• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712

BULETIN VETERINER UDAYANA

➢ Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 18a Secara Fenotipik

➢ Efektivitas Partisi Air Buah Pare Terhadap Penurunan Gula Darah Diabetik Tikus

➢ Gambaran Histopatologi Limpa Tikus Putih yang Diberi Deksametason dan Vitamin E

➢ Isolasi Klebsiella Sp. pada Sapi Bali

➢ Efektivitas Vitamin E dan Deksametason pada Otak Tikus Putih

➢ Bakteri Coliform Dan Non Coliform yang Diisolasi dari Saluran Pernapasan Sapi Bali

➢ Bakteri Coliform pada Sapi Bali Menurut Tingkat Kedewasaan dan Lokasi Peternakan

➢ Daun Kelor Memperbaiki Histopatologi Hati Tikus Putih Diabetes Melitus

➢ Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang

➢ Kadar Logam Berat Pb dan Histopatologi Limpa Sapi Bali

➢ Prevalensi pan Intensitas Infeksi Trypanosoma Evansi pada Kuda di Desa Kabaru

➢ Perbandingan Agranulosit Bibit Sapi Bali pada Berbagai Umur di Nusa Penida

➢ Diferensial Granulosit Sapi Bali di Dataran Tinggi dan Rendah di Nusa Penida

➢ Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase Sapi Bali Terinfeksi Fasciola

➢ Variabel Komponen Utama pada Morfometrik Sapi Putih Taro

Infusa Daun Salam Mempertahankan Kualitas dan Daya Tahan Daging Sapi Bali

DITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

VOL 10 NO. 1 PEBRUARI 2018

(2)

Volume 10 No.1 Pebruari 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Publikasi Ilmiah Ini Diterbitkan

Dua Kali Setahun Setiap Bulan Pebruari dan Agustus Yang Bekerjasama Antara

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)

Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)

Cabang Bali

(3)

Burung Jalak Bali atau di sebut juga Leucopsar rothschildi adalah sejenis burung asli Bali yang dilindungi oleh Undang-undang. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu- abuan.

Susunan Redaksi:

Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar Gunawan. Penyunting/editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih.

Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Ida Bagus Oka Winaya, Putu Henrywaesa Sudipa. Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar Telp. (0361) 223791. Email:buletinvet@gmail.com. Web:

http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.

Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana

BULETIN VETERINER UDAYANA

(4)

Volume 10 No.1 Pebruari 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS

Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D

Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram

drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D

Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati,M,Kes

Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro

Ir. I Nengah Sujaya , M.Agr.Sc Ph.D

Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D

Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana

Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana

Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi

Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA

(5)

Buletin Veteriner Udayana

Terbit sejak: 1 Pebruari 2009

Naskah asli Original article

Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 18A Secara Fenotipik

(LACTIC ACID BACTERIA ISOLATE 18A PHENOTYPIC IDENTIFICATION)

I Wayan Suardana, Hendro Sukoco, Nyoman Semadi Antara ... 1 Efektivitas Partisi Air Buah Pare Terhadap Penurunan Gula Darah Diabetik

Eksperimental Tikus Putih Jantan

(EFFECTIVENESS OF PARTITION WATER BITTER MELON AGAINST DECREASE IN BLOOD SUGAR EXPERIMENTAL DIABETIC MALE RATS

Dwi Widananta Yogi Indra Yudha, Nyoman Suartha, Luh Made Sudimartini ... 10 Gambaran Histopatologi Limpa Tikus Putih yang Diberi Deksametason dan Vitamin E (HISTOPATHOLOGICAL OF WHITE RATS SPLEEN THAT GIVEN DEXAMETHASONE AND VITAMIN E)

Elsa Hidayati, I Ketut Berata, Samsuri, I Made Merdana ... 18 Isolasi Klebsiella Sp. Pada Sapi Bali Berdasarkan Tingkat Kedewasaan Dan Lokasi

pemeliharaan Serta Pola Kepekaan Terhadap Antibakteri

(ISOLATION KLEBSIELLA Sp. AT BALI CATTLE BASED ON LEVEL OF MATURITY AND BREEDING LOCATION AND THE PATTERN OF SENSITIVITY AGAINST

