• Tidak ada hasil yang ditemukan

bupati klaten

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "bupati klaten"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Keterbukaan Informasi (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2017 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 148); Peraturan Bupati Klaten Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Klaten (Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016 Nomor 32); Mengembangkan Smart City Kabupaten Klaten berdasarkan 6 (enam) dimensi Smart City (Smart Governance, Smart Economy, Smart Society, Smart Branding, Smart Living dan Smart Environment);

Posisi Master Plan Smart City Kabupaten Klaten Tahun 2020-2025 menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pembangunan daerah.

Tujuan masterplan

Semua manfaat tersebut menjadi tujuan dalam membangun smarter city - Smart City Kabupaten Klaten. Kawasan Smart City akan mencakup antara lain bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan, pendidikan, e-government dan penggunaan energi dengan optimalisasi Klaten sebagai kota perantara. Sebagai starting point yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mendukung Smart City Kabupaten Klaten.

Sebagai pedoman untuk menjaga pelaksanaan pembangunan Smart City Kabupaten Klaten, agar tidak mempengaruhi visi dan misi Smart City Kabupaten Klaten, tidak meluas atau bertentangan.

Landasan Hukum

UU no. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); UU no. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4843), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952); UU no. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  • smart Governance
  • Smart Branding
  • Smart Economy
  • Smart Living
  • Smart Society
  • Smart Environment

Kerangka pemikiran smart city selanjutnya adalah dimensi-dimensi yang terkandung dalam smart city itu sendiri. Terdapat enam dimensi smart city (Gambar 2), yaitu (1) smart management, (2) smart branding, (3) smart economy, (4) smart living, (5) smart society, (6) smart environment. . Tujuan dari Smart Living dan Smart City adalah untuk menciptakan lingkungan hidup yang layak, nyaman dan efisien.

Untuk itu diusulkan visi Smart City Kabupaten Klaten yaitu 'MEMBUAT KABUPATEN KLATEN MAJU, MANDIRI, CERDAS DAN BERSAING.

Sasaran Smart City Kabupaten Klaten

Oleh karena itu, diusulkan adanya visi pengembangan Smart City di Kabupaten Klaten, untuk menemukan inovasi dan terobosan pemecahan masalah di sektor unggulan. Saat ini, visi Pemerintah Kabupaten Klaten sebagaimana tertuang dalam RPJMD Klaten adalah 'MEMBUAT KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN BERSAING'. Meningkatkan daya saing daerah melalui sinergi antara peningkatan kualitas sumber daya manusia, produksi pangan, penyelenggaraan wisata budaya, penguatan UMKM dan industri kreatif.

Mewujudkan keunggulan Klaten Kota Antara yang berdampak pada ekonomi, pendidikan, pariwisata, budaya dan industri. Mengembangkan potensi wisata alternatif berbasis budaya dan kearifan lokal masyarakat sebagai brand komoditi untuk pemasaran wisata budaya di Kabupaten Klaten; Mewujudkan produk industri berdaya saing berbasis inovasi dan teknologi dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja di Kabupaten Klaten - Peningkatan produksi padi dan palawija, produksi ternak,.

Strategi Pembangunan Smart City

Mengembangkan wisata budaya sebagai wisata alternatif yang potensial, dengan memanfaatkan keragaman budaya dan kearifan masyarakat setempat; Pemetaan potensi keragaman budaya masyarakat sebagai kekuatan tersendiri dalam mendukung percepatan pembangunan wilayah antar masyarakat; Optimalisasi peran dan fungsi lembaga eksekutif dan legislatif dalam pemantauan dan evaluasi percepatan pembangunan di tingkat kabupaten;

Sorot Wisata Alternatif (wisata budaya) sebagai konsep unik yang layak ditawarkan untuk menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan; Sinkronisasi visi dan misi pemerintah sesuai dengan isu-isu strategis di tingkat kabupaten. Mengubah paradigma bahwa wisata tidak selalu berkaitan dengan pandangan (wisata alam dan wisata bahari), tetapi bisa juga berupa wisata budaya, seperti perilaku sehari-hari masyarakat yang memiliki identitas keragaman budaya lokal dan memiliki wisata sendiri. nilai penjualan.

Pemerintah yang cerdas adalah pemerintah yang peduli dan transparan kepada rakyatnya, hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepercayaan dan kemauan masyarakat terhadap pemerintahnya. Yakni, paradigma, sistem dan proses pengelolaan dan pembangunan yang memperhatikan prinsip-prinsip negara hukum.

Tabel 2. Strategi Strength-Opportunity  Strength-Opportunity
Tabel 2. Strategi Strength-Opportunity Strength-Opportunity

Smart Branding

Publikasi dan promosi multi-channel komoditas mengacu pada potensi masing-masing Indikator peningkatan akses (kepada kegiatan publikasi dan promosi). Pemasaran pariwisata melalui pariwisata digital yang menyediakan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia untuk mendukung interaksi.

