DERMATO
VENEREOLOGI
Randy Richter
Catatan Koas | Kulit dan Kelamin
1. Epidermis 2. Dermis 3. Hipodermis
1. Korneum 2. Lucidum 3. Granulosum 4. Spinosum 5. Basalis
Lesi yang muncul pada kulit normal atau kelainan pertama 1. Makula
2. Patch 3. Papula 2. Plak 3. Urtika 4. Nodul 5. Vesikel 6. Bula 7. Pustula 8. Kista
Makula Papula Nodul
Pustula Plak Vesikel
Bula
Perubahan warna
Perubahan warna yang lebih luas
Perubahan warna merah
Papul atau vesikel berisi nanah
Kantong berdinding berisi cairan
Peninggian berisi cairan < 0.5 cm Peninggian berisi cairan > 0.5 cm
Penonjolan karena edema setempat
Penonjolan padat diameter < 0.5 cm Penonjolan padat diameter > 0.5 cm Peninggian tersusun mendatar
Papula
Nodul
Plak
Skuama Krusta Skar
Lesi yang muncul setelah lesi primer 1. Skuama 7. Fisura 2. Krusta 8. Atrofi 3. Erosi 9. Skar 4. Ekskoriasi
5. Ulkus 6. Likenifikasi
Atrofi Ulkus Fisura
Sisik berupa stratum korneum terkelupas Keropeng karena serum atau darah menghilang
Hilangnya lapisan sampai stratum basalis Hilangnya lapisan sampai stratum
basalis titik perdarahan Borok atau hilangnya lapisan
melebihi epidermis
Erosi
Ekskoriasi Ulkus
Likenifikasi
Fisura
Penebalan epidermis dengan relief Hilangnya epidermis dan
dermis berbentuk linear
Penipisan lapisan epidermis atau dermis
Jaringan fibrotik atau sikatriks tempat penyembuhan luka
1. Komedo 2. Burrow 3. Millia
4. Telangiektasis 5. Hiperkeratosis
Lokasi Daerah tubuh yang terkena lesi Tipe efloresensi
(UKK primer) Makula, papul, plak, pustula, skuama, erosi, ulkus Warna Merah, pink, ungu
Batas Tegas atau tidak tegas Bentuk Regular atau iregular Ukuran Berapa cm x cm Jumlah Tunggal atau multipel
Susunan Berkelompok (herpetiform, arsiniform, annuler) Distribusi Lokal atau generalisata
Dermatosis basah digunakan bahan dasar cair/basah, misalnya kompres
Dermatosis kering digunakan bagian dasar padat/kering, misalnya salep
Efek mendinginkan, anti inflamasi ringan, anti pruritus lemah, mengurangi pergesekan pada kulit yang berlipat
Indikasi dermatosis kering dan superfisial,
mempertahankan vesikel dan bula agar tidak pecah
Kontraindikasi dermatitis yang basah dan infeksi sekunder
Bahan dasar vaselin, lanolin atau minyak
Indikasi dermatosis kering dan kronik, dermatosis dalam dan kronik (daya penetrasi paling kuat)
Bahan dasar terdiri dari campuran air dan bedak yang ditambahkan dengan gliserin sebagai bahan perekat
Indikasi dermatosis kering, superfisial dan luas
Bahan dasar campuran air, minyak dan emulgator
Indikasi kosmetik, dermatosis subakut dan luas, bole pada daerah berambut
Gel bahan seperti krim, beda bahan perekat
Bahan dasar campuran bedak dan vaselin
Indikasi dermatitis yang agak basah
Bahan dasar campuran cairan, bedak dan salep
Indikasi dermatosis subakut
Kompres terbuka penguapan cairan kompres disusul oleh penyerapan eksudat atau pus
Kompres tertutup bertujuan untuk vasodilatasi
Tinea flava / panu
T.capitis, T.corporis, T.kruris, T.pedis, T.manum, T.barbae,
T.unguium
Candida cutis, oral, KVV
Malassezia furfur
Trichophyton sp, Microsporum sp, Epidermophyton sp
Candida albicans Bercak berskuama halus
yang berwarna putih sampai coklat hitam, gatal
saat berkeringat, finger nail sign
Lesi central healing (makula eritema
tengah menyembuh/pucat dengan tepian aktif)
Makula patch eritema, membasah, erosi, lesi satelit pada daerah lipatan, korimbiformis
KOH spaghetti and meatballs (hifa
pendek, spora berkelompok)
Wood lamp kuning keemasan
KOH hifa panjang bersepta (hifa sejati)
Wood lamp hijau (ektotriks)
KOH ragi, pseudohifa (hifa panjang tanpa septa) dan blastospora
Wood lamp (-)
1. Topikal (lesi minimal)
Sampo ketokonazol 2% dioleskan pada daerah yang terinfeksi/seluruh badan, 5 menit sebelum mandi, sekali/sehari selama 3 hari berturut-turut
Sampo selenium sulfida 2,5% sekali/hari 15-20 menit selama 3 hari dan diulangi seminggu kemudian
Sampo zinc pyrithione 1% dioleskan di seluruh daerah yang terinfeksi/seluruh badan, 7-10 menit sebelum mandi, sekali/hari atau 3-4 kali/seminggu
Krim mikonazol 2% 2 kali/hari (daerah wajah dan genital)
Krim terbinafin 1% dioleskan pada daerah yang terinfeksi, 2 kali/hari selama 7 hari
2. Sistemik (lesi luas)
Pilihan ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari
Alternatif :
- Itrakonazol 200 mg/hari selama 7 hari atau 100 mg/hari selama 2 minggu
- Flukonazol 400 mg dosis tunggal atau 300 mg/minggu selama 2- 3 minggu
Microsporum kulit dan rambut Trichophyton kulit, rambut dan kuku Epidermophyton kulit dan kuku
Tinea kapitis
- Grey patch ektotriks, papul eritema sekitar batang rambut, rambut abu-abu dan mudah patah, alopesia (+), gatal, wood lamp hijau
- Kerion celci ektotriks, grey patch + folikulitis, radang dan benjolan lunak, pus basah (+), alopesia (+), sakit dan gatal, demam, limfadenopati, lesi seperti sarang lebah
- Black dot endotriks, rambut rapuh dan patah terdapat muara folikel, alopesia (+), gatal, wood lamp negatif
- Favus Tinea schoenleinii, adanya skutula (krusta tebal kekuningan disekitar rambut berbentuk cawan), bau seperti tikus (mousy odor)
Tinea unguium (onikomikosis) - Kuku rapuh / onikolisis - Berubah warna / diskromia - Hipertrofi kuku (bergelombang) - Lesi central healing (-)
Tinea imbrikata varian T. corporis tetapi lebih khas - Disebabkan Tinea concentricum
- Lesi bulat-bulat berbentuk konsentris atau seperti motif atap genteng
- Terapi mengikuti terapi T. corporis
Terapi Tinea Kapitis
1. Topikal (tidak disarankan bila terapi tunggal)
Sampo selenium sulfida 1% dan 2,5% 2-4 kali/minggu
Sampo ketokonazol 2% 2 hari sekali selama 2-4 minggu 2. Sistemik
Pilihan Griseofulvin (microsize 20-25 mg/kgBB/hari dan ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari) selama 8 minggu
Alternatif :
- Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5 mg/kgBB/hari selama 6 minggu
- Terbinafin 62,5 mg/hari (BB 10-20 kg), 125 mg/hari (BB 20-40 kg) dan 250 mg/hari (BB >40 kg) selama 4 minggu
Terapi semua tinea (kecuali tinea kapitis dan tinea unguium) 1. Topikal
Pilihan golongan alilamin (krim terbinafin 1%) sekali sehari, selama 1-2 minggu
Alternatif golongan azol (krim mikonazol 2% atau krim klotrimazol 1%) 2 kali sehari selama 4-6 minggu
2. Sistemik
Pilihan terbinafin oral 1x250 mg/hari selama 2 minggu
Alternatif :
- Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu - Ketokonazol 200 mg/hari
- Griseofulvin 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari, selama 2- 4 minggu
Tinea Unguium
1. Pilihan Terbinafin 1x250 mg/hari selama 6 minggu (kuku tangan) dan 12-16 minggu (kuku kaki)
2. Alternatif Itrakonazol dosis denyut 2x200 mg/hari (dosis denyut = 4 minggu dimana 1 minggu full setiap hari minum obat dan 3 minggu kemudian istirahat / tidak minum obat)
Kuku tangan 2 dosis denyut (2 bulan)
Kuku kaki 3-4 dosis denyut (3-4 bulan) Pemeriksaan KOH
KOH 10% rambut
KOH 20% kulit
KOH 30% kuku
Lesi satelit makula eritema yang disekelilingnya terdapat lesi kecil- kecil seperti satelit
Oral candidiasis (oral thrust) putih-putih di mulut bisa dikerok atau angkat, gampang berdarah, dan imunitas rendah
Oral hairy leukoplakia putih-putih di mulut tidak bisa dikerok, lesi hanya di tepi lidah saja, pada infeksi EBV
Leukoplakia putih-putih di mulut tidak bisa dikerok, lesi pre kanker, perokok kronis
Terapi Candidiasis 1. Topikal
Krim Imidazol (Mikonazol 2% atau Klotrimazol 1%) selama 2-4 minggu
Bedak nistatin atau mikonazol selanjutnya dapat untuk pencegahan
2. Sistemik
Flukonazol 50 mg/hari atau 150 mg/minggu
Itrakonazol 100-200 mg/hari Terapi Oral Candidiasis
Larutan nistatin (100.000 unit/ml), olesi 1-2 ml di dalam mulut sebanyak 4 kali sehari selama 7 hari
Larutan gentian violet 1%
HSV trigeminal dan
sakralis VZV replikasi VZV dorman ganglion posterior
Vesikel bergerombol tipe 1 (labia), tipe 2 (genital)
Vesikel dew drop on rose petal sentrifugal
(sentral ke perifer)
Vesikel bergerombol unilateral dermatomal Gejala prodromal, ada
riwayat kontak seksual
Gejala prodromal, muncul plenting setelah
demam, lesi polimorf
Gejala prodromal, nyeri di satu sisi (dominan) Tzank Test Multinucleated Giant Cell, sel datia langhans (berinti banyak)
HHV 1 herpes simplex 1 herpes orolabial
HHV 2 herpes simplex 2 herpes genital
HHV 3 varicella-zoster virus varicella dan herpes zoster
HHV 4 ebstein-barr virus limfoma, limfoma burkitt, karsinoma nasofaring
HHV 5 cytomegalovirus kelainan kongenital
HHV 6 dan 7 Pitriasis rosea
HHV 8 Sarkoma kaposi
Infeksi primer (lebih berat)
