• Tidak ada hasil yang ditemukan

bupati klaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bupati klaten"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten dan Pasal 4 Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah;

(3)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 138);

13. Peraturan Bupati Klaten Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Klaten (Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016 Nomor 32);

14. Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016 Nomor 42);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Klaten.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Klaten.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten.

5. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

7. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional tertentu

(4)

pada Dinas Kesehatan.

9. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

10. Unit Laboratorium adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

11. Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

12. Unit Instalasi Farmasi adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

13. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat PUSKESMAS adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

14. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

15. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPTD:

a. Unit Laboratorium Kelas A;

b. Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Kelas A;

c. Unit Instalasi Farmasi Kelas A;

d. PUSKESMAS, terdiri dari:

1. PUSKESMAS Prambanan;

2. PUSKESMAS Kebondalem Lor;

3. PUSKESMAS Gantiwarno;

4. PUSKESMAS Wedi;

5. PUSKESMAS Bayat;

6. PUSKESMAS Cawas I;

7. PUSKESMAS Cawas II;

8. PUSKESMAS Trucuk I;

9. PUSKESMAS Trucuk II;

10. PUSKESMAS Kalikotes;

11. PUSKESMAS Kebonarum;

12. PUSKESMAS Jogonalan I;

13. PUSKESMAS Jogonalan II;

14. PUSKESMAS Manisrenggo;

15. PUSKESMAS Karangnongko;

(5)

16. PUSKESMAS Ngawen;

17. PUSKESMAS Ceper;

18. PUSKESMAS Jambukulon;

19. PUSKESMAS Pedan;

20. PUSKESMAS Karangdowo;

21. PUSKESMAS Juwiring;

22. PUSKESMAS Wonosari I;

23. PUSKESMAS Wonosari II;

24. PUSKESMAS Delanggu;

25. PUSKESMAS Polanharjo;

26. PUSKESMAS Karanganom;

27. PUSKESMAS Tulung;

28. PUSKESMAS Majegan;

29. PUSKESMAS Jatinom;

30. PUSKESMAS Kayumas;

31. PUSKESMAS Kemalang;

32. PUSKESMAS Klaten Selatan;

33. PUSKESMAS Klaten Tengah; dan 34. PUSKESMAS Klaten Utara.

(2) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

BAB III

UNIT LABORATORIUM Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 3

(1) Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di bidang laboratorium klinik dan laboratorium air.

(2) Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, secara teknis melalui Kepala Bidang terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 4

(1) Susunan Organisasi Unit Laboratorium terdiri dari:

(6)

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Jabatan Fungsional.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Laboratorium.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Laboratorium.

(4) Bagan Organisasi Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 5

Unit Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas di bidang laboratorium klinik dan laboratorium air.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Unit Laboratorium menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional bidang laboratorium kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang laboratorium kesehatan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang laboratorium kesehatan;

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala Unit Laboratorium Pasal 7

(7)

(1) Kepala Unit Laboratorium mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. menyusun program kerja,rencana kerja Unit Laboratorium;

b. melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan pengawasan, pengendalian pelaksanaan tugas Unit Laboratorium;

c. memeriksa keberlanjutan terhadap kegiatan pemeriksaan kualitas air, makanan, kimia, air terbatas dan pemeriksaan laboratorium lainnya di unit laboratorium yang mencakup wilayah kerja se- Kabupaten Klaten;

d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik berkala maupun insidentil laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium PUSKESMAS se-kabupaten Klaten;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Unit Laboratorium dan mencari alternatif pemecahan masalah laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium PUSKESMAS se- Kabupaten Klaten; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha Pasal 8

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman, petunjuk teknis ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perencanaan evaluasi dan pelaporan;

b. merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan di Unit Laboratorium;

(8)

c. melakukan pengawasan terhadap kegiatan administrasi urusan tatausaha, rumah tangga, perlengkapan inventaris/aset, keuangan, kepegawaian dan kearsipan;

d. mengkoordinasikan, membagi tugas dan memberi petunjuk agar pelaksanaan tugas berjalan lancar sesuai ketentuan yg berlaku;

e. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan mengevaluasi hasil kerja untuk pengembangan karier;

f. melakukan koordinasi dan kerja sama dengan unit terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan mengiventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Unit Laboratorium dan mencari alternatif pemecahan masalah laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium PUSKESMAS se- Kabupaten Klaten; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya.

BAB IV

UNIT PEMBIAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 9

(1) Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat.

(2) Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas secara teknis melalui Kepala Bidang terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat terdiri dari:

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Jabatan Fungsional.

(9)

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat.

(4) Bagan Organisasi Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 11

Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat.