Smart Economy

Smart Living

Mempersiapkan jaringan jalan yang memadai bagi masyarakat untuk mengakses lokasi-lokasi kunci menuju pusat perdagangan, pertanian, daerah tujuan wisata, daerah perbatasan dan daerah terpencil, jalur evakuasi bencana.

Smart Society

Smart Environment

Organisasi Pengelola Smart City: Dewan Smart City Kabupaten Klaten dan Tim Implementasi Smart City Kabupaten Klaten. Pengembangan Smart City di Kabupaten Klaten yang terdiri dari Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, Smart Environment. Perbup tentang program unggulan atau quick win sebagai penjabaran dari Perda Klaten Smart City Masterplan.

Kebijakan, peraturan dan perangkat pimpinan daerah sebagai alat untuk mengontrol dan memantau integrasi dan sinergi implementasi Smart City. Perda untuk perencanaan jangka panjang pembangunan kota pintar yang komprehensif dan berkelanjutan, yang disepakati oleh semua OPD. Reengineering of business process yaitu daftar proses birokrasi terbaru yang dapat diotomatisasi menjadi sistem informasi.

OPD juga berkoordinasi dengan Diskominfo untuk mendapatkan izin kelayakan terkait kebutuhan software proprietary dan aplikasi dari pemerintah pusat atau provinsi untuk dianalisis integrasinya dengan sistem yang ada. OPD yang memiliki data dan memiliki proses birokrasi juga berkoordinasi dengan OPD lain dalam hal perolehan data, pengelolaan dan tanggung jawab kepemilikan data/informasi/proses birokrasi. Selanjutnya untuk pemanfaatan infrastruktur TIK, dimana seluruh OPD berkoordinasi dengan Diskominfo untuk hal-hal sebagai berikut.

Hal ini bertujuan untuk efisiensi anggaran, pencegahan tumpang tindih pelaksanaan dan yang terpenting untuk pengendalian keamanan aset informasi Pemerintah Kabupaten Klaten. Namun jika sudah ada sistem yang dibangun oleh pusat untuk kepentingan nasional, dengan koordinasi Diskominfo, maka sistem tersebut disesuaikan agar tidak terjadi kendala teknis operasional dengan akses informasi yang mengganggu kinerja seluruh jaringan pemerintah Kabupaten Klaten.

Rencana Pembangunan Infrastruktur Pendukung Smart City 1 Data Center

  • Infrastruktur yang menjamin Kelangsungan Bisnis (Business Continuance Infrastrukture)
  • Infrastruktur keamanan Data Center (DC Security Infrastructure) Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada Data Center
  • Optimasi Aplikasi
  • Infrastruktur IP (Internet Protocol)
  • Media Penyimpanan (Storage)
  • Command Center

Fungsi sistem keamanan fisik meliputi akses pengguna ke pusat data berupa kunci akses untuk masuk ke ruangan (kartu akses atau biometrik) dan semua petugas keamanan yang memantau keadaan pusat data (baik di dalam maupun di luar). diterapkan ke satu set infrastruktur dengan mengunci dengan gembok tertentu. Data Center juga dilengkapi dengan fasilitas yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengoperasian suatu aplikasi pada suatu sistem. Beberapa masalah yang terkait dengan ini termasuk penyeimbangan beban, caching, dan penghentian SSL (Secure Socket Layer).

Isu lapisan 2 yang perlu dipertimbangkan adalah hubungan antara kumpulan server dan layanan, mengaktifkan akses media, mendukung sentralisasi yang andal, bebas loop, dapat diprediksi, dan dapat diskalakan. Sementara pada Layer 3, masalah terkait mengaktifkan jaringan terarah dengan konvergensi cepat (seperti dukungan gateway default). Masalah yang dibahas meliputi SAN (arsitektur jaringan area penyimpanan), pengalihan saluran serat, replikasi, pencadangan, dan pengarsipan.

Ketersediaan: Pusat data ini mampu memberikan operasi tanpa gangguan dan terus menerus untuk Kota Cerdas Kabupaten Klaten baik dalam keadaan normal maupun jika terjadi kerusakan besar atau tidak. Skalabilitas dan fleksibilitas: Pusat data harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan yang berkembang pesat atau ketika pusat data perlu menyediakan layanan baru tanpa mengubah pusat data secara keseluruhan secara signifikan. Keamanan: Data center menyimpan berbagai aset informasi berharga smart city di Kabupaten Klaten, sehingga sistem keamanannya dibuat seketat mungkin, baik keamanan fisik maupun non fisik.

Seluruh informasi terkait pengaduan masyarakat akan disajikan dalam bentuk visual dan tekstual sehingga dapat dilakukan analisis dan analisis. Progres pembangunan yang dilakukan Kabupaten Klaten sebenarnya akan tersaji dalam bentuk data, infografis dan informasi yang tidak hanya bersifat deskriptif, namun secara bertahap akan mampu merepresentasikan informasi pada tataran diagnostik dan prediktif.

Rencana Pengembangan Aplikasi dan Perangkat Lunak Pendukung Smart City

  • Layanan Publik
  • Administrasi dan Manajemen
  • Keuangan
  • Kepegawaian

Untuk itu, rekomendasi integrasi sistem untuk pengembangan Smart City di Kabupaten Klaten, yang sekaligus memuat koordinasi antara Diskominfo dengan OPD/instansi lain di lingkungan pemerintah Kabupaten Klaten. Rekomendasi integrasi aplikasi SIM Smart City/Smart City Kabupaten Klaten untuk pendukung keputusan (SIM lain, DWH, DSS). Publikasi Informasi Umum dan Manajemen (Website, radio, TV dan portal layanan publik), Stream Radio, Stream Television.

Sistem publikasi informasi umum dan sistem SIPKD (keuangan), Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Kabupaten Klaten pada website Badan Kepegawaian. Potensi Daerah, Publikasi Informasi Umum, Website Dinas Pariwisata, Perizinan, Pajak, Tata Ruang, aplikasi terkait lainnya. SIAK, BPJS, Dinas Kesehatan Provinsi, Publikasi Informasi Umum, Sosial dan Kemiskinan, Website Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas.

SIAK, Sosial dan Kemiskinan, Job Fair, Publikasi Informasi Umum, Website Dinas Pendidikan, Website seluruh sekolah negeri dan swasta. SIAK, Sosial dan Kemiskinan, Job Exchange, Publikasi Informasi Umum, Pendidikan, Bisnis dan Investasi, Website Disnaker &. Potensi desa dan profil kemiskinan sosial Dispermasde, potensi daerah, tata ruang dan lingkungan hidup, website Dispermasde.

Layanan PDAM Air Bersih Manajemen Perusahaan Daerah, Potensi Daerah, Publikasi informasi umum dan pengelolaan, perencanaan, website PDAM. Peta sarana pariwisata, perijinan, pajak dan retribusi, publikasi informasi umum dan pemerintahan, potensi daerah, keimigrasian, website bisnis dan investasi/jasa pariwisata.

Tabel 14. Pengembangan Aplikasi Layanan Publik
Tabel 14. Pengembangan Aplikasi Layanan Publik

Rencana Penguatan Literasi Smart City Daerah

Tiga tahun pertama dari 2019 hingga 2021 akan dilakukan penguatan dan penguatan infrastruktur hingga tercapai kondisi ideal untuk memastikan Business Continuity Plan. Demikian pula dengan pengembangan infostruktur (aplikasi), akan terjadi penguatan dan pematangan interoperabilitas dan aplikasi sistem informasi, arsitektur sistem terintegrasi, database terintegrasi, reengineering proses bisnis di seluruh birokrasi, ruang lingkup dan implementasi pilot project.

Program Kerja Smart City Kabupaten Klaten .1 SMART BRANDING

  • SMART ECONOMY
  • SMART ENVIRONMENT
  • SMART GOVERNANCE
  • SMART LIVING
  • SMART SOCIETY

Selama lima tahun selalu dilakukan perawatan dan penggantian peralatan yang perlu diganti berdasarkan usia efektif dan tingkat kerusakannya. 28 Layanan Adminduk Online (Warga tidak perlu datang ke Disdukcapil untuk mendapatkan dokumen Adminduk melalui aplikasi SMARD).

Tabel 22. Program Kerja Smart Environment
Tabel 22. Program Kerja Smart Environment

Program jangka pendek Smart City Kabupaten Klaten

34 Partisipasi dalam Smart Short Board 2019-2020 35 Penyusunan Produk Hukum 2019-2020 Smart Short Board 36 Penyambutan Bupati secara langsung.

Program Jangka Menengah Smart City Kabupaten Klaten

2019-2024 Middle Smart Government 25 Layanan 4 in 1 (Layanan untuk anak lahir usia 0 tahun yang bisa mendapatkan NIK, KK, akte kelahiran dan KIA).

Program jangka Panjang Smart City Kabupaten Klaten

Whatsapp (WA) darurat dan telepon darurat yang mengarah ke nomor telepon dan call center WA.

PENUTUP

Gambar

Tabel 1. Analisis Opportunity – Threats
Tabel 2. Strategi Strength-Opportunity  Strength-Opportunity
Tabel 4. Strategi Weakness-Opportunity  Weakness - Opportunity
Tabel 10. Tujuan dan Strategi Smart Society
+7

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888) sebagaimana telah diubah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 sebagaimana