Catatan Rapat Zoom Meeting 22/08/23 (BKK) Konsep harus segera di susulkan lebih rinci lagi,
Masukan dan catatan dari Ibu Yuna, ada beberapa focus program yang sudah dilihat yang menjadi potensi, seperti mulyodadi dengan focus program2nya,
Kepek, dengan rest area, banyak fokusnya hanya pada Pembangunan pariwisata saja, dengan harapan bisa di fokuskan dengan program lain
Masukan dan catatan dari, Eling Priswanto, tim monev DMB terdiri dari Pemda DIY, Budayawan, dan lain2, untuk timeline bisa didiskusikan lagi
Masukan dan catatan dari Bp Heru, margodadi memang tahun pertama dan kedau ii lebih terserap, margodadi perlu perhatikan khusu dari wisata, dan sudah diberikan modal, masih perlu ada tanah yang di uruk,
Focus tersebar belum adanya focus utama di Putat, sudah membuat rumah produksi agar bisa memproduksi sakaj dengan ci khas merek,
Menjadi kekhususan, DMB dan DMP berbeda,
Dinas kebudayaan, apakah ada tahun ke 3 tempat
Berkaitan dengan 10 DMP, bahwa 2020 mempunyai jangka waktu lama, untuk secara fisik itu mudah namun jika belum focus akan susah, masih banyak di fisik, dan masih berkelanjutan.
Banyak potensi di desa namun masih perlu pendampinganm periode2, di antra desa preneur dan desa prima.
Jangan sampai disalah sangka mengambil alih, dilihat dari pelaksanaan APBK, jangan sampai dokumen penting di tambah dengan dana istimewa,
Pergub 93, lebih banyak peran perangkat daerah koperasi dan pemberdayaan, kompenen2 di kabupaten, banyak opd kabupaten blm di libatkan dengan DMB, SOP dengan jelas jobdesk dengan jelas atau peran-peran yang dilakukan Bappeda perlu di perjelas.
Untuk mengkoordinir dari bappeda, ada dari peraturannya dengan jelas,
Harus jadi tahapan untuk menjadi mekanisme agar sinkron dengan jobdesk dan mekanisme kegiatan ke kalurahan.
Harapannya tahun ini dimulai untuk pembentukan program kegiatan DMB dengan bappeda.