Pasal 12

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan rencana kerja, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

b. pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana kerja, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

c. pelaksanaan kegiatan Trias Manajemen Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, yang terdiri dari Manajemen Kepesertaan, Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Keuangan;

d. penghitungan dan analisa biaya satuan pelayanan kesehatan;

e. penghitungan dan analisa besaran premi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan;

f. pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan, pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM), pemantauan dan pengawasan, serta evaluasi di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

g. pelaksanaan ketatausahaan; dan

(10)

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Pasal 13

(1) Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 12.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. merumuskan rencana kerja, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

b. melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan rencana kerja, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

c. melaksanakan kegiatan Trias Manajemen Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, yang terdiri dari Manajemen Kepesertaan, Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Keuangan;

d. menyusun draf Keputusaan Bupati/Kebijakan terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional;

e. menyusun dan merumuskan rencana kegiatan dan anggaran Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

f. melaksanaan perhitungan, pemantauan dan pengawasan serta evaluasi di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

g. melaksanakan koordinasi lintas program/lintas sektoral dengan unit kerja terkait di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik berkala maupun insidentil;

i. melakukan monitoring dan evaluasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di PUSKESMAS se-Kabupaten Klaten;

j. pelayanan pengaduan masyarakat terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional;

k. sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan;

l. menghitung estimasi kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional;

(11)

m. menyusun Perjanjian Kerjasama dan Addendum;

n. menilai sasaran kinerja pegawai di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat; dan

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan kompetensi.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha Pasal 14

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. menyusun rencana program dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan pemeliharaan;

b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedomam dan petunjuk teknis ketatausahaan, kepegawaian keuangan, urusan umum, perencanaan, evaluasi dan pedoman;

c. menyusun absensi apel harian (pagi dan siang) pegawai Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

d. menyiapkan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan administrasi urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, material, investaris dan aset, urusan keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan dan kegiatan administrasi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. mengkoordinasikan, membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai ketentuan yang berlaku;

f. menilai hasil kerja bawahan mengevaluasi hasil kerja untuk bahan pengembangan karier;

g. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

(12)

h. mengkoordinasikan dan menyusun laporan kegiatan di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

i. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan pemeliharaan dan mencari alternatif pemecahan;

j. mengagendakan surat masuk dan surat keluar;

k. menyusun surat dinas ke PUSKESMAS maupun Perangkat Daerah lain;

l. mengoperasikan aplikasi SIMAKSI terkait pembuatan Sasaran Kinerja Pegawai dan Capaian Kinerja Pegawai;

m. menyusun analisis beban kerja, analisis jabatan di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

n. mengusulkan dan menghimpun persyaratan kenaikan berkala atau kenaikan pangkat pegawai di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

o. membuat Standar Operasional (SOP) di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat; dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

BAB V

UNIT INSTALASI FARMASI Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 15

(1) Unit Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c, merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di bidang farmasi alat kesehatan.

(2) Unit Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas secara teknis melalui Kepala Bidang terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 16

(13)

(1) Susunan Organisasi Unit Instalasi Farmasi terdiri dari:

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Jabatan Fungsional.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Instalasi Farmasi.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Instalasi Farmasi.

(4) Bagan Organisasi Unit Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 17

Unit Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas di bidang farmasi alat kesehatan.

Pasal 18

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Unit Instalasi Farmasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional bidang pengelolaan farmasi dan alat kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan farmasi dan alat kesehatan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan farmasi dan alat kesehatan;

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala Unit Instalasi Farmasi Pasal 19

(14)

(1) Kepala Unit Instalasi Farmasi mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. merencanakan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang di bidang kefarmasian dan alat-alat kesehatan berdasarkan rencana strategis dinas;

b. membagi tugas pengelolaan dan administrasi obat dan alat-alat kesehatan;

c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di Unit Instalasi Farmasi;

d. memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di Unit Instalasi Farmasi;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas sehingga tugas pokok dan fungsi dapat terselenggara secara optimal dan maksimal dan analisis hasil kerja guna pengembangan rencana strategis dan rencana kerja Unit Instalasi Farmasi;

f. melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan penjagaan mutu obat, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya;

g. melaksanakan pengamatan, pengawasan dan pemeriksaan mutu obat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya;

h. melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai ketersediaan dan penggunaan obat, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya yang ada di Unit Instalasi Farmasi;

i. melaksanakan pemusnahan obat, sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang sudah tidak memenuhi standart sesuai ketentuan yang berlaku;

j. melaksanakan penyiapan data untuk penyusunan perencanaan kebutuhan obat;

k. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja penyelenggaraan instalasi farmasi;

l. melakukan hubungan kerja dengan unit kerja terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan

(15)

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan kompetensi.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha Pasal 20

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. menghimpun, mempelajari peraturan perundangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, urusan umum, perencanaan dan evaluasi;

b. menyusun rencana program dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan pemeliharaan;

c. menyiapkan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan administrasi urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, material, inventaris dan aset, urusan keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kerarsipan dan kegiatan administrasi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

d. mengkoordinasikan, membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar sesuai ketentuan yang berlaku;

e. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk bahan pengembangan karier pegawai;

f. melakukan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. mengkoordinasikan dan menyusun laporan kegiatan Unit Instalasi Farmasi;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventaris permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

(16)

perlengkapan dan pemeliharaan serta mencari alternative pemecahan masalah; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai bidang tugasnya.

