1
Berburu Pahala di 10 Pertama Dzulhijjah
Allah Ta’ala memiliki hari- hari dalam setahun yang penuh dengan karunia dan anugrah, Diantaranya adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Kesepuluh hari ini adalah musim yang paling agung diantara musim-musim ketaatan lainnya.
Di musim inilah Allah Ta’ala kembali memberikan kesempatan selebar-lebarnya bagi para hamba, untuk mengangkat derajat, menutup keburukan, melebur dosa, melengkapi kekurangan, dan mengganti kebaikan- kebaikan yang terluput.
Dalam waktu dekat, kita akan bertemu dengannya. Maka, mari kita memanfaatkan kesempatan emas ini.
Belum tentu, tahun depan kita diberikan kesempatan lagi untuk bertemu di musim yang istimewa ini.
Di antara dalil menunjukkan keistimewaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. adalah firman Allah Ta’ala yang berbunyi, “Dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-fajr: 2).
Dan sumpah dengan sesuatu mengindikasikan pentingnya sesuatu tersebut. Ibnu Abbas, Al-Zubair, Mujahid dan ulama salaf serta khalaf lainnya berkata, “ Sesungguhnya dia adalah sepuluh awal bulan Dzulhijjah.”
Ibnu Katsir mengatakan, “Dan itulah yang benar.” (Tafsir Ibnu Katsir: 4/505)
Keutamaan awal Dzulhijjah juga disebutkan dalam hadits dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidak ada amalan yang lebih afdhal dari amalan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah,” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab,
“Tidak pula jihad di jalan Allah, Kecuali jika seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun .”(HR. Al- Bukhori: 969)
Berikut adalah amalan- amalan yang bisa kita amalkan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini.
Edisi spesial/18 Juni 2023
2
Pertama: Puasa Sunnah dari tanggal 1- 9 Dzulhijjah karena puasa adalah sebaik-baik amalan shalih.
Kedua: Takbir dan Dzikir
Disunnahkan juga (bagi laki-laki) untuk mengeraskan suara ketika bertakbir di pasar, jalan-jalan, masjid, dan tempat memungkinkan lainnya.
Cara bertakbir adalah dengan ucapan: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Wallahu akbar, Allahu Akbar, Walillahil hamd.
Imam Al-Bukhori rahimahullah menyebutkan, secara mu’allaq pada bab
“Keutamaan beramal pada hari tasyrik,” bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir.”
Catatan:
Perlu diketahui bahwa takbir itu ada dua macam, yaitu takbir muthlaq (tidak dikaitkan dengan waktu tertentu) dan takbir muqoyyad (dikaitkan dengan waktu tertentu).
Adapun takbir awal Dzulhijjah bersifat muthlaq. Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan kapapun. Sedangkan ada juga takbir
muqoyyad yang dilakukan setelah shalat wajib berjama’ah.
Ketiga; Menunaikan Haji dan Umroh Keempat: Bertaubat Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzulhijjah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan kezaliman terhadap orang lain.
Kelima: Memperbanyak Amalan Shalih. Seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dzikir dan beramar ma’ruf nahi mungkar. Intinya, keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijjah berlaku untuk amalan apa saja, baik shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah atau lainnya. (Lihat Tajrid Al-Ittiba’, hlm.116, 119-121).
Kelima: Sholat ‘Ied Adha. Dan lainnya.
Disadur dari:
1. Amalan Awal Dzulhijjah Hingga Hari Tasyrik, Ustadz M. Abduh Tuasikal
2, Fadhlu Ayyami ‘Asyri Dzil Hijjah, Dr. Amin bin Abdullah Asy-Syaqawi
3. 44 Faidah fii ‘Asyri Dzil Hijjah, Syaikh Shalih Al- Munajjid.
Oleh: Divisi Keilmuan Dan Dakwah Muraja'ah: Divisi Keilmuan Dan Dakwah