ANTIBACTERIAL)

Nyoman Anandiya Ramaditya, Ketut Tono PG, I Gusti Ketut Suarjana,

I Nengah Kerta Besung ... 26 Efektivitas Vitamin E dan Deksametason pada Otak Tikus Putih

(THE EFFECT OF VITAMIN E AND DEXAMETASONE ON THE WHITE RATS BRAIN) Afrizal Choirul Umam, I Ketut Berata, Samsuri, I Wayan Sudira,

I Made Merdana ... 33 Bakteri Coliform dan Non Coliform yang Diisolasi dari Saluran Pernapasan Sapi Bali (COLIFORM AND NON COLIFORM BACTERIA THAT ISOLATED FROM

RESPIRATORY TRACT OF BALI CATTLE)

Putu Putri Wiliantari, I Nengah Kerta Besung, Ketut Tono PG ... 40 Jumlah Bakteri Coliform Pada Sapi Bali Menurut Tingkat Kedewasaan Dan Lokasi

Peternakan Di Nusa Penida

(NUMBER OF COLIFORM BACTERIA IN BALI CATTLE BASED ON MATURITY LEVEL AND LOCATION OF FARMS IN NUSA PENIDA)

Bianca Violanda Junus, I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ketut Suarjana,

Ni Ketut Suwiti ... 45 Daun Kelor Memperbaiki Histopatologi Hati Tikus Putih Yang Mengalami Diabetes Melitus

(MORINGA LEAVES IMPROVE HYSTOPATOLOGY WHITE RATS HEPAR EXPERIENCED DIABETIC)

Ida Ayu Adhistania Pidada, Ni Luh Eka Setiasih, Ida Bagus Oka Winaya... 50 DAFTAR ISI

(6)

Volume 10 No.1 Pebruari 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang yang Dipelihara di Turtle Conservation and Education Centre Serangan

(PREVALENCE OF ULCERATIVE DERMATITIS IN OLIVE RIDLEY HATCHLINGS REARED AT TURTLE CONSERVATION AND EDUCATION CENTRE SERANGAN)

Annabella Ruth Wijaya, Ida Bagus Windia Adnyana, I Made Kardena...57 Kadar Logam Berat Pb dan Histopatologi Limpa Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar

(LEVELS OF HEAVY METALS PB AND HISTHOPATHOLOGY OF SPLEEN OF THE BALI CATTLE MAINTAINED IN SUWUNG DENPASARFINAL DISPOSAL SITE)

Wahyu Semadi Putra, I Ketut Berata, I Made Kardena...64 Prevalensidan Intensitas Infeksi Trypanosoma Evansipada Kudadi Desa Kabaru,

Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur

(PREVALENCE AND INTENSITY OF TRYPANOSOMA EVANSI INFECTION IN HORSE at THE KABARU VILLAGE, SUBDISTRICT RINDI, EAST SUMBA REGENCY)

Mersy Rambu Maramba Ndiha, Ida Ayu PastiApsari, I Made Dwinata...70 Agranulosit Bibit Sapi Bali pada Berbagai Umur di Nusa Penida

(AGRANULOSIT OF BALI CATTLE ON VARIOUS AGE IN NUSA PENIDA)

Franky Lunggi Hali Remi Andung, Ni Ketut Suwiti, Anak Agung Sagung Kendran...76 Diferensial Granulosit Sapi Bali di Dataran Tinggi dan Rendah di Nusa Penida

(GRANULOCYTES DIFFERENTIAL OF BALI CATTLE IN THE DIFFERENT HIGHER AT NUSA PENIDA)

Ni Made Riska Adnyani, Ni Ketut Suwiti, Ni Luh Eka Setiasih...81 AktivitasAlanin AminotransferasedanAspartat AminotransferaseSapi Bali Terinfeksi Fasciola Gigantica

(ACTIVITY OF ALANIN AMINOTRANSFERASE AND ASPARTATE AMINOTRANSFERASE OF BALI CATTLE INFECTED BY FASCIOLA GIGANTICA)

Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Ida Bagus Dimas Kusumadarma, Ida Bagus Komang Ardana, Made Suma Anthara, I Wayan Nico Fajar Gunawan, Luh Made Sudimartini, Kadek Karang Agustina...87 Variabel Komponen Utama pada Morfometrik Sapi Putih Taro Berdasarkan

Pengukuran Badan

(PRINCIPALS COMPONENTS VARIABLES OF TARO WHITE CATTLE MORPHOMETRICS BASED ON BODY MEASUREMENT)

Luh Gde Sri Surya Heryani, Ni Nyoman Werdi Susari, I Wayan Nico Fajar Gunawan...93 Infusa Daun Salam Mempertahankan Kualitas dan Daya Tahan Daging Sapi Bali

(BAY LEAVES INFUSE MAINTAIN THE QUALITY AND DURABILITY OF BALI BEEF)

I Ketut Suada, Dimas Indra Dwi Purnama,Kadek Karang Agustina...100

MITRA BESTARI TAMU

(7)

Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si., Apt., M.Si

Lab. Mikrobiologi Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. dra. Tyas Rini Saraswati, M.Kes

Lab. Ilmu Faal dan Khasiat Obat Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Diponegoro.

Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.

Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.

Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi

Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi.

Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Kadek Karang Agustina, MP.

Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Made Sudimartini, MP

Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si

Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD.

Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Dr. drh. Maxs U E Sanam.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.

Prof. Dr. drh. Pudji Astuti

Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.

Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi.

Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes,

Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. Michael Haryadi, MP.

Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP.

Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.

Drh. Ni Made Restiati, Mphil.

Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Siti Komariah

Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia

(8)

Buletin Veteriner Udayana Volume 10 No. 1: 76-80

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2018

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i01.p12

76

Agranulosit Bibit Sapi Bali pada Berbagai Umur di Nusa Penida

(AGRANULOSIT OF BALI CATTLE ON VARIOUS AGE IN NUSA PENIDA) Franky Lunggi Hali Remi Andung1, Ni Ketut Suwiti2, Anak Agung Sagung Kendran3

1Praktisi Dokter Hewan di Kupang,

2Laboratorium Histologi Veteriner Universitas Udayana,

3Laboratorium Patologi Klinik Veteriner Universitas Udayana, Jln. PB. Sudirman Denpasar-Bali

Email: andunganki@gmail.com ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan persentase agranulosit terhadap umur bibit sapi bali. Penelitian ini menggunakan sapi bali betina yang dipelihara di wilayah Nusa Penida, dengan tiga rentangan umur yang berbeda yakni pedet, dara, dan dewasa. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena jugularis menggunakan venoject dan langsung dilakukan pembuatan apusan darah di tempat. Preparat kemudian diamati dan dihitung di bawah mikroskop dengan pembesaran 1000 kali menggunakan metode cross sectional, jumlah limfosit dan monosit diamati serta dihitung per 100 sel leukosit. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan uji sidik ragam one way anova.

Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya perbedaan persentase limfosit yang sangat nyata pada tingkatan umur pedet, dara dan dewasa. Sedangkan monosit tidak terdapat perbedaan yang nyata.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa persentase limfosit pada umur dewasa lebih tinggi dibandingkan dengan umur pedet dan dara tetapi masih berada dalam rentangan nilai normal limfosit.

Sedangkan persentase monosit memiliki nilai yang sama pada umur dewasa, dara dan pedet.

Kata kunci: Sapi bali; leukosit; limfosit; monosit.

ABSTRACT

The study aims to determine the percentage ratio of agranulocytes at several ages of of Bali cattle calve. This study used female Bali cattle which reared in the area of Nusa Penida, with three different age ranges namely the calves, the virgins, and the adults. The blood sampling was performed through the jugular vein using venoject and it was instantly made a blood smear on the research sites. The preparation was observed and calculated under a microscope with a magnification of 1000 times using cross sectional method, the number of lymphocytes and monocytes were observed and calculated per 100 leukocytes. The data obtained were then analyzed by using analysis of variance test one-way Anova. The results indicated a difference in the percentage of lymphocytes was very significant on the calves the virgins, and the adults’s age level. While there were no significant differences on monocytes.