BAB VI PUSKESMAS Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 21

(1) PUSKESMAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d, merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

(2) PUSKESMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas secara teknis melalui Kepala Bidang terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 22

(1) Susunan Organisasi PUSKESMAS terdiri dari:

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Jabatan Fungsional.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala PUSKESMAS.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala PUSKESMAS.

(4) Bagan Organisasi PUSKESMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 23

PUSKESMAS mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

(17)

Pasal 24

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, PUSKESMAS menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional bidang pelayanan kesehatan masyarakat;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang pelayanan kesehatan masyarakat;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan kesehatan masyarakat;

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Rincian Tugas

Paragraf 1 Kepala PUSKESMAS

Pasal 25

(1) Kepala PUSKESMAS mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. merencanakan program kegiatan PUSKESMAS dengan mengacu pada rencana dan ketentuan yang berlaku;

b. membagi tugas pelaksanaan program kegiatan kepada bawahan sesuai dengan bidang maupun kompetensinya sehingga tugas dan tanggung jawab akan terlaksana dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. membimbing pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan rencana dan pencaiapan kerja sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

e. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran kegiatan berikutnya;

(18)

f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung

sesuai bidang tugasnya.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha Pasal 26

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

a. merencanakan program kegiatan ketatausahaan PUSKESMAS dengan berkoordinasi dengan Kepala PUSKESMAS serta memberikan arahan kepada bawahan dengan mengacu pada rencana maupun kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. membagi tugas pelaksanaan program kegiatan kepada bawahan sesuai dengan bidang maupun kompetensinya sehingga tugas dan tanggung jawab akan terlaksana dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. membimbing pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan rencana dan pencapaian kerja sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

e. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran kegiatan berikutnya;

f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan;

dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai bidang tugasnya.

BAB VII

JABATAN FUNGSIONAL

(19)

Pasal 27

(1) Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 16 ayat (1) huruf c, Pasal 22 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh Kepala Unit dan secara administratif dikoordinasikan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha.

Pasal 28

(1) Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati diantara tenaga fungsional yang ada.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-undangan.

BAB VIII TATA KERJA

Pasal 29

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS dan Kepala Subbagian Tata Usaha, melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala

(20)

PUSKESMAS menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan yang dipimpinnya.

Pasal 31

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS melaksanakan sistem pengendalian internal di lingkungan masing-masing.

Pasal 32

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 33

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS dalam melaksanakan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi di bawahnya.

BAB IX

ESELONISASI, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 34

(1) Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat dan Kepala Unit Instalasi Farmasi merupakan jabatan struktural eselon IVa atau jabatan pengawas.

(2) Kepala PUSKESMAS dijabat oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberikan tugas tambahan.

(3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha merupakan jabatan struktural eselon IVb atau jabatan pengawas.

Pasal 35

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS dan Kepala Subbagian Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(21)

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 36

Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Klaten Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2010 Nomor 38) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 37

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Klaten.

Ditetapkan di Klaten

pada tanggal, 14 September 2017

Plt.BUPATI KLATEN, Cap

ttd

SRI MULYANI

Diundangkan di Klaten

pada tanggal, 14 September 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN, Cap

ttd JAKA SAWALDI

BERITA DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 NOMOR 36

(22)

JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BAGIAN TATA USAHA

BUPATI KLATEN,

SUNARNA BAGAN ORGANISASI

UNIT LABORATORIUM PADA DINAS

KESEHATAN KABUPATEN KLATEN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR 28 TAHUN 2008 TANGGAL 2 SEPTEMBER 2008

KEPALA UPTD

SUB. BAGIAN TATA USAHA

Plt. BUPATI KLATEN, Cap

ttd SRI MULYANI LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

(23)

BAGAN ORGANISASI

UNIT PEMBIAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

Plt. BUPATI KLATEN, Cap

ttd SRI MULYANI LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

(24)

BAGAN ORGANISASI

UNIT INSTALASI FARMASI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

Plt. BUPATI KLATEN, Cap

ttd SRI MULYANI LAMPIRAN III

PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

(25)

BAGAN ORGANISASI

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

Plt. BUPATI KLATEN, Cap

ttd SRI MULYANI LAMPIRAN IV

PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

Referensi

Dokumen terkait