operator APKT Area melapor ke piket pengatur Dispatcher bahwa gangguan JTM telah normal kembali
2 1
3
4
5
6
7 Mulai
tidak aman
Aman
Selesai
9 ti da k bisa di perbaiki s egera
13 9
14
15
20
Selesai
bi sa diperbaiki segera
10
6 koordinasi
8
9
21
22
Selesai
12
15 15
15
15 koordinasi koordinasi koordinasi koordinasi
18 16
16 ti da k bisa
di ta ngani bi sa
di ta ngani
Selesai
18 18
19
koordinasi koordinasi
17 koordinasi
8 | P a g e HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekan baru tanggal 12 April 2017.
7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/2017tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengat tanggal 12 April 2017.
7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017
8. REKAMANTERKAIT
8.1 Formulir Penggunaan Material 8.2 Formulir Berita Acara PMT Trip 8.3 Monitoring Kinerja PMT
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3
SAEFUL HIKMAT PROJEECT LEADER
9 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
INSTRUKSI KERJA
PENANGANAN GANGGUAN JTM 20kV
Nomor : HP6.DAL.I.02.01
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 9 dari 42
1. PERALATAN KERJA 1.1. Kendaraan Unit 1.2. Alat Komunikasi 1.3. Toolkit
1.4. Stik 20 KV 1.5. Grounding Stik 1.6. Peralatan JTM/JTR.
1.7. Peta Map Jaringan 2. PERLENGKAPAN K3
2.1. Helm Kerja
2.2. Sarung Tangan dan Sepatu Safety 2.3. Safety Belt
2.4. Sarung Tangan dan Sepatu Kerja 20 kV 2.5. Perlengkapan P3K
3. LANGKAH-LANGKAH KERJA GANGGUAN JTM 20kV
3.1 Siapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk penanganan gangguan JTM. Periksa kelengkapan dan kondisinya dengan form ceklist alat kerja perjenis pekerjaan.
3.2. Siapkan perlengkapan APD.
3.3. Menerima informasi laporan penyulang trip dari Dispatcher atau pelanggan melalui APKT 3.4. Telusuri dan datangi lokasi LBS di seksi pertama yang terdekat dari gardu induk pada
penyulang yang terganggu
3.5. Jika di telusuri dari tiang 01GI sampai dengan Section 1 aman, minta ijin kepada Operator APKT untuk melepas keluarnya LBS Section 1.
3.6. Setelah LBS (Load Breaker Switch) Section 1 dilepas, Petugas Pelayanan Teknik
memberitahukan kepada Operator APKT bahwa LBS Section 1 sudah posisi lepas, Petugas menyatakan bahwa jaringan dan Petugas dalam keadaan aman.
3.7. Petugas unit setelah melakukan pengusutan dan dinyatakan aman maka petugas melapor kan ke operator APKT untuk penyulang dinormalkan kepengatur Dispatcher.
3.8. Jika secara visual ditemukan titik gangguan di Section I tersebut, maka : a. Laporkan ke OperatorAPKT
10 | P a g e b. Lepas LBS SectionI dan laporkan bahwa LBS Section I sudah dilepas.
c. Minta ijin kepada Operator APKT untuk Section yang tidak terganggu dimanuver ke penyulang lain.
d. Minta ijin kepada Operator APKT untuk dilanjutkan ke petugas Piket APD agar dilakukan pelepasan Pemisah (PMS), bila diperlukan sekaligus pemasukan Disconecting Switch (DS) Ground.
e. Lakukan test dulu dengan menggunakan Tester Tegangan 20 kV untuk memastikan bahwa jaringan bebas dari tegangan.
f. Pastikan bebas tegangan dengan cara menghubung-singkatkan Conductor dengan Ground menggunakan stick 20 KV
g. Lakukan langkah pengamanan dengan memasang grounding short h. Lakukan penggantian material yang rusak
i. Laporkan kepada Operator APKT rayon jika perbaikan sudah selesai Petugas dan jaringan aman.
3.9. Jika secara visual ditemukan titik gangguan diSection I tersebut, maka : a. Lapor kan ke Operator APKT
b. Lepas LBS Section I dan laporkan bahwa LBS Section I sudah dilepas.
c. Minta ijin kepada Operator APKT untuk Section yang tidak terganggu dimanuver ke penyulang lain atas persetujuan pengawas PLN.
d. Minta ijin kepada Operator APKT untuk dilanjutkan ke petugas Piket APD agar dilakukan pelepasan Pemisah (PMS), bila diperlukan sekaligus pemasukan Disconecting Switch (DS) Ground.
e. Lakukan test dulu dengan menggunakan Tester Tegangan 20 kV untuk memastikan bahwa jaringan bebas dari tegangan.
f. Pastikanbebas tegangan dengan cara menghubung-singkatkan Conductor dengan Ground menggunakan stick 20 KV
g. Lakukan langkah pengamanan dengan memasang grounding short h. Lakukan penggantian material yang rusak
i. Laporkan kepada Operator APKT jika perbaikan sudah selesai Petugas dan jaringan aman.
j. Laporkan ke Operator APKT melalui radio komunikasi untuk diinformasikan ke Piket Pengatur Dispatcher agar penyulang dimasukan sampai dengan LBS Section 1.
k. Laporkan melalui radio komunikasi ke Operator APKT bahwa penyulang sudah normal, pekerjaan selesai.
