Tesis ini telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pencapaian Target Program Imunisasi Terhadap Angka Hambatan di Puskesmas Tampa Padang Tahun 2021: Koordinasi Efektif.” Menyatakan bahwa subjek telah memenuhi syarat akademik dan administrasi untuk mengikuti ujian proposal Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
CAPAIAN SASARAN PROGRAM IMUNISASI TERHADAP KEJADIAN ANGKA STUNTING DI PUSKESMAS TAMPA PADANG TAHUN 2021: EFFECTIVE COVERAGE”. Objective: To find out the relationship between achieving immunization targets and inhibiting events in the working area of Tampa Padang Health Center, Mamuju Regency. Conclusion: Immunization attainment goal correlates with inhibition incidence at Tampa Padang Health Center.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pencapaian target imunisasi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang Kabupaten Mamuju. Alhamdulillah, berkat bimbingan dan bantuannya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pencapaian Target Program Imunisasi Terhadap Angka Stunting di Puskesmas Tampa Padang Tahun 2021: Covarage Efektif”.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat Aplikatif
Berdasarkan proporsi status gizi balita stunting menurut provinsi dengan angka stunting tertinggi kedua di Indonesia yaitu Sulawesi Barat sebesar 41,6%, sedangkan capaian yang dicapai Sulawesi Barat pada tahun 2017 mencapai 86,5% adalah penyakit campak. Cakupan imunisasi pada tahun 2016 sebesar 86,5%, tahun 2017 sebesar 86,77%, dan tahun 2017 sebesar 88,4%. Rumusan masalah dalam usulan ini adalah apakah ada hubungan antara pencapaian target imunisasi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang Mamuju. pada tahun 2021. Untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada balita di daerah tersebut, bekerja di Puskesmas Tampa Padang Kabupaten Mamuju.
Untuk mengetahui hubungan pencapaian target imunisasi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang Kabupaten Mamuju. Sebagai tambahan informasi dan masukan mengenai hubungan pencapaian target imunisasi dengan kejadian stunting pada balita, guna meningkatkan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat luas. Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan imunisasi dengan stunting sehingga masyarakat dapat lebih meningkatkan status gizinya.
- Tinjauan Umum Tentang Imunisasi
- Pengertian Imunisasi
- Tujuan Imunisasi
- Jenis dan Jadwal Vaksin Imunisasi
- Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Imunisasi
- Tinjauan Umum Tentang Stunting
- Pengertian Stunting
- Epidemiologi Stunting
- Faktor Resiko
- Patofisiolgi dan Kelainan yang Diakibatkan oleh Stunting
- Kajian Integrasi Keislaman
- Konsep Menurut Al-Quran
- Kerangka Teori
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 menjelaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan imunisasi dasar sesuai dengan ketentuannya. Yang tidak kalah penting adalah imunisasi ulang (booster) yang harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk meningkatkan kembali kekebalan masyarakat.9. Hepatitis B Pada jadwal imunisasi IDAI 2017, imunisasi Hepatitis B (HB) sebaiknya diberikan dalam jangka waktu 12 jam setelah kelahiran, namun pada jadwal imunisasi tahun 2020 sebaiknya diberikan sesegera mungkin setelah lahir untuk semua bayi sebelum usia tersebut. dari 24 jam. Bacillus Calmette Guerine (BCG) Pada jadwal imunisasi tahun 2017; BCG bekerja dengan baik jika diberikan pada usia 2 bulan, namun sesuai jadwal imunisasi tahun 2020, sebaiknya diberikan sesegera mungkin saat lahir atau sebelum bayi berusia satu bulan.
Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP) Pada jadwal imunisasi tahun 2017 booster DTP diberikan untuk anak usia 5 tahun, namun pada jadwal imunisasi tahun 2020 untuk anak usia 5 - 7 tahun, atau pada program BIAS kelas 1 sesuai dengan Permenkes. Peraturan Tidak ada. Vaksin Poliovirus Inaktif (IPV) Pada jadwal imunisasi tahun 2017, IPV harus diberikan minimal satu kali bersamaan dengan OPV3. Pada jadwal imunisasi tahun 2020, bOPV/IPV diberikan bersamaan dengan DTwP/DTaP, IPV diberikan minimal dua kali sebelum usia 1 tahun.
Campak dan Rubella Pada jadwal imunisasi tahun 2017 untuk anak usia 9 bulan diberikan imunisasi campak, namun pada jadwal tahun 2020 diberikan imunisasi campak rubella (MR). Sikap yang bermula dari pengetahuan akan bertahan lebih lama dibandingkan sikap yang tidak didasari pengetahuan. Ibu yang berperilaku negatif cenderung mempunyai sikap negatif pada saat memberikan imunisasi dasar pada bayi, dan ibu yang berperilaku positif cenderung mempunyai sikap positif pada saat memberikan imunisasi dasar pada bayi.16.
Salah satu aspek yang mempengaruhi pencapaian derajat kesehatan, termasuk status kelengkapan imunisasi dasar, adalah aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi pelayanan vaksinasi. Pada tahun 2018, prevalensi stunting lebih tinggi dibandingkan kasus gizi buruk pada bayi lainnya, seperti gizi buruk sebesar 3,9%, gizi buruk sebesar 13,8%, gizi buruk sebesar 10,2% dan obesitas sebesar 8%.4. Penelitian sebelumnya melaporkan beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting di awal kehidupan, seperti asupan gizi yang tidak memadai, berat badan lahir rendah (BBLR), tinggi badan orang tua, status ekonomi keluarga, status pendidikan orang tua yang buruk, ayah yang tidak bekerja, pemberian ASI eksklusif dan penyapihan saat makan. . usia inisiasi.26.
Ada kemungkinan bahwa fungsi otak yang lebih tinggi berubah dan berubah.Tingkat keterbelakangan mental pada bayi yang menderita malnutrisi pada awal kehidupan pascakelahiran sebagian disebabkan oleh kurangnya perkembangan yang tepat dari alat tulang belakang dendritik. Artinya: Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak disengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang kamu sembunyikan di dalam hati. Katakanlah: "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Faktanya, hanya orang yang berakal sehat yang bisa menerima pelajaran tersebut.
Konsep Pemikiran
Definisi Operasional
- Variable independen (variabel bebas)
Cara pengukuran: Data medis dikumpulkan di Puskesmas terkait kemudian dibandingkan jumlah target dan pemenuhan target dalam persentase. Definisi: Stunting adalah suatu kasus gizi buruk kronis pada anak kecil, yaitu tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan anak pada usia yang sama, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan bergizi (protein, kalori dan vitamin).
Hipotesis
- Objek penelitian
- Desain Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Besar Sampel
- Metode Pengumpulan Data
- Prosedur Penelitian
- Etika Penelitian
- Alur Penelitian
Balita yang sudah divaksin dan mempunyai catatan kesehatan di Puskesmas Tampa Padang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, survei. Sekunder: Pengumpulan data diperoleh dari data kesehatan Program Imunisasi dan Kejadian Stunting Puskesmas Tampa Padang Tahun 2021 pada balita di wilayah Puskesmas. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, kemudian menyampaikan surat permohonan izin melakukan observasi penelitian di area Puskesmas Tampa Padang Sub Kalukku. -Kecamatan, Kabupaten Mamuju.
Kami berharap penelitian ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat sejalan dengan manfaat penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Sampel yang digunakan adalah balita yang mendapat imunisasi dan catatan kesehatan serta angka retardasi pertumbuhan di Tampa Padang Medical Center pada tahun 2021. Namun pada hasil uji statistik lain dengan metode uji Fisher diperoleh nilai 0,043 > 0,05 yang berarti ada signifikansi. merupakan hubungan lemah dengan capaian imunisasi kejadian stunting di Puskesmas Tampa Padang Tahun 2021.
Dari hasil penelitian data dengan menggunakan cakupan efektif diketahui jumlah responden sebanyak 692 orang (100%), gambaran kejadian stunting pada anak usia dini di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang Mamuju Daerah. Hasil pengolahan data dengan metode cakupan efektif menyimpulkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-5 tahun di Puskesmas Tampa Padang pada tahun 2021 adalah sebesar 33,7% yang tergolong rendah menurut Dr. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara status imunisasi dengan kejadian stunting pada anak usia 1-5 tahun.
Sedangkan kelemahan dalam penelitian ini adalah penelitian ini menemui kendala yaitu jangka waktu yang singkat dan data pelaksanaan intervensi yang tidak terpadu dan parsial sehingga menyulitkan penulis untuk merangkum data secara keseluruhan. Pencapaian target imunisasi di Puskesmas Tampa Padang cukup rendah dan angka lapse rate yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara tinggi badan dengan cakupan imunisasi, sehingga diharapkan masyarakat lebih meningkatkan partisipasinya dalam pemberian imunisasi ini agar anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal dan terhindar dari stagnasi.
Khairunnisa Nurul Wahid, ANALISIS WASH (WATER, SANITATION AND HYGENE) TERHADAP INSIDEN AMPLIFIKASI DI BADUTA Kabupaten Mamuju.
Gambaran Umum Populasi/Sampel
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Analisis
Maxi Rein Rondonuwu (Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI) untuk mencapai kekebalan kelompok, cakupan imunisasi rutin harus minimal 95% merata di seluruh wilayah hingga unit terkecil yaitu tingkat desa/kelurahan. Hal ini kemungkinan terjadi karena data yang dikumpulkan belum terintegrasi sehingga ketika data terkait target imunisasi dimasukkan, kinerjanya masih di bawah target. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fira Zafirah, perilaku masyarakat sendiri menjadi faktor penentu dalam pemberian imunisasi di masyarakat.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa kendala yang menjadi kendala dalam pemberian imunisasi, yaitu tradisi (budaya), dukungan keluarga, tingkat pendidikan orang tua, pengetahuan ibu, pekerjaan orang tua, akses atau pencapaian layanan imunisasi, sikap dan sikap ibu. perilaku, informasi terkait imunisasi, batasan waktu, komposisi vaksin, outcome ibu, status imunisasi, peran tenaga kesehatan 34. Adapun hubungan riwayat imunisasi dengan kejadian stunting mungkin ada kaitannya mengingat capaian imunisasi sangat rendah, hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut karena kejadian stunting sebaiknya dinilai dengan menggunakan intervensi yang terintegrasi dengan bidang serupa seperti KIA, lingkungan. , gizi sehingga dapat diperoleh catatan atau riwayat anak yang pernah diberikan imunisasi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Gracia Natalia, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 47,3% responden dengan status imunisasi tidak lengkap dan 84,6% dari seluruh responden dengan status imunisasi tidak lengkap.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Gaol (2016) di wilayah kerja Puskesmas Kombos, terdapat hubungan antara imunisasi dengan status gizi berdasarkan BB/TB, dengan nilai p = 0,016 < 0,05. Artinya: “Jika dua mafsadah bertentangan, perhatikan mana yang mafsadahnya lebih besar dengan mengerjakannya dengan mafsadah yang lebih ringan.” Keuntungan dari studi ini adalah dapat memberikan gambaran kepada pemerintah daerah bahwa stunting terjadi dalam jumlah yang cukup besar dan cakupan imunisasi masih di luar target.
KESIMPULAN
SARAN
Individual motivation for completing prenatal care consultations in the community health center - a mixed methods study - research square. Individual motivation for completing prenatal care consultations in the community health center: a mixed methods study. Advances in coverage measurement for RMNCH and power supply: from contact to effective coverage.
PA205&dq=info:FJw8i7Db3VEJ:scholar.google.com/&ots=L56pXrsE1w&sig. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1059/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG PEDOMAN IMUNISASI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Prevalensi stunting dan kematangan usia tulang pada anak usia sekolah dasar di wilayah pertanian Kabupaten Brebes.
Faktor penentu kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro Sigi. Arman Fitrah, FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN PENYESUAIAN PADA FAKTOR KHUSUS YANG TERKAIT DENGAN PENYESUAIAN GENESIS TUNGGAL TAHUN 2019. Cakupan imunisasi dasar yang lengkap hanya 58,4%, Kemenkes dorong pemerintah daerah ikuti Health My Country.kes.
Zhafirah Fira, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 29 HARI-11 BULAN DI WILAYAH OPERASI PUSKESMAS JADDIH KABUPATEN BANGKALAN Surabaya.