• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KIMIA DASAR ASAM KARBONAT

N/A
N/A
AbidAl G

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH KIMIA DASAR ASAM KARBONAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA DASAR

“ASAM KARBONAT”

DOSEN PENGAMPU Ir. Lucky Indrati Utami, MT

DISUSUN OLEH

Abid Alghifari (19031010197)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM 2020

(2)

i KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan lancar. Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Kimia Dasar Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, arahan, dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sehingga pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ir. Lucky Indrati Utami, MT, selaku dosen pengampu mata kuliah Kima Dasar yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami. Serta teman-teman yang membantu dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan baik dari segi bahasa maupun sistematik dalam penulisan yang digunakan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca makalah yang kami susun. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan tentang asam Karbonat

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surabaya, 23 Desember 2020

Penyusun

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

I.1. Latar belakang ... 1

I.2. Rumusan masalah ... 2

I.3. Tujuan ... 2

BAB II ... 3

TINJAUAN PUSTAKA... 3

II.1. Definisi Asam Karbonat ... 3

II.2. Pembuatan dan Reaksi Asam Karbonat ... 3

II.3. Fungsi Asam Karbonat dalam Dunia Industri ... 4

II.4. Sifat Fisika dan Kimia Asam Karbonat ... 5

II.5. Bahaya pada Asam Karbonat ... 5

BAB III... 7

KESIMPULAN ... 7

III.1. Kesimpulan ... 7

III.2. Saran ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Asam karbonat umumnya ditemukan dalam air dari samudera, laut, danau, sungai dan hujan karena bentuk ketika karbon dioksida, yang tersebar luas di atmosfer, kontak dengan air. Bahkan ada di es gletser, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Asam karbonat adalah asam yang sangat lemah, meskipun dapat berkontribusi terhadap erosi seiring waktu. Peningkatan karbon dioksida di atmosfer telah menyebabkan lebih banyak asam karbonat dihasilkan di lautan dan di beberapa bagian, bertanggung jawab atas sedikit peningkatan keasaman lautan selama seratus tahun terakhir. Karbon dioksida, produk limbah metabolisme sel, ditemukan dalam konsentrasi yang relatif tinggi dalam jaringan. Ini berdifusi dalam darah dan dibawa ke paru-paru untuk dihilangkan dengan udara kadaluarsa.

Karbon dioksida jauh lebih mudah larut daripada oksigen dan mudah berdifusi ke dalam sel darah merah. Bereaksi dengan air untuk membentuk asam karbonat, yang pada pH basa darah muncul terutama sebagai bikarbonat Karbon dioksida memasuki darah dan jaringan karena tekanan parsial lokal lebih besar daripada tekanan parsialnya dalam darah yang mengalir melalui jaringan. Ketika karbon dioksida memasuki darah, ia bergabung dengan air untuk membentuk asam karbonat yang berdisosiasi menjadi ion hidrogen (H +) dan ion bikarbonat (HCO3-). Kemampuan darah untuk mengangkut karbon dioksida dan bikarbonat ditingkatkan dengan sistem transportasi ion ke dalam membran sel darah merah yang secara bersamaan bergerak ion bikarbonat keluar dari sel dan masuk ke plasma dalam pertukaran untuk ion klorida.

Pertukaran simultan dari kedua ion ini, yang dikenal sebagai pertukaran klorida, memungkinkan plasma untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan bikarbonat tanpa mengubah muatan listrik plasma atau sel darah merah. Hanya 26 persen dari total kandungan karbon dioksida dari darah ada sebagai bikarbonat di dalam sel darah merah, sementara 62 persen ada sebagai

(5)

2 bikarbonat dalam plasma; Namun, sebagian besar ion bikarbonat pertama kali diproduksi di dalam sel, kemudian diangkut ke plasma.

I.2. Rumusan masalah

1. Apa definisi dari Asam Karbonat ?

2. Apa saja dari pembuatan Asam Karbonat?

3. Apa saja reaksi Asam Karbonat?

4. Apa saja fungsi Asam Karbonat?

5. Apa saja sifat – sifat Asam Karbonat?

6. Bagaimana Bahaya dari Asam Karbonat?

I.3. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari Asam Karbonat 2. Agar mahasiswa mengetahui pembuatan Asam Karbonat 3. Agar mahasiswa mengetahui reaksi Asam Karbonat 4. Agar mahasiswa mengetahui fungsi Asam Karbonat 5. Agar mahasiswa mengetahui sifat – sifat Asam Karbonat 6. Agar mahasiswa mengetahui Bahaya dari Asam Karbonat

(6)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Definisi Asam Karbonat

Asam Karbonat merupakan dalam pH asam akan menghasilkan CO2 yang akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3).

Asam karbonat akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Ion bikarbonat akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion karbonat. Ion bikarbonat dan karbonat berperan sebagai inhibitor radikal bebas dimana ikatan dengan ion tersebut dan membentuk karbonat radikal yang dapat bereaksi pula dengan senyawa organik. Maka, pada kondisi ini terjadi persaingan pengikatan senyawa oleh radikal hidroksil yaitu persaingan antara ion bikarbonat, karbonat dan senyawa organik (Rezagama, 2017).

II.2. Pembuatan dan Reaksi Asam Karbonat

Di beberapa daerah endapan batu kapur, seringkali ditemukan gua dan sungai di bawah tanah.Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi air tanah dengan karbondioksida (CO2) yang membentuk asam karbonat (H2CO3) yang dapat melarutkan batu kapur yang dilaluinya. Pembentukan asam karbonat ini dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

CO2 ( g ) + H2O ( l ) →H2CO3 ( aq )

Sedangkan proses pelarutan batu kapur oleh asam karbonat dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

CaCO3 ( s ) + H2CO3 ( aq ) → Ca ( HCO3 )2 ( aq )

Reaksi kimia dapat berjalan dengan cepat atau lambat tergantung dari faktorfaktor yang mempengaruhinya, faktor– faktor yang mempengaruhi kecepatan (laju) reaksi adalah : sifat dasar pereaksi, temperatur, adanya katalis dan konsentrasi. Dari penjelasan terssebut merupakan salah satu dari pembuatan asam karbonat (Salain, 2009).

(7)

4 II.3. Fungsi Asam Karbonat dalam Dunia Industri

Berikut adalah fungsi dari senyawa asam karbonat antara lain sebagai berikut:

1. Digunakan untuk pembuatan soft drink

Minuman berkarbonasi merupakan minuman yang memasukkan gas-gas CO2 (karbondioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampakan bergelembung-gelembung yang memberi kesan segar (Rara, 2008). Karbondioksida yang dilarutkan ke dalam air, menyebabkan air menjadi berbusa. Air berkarbonasi yang juga dikenal sebagai air soda, merupakan komponen utama dalam pembuatan minuman ringan. Proses melarutkan gas CO2 disebut karbonasi, yang dapat membentuk asam karbonat (memiliki rumus kimia (H2CO3) 2. Asam Karbonat dalam darah

Asam karbonat merupakan langkah intermediat dalam transpor CO2 ke luar dari tubuh melalui pertukaran gas secara pernapasan. Reaksi hidrasi CO2 umumnya sangat lambat tanpa adanya katalis, tetapi sel darah merah mengandung enzim karbonik anhidrase, yang dapat meningkatkan laju reaksi serta mendisosiasi ion hidrogen (H+) dari asam karbonat yang terbentuk, menghasilkan bikarbonat (HCO3

) yang larut dalam plasma darah.

Reaksi yang terkatalisasi ini berbalik di paru-paru, di mana bikarbonat diubah kembali menjadi CO2 sehingga gas ini dapat dibuang ke luar.

Keseimbangan ini berperan penting sebagai suatu larutan penyangga atau buffer dalam darah mamalia.[5] Sebuah laporan teori tahun 2016 menunjukkan bahwa asam karbonat dapat memainkan peran penting dalam melindungi berbagai basa nitrogen dalam serum darah (Suryana, 2018).

3. Pembentukan stalaktit dan stalagmite

Asam karbonat memiliki peran penting dalam pembentukan gua.

Lantai dan langit-langit gua (stalaktit dan stalagmit) adalah formasi

(8)

5 yang pembentukannya memerlukan bantuan senyawa ini. Gua sendiri umumnya terbentuk dari pelarutan batu kapur oleh air yang kaya akan H2CO3.

4. Bagi Tubuh

Senyawa ini juga penting bagi tubuh karena berperan membantu pengangkutan karbon dioksida keluar tubuh. Senyawa ini juga berperan sebagai pemberi proton pada berbagai basa yang mengandung nitrogen dalam serum darah. Untuk pengobatan, asam karbonat membantu mengobati kurap dan dermatitis (Lestari, 2020).

II.4. Sifat Fisika dan Kimia Asam Karbonat

Asam karbonat hanya ada dalam larutan air. Belum dimungkinkan untuk mengisolasi senyawa murni. Larutan ini mudah dikenali karena memiliki efervesensi gas karbon dioksida yang terlepas dari media berair.

Ini memiliki berat molekul 62.024 g / mol dan kepadatan 1.668 g / ml. Asam karbonat adalah asam lemah dan tidak stabil, yang sebagian berdisosiasi dalam air dalam ion hidrogen (H +) dan ion bikarbonat (HCO3-) dengan pKa 3,6. Menjadi asam diprotik, dapat membentuk dua jenis garam, karbonat dan bikarbonat. Penambahan basa ke asam karbonat berlebih memberikan garam bikarbonat, sedangkan penambahan basa asam karbonat memberikan garam karbonat. Asam karbonat tidak dianggap beracun atau berbahaya, dan ada dalam tubuh manusia. Namun, paparan dengan konsentrasi tinggi dapat mengiritasi mata dan saluran pernapasan (Anonim, 2020).

II.5. Bahaya pada Asam Karbonat

Jika mengkonsumsi suatu makanan atau minuman yang yang didaloamnya terkandung H2CO3 (asam karbonat) maka dapat mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun. Keadaan ini disebut asidosis. Efek dari hal tersebut adalah pernafasan menjadi lebih dalam dan

(9)

6 lebih cepat karena tubuh berusaha menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan karbondioksida. Sudah pasti saat kita bernapas dengan terengah-tengah. Namun selain itu ginjal juga berusaha keras menetralkan keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Namun apabila didalam tubuh dengan terus-menerus mengkonsumsi H2CO3 dalam jumlah berlebihan, maka ginjal pun tak akan sanggup bekerja lagi sehingga akan terjadi asidosis berat. Apabila hal tersebut berkelanjutan maka tentunya pada penderita akan merasakan kelelahan yang luar biasa, dengan rasa mengantuk, dan sering mual dan mengalami kebingungan. Dan jika asidosis tidak tertangani dengan baik maka tekanan darah akan menurun, syok, koma bahkan menyebabkan kematian. Kemudian walaupun karbonat bersifat asam, akan tetapi jenis ini juga banyak digunakan pada minuman berkarbonat seperti yang kita jumpai di berbagai jenis soft drink. Dalam kelangsungan ini efek yang dihasilkan dapat terjadi apabila berlangsung pada konsentrasi asam yang tinggi sehingga menghasilkan kondisi pH larutan yang rendah (Anonim, 2020).

(10)

7 BAB III

KESIMPULAN

III.1. Kesimpulan

Asam Karbonat merupakan dalam pH asam akan menghasilkan CO2 yang akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3).

Asam karbonat akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Ion bikarbonat akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion karbonat. Ion bikarbonat dan karbonat berperan sebagai inhibitor radikal bebas dimana ikatan dengan ion tersebut dan membentuk karbonat radikal yang dapat bereaksi pula dengan senyawa organik. daerah endapan batu kapur, seringkali ditemukan gua dan sungai di bawah tanah.Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi air tanah dengan karbondioksida (CO2) yang membentuk asam karbonat (H2CO3) yang dapat melarutkan batu kapur yang dilaluinya Pembentukan asam karbonat ini dapat dinyatakan dengan reaksi karbon dioksida dengan air menghasilkan asam karbonat. fungsi dari senyawa asam karbonat adalah untuk pembuatan soft drink, minuman berkarbonasi merupakan minuman yang memasukkan gas-gas CO2 (karbondioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampakan bergelembung-gelembung yang memberi kesan segar. Asam karbonat merupakan langkah intermediat dalam transpor CO2 ke luar dari tubuh melalui pertukaran gas secara pernapasan. Senyawa ini juga penting bagi tubuh karena berperan membantu pengangkutan karbon dioksida keluar tubuh. Senyawa ini juga berperan sebagai pemberi proton pada berbagai basa yang mengandung nitrogen dalam serum darah. Untuk pengobatan, asam karbonat membantu mengobati kurap dan dermatitis. Asam bikarbonat ini memiliki berat molekul 62.024 g / mol dan kepadatan 1.668 g / ml. Asam karbonat adalah asam lemah dan tidak stabil, yang sebagian berdisosiasi dalam air dalam ion hidrogen (H +) dan ion bikarbonat (HCO3-) dengan pKa 3,6. Menjadi asam diprotik, dapat membentuk dua jenis garam, karbonat dan bikarbonat. Jika mengkonsumsi suatu makanan atau minuman yang yang didaloamnya

(11)

8 terkandung H2CO3 (asam karbonat) maka dapat mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun. Keadaan ini disebut asidosis. Efek dari hal tersebut adalah pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat karena tubuh berusaha menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan karbondioksida.

III.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengharapkan kepada para mahasiswa Teknik Kimia khususnya, agar dapat memahami tentang “Asam Karbonat” agar dapat menambah wawasan pengetahuan kita serta mampu mnegaplikasikan ilmu yang telah diperoleh agar dapat bermanfaat dan digunakan pada saat sudah memasuki dunia industri nantinya. Serta diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.

(12)

9 DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019, Asam Karbonat, Senyawa Penting Bagi Keberlangsungan

Ekosistem, diakses pada 25 Desember 2020,

https://www.sehatq.com/artikel/asam-karbonat-senyawa-penting-bagi- keberlangsungan-ekosistem

Anonim, 2020, H2CO3 (Asam Karbonat), diakses pada 25 Desember 2020, https://kabarkan.com/h2co3-asam-karbonat/

Anonim, 2020, Sifat Penggunaan, dan Pentingnya Asam Karbonat (H2CO3) ,

diakses pada 25 Desember 2020,

https://id.thpanorama.com/articles/qumica/cido-carbnico-h2co3- propiedades-usos-e-importancia.html

Rezagama, 2017 , ‘PENGOLAHAN AIR LINDI TPA JATIBARANG MENGGUNAKAN FENTON (H2O2 – Fe)’, Jurnal PRESIPITASI, Vol. 14 No.1

Salain, 2009, ‘PENGARUH ASAM KARBONAT (H2CO3) TERHADAP KEKUATAN TUMBUKAN AGREGAT BATU KAPUR’, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil , Vol. 13, No. 2

Suryana, 2018, ‘PENGARUH PENAMBAHAN SODA DAN ASAM JAWA (Tamarindus indicia L.) PADA MINUMAN TRADISIONAL KUNYIT ASEM TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN BERDASARKAN MUTU DAN ORGANOLEPTIKNYA’, Jurnal Agromix, Volume 9, No 1,

Referensi

Dokumen terkait