- Asiklovir 5x200 mg atau 3x400 mg, selama 7-10 hari - Valasiklovir 2x500-1000 mg/hari, selama 7-10 hari - Famciclovir 3x250 mg/hari, selama 7-10 hari
Infeksi rekuren (lebih ringan)
- Obatnya dan dosisnya sama, hanya lama minum obatnya selama 5 hari
Tatalaksana
- Asiklovir 5x800 mg/hari, selama 7 hari - Valasiklovir 3x1000 mg/hari, selama 7 hari
- Topikal bedak mentol 2% (agar vesikel tidak pecah)
Herpes zoster ophtalmikus mengenai nervus V, adanya vesikel di daerah mata + hutchinson sign (blister pada daerah nasal)
Ramsay-Hunt syndrome mengenai nervus VII, adanya vesikel di telinga luar, lesi nervus VII perifer, gangguan pengecapan pada 2/3 anterior lidah
Neuralgia pasca herpes nyeri neuropatik yang dirasakan > 1 bulan akibat infeksi herpes zoster yang telah mengalami penyembuhan, karakteristik nyeri (panas, tertusuk, tersetrum, alodinia (sensasi yang tidak dirasakan tetapi dirasakan, seperti disentuh kapas dirasakan sakit) dan hiperalgesia (sensasi nyeri yang berlebihan))
Tatalaksana Herpes Zoster
Asiklovir 5x800 mg/hari, selama 7 hari
Valasiklovir 3x1000 mg/hari, selama 7 hari
Famsiclovir 3x250 mg/hari, selama 7 hari Tatalaksana Herpes Zoster Ophtalmikus
Asiklovir/Valasiklovir diberikan hingga 10 hari, dosis sama seperti herpes zoster
Tatalaksana Ramsay-Hunt Syndrome
Asiklovir/Valasiklovir diberikan 7-10 hari, dosis sama seperti herpes zoster
Prednison 40-60 mg/hari, selama 1 minggu Tatalaksana Neuralgia Pasca Herpes
Nyeri ringan paracetamol 3x500 mg atau NSAID (terapi adjuvan)
Antidepresan trisiklik awal 10 mg/hari, ditingkatkan 20 mg setiap 7 hari 150 mg/hari
Gabapentin 300 mg/hari, selama 4-6 minggu (antikonvulsan)
Pregabalin 2x75 mg/hari, selama 2-4 minggu (antikonvulsan)
Pox virus kontak langsung HPV tipe 2 dan 4
Papul seperti kubah, umbilicated (+) Papul, nodul hiperkeratotik/plak dengan permukaan seperti kol/sisik Papul berbentuk kubah/delle, apabila
dipencet keluar moluskum bodies (masa seperti nasi)
Plantar vulgaris, plantaris Plana rata
Histo PA Henderson Peterson bodies
Histo PA akantosis, papilomatosis, hiperkeratosis, parakeratosis, terdapat koilosit
Tindakan
- Bedah kuretase atau enukleasi - Bedah beku atau nitrogen cair
Tatalaksana
- Kantaridin 0,7/0,9% dioleskan pada lesi dibiarkan selama 3-4 jam, setelah itu dicuci, diberikan sebulan sekali
- Tingtura Podofilin 10-25% (resin) atau 0,3-0,5% (krim), dioleskan tiap lesi 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut, jika selama 7 hari pertama tidak ada perbaikan maka dilanjutkan selama 3 minggu - Gel asam salisilat 12%
Veruka vulgaris papul verukosa, keratotik, kasar dan bersisik
Veruka filiformis berbentuk seperti tanduk
Flat wart papul yang sedikit meninggi dengan bagian atas datar, skuama sedikit
Tatalaksana
- Pilihan krioterapi dengan nitrogen cair
- Alternatif Asam salisilat 17-40% (tidak boleh di wajah) - Krim tretinoin pada wajah
Streptococcus
pyogenes Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus, Streptococcus
pyogenes Bula cepat pecah
honey colored crust menyebar secara
inokulasi
Bula lambat pecah bula hipopion, nikolsky (-), lesi
kolaret
Ulkus dangkal ditutupi krusta tebal, apabila
diangkat berwarna kuning keabuan (punched-out lesion) Wajah, sekitar mulut,
hidung
Sporadik (pada bayi
intertriginosa) Ekstremitas bawah Staphylococcus sp
Pustula/nodul di tengah ada rambut
Radang pada folikel + sekitarnya
Beberapa furunkel menjadi satu, benjolan
diatasnya ada banyak pustula
Nyeri/tidak nyeri Nyeri
SBHGA SBHGA dan
Staphylococcus aureus
SBHGA dan Staphylococcus aureus Eritema, batas tegas
dan merah terang
Eritema, batas tidak tegas, bulla atau erosi
Selulitis + supurasi / pus (fluktuasi +) Epidermis-dermis
superficial Dermis-subkutan
Catatan tambahan folikulitis :
Furunkulosis beberapa furunkel yang menyebar
Folikulitis superfisialis (impetigo Bockhart / impetigo folikular) pustula kecil dome-shaped, multipel, mudah pecah pada folikel rambut, predileksi skalp (anak-anak)
Folikulitis profunda (sycosis barbae) nodus eritematosa dengan perabaan hangat serta nyeri, predileksi dagu dan atas bibir
Corynebacterium minutissimum Mycobacterium tuberculosis Makula eritematosa, batas tegas,
skuama halus, penurunan BB drastis
Lokasi pada daerah servikal, terdapat jembatan jaringan