The results showed that the percentage of lymphocytes in adults age is higher than the age of the calves and the virgins. While the percentage of monocytes has the same value at age.

Keywords: Bali cattle; leukocytes; lymphocytes; monocytes.

PENDAHULUAN

Kecamatan Nusa penida merupakan dalam masuk

wilayah yang salah satu

Kabupaten Klungkung Provinsi Bali, dengan kondisi topografinya tergolong landai sampai berbukit. Desa - desa pesisir di sepanjang pantai bagian utara berupa lahan datar dengan kemiringan 0-3 % dari ketinggian lahan 0-268 mdpl. Pulau dengan luas ±414km ini memiliki potensi peternakan sehingga pada tahun 2013 dijadikan pusat pemurnian dan pembibitan

sapi bali oleh pemerintah berdasarkan PP nomor 48 tahun 2011.

Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi dari banteng liar (Bibos banteng) dan memiliki berbagai keunggulan (Handiwirawan dan Subandriyo, 2004). Sapi bali ini merupakan sumber daya genetik asli Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Salah satu

(9)

77 sapi bali yang baik adalah bebas dari segala bentuk cacat fisik dan bebas dari penyakit.

Salah satu penyakit yang dapat menyerang sapi bali adalah penyakit jembrana (Jembrana Disease). Menurut Suwiti (2009) penyakit ini merupakan salah satu penyakit strategis karena penyakit ini hanya menyerang sapi bali dan ditemukan hanya di Indonesia. Sampai saat ini sapi bali di Nusa Penida dinyatakan bebas terhadap penyakit jembrana. Penyakit jembrana atau yang dikenal dengan JD (Jembrana Disease) merupakan suatu penyakit yang menyerang pada sapi Bali disebabkan oleh virus penyakit jembrana (Jembrana Disease Virus = JDV) termasuk dalam kelompok retrovirus. Gejala umum yang ditunjukan oleh ternak terserang penyakit jembrana adalah demam tinggi, lymphadenopathy, lymphopenia, keringat darah dan mukus yang berlebihan pada mulut dan hidung (Indriawati at al., 2013).

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya suatu infeksi pada hewan ternak adalah dilihat dari jumlah limfosit dan monosit.

Limfosit dan monosit merupakan bagian dari sistem pertahan tubuh.

Kerentanan ternak terhadap penyakit dalam hal ini sapi bali sangat dipengaruhi oleh sistem pertahanan yang dimiliki. Sistem pertahanan tubuh terdiri atas komponen sel darah putih (leukosit). Leukosit dibedakan atas sel yang bergranula (granulosit) dan sel yang tidak bergranula (agranulosit).

Agranulosit merupakan bagian dari sel darah putih yang terbentuk dari hasil proses diferensiasi sel-sel progenitor pada sumsum tulang menjadi limfosit T, limfosit B dan monosit (Corwin, 2009). sel limfosit memiliki kemampuan untuk menghasilkan antibodi terhadap antigen yang akhirnya membuat ketahanan tubuh akan lebih baik (Puspawanti dan Rungkat, 2012). Menurut Lokapirnasari (2014) monosit berperan sebagai prekursor untuk makrofag, dan sel ini akan mencerna dan mengenali antigen.

Faktor lingkungan faktor internal juga berpengaruh terhadap ketahanan tubuh

hewan. Menurut Nurhayati (2015) umur merupakan salah satu faktor yang menentukan hewan untuk mudah tidaknya terinfeksi mastitis pada sapi perah.

Sedangkan tempat predileksi Cysticercus bovis pada sapi bali selain ditentukan oleh aktivitas otot dan berdasarkan area geografis juga ditentukan oleh faktor umur (Purna et al., 2014). Dengan demikian maka perlu adanya penelitian mengenai perbandingan agranulosit pada bibit sapi bali yang dipelihara di Nusa Penida.