11 | P a g e 4. REKAMAN TERKAIT
4.1 Formulir Penggunaan Material 4.2 Formulir Berita Acara PMT Trip 4.3 Formulir Monitoring Switching 20 kV 4.4 Monitoring Kinerja PMT
12 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANANGANGGUAN GARDU
Nomor : HP6.DAL.P.03.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 12 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan gardudi REGION 6 WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan gardu di REGION 6WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 :Realisasi Produk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria 6 : Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja dijelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatan kerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang dikenakan termasuk perawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses padapoin 5.1 dilaksanakan dengan baik termasuk kelengka panjumlah personil padamasing – masing regu.
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan gardu.
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya.
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Rayon dalam satu Area.
5.7 Manajer Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan gardu borderless lintas Area dalam satu Region.
13 | P a g e 5.8 Supervisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon
dalam satu Area.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan gardu di seluruh Area REGION 6 WRKR termasuk Rayonnya secara berkala.
5.10 Project Leader 6 dan Spv Operasi Region 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery timedi seluruh Spv Operasi Region 6WRKR secara mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya
5.11 Project Leader bertanggung jawab atas keseluruhan pelakanaan penanganan gangguan gardudi Region 6WRKR.
6. URAIAN PROSEDUR
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekan baru tanggal 12 April 2017.
7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/2017tentang Pekerjaan
No URAIAN KEGIATAN PELANGGAN OPERATOR CALL
CENTER 123
OPERATOR APKT RAYON
TEKNISI GANGGUAN
KOORD RAYON
SPV TEKNIK RAYON PLN / PIKET PENGAWAS RAYON
FORMULIR/
KETERANGAN
1 Laporan Gangguan Banyak Rumah Padam dll Format APKT
2 Melakukan entry laporan gangguan di APKT dan AR2T
3 Klik untuk merubah status penugasan teknisi gangguan di APKT dan menyampaikan laporan gangguan ke Regu Gangguan
4 Menerima laporan dan menuju lokasi gangguan
5 Melaporkan tiba di lokasi dan memeriksa jenis gangguan yang ada di gardu
6 Langsung dikerjakan perbaikan/penggantian HP1.DAL.F.02.01
7 Melaporkan penanganan gangguan sudah selesai
8 Menclose di sistem APKT
9 Melapor ke Operator APKT Rayon bahwa terjadi gangguan trafo diperlukan pemasangan UGB
10 Operator Berkoordinasi dengan Koordinator Rayon dan Supervisor Teknik Rayon PLN
11 Menarik dan memasang UGB
12 Teknisi gangguan melapor kepada Operator APKT Rayon bahwa pemasangan UGB telah selesai dan listrik pelanggan telah menyala kembali
13 Menerima laporan kemudian closing APKT dan AR2T Format APKT
MULAI
Selesai Buka n gangguan tra fo
Ga ngguan tra fo 5
7 6 4 3
2 1 1
12
Selesai
9
10
10 10
11
13
14 | P a g e Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengat tanggal 12 April 2017.
7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017
8. REKAMANTERKAIT
8.1 Formulir Penggunaan Material
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3
SAEFUL HIKMAT PROJECT LEADER
15 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANANGANGGUAN JTR
Nomor : HP6.DAL.P.04.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 15 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan JTR di REGION 6 WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan JTR di REGION 6 WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 : Realisasi Produk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria 6 : Keamanan Bekerja Berdasar kan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja dijelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatan kerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang dikenakan termasuk perawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses padapoin 5.1 dilaksanakan dengan baik termasuk kelengkapan jumlah personil pada masing – masing regu.
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan JTR.
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya.
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan JTR borderless lintas Rayon dalam satu Area.
5.7 Manajer Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan JTR borderless lintas Area dalam satu Region.
16 | P a g e 5.8 Supervisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon
dalam satu area.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan JTR di Area termasuk Rayonnya secara berkala.