Gram batang pendek gram positif Wood lamp merah coral
LED meningkat, tuberkulin (+), BTA (+), granuloma tuberkuloid Terapi eritromisin 4x250 mg,
selama 7-14 hari Terapi OAT kategori 1
Gangguan kelenjar ekrin Gangguan kelenjar apokrin infeksi staphylococcus
Gatal, beruntusan karena keringat Gatal, hiperhidrosis lokal, bau badan Vesikel miliar, tipe kristalina
(korneum), tipe rubra dan pustulosa (spinosum)
Nodul, abses, nyeri, sering cukur bulu ketiak atau memakai deodoran Badan, daerah yang tertutup pakaian Axilla, areola mammae Terapi
Bedak kocok Kalamin / Mentol
Miliaria rubra + inflamasi berat kortikosteroid topikal
Miliaria profunda Ianolin anhidrous, jika luas (isotretinoin)
Terapi
Antibiotik topikal / sistemik
Abses insisi (jika terdapat fluktuasi)
1. Topikal (pioderma superficial)
Kompres dengan Permanganas kalikus 1/5000 atau Rivanol 1%
atau Povidone Iodine 1% bila banyak pus atau krusta
Salep/krim asam fusidat 2% atau mupirosin 2%, dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari bila tidak ada pus
2. Sistemik (jika ada selulitis atau demam / pioderma profunda)
Kloksasilin/dikloksasilin 4x250-500 mg/hari PO, selama 5-7 hari
Amoksisilin + asam klavulanat 3x250-500 mg/hari PO, selama 5- 7 hari
Procaine Peniciliin 600.000 IU/12 jam, selama 5-10 hari IV
Nama lain Riters disease
Biasanya pada anak/neonatus akibat toksin S. aureus
Lesi ekskoliatif mengelupas seperti tissue sand-paper like
Mycobacterium leprae
1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa
- Kelainan kulit makula hipopigmentasi atau eritematosa (the great imitator)
- Mati rasa dapat berupa hipestesi atau anestesi didaerah lesi
2. Penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf
3. Basil Tahan Asam (BTA) (+) Diagnosis kusta = minimal 1 Cardinal Sign
Sensibilitas
Saraf tepi :
Facialis
Medianus
Auricularis magnus
Radialis
Ulnaris
Peroneus communis
Tibialis posterior
Sensorik & Motorik
BTA Pewarnaan Ziehl-Neelsen
Lepromin test klasifikasi, prognosis, pertahanan Indeks Bateri kepadatan BTA
Indeks Morfologi solid/(solid + nonsolid) x 100%
Klasifikasi WHO :
Bercak kusta Jumlah 1-5 Jumlah >5 Penebalan
saraf + gangguan saraf
1 saraf >1 saraf
Sediaan apusan BTA (-) BTA (+)
Terapi Kusta PB :
Dapson 1x100 mg/bulan (hari ke-1)
Rifampicin 2x300 mg/bulan (hari ke-1)
Dapson 1x100 mg/hari (hari ke-2 sampai ke-28)
Jumlah pengobatan 6 blister (dosis)
Jangka waktu 6-9 bulan Terapi Kusta MB :
Dapson 1x100 mg/bulan (hari ke-1)
Rifampicin 2x300 mg/bulan (hari ke-1)
Clofazimine 3x100 mg/bulan (hari ke-1)
Dapson 1x100 mg/hari (hari ke-2 sampai ke-28)
Clofazimine 1x50 mg/hari (hari ke-2 sampai ke- 28)
Jumlah pengobatan 12 blister (dosis)
Jangka waktu 12-18 bulan
Rifampicin perubahan warna kencing menjadi merah Clofazimine/Lamprene rangsangan & obstruksi saluran cerna
Dapson/DDS reaksi alergi Pausibasiler (BTA negatif) :
Tuberkuloid / TT (BTA negatif, lepromin test positif kuat)
Borderline tuberkuloid / BT (tidak terlalu spesifik)
Intermediet (tidak terlalu spesifik) Multibasiler (BTA positif) :
Lepromatous / LL (BTA positif, bakterinya sangat banyak terbentuk globus, lepromin test negatif)
Borderline lepromatous / BL (tidak terlalu spesifik)
Mid borderline / BB (bentuk papul umbilicated atau punched-out lesion)
Menurut WHO untuk lesi tunggal Pausibasiler : - Rifampicin 600 mg, dosis tunggal
- Ofloxacin 400 mg, dosis tunggal - Minosiklin 100 mg, dosis tunggal
Istilah lepra :
- Release from treatment dosis dipenuhi tanpa diperlukan pemeriksaan lab
- Putus obat / default kusta PB tidak minum obat (> 3 bulan), kusta MB (> 6 bulan)
- Relaps sudah dinyatakan sembuh kemudian timbul lesi kulit baru ditempat berbeda dan bukan lesi lama, atau terdapat penebalan saraf baru disertai defisit neurologis yang sebelumnya tidak ada
Reaksi kusta : - Tipe 1 (ringan)
Dapat terjadi pada kusta tipe PB maupun MB
Biasanya segera setelah pengobatan (< 6 bulan)
Bercak kulit lama menjadi lebih meradang - Tipe 2 (ENL)
Hanya terjadi pada kusta tipe MB
Biasanya setelah mendapat pengobatan yang lama (> 6 bulan)
Timbul nodus kemerahan
Erupsi eksantematosa / erosi makulopapular / erosi
morbiliformis
Lesi makula eritema pada seluruh tubuh Fixed drug eruption /
eksantema fixtum