METODE PENELITIAN Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan adalah darah sapi bali betina sehat yang dipelihara di Nusa Penida. Sampel seluruhnya berjumlah 60 ekor yang diambil berdasarkan umur yakni pedet dara dan dewasa dengan jumlah sampel masing–masing 20 ekor. Bahan- bahan yang digunakan adalah methanol, alkohol 70%, giemza 10%, dan minyak emersi. Alat yang digunakan adalah objek glass, pipet, gelas ukur, venoject, mikroskop, kapas dan stening jar.

Metode Penelitian

Jumlah sampel minimal ditentukan berdasarkan rumus:

𝑛 = 𝑁(𝑧

2𝛼 2)𝑆𝐷2 (𝑁−1)𝑑2+(𝑧2𝛼

2)𝑆𝐷2 Sumber: Zainuddin (1999),

Ket: n = sampel minimum, N = besar populasi, 𝑍2𝛼

2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada a tertentu, SD = standar deviasi dan d = penyimpangan yang ditolerir. Bila diketahui nilai SD = 1,01 (saragih, 2014), 𝑍2𝛼

2 = 1,96, N = 18.949 (BPS klungkung, 2013 dalam saragih, 2014), d= 0,3 maka jumlah sampel minimal yang diperlukan:

n = 18.949 𝑥 1,96 𝑥1,012

(18.949−1)0,32+1,96 𝑥1.012 = 21.

Dengan demikian jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian adalah 21 ekor.

Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan memakai

(10)

Buletin Veteriner Udayana Volume 10 No. 1: 76-80

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2018

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i01.p12

78 ramb

metode ang atau random cluster sampling dalam pengumpulan sampel.

Tahapan pengumpulan data diawali dengan pembagian kelas pada sapi berdasarkan dewasa dara dan

umurnya yakni pedet,

untuk pengambilan sampel. Sampel didapatkan melalui pengambilan spesimen darah sapi bali di melalui vena jugularis menggunakan venoject dan langsung dilakukan pembuatan apusan darah di tempat. Pembuatan apusan darah dilakukan objek glass dan dengan menggunakan

difiksasi menggunakan methanol selama lima menit terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan pewarnaan Giemsa selama ±20 menit lalu dibersihkan dibawah air mengalir. Selanjutnya data didapatkan melalui pemeriksaan preparat apusan yakni diamati dan dihitung di bawah mikroskop dengan pembesaran 1000 kali menggunakan metode cross sectional (Weiss dan Wardrop, 2010 dalam utama et al, 2013). Jumlah limfosit dan monosit yang diamati akan dihitung per 100 sel leukosit.

Analisis Data

Data agranulosit yang didapatkan dari pemeriksaan dan penghitungan dibawah mikroskop dianalisis pada software spss statistic 17 dengan menggunakan uji one way anova (analysis of variance) dan bila terdapat perbedaan rataan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Leukosit merupakan bagian dari darah yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. Dalam hal ini sel leukosit terbagi atas dua yakni golongan yang tidak bergranula yang terdiri dari limfosit dan monosit, dan golongan yang bergranula yaitu neutrofil, eusinofil dan basofil.

Adanya perbedaan sistem imun/ respon imun sapi bali mengingat sel limfosit merupakan sel yang dapat menghasilkan antibodi terhadap antigen dalam tubuh yang digunakan sebagai indikator respons imun dan dapat memacu kerja sistem imun dalam

tugasnya mempertahanan kesehatan tubuh hewan. Limfosit dibedakan atas sel limfosit B berperan dalam imunitas humoral sedangkan sel limfosit T berperan dalam imunitas seluler.

merupakan monosit

Sedangkan

leukosit yang berperan juga didalam pertahanan tubuh. Jumlahnya pada sapi bali apabila dibandingkan dengan monosit sapi lainnya didaerah lain lebih tinggi. Keadaan ini dapat menyebabkan sistem imun sapi bali lebih bagus karena monosit ini memiliki peran sebagai prekursor untuk makrofag, dan sel ini akan mencerna dan membaca antigen.

dan limfosit rataan

Tabel 1. Persentase monosit

Umur Leukosit Agranulosit Limfosit Monosit Pedet 65.15 ± 4.06 a 4.50 ± 2.23 a

Dara 69.40 ± 2.96 b 4.50 ± 2.32 a Dewasa 72.45 ± 2.16 c 5.25 ± 1.71 a Total 69.00 ± 4.334 4.75 ± 2.104 Keterangan: Nilai dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (p˃0.05) sedangkan nilai dengan huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (p˂0.05).