5.10 Manajer REGION 6 dan Staff Teknik REGION 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery time di seluruh Area REGION 6 WRKR secara mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya
5.11 Manajer Area bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan penanganan gangguan JTR di Area.
6. URAIAN PROSEDUR
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekan baru tanggal 12 April 2017.
7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/2017tentang Pekerjaan
17 | P a g e Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengat tanggal 12 April 2017.
7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017.
8. REKAMANTERKAIT
8.1 Form Penggunaan Material
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3
SAEFUL HIKMAT PROJECT LEADER
18 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
INSTRUKSI KERJA
PENANGANAN GANGGUAN JTR
Nomor : HP6.DAL.I.04.01
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 18 dari 42
1. LANGKAH-LANGKAH KERJA GANGGUAN JTR PUTUS
1.1 Petugas menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk perbaikan kawat terburai.
1.2 Petugas menyiapkan perlengkapan APD.
1.3 Petugas mempersiapkan perlengkapan peralatan pemeliharaan JTR putus
1.4 Petugas melaporkan ke Operator APKT Rayon untuk pekerjaan penyambungan JTR putus perlu mintaijin memadamkan aliran teganganTrafo.
1.5 Petugas memadamkan sumber sisi JTR dengan melepas NH line dan NH utama pada rak APP trafo dengan memutar saklar utama keposisi OFF
1.6 Petugas menyiapkan tangga, peralatan dan dan perlengkapan APD lengkap beserta safety belt / body harness.
1.7 Petugas melaksanakan pekerjaanper baikan dan penyambungan JTR putus.
1.8 Petugas memeriksa kembali hasil penyambungan JTR putus yang telah dilakukan.
1.9 Petugas menurun kan tangga, rapikan kembali perlengkapan APD dan alat kerja ketempatnya.
1.10 Petugas melaporkan kepada Operator APKT Rayon bahwa pekerjaan telahselesai, dan aman untuk diberit egangan.
1.11 Petugas memasukkan tegangan trafo dengan memutar saklar utamakeposisi ON . 1.12 Periksa dan ukur tegangan di sisi pelanggan.
1.13 Laporkanke Operator APKT Rayon bahwapenyambungan JTR telah dilaksanakan dalamkondisi normal.
2. REKAMAN TERKAIT 2.1 FormulirCek list.
2.1 Formulir Laporan Penanganan Gangguan.
19 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANAN GANGGUAN SR
Nomor : HP6.DAL.P.05.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 19 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan SR di REGION 6 WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan SR di REGION 6 WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 : Realisasi Produk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria6 : Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang di pakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja di jelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatan kerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang di kenakan termasuk perawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses padapoin 5.1 dilaksanakan dengan baik termasuk kelengkapan jumlah personil pada masing – masing regu.
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan SR.
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya.
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Rayon dalam satu Area.
5.7 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Area dalam satu Region.
20 | P a g e 5.8 Supervisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon
dalam satu region.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan SR di Area termasuk Rayonnya secara berkala.
5.10 Manajer Region dan Staff Teknik REGION 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery time di seluruh Area REGION 6 WRKR secara mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya.
5.11 Manajer Area bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan penanganan gangguan SR di Area.
6. URAIAN PROSEDUR
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekanbaru tanggal 12 April 2017.
7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero)WRKR PT Haleyora Power No. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengat tanggal 12 April 2017.
7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. P N (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
21 | P a g e HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017.
8. REKAMANTERKAIT
8.1 Formulir Penggunaan Material
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3
SAEFUL HIKMAT PROJECT LEADER
22 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
INSTRUKSI KERJA PENANGANAN GANGGUAN SR
Nomor : HP6.DAL.I.05.01
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 22 dari 42
1. PERALATAN KERJA 1.1 Kendaraan Unit 1.2 Alat Komunikasi 1.3 Hidrolic Press 1.4 Tools Kit 1.5 Lampu Senter 1.6 Tang Ampere 1.7 Tester 220 V 1.8 Alat tulis 1.9 TAB
2. PERLENGKAPAN K3 2.1 Helm Kerja 2.2 Perlengkapan P3K 2.3 Sarung Tangan 2.4 Sepatu tahan bentur 2.5 Sabuk pengaman
3. LANGKAH-LANGKAH KERJA
3.1 LANGKAH KERJA GANGGUAN KONEKTOR SR / CCO
3.1.1 Petugas Yandal menuju lokasi pelanggan sesuai dengan arahan dari operator APKT yang mengirimkan alamat menggunakan AR2T Mobile.
3.1.2 Petugas yandal update data AR2T mobile dan menuju lokasi gangguan.
3.1.3 Melakukan update AR2T mobile dengan memfoto lokasi pelanggan 3.1.4 Gunakan perlengkapan K3
3.1.5 Siapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan gangguan sambungan SR.
3.1.6 Cek kembali laporan gangguan, pastikan nama dan alamat pelapor.
3.1.7 Periksa SR di pelanggan jika kerusakan terjadi pada titik sambungan maka lakukan perbaikan, dengan cara :
23 | P a g e - Turunkan MCB pada posisi Off
- Potong titik sambungan kabel SR yang terganggu - Pasang CCO pada kabel JTR dan titik sambungan SR
- Press CCO menggunakan hidrolic press, gunakan pengaman karet / isolasi untuk menutup sambungan.
3.1.8 Pastikan kembali sambungan dengan melakukan pengukuran tegangan pada sisi pelanggan.
3.1.9 Nyalakan MCB pada posisi ON
3.1.10 Melakukan update data APKT Mobile dengan memfoto hasil perbaikan kerusakan.
3.1.11 Membuat laporan gangguan, dengan pemakaian material.
3.2 LANGKAH KERJA GANGGUAN KABEL SR
3.2.1 Petugas Yandal menuju lokasi pelanggan sesuai dengan arahan dari operator APKT yang mengirimkan alamat menggunakan AR2T Mobile.
3.2.2 Petugas yandal update data AR2T mobile dan menuju lokasi gangguan.
3.2.3 Melakukan update AR2T mobile dengan memfoto lokasi pelanggan 3.2.4 Gunakan perlengkapan K3
3.2.5 Siapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan gangguan kabel SR.
3.2.6 Cek kembali laporan gangguan, pastikan nama dan alamat pelapor.
3.2.7 Periksa kabel SR di pelanggan jika kerusakan diperlukan penggantian kabel maka, - Turunkan MCB pada posisi Off.
- Potong kabel SR yang terganggu, jika diperlukan buka segel OK untuk memudahkan penggantian kabel SR.
- Pasang kabel SR ke terminal OK, pasang kabel SR ke arah tiang JTR.
- Gunakan CCO untuk penyambungan kabel JTR dengan kabel SR, Press CCO menggunakan Hidrolic Press, gunakan pengaman karet / isolasi untuk menutup sambungan.
3.2.8 Pastikan kembali sambungan dengan melakukan pengukuran tegangan pada sisi pelanggan.
3.2.9 Menyalakan MCB sehingga posisi On.
3.2.10 Melakukan update data AR2T Mobile dengan memfoto hasil perbaikan kerusakan.
3.2.11 Membuat laporan gangguan danpemakaian material.
3.2.12 MembuatBeritaAcarauntukpenyegelan kWh kembali.
24 | P a g e 3.3 KETENTUAN LAINNYA
Semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas yandal harus terus dikoordinasikan dan dilaporkan ke operator APKT.
Operator APKT mengirimkan alamat gangguan individu ke petugas Yandal melalui APKT Mobile.
Operator APKT melakukan update data di desktop APKT dengan mengkasifikasikan gangguan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
4. REKAMAN TERKAIT
4.1
Form APKT4.2
Form Laporan Gangguan (LG – PLN)25 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANANGANGGUAN APP PASCABAYAR
Nomor : HP6.DAL.P.06.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 25 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan APP Pasca bayar di REGION 6 WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan APP Pasca bayar di REGION 6 WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 : RealisasiProduk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria 6 : Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja di jelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatankerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang di kenakan termasuk perawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses pada poin 5.1 di laksanakan dengan baik termasuk kelengkapan jumlah personil pada masing – masing regu.
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan APP PASCABAYAR.
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya.
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Rayon dalam satu Area.
26 | P a g e 5.7 Manajer Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Area
dalam satu Region.
5.8 Superisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon dalam satu region.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan APP PASCABAYAR di Area termasuk Rayonnya secara berkala.
5.10 Manajer Region dan Staff Teknik REGION 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery time di seluruh Area REGION 6 WRKR secara mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya.
5.11 Manajer Area bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan penanganan gangguan APP PASCABAYAR di Area.
6. URAIAN PROSEDUR
No URAIAN KEGIATAN PELANGGAN OPERATOR CALL
CENTER 123
OPERATOR APKT RAYON
TEKNISI GANGGUAN
SPV TEKNIK RAYON PLN / PIKET PENGAWAS AREA
FORMULIR/
KETERANGAN
1 Melaporkan padam satu rumah
2 Melakukan entry laporan gangguan di APKT dan AR2T
3 Menginformasikan laporan pengaduan gangguan listrik padam ke teknisi gangguan
4 Menerima laporan dan menuju lokasi gangguan
5 Melaporkan tiba di lokasi dan mendokumentasikan (AR2T)
6 Mengecek kondisi fisik APP
8 Menerima laporan ada indikasi kelainan
9 Memastikan titik gangguan APP yang terganggu
10 Menyalakan sementara atas ijin PLN dan membuat BA Perbaikan Gangguan
sebagai bukti penyalaan sementara dan penyegelan Format PLN
11 Melakukan perbaikan dan membuat BA Perbaikan Gangguan sebagai bukti
penyegelan Format PLN
12 Melaporkan pekerjaan sudah selesai ke Operator APKT dan menclose AR2T, melaporkan penggunaan material dan retur ke PLN
13 Menerima laporan pekerjaan selesai dan meng-close di APKT
14 Melaporkan BA Perbaikan Gangguan Format PLN
15 Menerima retur material yang diganti Melaporkan ada indikasi kelainan 7
MULAI
Selesai 13
4 3
2 1 1
15 5
12 6 Ada i ndikasi kelainan Ti da k a da
i ndikasi kelainan
Ga ngguan di kWh Meter 10
9 7
Selesai 7
11 Ga ngguan s elain
di kWh Meter 10
11
14
27 | P a g e 7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekanbaru tanggal 12 April 2017.
7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengat tanggal 12 April 2017.
7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017.
8. REKAMAN TERKAIT
8.1 Formulir Pengembalian Material 8.2 Formulir Penggunaan Material
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3
SAEFUL HIKMAT PROJECT LEADER
28 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
INSTRUKSI KERJA
PENANGANAN GANGGUAN APP PASCABAYAR
Nomor : HP6.DAL.I.06.01
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 28 dari 42
1. PERALATAN KERJA 1.1 Kendaraan Unit 1.2 Alat Komunikasi 1.3 Kunci Gardu 1.4 Tools Kit 1.5 Lampu Senter 1.6 Tang Ampere
1.7 Putaran Phasa(phase squence) 1.8 Tester 220 V
1.9 Alat tulis
2. PERLENGKAPAN K3 2.1 Helm Kerja 2.2 Perlengkapan P3K 2.3 Sarung Tangan 2.4 Kacamata pengaman 2.5 Sepatu tahan bentur
3. LANGKAH-LANGKAH KERJA
3.1 LANGKAH KERJA GANGGUAN APP PASCA BAYAR
3.1.1 Petugas Yandal menuju lokasi pelanggan sesuai dengan arahan dari operator APKT yang mengirimkan alamat menggunakan AR2T Mobile.
3.1.2 Petugas yandal update data AR2T mobile dan menuju lokasi gangguan.
3.1.3 Melakukan update AR2T mobile dengan memfoto lokasi pelanggan 3.1.4 Gunakan perlengkapan K3
3.1.5 Siapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan gangguan APP.
3.1.6 Cek kembali laporan gangguan, pastikan nama dan alamat pelapor.
3.1.7 Periksa kondisi fisik APP, apabila ditemukan kelainan dan kejanggalan dan ada unsur kesengajaan / pelanggaran, maka catat data pelanggan termasuk posisi stan meter, buat laporan gangguan dan sampaikan ke Operator APKT yang
29 | P a g e kemudianditeruskankepihak PLN untuk dilakukan pemeriksaan oleh P2TL.
3.1.8 Jika tidak ada kelainan maka lakukan pemeriksaan lebih lanjut, pastikan kerusakan berada diluar kWH Meter.
3.1.9 Maka lakukan perbaikan pada wiringOK termasuk juga perbaikan wiring MCB.
3.1.10 Untuk perbaikan wiring APP 3 Fasa, lakukan pengecekan putaran fasa dengan menggunakan phase squence.
3.1.11 Apabila kWH Meter mengalami kerusakan dan mempengaruhi kerja pengukuran lakukan penggantianlangsungdengan kWh meter pascabayarpengganti.
3.1.12 Buat berita acara penggantian APPyang ditandatangani oleh pelanggan.
3.1.13 Pastikan kembali perbaikan dengan melakukan pengukuran tegangan pada sisi pelanggan.
3.1.14 Nyalakan MCB pada posisi ON
3.1.15 Melakukan update data AR2T Mobile dengan memfoto hasil perbaikan.
3.1.16 Membuat laporan gangguan, pemakaian material, bongkar pasang segel pada form LaporanGangguan yang sudah disediakan.
3.1.17 Sampaikan LaporanGangguan dan material yang rusak ke pengatur posko untuk disampaikan ke administrasi.
3.1.18 Administrasi membuat realisasi gangguan meter KWH dan laporangangguanke PLN untuk penormalan KWH Meter dan perhitungan pemakaian.
3.1.19 Pekerjaan selesai.
3.2 KETENTUAN LAINNYA
3.2.1 Semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas yandal harus terus dikoordinasikan dan dilaporkan ke operator APKT.
3.2.2 Operator APKT mengirimkan alamat gangguan individu ke petugas Yandal melalui AR2T Mobile.
3.3.3 Operator APKT melakukan update data di desktop APKT dengan mengkasifikasikan gangguan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
3.3.4 Untukpenanganangangguan APP Pasca Bayar 3 Fasa, langkah yang dilakukanhampirsamadengan APP Pasca Bayar 1 Fasa. Namununtuk APP Pasca Bayar 3 Fasaadapengecekantambahanyaitupengecekanputaranfasadengan phase squence.
30 | P a g e 4 REKAMAN TERKAIT
4.1 Formulir Laporan Gangguan (LG – PLN)
4.2 Formulir Berita Acara Pemeriksaan/ Penggantian/ Penyegelan APP (PLN)
31 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
PROSEDUR PENANGANAN GANGGUAN APP PRABAYAR
Nomor : HP6.DAL.P.07.00
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 31 dari 42
1. TUJUAN
Memastikan proses penanganan gangguan APPP rabayar di REGION WRKR terkendali dan aman.
2. LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penanganan gangguan APPP rabayar di REGION WRKR.
3. REFERENSI
3.1 SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 7 : Realisasi Produk.
3.2 PP 50 Tahun 2012 Kriteria 6 : Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 dan Kriteria 7 : Standar Pemantauan.
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Prosedur dan Instruksi Kerja dijelaskan secara rinci urut berdasarkan abjad pada Lampiran HP0.WMK.L.01.01 ISTILAH DAN DEFINISI.
5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
5.1 Anggota Regu Gangguan bertanggung jawab atas kesiapan personil, material, peralatan kerja, perlengkapan K3, APD, kendaraan dan atribut yang dikenakan termasuk perawatannya.
5.2 Koordinator Rayon memastikan proses padapoin 5.1 dilaksanakan dengan baik termasuk kelengkapan jumlah personil pada masing – masing regu.
5.3 Koordinator Rayon mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk rayon setempat.
5.4 Koordinator Rayon bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan gangguan APP PRABAYAR.
5.5 Supervisor Operasi Area mengendalikan dan mengevaluasi data respond time dan recovery time dari APKT untuk seluruh Rayon di bawahnya.
5.6 Supervisor Operasi Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Rayon dalam satu Area.
5.7 Manajer Area bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan gangguan borderless lintas Area
32 | P a g e dalamsatu Region.
5.8 Supervisor Operasi Area melakukan supervise tentang tata kelola APKT di Area dan Rayon dalam satu region.
5.9 Supervisor Operasi Area melaksanakan sampling atas pekerjaan penangganan gangguan APP PRABAYAR di seluruh Area REGION 6 WRKR termasuk Rayonnya secara berkala.
5.10 Manajer Region dan Staff TeknikREGION 6 menganalisa dan mengevaluasi respon time dan recovery timedi seluruh Area REGION 6 WRKR mingguan dan merencanakan tindak lanjut perbaikannya.
5.11 Manajer Area bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan penanganan gangguan APP PRABAYAR di Area.
33 | P a g e 6. URAIAN PROSEDUR
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0066.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 090.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Pekanbaru tanggal 12 April 2017.
No URAIAN KEGIATAN PELANGGAN OPERATOR CALL
CENTER 123
OPERATOR APKT RAYON
TEKNISI GANGGUAN
KOORD RAYON HP
SPV TEKNIK RAYON PLN
FORMULIR/
KETERANGAN
1 Melaporkan padam satu rumah
2 Melakukan entry laporan gangguan di APKT dan AR2T
3 Menginformasikan laporan pengaduan gangguan listrik padam ke teknisi gangguan
4 Menerima laporan dan menuju lokasi gangguan
5 Melaporkan tiba di lokasi dan mendokumentasikan (AR2T)
6 Mengecek kondisi fisik APP
7 Melaporkan kelainan APP dan menclose AR2T
8 Menerima laporan kelainan APP kemudian diteruskan kepada Spv Teknik Rayon PLN dan diketahui Koordinator Rayon HP
9 Memastikan titik gangguan APP yang terganggu
12 Menerima clear tamper dari Operator APKT Rayon dan melakukan perbaikan
13 Memastikan kondisi kWh Meter
14 Melapor penyambungan langsung sementara ke Operator APKT Rayon
15 Melakukan koordinasi untuk penyambungan langsung sementara ke Koord Rayon HP dan Spv Teknik Rayon PLN
16 Menyampaikan instruksi dari Spv Teknik Rayon PLN untuk penyambungan langsung sementara ke Teknisi Gangguan
17 Menyalakan sementara dan membuat BA Perbaikan Gangguan sebagai bukti
penyalaan sementara dan penyegelan Format PLN
18 Melakukan perbaikan dan membuat BA Perbaikan Gangguan sebagai bukti
penyegelan Format PLN
19 Melaporkan pekerjaan sudah selesai ke Operator APKT dan menclose AR2T, melaporkan penggunaan material dan retur ke PLN
20a Menerima laporan pekerjaan selesai dan meng-close di APKT
20b Menerima retur material yang diganti Format PLN
Teknisi Gangguan meminta clear tamper ke Operator APKT Rayon, kemudian Operator APKT Rayon meminta ke Spv Teknik Rayon PLN
10
Menerima permintaan dari Operator APKT Rayon dan memberi clear tamper 11
MULAI
Selesai 20a
13 4 3
2 1 1
20b 5
19 6 Ada kelainan fisik APP
Ti da k a da kelainan fisik APP
Selesai
Butuh cl ear tamper
11
12 10 9
10
11 Ti da k butuh cl e a r tamper
Ga ngguan kWh Meter
17 17
Ga ngguan s elain di kWh Me ter
18 18
8 8
mel apor
8 7
14 14
15 15
16 16
koordinasi koordinasi
ha sil koordinasi
34 | P a g e 7.2 Perjanjian Kerja Sama antara PT.PLN (Persero)WRKR PT Haleyora PowerNo. 0067.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 091.PJ/ DIS.00.04/ DIR HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Rengattanggal 12 April 2017.
7.3 Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) WRKR PT Haleyora Power No. 0068.PJ/
HKM.00.01/ WRKR/ 2017 dan No. 092.PJ/ DIS.00.04/ DIR-HP/ 2017 tentang Pekerjaan Pelayanan Teknik dan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) WRKR Area Tanjung Pinang tanggal 12 April 2017.
8. REKAMANTERKAIT
8.1 Formulir Permintaan Clear Tamper 8.2 Formulir Pengembalian Material 8.3 Formulir Penggunaan Material
Dibuat Diverifikasi Disahkan
TIM PENYUSUN GIGIH M PRATAMA PIC K3
SAEFUL HIKMAT PROJECT LEADER
35 | P a g e
PT HALEYORA POWER
PEJATEN OFFICE PARK
Jl. Warung Buncit Raya No. 79 Blok B, Jakarta Selatan
INTEGRATION MANAGEMENT SYSTEM
DOCUMENT
INSTRUKSI KERJA
PENANGANAN GANGGUAN APP PRABAYAR
Nomor : HP6.DAL.I.07.01
Revisi : 00
Edisi : 01
Tanggal Terbit : 19-05-2017 Tanggal Revisi : -
Halaman : 35 dari 42
1. PERALATAN KERJA 1.1 Kendaraan Unit 1.2 Alat Komunikasi 1.3 Kunci Gardu 1.4 Tools Kit 1.5 Lampu Senter 1.6 Tang Ampere
1.7 Putaran Phasa (phasasquence) 1.8 Tester 220 V
1.9 Alat tulis
2. PERLENGKAPAN K3 2.1 Helm Kerja 2.2 Perlengkapan P3K 2.3 Sarung Tangan 2.4 Sepatu tahan bentur 2.5 Sabuk pengaman
3. LANGKAH-LANGKAH KERJA
3.1 LANGKAH KERJA GANGGUAN APP PRABAYAR
3.1.1 Petugas Yandal menuju lokasi pelanggan sesuai dengan arahan dari operator APKT yang mengirimkan alamat menggunakan AR2T Mobile.
3.1.2 Petugas yandal update data AR2T mobile dan menuju lokasi gangguan.
3.1.3 Melakukan update AR2T mobile dengan memfoto lokasi pelanggan 3.1.4 Gunakan perlengkapan K3
3.1.5 Siapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan gangguan APP.
3.1.6 Cek kembali laporan gangguan, pastikan nama dan alamat pelapor.
3.1.7 Periksa kondisi fisik APP, apabila ditemukan kelainan dan kejanggalan dan ada unsur kesengajaan / pelanggaran, maka catat data pelanggan termasuk posisi stan meter, buat laporan gangguan dan sampaikan ke Operator APKT yang kemudian diteruskan
36 | P a g e kepihak PLN untuk dilakukan pemeriksaan oleh P2TL.
3.1.8 Jika tidak ada kelainan maka lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pastikan apakah hanya perlu di clear tamper atau dilakukan perbaikan.
3.1.9 Apabila KWH prabayar hanya cukup di clear tamper maka : - Catat nomor meter untuk dimintakan nomor clear tamper.
- Petugas yandal meminta kode clear tamper ke Operator APKT, kemudian operator APKT meminta ke Supervisor Teknik (PLN).
- Setelah mendapatkan kode clear tamper masukan kode clear tamper ke meter KWH Prabayar yang diminta.
3.1.10 Apabila APP dilakukan perbaikan pastikan kerusakan berada diluar KWH Meter seperti kerusakan perkawatan dalam ok maka lakukan perbaikan pada perkawatan (wiring kwh) ok termasuk juga perbaikan perkawatan (wiring) MCB.
3.1.11 Apabila APP mengalami kerusakan dan mempengaruhi kerja pengukuran, maka : - Bongkar KWH meter yang lama dan
- Lakukan penyambungan APP dengan KWH siaga (kwh prabayar sementara) - Buat berita acara penyambungan sementara yang ditandatangani oleh pelanggan.
3.1.12 Pastikan kembali perbaikan dengan melakukan pengukuran tegangan pada sisi pelanggan.
3.1.13 Nyalakan MCB pada posisi ON
3.1.14 Melakukan update data AR2T Mobile dengan memfoto hasil perbaikan.
3.1.15 Membuat laporan gangguan, pemakaian material, bongkar pasang segel pada form Laporan Gangguan yang sudah disediakan.
3.1.16 Sampaikan Laporan Gangguan dan material yang rusak ke pengatur posko untuk disampaikan ke administrasi.
3.1.17 Administrasi membuat realisasi gangguan meter KWH dan laporan gangguan ke PLN untuk penormalan KWH Meter dan perhitungan pemakaian.
3.1.18 Pekerjaan selesai.
3.2 LANGKAH KERJA GANGGUAN ALAT PEMBATAS.
3.2.1 Petugas Yandal menuju lokasi pelanggan sesuai dengan arahan dari operator APKT yang mengirimkan alamat menggunakan AR2T Mobile.
3.2.2 Petugas yandal update data AR2T mobile dan menuju lokasi gangguan.
3.2.3 Melakukan update AR2T mobile dengan memfoto lokasi pelanggan 3.2.4 Gunakan perlengkapan K3.
3.2.5 Siapkan peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan gangguan APP.
3.2.6 Cek kembali laporan gangguan, pastikan nama dan alamat pelapor.
37 | P a g e 3.2.7 Periksa kondisi fisik APP, apabila ditemukan kelainan dan kejanggalan dan ada unsur
kesengajaan / pelanggaran, maka catat data pelanggan termasuk posisi stan meter, buat laporan gangguan dan sampaikan ke Operator APKT yang kemudian disampaikan kepada Supervisor Teknik PLN bahwa pelanggan tersebut perlu dilakukan pemeriksaan oleh P2TL.
3.2.8 Jika tidak ada kelainan maka pastikan gangguan terjadi pada alat pembatas.
- Sebelum mendapat clear temper, petugas tidak diperboleh kan membuka segel.
- Petugas yandal mencatat nomor meter, kemudian meminta kode clear tamper ke Operator APKT. Selanjutnya operator APKT meminta ke Supervisor Teknik (PLN).
- Setelah mendapatkan kode clear tamper, catat clear tamper untuk dimasukkan setelah perbaikan atau penggantian pada alat pembatas.
3.2.9 Lakukan penggantian alat pembatas yang rusak sesuai dengan jumlah dan kapasitas yang sama.
3.2.10 Pasang cover tutup alat pembatas dan masukan clear tamper yang diminta untuk penyalaan KWH meter.
3.2.11 Nyalakan MCB pada posisi ON
3.2.12 Melakukan update data AR2T Mobile dengan memfoto hasil perbaikan.
3.2.13 Membuat laporan gangguan, pemakaian material, bongkar pasang segel pada form Laporan Gangguan yang sudah disediakan.
3.2.14 Sampaikan Laporan Gangguan dan material yang rusak ke pengatur posko untuk disampaikan ke administrasi.
3.2.15 Administrasi membuat realisasi gangguan meter KWH dan Laporan Gangguan untuk penormalan KWH Meter dan perhitungan pemakaian.
3.2.16 Pekerjaan selesai.
3.3 KETENTUAN LAINNYA
3.3.1 Semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas yandal harus terus dikoordinasikan dan dilaporkan ke operator APKT.
3.3.2 Operator APKT mengirimkan alamat gangguan individu ke petugas Yandal melalui AR2T Mobile.
3.3.3 Operator APKT melakukan update data di desktop APKT dengan mengkasifikasikan gangguan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
4. REKAMAN TERKAIT
4.1 Form Laporan Gangguan (LG – PLN)
4.2 Form Berita Acara Pemeriksaan/ Penggantian/ Penyegelan APP (PLN)