Lesi vesikobulosa yang selalu fix (muncul di tempat yang sama), patch eritema, vesikel Eritema multiforme Lesi target (iris lesion), ekstensor, dapat
terjadi keterlibatan mukosa namun terbatas Pustular eksantema
generalisata akut
Lesi papulo-pustula dapat disertai eritema, hampir seluruh tubuh
Eritroderma / Pitriasis rubra / dermatitis ekskoliatif / dermatosis eritroskuamosa
Red-man syndrome, lesi >90% luas permukaan tubuh, patch eritema, skuama ekskoliatif
Steven johnson syndrome &
Toxic epidermal necrolysis
Skin detachment, keterlibatan mukosa baik mata,mulut, daerah genital
Hipersensitivitas tipe 4
Tatalaksana : 1. Topikal
Kering menthol 0,5-1%
Basah kompres larutan asam salisilat 1%
Kortikosteroid topikal ringan sedang hidrokortison 2,5%
atau mometasone 0,1%
2. Sistemik
Prednison 3x10 mg
Antihistamin loratadin 1x10 mg atau hidroksin 2x10 mg, selama 7 hari
Tatalaksana
- Kortikosteroid oral Prednison 3x10 mg - Simptomatik
Trias SJS dan TEN
- Kelainan kulit eritema, vesikel, bula
- Kelainan mukosa orifisium mulut atau genitalia, berupa vesikobulosa lalu berubah menjadi krusta kehitaman
- Kelainan mata conjungtivitis
Grading body surface area berdasarkan “rule of 9” pada luka bakar - SJS <10%
- SJS-TEN 10-30%
- TEN >30%
Nikolsky sign (+)
Komplikasi dehidrasi-syok, bronkopneumonia dan sepsis, AKI prerenal
Tatalaksana 1. Topikal
Pelembab Petroleum 50% dengan 50% cairan parafin 2. Sistemik (kortikosteroid Dexamethasone IV)
SJS Dexamethasone IV setara dengan Prednisone 1-4 mg/kgBB/hari
SJS-TEN Prednisone 3-4 mg/kgBB/hari
TEN Prednisone 4-6 mg/kgBB/hari
Misalnya pasien SJS dengan BB 50 kg dan di RS hanya ada sediaan Dexamethasone injeksi memakain dosis konversi (konstanta tujuan / konstanta asal) x dosis terapi awal
- Konstanta prednison 5, metilprednisolon 4, dan dexamethasone 0,75
- Prednison oral sebagai terapi awal (SJS) 1 mg x 50 kg = 50 mg prednison oral
- Konversi untuk berikan dexamethasone (0,75 / 5) x 50 mg = 7,5 mg dexamethasone IV (sekitar 1,5 ampul)
Hipersensitif tipe I & IV (-) Hipersensitif tipe IV Atopi, lesi makula
eritema daerah malar
Bahan iritan (detergen, sabun, dll)
Alergen / non iritan (emas, karet, dll) Kriteria Hanifin Rajka
3 mayor + 3 minor
Ruam eritema (++) Batas tidak tegas Dominan burning
Ruam eritema (+) Batas tegas Dominan gatal IgE, eosinofil, skin prick
test Patch test (-) Patch test (+)
Pruritus
Morfologi dan distribusi yang khas
Fasial dan ekstensor pada bayi dan balita
Likenifikasi fleksural pada anak-anak atau dewasa
Kronis atau dermatitis kronis relaps
Riwayat keluarga atopi (riwayat alergi atau sering bersin)
Xerosis
Fisura preaurikular
Ichtyosis / hiperlinear telapak tangan / keratosis pilaris
IgE reaktif (meningkatnya serum IgE, RAST, atau prick test (+)
Dermatitis pada kaki atau tangan
Scalp dermatitis
Rentan terhadap infeksi kulit
Penonjolan periollikular (khususnya pada ras kulit gelap)
Tipe infantil (2 bulan – 2 tahun) eritema dengan papul dan vesikel yang halus, eksudatif (basah) menjadi krusta, predileksinya (pipi, leher, ekstremitas ekstensor)
Tipe anak (2 tahun – 12 tahun) lesi lebih kering, papuler, ada sedikit likenifikasi, predileksinya (lipat siku, lipat lutut, pergelangan bagian fleksor)
Tipe remaja dan dewasa (> 12 tahun) likenifikasi jelas, hiperpigmentasi dan hiperkeratosis, predileksinya (ekstensor ekstremitas, tengkuk, tangan)
Tatalaksana
- Mengurangi gatal antihistamin
- Menekan inflamasi steroid potensi lemah - Menjaga kelembapan kulit emolien (urea 10%)
Kriteria Hanifin Rajka :
Iritasi popok jarang diganti Gigitan serangga (pederin pada tomcat)
Gatal dan nyeri, riwayat atopi dalam
keluarga Gatal, nyeri dan panas
Makula eritema batas tegas, papulovesikel, erosi, lesi satelit (+/-)
Eritema dengan central necrosis, papula dan punktum, nodus/urtika dengan punktum dan bula, kissing
phenomenon (+) Terapi ganti popok, zinc ointment
2x/hari selama 1 minggu, jika lesi berat hidrokortison 1-2,5% 2x/hari
selama 3-7 hari
Terapi kortikosteroid topikal, antihistamin, antibiotik jika ada infeksi
Dermatitis kontak iritan (DKI)
- Bukan didasari reaksi imun / hipersensitivitas, disebabkan oleh zat iritan
- Bisa dialami semua orang - Dominan nyeri
- Perkembangan lesi cepat
- Bentuk lesi monomorf, batasnya tegas
- Patch test (-) lesi decrescendo (muncul kemerahan lalu menghilang)
Dermatitis kontak alergi (DKA)
- Didasari oleh reaksi hipersensitivitas tipe 4 - Bisa dialami orang yang tersensitisasi - Dominan gatal, lalu akhirnya nyeri - Perkembangan lesi lambat
- Bentuk lesi polimorf, batasnya tidak tegas
- Patch test (+) lesi crescendo (muncul kemerahan lalu bertambah)
Tatalaksana - Antihistamin
- Kortikosteroid topikal
Stressor dan bersifat kronis Hidrostatis vena Gatal hilang timbul Sangat gatal
Gatal di predileksi, bengkak, dan nyeri (sering berdiri lama) Likenifikasi (lesi menebal),
akibat garukan berulang di tempat yang lama, leathery induration (garis kulit tampak sangat jelas)
Plak numular (coin lession) dengan oozing,
krusta dan skuama
Makula hiperpigmentasi numular sampai plakat
ditutupi skuama halus (seperti botol terbalik) Terapi simptomatik (antihistamin) dan
kortikosteroid potensi kuat (salep klobetasol propionate 0,05%)
Terapi RICE
Kronik residif berkaitan dengan HLA stress,
infeksi
Idiopatik, self limiting disease, non infeksi
Hiperaktivitas kelenjar sebasea, Pityrosporum ovale, stress emosional Sedikit gatal, arthritis
bisa nyeri,kosmetik, nail distrofi
Merah, gatal
Merah, kulit kasar, gatal, berminyak, ketombe
makin banyak Plakat eritema dengan
skuama kasar berlapis, tetesan lilin, Auspitz sign, Koebner fenomena
Herald patch / lesi Medalion / cemara
terbalik
Papul-plak eritema Skuama berminyak
kuningan Batas tidak tegas
Cradle cap Di area yang mudah
terkena trauma
Predileksi badan, lengan atas, paha atas
Kulit kepala, retro ear, alis mata, belakang
kepala Histo PA akantosis
(penebalan epidermis), hiperkeratosis dan
papilomatosis
Histo PA, KOH Histo PA, KOH, Wood lamp
Tetesan lilin lesi akan menjadi lebih putih seperti lilin ketika digores/digaruk, dan akan ada perbedaan indeks bias (ada yang tebal dan tipis sesuai garukan)
Auspitz sign bintik-bintik perdarahan akibat garukan
Fenomena koebner lesi yang muncul yang sama dengan lesi psoriasis pada daerah normal kulit psoriasis (seperti di lutut tidak apa- apa, karena ada trauma bisa muncul psoriasis)
Jenis psoriasis
- Psoriasis tipe plak plak eritematosa berbatas tegas dengan skuama berwarna keperakan
- Psoriasis gutata sebelumnya infeksi ISPA, plak bentuk seperti tetesan air (plak lentikular), plak merah muda dengan skuama - Psoriasis pustulosa generalisata / psoriasis von Zumbusch pustul
steril yang mengenai sebagian besar area tubuh dan ekstremitas, kasus berat membentuk kumpulan pus (lake of pustules)
Tatalaksana
- Ringan (luas permukaan tubuh terkena psoriasis < 10%) Topikal
kortikosteroid topikal potensi kuat
- Sedang (luas permukaan tubuh terkena psoriasis 10-30%) Fototerapi UVB atau PUVA (menyebabkan apoptosis keratinosit) - Berat (luas permukaan tubuh terkena psoriasis >30%) Sistemik
siklosporin, methotrexate, retinoid (menghambat proliferasi keratinosit)
Tatalaksana 1. Topikal
- Bedak kocok asam salisilat 2% atau mentol 1%
- Kortikosteroid topikal bila parah 2. Sistemik
- Antihistamin klortrime 3x1 mg tab - Vitamin B12 1 gr/hari
Tatalaksana
1. Bayi hidrokortison 1% + tetap keramas
2. Dewasa shampo ketokonazole 2% + steroid ringan-sedang
Bula tegang Bula hipopion / kendur
Hemidesmosom profunda Superfisial
Vesikel miliar Gatal, hyperhidrosis lokal, bau badan Jarang melibatkan mukosa Melibatkan mukosa
Nikolsky sign (-) Nikolsky sign (+)
1
Super poten :
Klobetasol propionate 0,05%
Halobetasol 0,05%
Kuat 2
Poten :
Mometasone furoate 0,1% salep
Desoximethasone 0,25%
3 Upper mid strength :
Desoximethasone 0,05%
4
Mid strength :
Mometasone furoate 0,1% cream
Betametasone valerat 0,1%
Triamcinolone acetonide 0,1% salep Sedang 5
Lower mid strength :
Triamcinolone acetonide 0,1% cream
Fluticasone 0,05%
6
Mild :
Hidrokortison butirat 0,1%
Desonide 0,05%
Lemah 7
Least potent :
Hidrokortison 2%/2,5%
Hidrokortison 0,5-1%
Catatan tambahan :
Nikolsky sign (+) pada penekanan gampang pecah atau melebar ke daerah sekitarnya
Nikolsky sign (-) pada penekanan tidak gampang pecah atau tidak melebar ke daerah sekitarnya
Ciri-ciri pemfigoid dan pemfigus seperti tanda trias SJS-TEN, tetapi tidak ada riwayat minum obat
Sarcoptes scabiei var
hominis Pediculus humanus Ancilostoma brazilien / canium
Kebersihan, tinggal berkelompok Pruritus nokturnal
Kebersihan, tinggal berkelompok Gatal tiap saat
Kontak tanah Kontak dengan binatang
Gatal malam hari Papul/pustula/vesikel
pada sela jari (burrow/terowongan) pada stratum korneum tipis, gatal pada malam
hari, kena massal
Abu-abu mengkilat, makula serulae / sky blue spot (papul-papul
nekrosis akibat tancapan kutu), black
dot (bercak pada pakaian dalam)
Serpiginosa (berkelok- kelok)
Tatalaksana
1. Permetrin 5% cream (membunuh seluruh stadium tungau) lini pertama
- Dioleskan 8 jam dicuci bersih (sekali saja oles malam hari, paginya dicuci)
- Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian - Kontraindikasi anak < 2 bulan
2. Sulfur presipitatum 5-10% (tidak efektif untuk stadium telur) - Dioleskan 3x24 jam
- Harus digunakan >3 hari (3 malam berturut-turut) 3. Emulsi benzil benzoat 10-20%
- Efektif semua stadium
- Diberikan malam hari selama 3 hari, selama 24 jam penuh 4. Gameksan (Lindane) 1%
- Efektif semua stadium
- Oles selama 8 jam, cukup sekali pemakaian - Kontraindikasi anak < 6 tahun dan ibu hamil
Neisseria gonorrhea Chlamydia trachomatis, Ureaplasma Cairan duh kuning kental
(mukopurulen) Cairan duh cair keruh (agak mukoid) Pewarnaan Gram Diplococcus
gram negatif (seperti biji kopi) Kultur Thayer-martin
Pewarnaan Gram Inclucion Bodies Kultur Thayer-martin
Tatalaksana
1. Permetrin 1% cream, selama 2 jam lini pertama 2. Alternatif
- Malathion 0,5% lotion semalam - Gameksan 1%, selama 12 jam
Tatalaksana 1. Topikal
- Salep albendazole 3%, dioleskan 3 kali/hari, selama 7-10 hari 2. Sistemik
- Albendazole 400 mg, selama 3-7 hari
- Tiabendazole 50 mg/kgBB/hari, selama 2-4 hari 3. Kombinasi
- Bedah beku - Klor etil
Tatalaksana Gonore
Sefiksim 400 mg oral, dosis tunggal
Kanamisin 2 gr IM, dosis tunggal
Seftriakson 250 mg IM, dosis tunggal Tatalaksana Non Gonore
Azitromisin 1 gr oral, dosis tunggal
Doksisiklin 2x100 mg oral, selama 7 hari
Trichomonas vaginalis Gardnella vaginalis Candida sp Cairan berbusa kuning
kehijauan (straweberry cervix), dispareunia, tidak
gatal
Berbau ikan amis, abu- abu putih, tidak nyeri,
tidak gatal
Putih kental bergumpal (cottage-cheese), dispareunia, rasa terbakar, sangat gatal
pH 5.0-6.0 pH > 4.5 pH 4.0-4.5
Saline/giemsa smear trofozoit
Whiff test (+) Gram clue cell
KOH pseudohifa dengan blastospora Tatalaksana Trichomoniasis
Metronidazole 2 gr dosis tunggal atau 2x500 mg, selama 7 hari
Tinidazole 2 gr dosis tunggal
Klindamisin 2x300 mg, selama 7 hari Tatalaksana Bakterial Vaginosis
Metronidazole 2 gr dosis tunggal atau 2x500 mg, selama 7 hari
Tinidazole 2 gr dosis tunggal
Klindamisin 2x300 mg, selama 7 hari Tatalaksana Kandidiasis Vulvovaginalis
Klotrimazole 200 mg intravaginal 1x, selama 3 hari atau 500 mg intravaginal dosis tunggal (dipertimbangkan pada pasien hamil)
Nistatin 100.000 IU, intravaginal 7 hari (dipertimbangkan pada pasien hamil)
Flukonazole 150 mg oral, dosis tunggal
Itrakonazole 200 mg oral, dosis tunggal
Treponema palidum Haemophilus ducreyi Ulkus durum :
Soliter
Tepi rata
Tanda radang (-)
Luka bersih
Indurasi (+)
Nyeri (-)
Ulkus mole :
Multiple
Tepi tidak rata
Tanda radang (+)
Luka kotor
Indurasi (-)
Nyeri (+) Bubo (limfadenopati) tidak nyeri, non
supuratif dan bilateral
Bubo (limfadenopati) nyeri tekan dan bilateral Mikroskop lapangan gelap
Serologis (VDRL (+) lalu TPHA (+))
Batang Gram School of Fish
Stadium sifilis :
Early sifilis 1 tahun pertama + menular
Sifilis primer ulkus + bubo
Sifilis sekunder ulkus + bubo + keterlibatan mukokutan (kondiloma lata) + cooper peny rash
Laten awal gejala klinis (-) + serologis (+)
Late sifilis > 1 tahun + tidak menular
Laten akhir gejala klinis (-) + serologis (+)
Sifilis tersier komorbid ke organ lain (jantung, saraf, dsb), gumma
-
Tatalaksana Ulkus Durum / Sifilis / Chancre
Penisilin benzatin 2,4 juta IU IM, dosis tunggal
Penisilin prokain 600.000 IU/hari, selama 10 hari
Doksisiklin 2x100 mg oral, selama 30 hari
Eritromisin 4x500 mg oral, selama 30 hari Tatalaksana Ulkus Mole / Chancroid
Siprofloksasin 2x500 mg/hari, selama 3 hari
Eritromisin 4x500 mg/hari, selama 7 hari
Azitromisin 1 gr oral, dosis tunggal
Seftriakson 250 mg IM, dosis tunggal
Klebsiella granulomatis Chlamydia trachomatis serovar L1, L2, L3
Sifat ulkus seperti ulkus durum / sifilis tidak nyeri
Ulkus lebih merah (beefy red ulcer)
Tidak ada bubo / limfadenopati
Tidak ada ulkus, kalaupun ada ulkus kecil tapi sudah
hilang/sembuh
Ada bubo yang nyeri (groove sign)
Pemeriksaan penunjang badan donovani
Pemeriksaan penunjang badan inklusi
Treponema palidum HPV tipe 6 dan 11
Bentuk sifilis sekunder
Bulat-bulat dan mendatar
Berjonjot/berjengger, kasar, seperti bunga kol (verukosa)
Acetowhite test (+) akan menjadi putih
Tatalaksana Donovanosis
Azitromisin 1 gr/minggu, selama 3 minggu atau 500 mg/hari, selama 3 minggu
Doksisiklin 2x100 mg/hari, selama 3 minggu Tatalaksana Limfogranuloma Venerum
Doksisiklin 2x100 mg/hari, selama 2 minggu
Eritromisin 4x500 mg/hari, selama 2 minggu
Tetrasiklin 4x500 mg/hari, selama 2 minggu
Tatalaksana Kondiloma Lata
Sama seperti sifilis / ulkus durum / chancre Tatalaksana Kondiloma Akuminata
Tingtura podofilin 25% (tidak boleh pada ibu hamil dan menyusui)
TCA 80-90% (aman pada ibu hamil)
Podofilotoksin 0,5% (dapat dilakukan sendiri pasien, tidak boleh pada ibu hamil)
Krioterapi
Radang kronik folikel pilosebasea karena sebum, keratiniasi, koloni
propinium acne
Hipertrofi kelenjar sebasea
Demodex foliculorum / staphylococcus
Demodex foliculorum
Gatal, merah, nyeri Merah, panas, fotosensitif
Gatal, panas, lesi sekitar mulut, ada riwayat pemakaian steroid /
kosmetik Erupsi kulit polimorfik,
komedo (black/white)
Papulopustula, tanpa komedo, telangiektasis,
flush
Papulopustula, sekitar mulut, tanpa komedo Wajah, bahu, dada,
punggung Wajah Sekitar mulut dan hidung
Derajat acne vulgaris - Ringan
Komedo < 20
Lesi inflamasi < 15
Kista / nodul (-)
Total lesi < 30 - Sedang
Komedo 20 -100
Lesi inflamasi 15-50
Kista / nodul < 5
Total lesi 20 – 125 - Berat
Komedo > 100
Lesi inflamasi > 50
Kista / nodul > 5
Total lesi > 125
Tatalaksana
- Ringan topikal
- Sedang – berat topikal + oral
Ringan
Asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoil peroxide
Asam azelaic 20%
Benzoil peroxide 2- 5%
Sedang
Asam retinoat 0,01-0,1% + benzoil peroxide, bila perlu ditambahkan doksisiklin 50-100 mg oral
Benzoil peroxide 2- 5% + eritromisin 500- 1000 mg/hari
Berat
Antibiotik topikal (klindamisin 1%
atau eritromisin 2%) + azitromisin pulse dose (hari ke-1 500 mg, hari ke-2 sampai 4 250 mg)
Benzoil peroxide 2- 5% + eritromisin 500- 1000 mg/hari
Fase telogen memendek, karena kelainan di anagen
Konsentrasi androgen meningkat pada laki-laki,
hormon DHT meningkat
Fase anagen dipercepat
Bercak bulat/lonjong dengan rambut rontok,
exclamation mark (+), pull test (+)
Rambut rontok bertahap, exclamation mark (-), pull
test (-)
Rambut terlalu cepat rontok (> 6 rambut) exclamation mark (-),
pull test (+), akibat stress, hamil Histo PA banyak fase
anagen (-) Histo PA folikel
banyak fase anagen Terapi :
Steroid super potent
Minoxidil 1-5%
Prednisone 40 mg/hari (6 minggu tapering off)
Terapi :
Finasterid 1 mg/hari oral
Dutasterid 0,5 mg/hari
Minoxidil 2-5%, 2 kali/hari (1 ml atau 25 tetes)
Terapi :
Minoxidil 2-5%, 2 kali/hari
Tatalaksana
- Metronidazole cream
- Sistemik Doksisiklin 1x100 mg
Nevus dengan ABCDE (asimetris, border ireguler, color > 1, diameter > 6 mm,
evolusi cepat membesar)
Pearly papul (mengkilat) atau nodul, ulkus roden
Lesi hiperkeratotik, ulkus bowen dan krusta
Etiologi paparan sinar matahari
Etiologi paparan sinar matahari, dapat juga
imunokompromise PA sel melanosit
mengalami displasia
PA sel palisade / sel pagar
PA pearl horn atau mutiara tanduk
Depigmentasi kulit, makula putih susu homogen, batas tegas
Hipopigmentasi pada kulit, rambut, dan mata
Predileksi dimana saja Kulit, rambut dan mata
Wood lamp putih (-)
Terapi PUVA, kortikosteroid, takrolimus, hidrokuinon (lesi 80%)
Terapi Tidak ada hanya preparat pencegahan dari sinar matahari
Makula coklat muda sampai coklat tua
Papul multipel, batas
tegas Makula/patch kecil-kecil Predileksi sentro-fasial,
malar dan mandibular, Paparan matahari, usia tua Simetris dan berpola,
batas tegas (-) Asimetris (fingerprint
like)
Tatalaksana Medikamentosa
- Hidrokuinon 2-5% (krim, gel, losio) - Asam retinoat 0,05% - 1% (krim dan gel) - Asam azelaik 20% (krim)
- Asam glikolat 8-15% (krim, gel, losio)
Tatalaksana Non Medikamentosa - Tabir surya SPF 50