yang

Hasil penelitian didapatkan yakni limfosit pada sapi bali yang dipelihara di Nusa Penida memiliki nilai rataan yang berbeda pada tiap kelompok umur yakni pedet sebesar 65,15% ± 4.06, sapi dara sebesar 69,40% ± 2.96, dan sapi dewasa sebesar 72,45% ± 2.16. Untuk monosit nilai rataan yang didapatkan pada umur pedet dan sapi dara memiliki nilai yang sama sebesar 4,50% dengan standar deviasi masing – masing sebesar 2.32 pedet dan 2.23 pada dara lalu mengalami peningkatan pada umur dewasa sebesar 5,25% ± 1.71. Persentase yang didapatkan tersebut masih berada didalam batas yang normal. Nilai limfosit yang diperoleh 69%

dan nilai monositnya adalah 4,75% dan apabila dibandingkan dengan penelitian Pawitri el al. (2014) yakni untuk kisaran persentase nilai normal sapi adalah limfosit 45-75% dan monosit 2-7%.

(11)

79 Hasil uji oneway anova menunjukkan bahwa persentase limfosit pada bibit sapi bali dewasa lebih tinggi dibandingkan dengan pedet dan dara yang dikategorikan sebagai umur muda dengan peningkatan persentase yang sangat signifikan (p˂0,01).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase limfosit seiring bertambahnya umur pada sapi bali.

Gambar 1. Grafik persentase Limfosit (A) dan monosit (B)

Peningkatan sel limfosit atau limfositosis dari nilai normalnya dapat diakibatkan oleh adanya infeksi virus, infeksi kronis, leukemia limfositik, insufiensi korteks adrenal dan adanya vaksinasi. Sedikit atau banyaknya kenaikan sel limfosit dari nilai normalnya tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya pada infeksi virus tingginya kenaikan limfosit bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang disebabkan virus tersebut.

Pada peningkatan sel leukosit karena

proliferasi leukosit untuk membentuk zat kebal pada tubuh (Siswanto et al., 2016), tingginya peningkatan ini bergantung dari jenis vaksin yang digunakan. Penurunan sel limfosit atau limfositopenia juga bisa diakibatkan karena faktor stress, trauma, dan suhu lingkungan. Pada kasus penyakit jembrana yang menyerang sapi bali sel limfosit merupakan sel yang paling banyak terinfeksi jembrana disease virus (JDV) (Berata, 2010).

Penurunan monosit atau monositopenia jarang terjadi dan dianggap tidak mengandung arti yang penting (Dharmawan, 2002; Stockham dan Scott, 2008 dalam Putra et al., 2016). Menurut Kececi dan Col (2011) bahwa seiring bertambahnya umur pada burung pegar maka persentase leukosit akan semakin meningkat. Egbe-Nwiyi et al. (2000) juga menyatakan bahwa umur dan jenis kelamin berpengaruh terhadap jumlah limfosit dan monosit pada domba dan kambing di Nigeria. Secara umum hal ini berkaitan kerentanan terhadap penyakit yakni hewan muda memiliki kerentanan terhadap infeksi penyakit jika dibandingkan dengan hewan dewasa. Adanya perbedaan sistem imun/

respon imun sapi bali mengingat sel limfosit merupakan sel yang dapat menghasilkan antibodi terhadap antigen dalam tubuh yang digunakan sebagai indikator respons imun dan dapat memacu kerja sistem imun dalam tugasnya mempertahanan kesehatan tubuh hewan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Persentase limfosit pada umur dewasa lebih tinggi dibandingkan dengan umur pedet dan dara. Sedangkan persentase monosit memiliki nilai yang sama pada umur dewasa, dara dan pedet.

Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai leukosit agranulosit untuk mengetahui faktor lain yang mempengaruhi persentase agranulosit pada bibit sapi bali yang dipelihara di wilayah Nusa Penida

(12)

Buletin Veteriner Udayana Volume 10 No. 1: 76-80

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2018

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i01.p12

80 UCAPAN TERIMAKASIH

kepada Puskeswan Terima kasih

dan

Nusa Penida dan BBvet denpasar atas bimbingan serta bantuannya dalam pengumpulan sampel di Nusa Penida.

DAFTAR PUSTAKA

Berata IK. 2010. Penyakit Jembrana Sapi Bali Berdasarkan Karakteristik Sel terinfeksi Pada Jaringan Limfoid Dan Darah Tepi. Bul. Vet. Udayana. 2(1):

35-44.

Corwin EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi.

Edisi 3. Subekthi, N.B., E.K. Yudha, E.

Wahyunigsih, D Yulianti, P.E Karyoni.

Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta.

Egbe-nwiyi TN, Nwaosu SC, Salami HA.

2000. Haematological values of appararently healthy sheep and goats as influenced by age and sex. Af. J.

Biomed. Res. 3: 109-115.

Subandriyo.

Handiwirawan E,

Keragaman dan

2004.Potensi

Bali.

Sapi Sumberdaya Genetik

Wartazoa. 14(3).

ET, Ridwan M.

Margawati Indriawati,

2013. Identifikasi Virus Penyakit Jembrana Pada Sapi Bali Menggunakan Penanda Molekuler Gen Env SU. Berita Biologi. 12(2): 211-216.

Keçeci T, Çöl R. 2011. Haematological and biochemical values of the blood of pheasants (Phasianus colchicus) of different ages. Turk. J. Vet. Anim. Sci.

35(3): 149-156.

Lokapirnasari WP, Yulianto AB. 2014.

Gambaran Sel Eosinofil, Monosit, dan Basofil Setelah Pemberian Spirulina Pada Ayam Yang Diinfeksi Virus Flu Burung. J. Vet. 15(4): 499-505.

E. 2015.

Nurhayati IS, Martindah

Subklinis Mastitis

Pengendalian

Saat Antibiotik Pemberian

melalui

Perah.

Periode Kering pada Sapi Wartazoa. 25(2): 065-074.

Pawitri NLPS, Dwinata IM, Dharmawan NS.2014. Diferensial Leukosit Sapi Bali yang Terinfeksi Cysticercus Bovis Secara Eksperimental. Indon. Med. Vet.

3(3): 213-222.

Purna RA, Dwinata IM, Dharmawan NS.

2014. Distribusi dan Jumlah Cysticercus bovis pada Sapi Bali yang Diinfeksi Telur Taenia saginata Empat Bulan Pasca Infeksi. Indon. Med. Vet.

3(5): 359-366.

Putra IPC, Suwiti NK, Ardana, IBK. 2016.

Suplementasi Mineral Pada Pakan Sapi Bali Terhadap Diferensial Leukosit Di Empat Tipe Lahan. Bul. Vet. Udayana.

8(1): 8-16.

Puspawati GAKD, Rungkat FZ. 2012.

Peningkatan Proliferasi Limfosit Limpa pada Tikus yang Diberi Makan Sorgum.

J. Vet. 13(1): 26-33.

Saragih CI. 2014. Profil Hormon pertumbuhan Sapi Bali di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Provinsi Bali. Thesis. Universitas Udayana. Denpasar.

2016.

IN, Soma IG.

Siswanto, Sulabda

dan Hitung Jenis Titer Antibodi

Potong Jantan Pasca Ayam

Leukosit

Vaksinasi Virus Newcastle Disease. Indon. Med. Vet. 5(1): 89-95.

Suwiti NK. 2009. Fenomena Jembrana Disease Dan Bovine Immunodeficiency Virus Pada Sapi Bali. Bul. Vet.

Udayana. 1(1): 21-25.

Utama IH, Kendran AAS, Widyastuti SK, Virgania P, Sene SM, Kusuma WD, Arisandi BY. 2013. Hitung Diferensial dan Kelainan-Kelainan Sel Darah Sapi Bali. J. Vet. 14 (4): 462-46.

Zainuddin M. 1999. Metodologi Penelitian.

Unair Press. Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009 p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: