• Tidak ada hasil yang ditemukan

CASH FLOW AND FINANCIAL PLANNING

N/A
N/A
R3

Academic year: 2024

Membagikan "CASH FLOW AND FINANCIAL PLANNING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

CASH FLOW AND FINANCIAL PLANNING Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

KEUANGAN BISNIS

Oleh

Vivi Anggriani (202269090020) Putri Hikmatul Izza (202269090065) Muhammad Ifan W. A (202269090048)

Dosen pembimbing: Nuraeni, S.Sos, M. AB

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

FAKULITAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PRODI ADMINISTRASI BISNIS 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan rekan rekan dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sengonagung, 17 oktober 2023 Tim penyusun

DAFTAR ISI

(3)

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I ...

PENDAHULUAN...

1.1 LATAR BELAKANG...

1.2 RUMUSAN MASALAH...

1.3 TUJUAN...

BAB II...

PEMBAHASAN...

2.1 Pengertian pengaruh depresiasi terhadap arus kas Perusahaan

dan prosedur dari depresiasi terhadap pajak ...

2.2 Peran dari proses perencanaan keuangan,

termasuk long-term financial plans dan ...

2.3 Pengertian dan cara menghitung statement of cash flow,

operation cash flow dan free cash flow...

BAB III ...

3.1 KESIMPULAN...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cash flow adalah aliran darah yang menghidupi perusahaan, yang merupakan bahan utama untuk setiap model valuasi keuangan. Whether an analyst ingin untuk memasukan nilai kedalam investasi perusahaan adalah untuk mempertimbangkan perusahaan itu sendiri, dimana estimasi arus kas merupakan pusat dari proses valuasi. tujuan perpajakan dan pelaporan keuangan, bisnis pada umumnya tidak akan mengakui sebagai beban secara langsung semua cost yang akan memberikan manfaat kepada perusahaan untuk beberapa tahun. Tetapi, perusahaan setiap tahunya akan mengalokasikan porsi biaya fixed assets sebagai lawan dari revenues

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian pengaruh depresiasi terhadap arus kas perusahaan dan prosedur dari depresiasi terhadap pajak?

2. Bagaimana Pengertian dan cara menghitung statement of cash flow, operation cash flow dan free cash flow?

3. Bagaimana Peran dari proses perencanaan keuangan, termasuk long-term financial plans dan short – term (operating) financial plans?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Pengertian pengaruh depresiasi terhadap arus kas perusahaan dan prosedur dari depresiasi terhadap pajak

2. Untuk mengetahui Pengertian dan cara menghitung statement of cash flow, operation cash flow dan free cash flow

3. Untuk mengetahui Peran dari proses perencanaan keuangan, termasuk long-term financial plans dan

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analyzing the firm’s cash flow

“cash is king”. Cash flow adalah aliran darah yang menghidupi perusahaan, dan merupakan bahan utama untuk setiap model valuasi keuangan. Whether an analyst memasukan nilai kedalam investasi perusahaan adalah untuk mempertimbangkan perusahaan itu sendiri, dimana estimasi arus kas merupakan pusat dari proses valuasi.

1. Depreciation

Untuk tujuan perpajakan dan pelaporan keuangan, bisnis pada umumnya tidak akan mengakui sebagai beban secara langsung semua cost yang akan memberikan manfaat kepada perusahaan untuk beberapa tahun. Tetapi, perusahaan setiap tahunya akan mengalokasikan porsi biaya fixed assets sebagai lawan dari revenues. Alokasi dari historical cost selama masa manfaat inilah yang disebut dengan depresiasi. Pengambilan porsi depresiasi, seperti beban bisnis lainya akan bersifat mengurangi income perusahaan pada laporan laba rugi dan akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. begitu, depresiasi tidak berkaitan dengan pengeluaran kas. dimana perusahaan mengurangi beban depresiasi, ini merupakan proses alokasi dari original cost sebuah aset yang akan bersifat mengurangi beban, depresiasi dari aset bisnis diatur oleh internal revenue code. Karena objek pelaporan keuangan terkadang berbeda dengan peraturan perpajakn, perusahaan sering menggunakan metode depresiasi yang berbeda untuk tujuan pelaporan keuangan dan metode yang berbeda juga untuk tujuan perpajakan. Mempertahankan dua metode yang berbeda ini merupakan suatu hal yang legal di Amerika serikat. Depresiasi untuk tujuan perpajakan ditetapkan menggunakan modified accelerated cost recovery system (MACRS), yaitu sebuah metode depresiasi yang tersedia untuk tujuan pelaporan keuangan

a. Depreciable value of an asset

Dibawah prosedur dasar MACRS, depreciable value dari asset adalah total cost yang diperlukan untuk pengadaaan aset tersebut sampai dengan aset tersebut siap digunakan, dimana didalamnya termasuk pengeluaran untuk pemasangan. Walaupun jika terdapat espektasi salvage value pada aset tersebut pada akhir umur manfaat, perusahaan tetap dapat menggunakan depreciation dengan full cost.

b. Depreciable life of an asset

Periode waktu dimana sebuah aset didepresiasikan disebut dengan depreciable life.

Pendeknya depreciable life, besaran depresiasi tahunan, dan besaran pengurangan pembayaran pajak berkaitan dengan pengurangan ini, dimana semuanya adalah bersifat setara. Perusahaan

(6)

pada umumnya mendepresiasikan asset selama yang mereka bisa. Namun, MACRS standar memberikan standar tentang rentang usia asset tertentu sebagai berikut:

• years, seperti research equipment dan certain special tool

• 5 years, seperti komputer, printer, peralatan duplikasi, mobil, qualified technological equipment dan asset yang serupa dengan asset tersebut.

• 7 years, seperti furniture kantor, fixtures, kebanyakan peralatan pabrik, railroad truck, dan single – purpose agricultural and horticultural structure

• 10 years, seperti peralatan yang digunakan dalam industri minyak atau industri tembakau dan certai food production.

c. Interpretasi laporan

Laporan arus kas memungkinkan manajer keuangan dan pihak – pihak yang berkepentingan lainya untuk menganalisa arus kas perusahaan. manager keuangan harus memberikan perhatian khusus kepada kategori utama dari cash flow, yaitu operating, investing and financing serta individual items kas masuk dan kas keluar, untuk menilai apakah setiap pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan kebijakan finansial perusahaan. kegunaan lainya dari laporan arus kas adalah untuk mengevaluasi progress dari suatu tujuan atau untuk menghilangkan inefisien

2. Depreciation method

Untuk tujuan pelaporan keuangan, perusahaan dapat menggunakan salah metode depresiasi yang tersedia (garis lurus, double – declining and sum of the years). Untuk tujuan perpajakan, asset yang terdapat dalam empat klasifikasi dari MACRS, didepresiasikan dengan metode double – declining method, dengan menggunakan half – year convention dan menggantinya dengan straight line when advantageous.

3. Membangun laporan arus kas

Statement of cash flows adalah laporan yang menyajikan ringkasan arus kas keluar dan arus kas masuk suatu perusahaan dalam satu periode. Terdapat tiga kategori dalam cash flow, yaitu :

(1) Operating flows (2) Investment flows (3) financing flows.

(7)

Operating flows adalah arus kas masuk dan arus kas keluar yang berasal kegiatan utama perusahaan, seperti kegiatan yang berkaitan dengan penjualan dan produksi suatu produk atau jasa.

Investment flows adalah arus kas yang berasal dari kegiatan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan harta tetap, intengible asset dan investment asset kepada perusahaan lain.

Financing flows berasal dari transaksi yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan ekuitas.

4. Classifying inflows and outflows of cash

Beberapa situasi tambahan yang mungkin terjadi seperti yang sudah tergambarkan ditabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penurunan asset seperti saldo kas perusahaan, merupakan inflow cash. Hal ini karena penurunan aset ini sudah terjadi dan dapat digunakan untuk beberapa tujuan lainya, seperti untuk pembayaran utang.

2. Depreciation adalah pembebanan non tunai, dimana pembebanan ini akan menyebabkanpenurunan laba didalam income statement. Namun disisi lain, pembebanan ini secara riil tidak ada kaitanya dengan kas.

3. Pencatatan pada perubahan saldo retained earnings tidak termasuk dalam pelaporan arus kas.

4. Free cash flow Free

Cash flow dari perusahaan mencerminkan kash yang tersedia untuk investor – yaitu penyedia utang dan ekuitas setelah perusahaan memenuhi semua kebutuhan operasionalnya dan membayar net investment untuk fixed assets dan current assets. Free cash flow dapat dirumuskan sebagai berikut :

FCF = OCF – Net fixed asset investment (NFAI) – Net current asset investment Net fixed asset investment.

(NFAI) adalah investasi bersih perusahaan yang berasal dari pembelian asset tetap dikurangi dengan penjualan (Chaeg in net) lalu dikurangi dengan depresiasi. NFAI dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : NFAI = Change in net fixed assets + depreciation

2.2 The financial planning process

(8)

Perencanaan keuangan adalah aspek yang penting bagi operasi perusahaan mengingat perencanaan ini menyediakan road maps sebagai pemandung, pengkordinasian dan pengkontrolan kegiatan perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dua aspek penting dari perencanaan keuangan adalah cash planning dan profit planning. Cash planing termasuk perisapaan untuk cash budget dari perusahaan. profit planning termasuk didalamnya adalah persiapan pelaporan performa perusahaan. Financial planning process dimulai dengan long – term atau strategic, financial plans. Disini, financial planning berfungsi sebagai pemandu dalam pembuatan formulasi untuk short term atau operating, plans dan budgets. Pada umumnya, short term dan budget adalah pengimplementasian dari long – term strategic objective.

1. Long – term (strategic) financial plans

Long – term (strategic) financial plant adalah perenacanaan untuk perlakuan terhadap keuangan perusahaan dan untuk mengantisipasi dampak dari perlakuan ini untuk lebih dari satu periode, dimana biasanya memiliki rentang waktu 2 sampai 10 tahun.

Rencana strategis 5 tahunan, dimana akan direvisi saat terdapat informasi yang bersifat penting dan signifikan telah tersedia. Secara umum, perusahaan seperti ini biasanya memiliki subjek dengan tingkat yang tinggi dari ketidak pastian operasional, relatif memiliki production cycle yang pendek, atau kedua diantaranya. Long – term financial plans adalah bagian yang terintegrasi dengan strategi tersebut, along with production and marketing plans, guides the firm toward strategic goals. Rencana jangka panjang ini mempertimbangkan permintaan pengeluaran untuk fixed assets, research and development activites, marketing dan proses pembangunan produk, struktur modal, dan sumber utama dari pendanaan.

2. Short – term (operating) financial plans

Shor – term (operating) financial plans secara spesifik menyediakan short – term kegiatan keuangan dan untuk mengantisipasi akibat dari kegiatan ini. Perencanaan ini sering digunakan untuk jangka waktu 1 hingga 2 periode. Input kunci untuk short – term plans adalah ramalan penjualan dan variasi bentuk dari kegiatan operasional dan data keuangan. Key outputs didalamnya termasuk jumlah dana operasi, cash budget and pro forma financila statements.

(9)

Rencana keuangan jangka pendek dimulai dengan perkiraan penjualan. Dari sini, perusahaan membentuk rencana produksi yang didalamnya termasuk persiapan waktu dan estimasi bahan baku yang dibutuhkan. Dengan menggunakan perencanaan produksi, perusahaan dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dan beban operasi. Segera sesudah estimasi ini dibuat, perusahaan dapat mempersiapkan pro formas income statement dan cash budget. Dengan input dasar ini, perusahaan pada akhirnya dapat membangun pro forma balance sheet.

2.3 A.Statement of cash flow

Cash flow atau arus kas adalah penambahan atau pengurangan dari keuangan sebuah bisnis, lembaga atau individu. Dari sini bisa terlihat bagaimana kondisi keuangan sebuah bisnis, lembaga atau individu tersebut.

Dalam bidang keuangan, istilah ini dapat mendeskripsikan kondisi jumlah keuangan yang terpakai maupun yang bertambah. Salah satu cara menuju freedom financial adalah memantau kondisi arus kas ini apakah berjalan sehat atau tidak.

Contoh cara menghitung cash flow : Rumus :

Laba Bersih +/- Aktivitas Operasi +/- Aktivitas Investasi +/- Aktivitas Pendanaan + Saldo Kas Awal = Saldo Kas Akhir,

Contoh : penghitungan sebelumnya.Misalnya, pada periode Desember 2022, perusahaan mendapat laba bersih sebanyak Rp. 20.000.000.Selain itu, saldo pada periode sebelumnya (saldo awal) juga tersisa sebanyak Rp. 5.000.000. Sementara itu, sebelumnya telah diketahui bahwa arus kas dari operasional sebesar Rp. 17.000.000, dari investasi sebesar Rp.

(10)

40.000.000, dan dari pendanaan Rp. 60.000.000. Maka, saldo kas akhir bisnis Anda pada periode Desember 2022 adalah sebagai berikut:

Di jawab :

Laba bersih + Aktivitas Operasi + Aktivitas Investasi + Aktivitas Pendanaan + Saldo Kas Awal Rp.

20.000.000 + 17.000.000 + Rp. 40.000.000 + Rp. 60.000.000 + Rp. 5.000.000 = Rp. 142.000.000 Jadi, jumlah saldo kas akhir atau net cash flow perusahaan Anda pada periode Desember 2022 adalah sebesar Rp. 142.000.000.

Kesimpulan :

Nah, itu dia penjelasan tentang cash flow, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga cara menghitung dan contoh soal. Kesimpulannya, sebelum Anda menghitung total akhir arus kas, Anda harus hitung dulu arus kas dari tiga jenis aktivitas di atas.

B. Operation cash flow

Arus kas operasi (OCF) adalah kas yang ada karena bisnis yang dijalankan. Halhal yang berkaitan dengan OCF adalah, pengeluaran, penerimaan, biaya-biaya, dan

pendapatan. OCF berhubungan dengan keuangan perusahaan kamu. Jika nilai OCF bersifat positif maka, dapat dipastikan bahwa bisnis yang Anda miliki berada dalam kondisi yang sehat. Sebaliknya, jika buruk maka, bisnis kamu berada dalam masalah yang perlu segera diselesaikan.

Rumus dan Cara Menghitung Arus Kas Operasi

Berikut adalah rumus arus kas operasi dan cara menghitungnya yang bisa Sobat OCBC NISP ikuti dengan mudah.

Metode Langsung

Dengan menggunakan metode langsung, Sobat OCBC NISP dapat menghitung arus kas aktivitas perusahaan secara mudah, meskipun tidak memiliki latar belakang keuangan atau akuntansi. Untuk menggunakannya, Rumus:

Arus kas operasi dan cara menghitungnya. Arus kas dari operasi = Total penerimaan kas – Pengeluaran kas untuk biaya operasional.

Contoh:

Perusahaan ABC memiliki laporan penjualan laba rugi sebesar Rp650.000.000, dengan laba kotor Rp350.000.000, biaya administrasi dan penjualan Rp140.000.000, serta pajak penghasilan sebanyak Rp40.000.000 Selain itu, beban administrasi dan penjualan dari bisnis diperkirakan mengalami penyusutan sebanyak Rp14.500.000, lantas bagaimana

laporan arus kas keuangannya?

Di Jawab:

Total penerimaan kas = Rp650.000.000 – Rp8.100.000 – Rp6.500.000 = Rp635.400.000,

•Biaya pembayaran kas = Rp300.000.000 – (Rp55.000.000 – Rp42.000.000) – (Rp45.000.000 – 38.000.000)

(11)

•Biaya pembayaran kas = Rp300.000.000 – Rp13.000.000 – Rp7.000.000 = Rp280.0000.000

•Total pengeluaran kas = Rp140.000.000 – Rp14.500.000 = Rp125.500.000 Pajak tunai = Rp40.000.000

Maka dari itu, perhitungan arus kas operasional perusahaan dengan menggunakan rumus metode langsung adalah sebagai berikut.

°Arus kas dari operasi = Total penerimaan kas – Pengeluaran kas untuk biaya operasional – Bunga tunai – Pajak ,

°Arus kas dari operasional perusahaan= Rp635.400.000 – Rp280.000.000 – Rp125.500.000 – Rp40.000.000 = Rp189.900.000. Dengan begitu, total arus kas dari operasional bisnis perusahaan ABC adalah sebesar Rp189.900.000.

C. Free Cash Flow

Secara umum, free cash flow (arus kas bebas) mengukur berapa banyak uang tunai yang dihasilkan oleh bisnis setelah membayar biaya pengeluaran modal, seperti bangunan dan peralatan. Arus kas bebas dapat digunakan untuk ekspansi bisnis, membayar utang, atau membayar dividen tambahan kepada investor.Sedangkan pengertian Arus kas bebas sendiri adalah arus kas yang dihasilkan perusahaan setelah dikurangi dengan depresiasi, modal investasi seperti pembaruan mesin dan gedung serta pembayaran pajak.

Dengan kata lain, arus kas bebas adalah sisa kas yang dimiliki oleh perusahaan setelah investasi dan membayar kegiatan operasionalnya. Apakah kamu mempunyai saham di suatu perusahaan? Jika ya, maka pembayaran sahammu berasal dari aliran kas pada free cash flow.

Jika bisnis Anda masih berskala sangat kecil, Anda bisa lebih fokus pada pembukuan dasar dan belum perlu menghitung arus kas bebas. Namun, jika bisnis Anda berkembang dan Anda ingin memperluas bisnis, maka menghitung arus kas bebas akan sangat diperlukan.

Rumus :

Free Cash Flow: Laba bersih + Penyusutan/Amortisasi – Perubahan Modal Kerja – Belanja Modal Contoh :

Katakanlah usaha Anda memiliki laba bersih sebesar Rp800.000.000,

penyusutan/amortisasi Rp0, perubahan modal kerja – Rp100.000.000, dan pengeluaran modal sebesar Rp25.000.000. Maka, free cash flow usaha Anda adalah Rp675.000.000.

Laba bersih (Rp800.000.000) + Penyusutan/Amortisasi (Rp0) – Perubahan Modal Kerja (– Rp100.000.000) – Belanja Modal (Rp25.000.000) = Free Cash Flow (Rp675.000.000)

(12)

BAB lll PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Arus kas adalah kunci dalam manajemen keuangan. Depresiasi adalah alokasi biaya aset jangka panjang. Laporan arus kas rinci aliran dana. Klasifikasi transaksi penting. Interpretasi laporan arus kas memeriksa kesehatan keuangan. Arus kas bebas sisa dana. Proses perencanaan finansial mencakup jangka panjang dan pendek. Arus kas operasi dari aktivitas inti perusahaan.

Penting untuk efisien mengelola sumber daya keuangan perusahaan.

(13)

Daftar Pustaka

https://midtrans.com/id/blog/rumus-dan-caramenghitung-cash-flow https://www.jurnal.id/id/blog/conto h - cas h - flow /

https://www.studocu.com/id/document/universita s - padjadjaran/manajeme n keuangan/cas hflo w - an

d - financia l - planning/589292 5

Di buat oleh mahasiswi Universitas : Universitas Padjadjaran Mata kuliah : Manajemen Keuangan (E12)

Referensi

Dokumen terkait