• Tidak ada hasil yang ditemukan

CBR Kelompok 10 Profesi Kependidikan

N/A
N/A
Fandy Ocwando Riyanto

Academic year: 2023

Membagikan "CBR Kelompok 10 Profesi Kependidikan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan pra sekolah melalui sekolah atau pendidikan formal dasar dan menengah. Guru harus mempunyai kualifikasi formal. Katanya jika seorang guru sudah menguasai dan mengajarkan segala ilmu dan mengajar murid-muridnya di sekolah tanpa guru, tentu murid-muridnya tidak akan bisa membaca, menulis dan juga berhitung, itulah sebabnya guru mengajari kita dari dulu, ketidaktahuan. menjadi pengetahuan. Tujuan guru memasuki dunia pendidikan adalah untuk mencerdaskan generasi bangsa dan aset bangsa yang saat ini sedang mengenyam pendidikan formal.Menjadi seorang guru memang tidaklah mudah, apalagi saat ini guru dihadapkan pada tantangan yang cukup berat dalam mendidik siswanya, sehingga guru pun harus mampu untuk menjadi seorang guru. ditugaskan untuk mempersiapkan dan membentuk generasi masa depan.

Pemerintah bahkan telah meluncurkan program guru mengemudi untuk belajar mandiri melalui Kementerian Pendidikan, dan guru mengemudi menjadi program yang dicanangkan pemerintah untuk menghadapi perubahan sistem pendidikan kita dari waktu ke waktu. Guru tidak hanya sekedar dosen, namun juga sebagai penggerak, motivator dan fasilitator dalam mendidik peserta didik. Jadi, untuk menjadi guru yang profesional diperlukan persiapan yang cukup panjang untuk menjadi seorang guru.

Rumusan Masalah

Tujuan

Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang memerlukan keahlian, yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan tertentu, menurut kebutuhan tertentu, mempunyai tanggung jawab tertentu dan kode etik. Kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat dan menjadi pedoman bagi para profesional dalam menjalankan profesinya. Organisasi profesi juga berfungsi sebagai wadah pengembangan profesi dengan cara berbagi inovasi dan komunikasi dalam suatu profesi. Melalui organisasi ini, para profesional akan mempunyai kesepakatan yang sama dalam menjalankan profesinya dan mempunyai kemampuan dalam merespon berbagai kebijakan dan tantangan terkait dengan dunia usaha. profesi. .

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama melaksanakan pendidikan, pengajaran, bimbingan, bimbingan, pelatihan, penilaian dan evaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyaji informasi, namun juga harus mampu berperan sebagai fasilitator, motivator dan mentor yang memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Oleh karena itu, sebagai seorang profesional, guru sudah seharusnya memiliki “kode etik guru” dan menjadikannya sebagai pedoman yang mengatur pekerjaan guru selama menjabat.

Dapat disimpulkan bahwa kode etik guru ini sangat diperlukan karena dapat mencegah tindakan sewenang-wenang atau melakukan tindakan asusila terhadap siswa yang diajar. Sebagai landasan dan standar perilaku guru, kode etik profesi guru pada umumnya bertujuan untuk memposisikan guru sebagai profesi yang terhormat, mulia, dan bermartabat serta dilindungi undang-undang. Gibson dan Michel lebih mementingkan kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai profesional.

Biggs dan Blocher menyebutkan tiga fungsi kode etik, yaitu: (1) melindungi profesi dari campur tangan pemerintah, (2) mencegah konflik internal dalam profesi, (3) melindungi pekerja dari kesalahan dalam praktik profesinya. . Oteng Sutisna mengatakan, pentingnya kode etik bagi guru dan rekan sejawatnya adalah sebagai penghubung dan saling mendukung dalam rangka menyukseskan misi mendidik siswa. Ketaatan terhadap kode etik akan mendorong guru untuk berperilaku sesuai dengan norma yang diperbolehkan dan menghindari norma-norma yang dilarang oleh etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi atau perkumpulan profesinya dalam melaksanakan tugas dan kehidupan profesinya sebagai warga negara dan anggota masyarakat.

PGRI misalnya, telah membuat kode etik guru yang disebut Etika Guru Indonesia (KEGI). KEGI ini dapat menjadi kode etik tunggal bagi seluruh yang menjalankan profesi guru di Indonesia, atau menjadi acuan bagi organisasi atau asosiasi profesi guru selain PGRI untuk merumuskan kode etik bagi anggotanya. Bertindak obyektif dan tidak membeda-bedakan berdasarkan pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

Menjunjung tinggi peraturan hukum, undang-undang dan kode etik bagi guru, serta nilai-nilai agama dan etika. Menurut Zamania, kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola proses belajar siswanya, antara lain: Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat.

Cakupan media pembelajaran sangat luas, orang, bahan atau kajian yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan juga termasuk sebagai media pembelajaran.

Keunggulan

Buku ini memberikan pengertian menjadi guru yang profesional baik dalam memahami etika, sikap dan lain-lain, yang telah memberikan contoh dan penjelasan untuk menjadi guru yang baik kompetensinya, buku ini juga memberikan pengetahuan lebih bagi pembacanya untuk menjadi guru yang profesional dan kompeten.

Kelemahan

Guru merupakan posisi strategis bagi pemantapan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin tergantikan oleh unsur lain dalam kehidupan suatu bangsa sejak dahulu kala. Dengan kata lain, potret kemanusiaan di masa depan tercermin dari potret guru di masa kini, dan kemajuan dinamika kehidupan sangat bergantung pada “citra” guru di masyarakat. Untuk dapat disebut guru yang profesional tidak hanya diperlukan kualifikasi pendidikan lulusan di bidang pendidikannya, tetapi juga terpenuhinya kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.

Keempat kompetensi tersebut merupakan satu kesatuan paket yang harus dimiliki seorang guru sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut di atas. Mengenai pengembangan profesional guru, banyak aspek yang dapat dikembangkan, antara lain pengembangan kegiatan pembelajaran, pengembangan karir, dan pengembangan aspek profesional. Aspek-aspek tersebut antara lain; desain pembelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran, alat peraga dan lain sebagainya mengenai kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun di lingkungan luar kelas.

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Daya tahan kardio vaskuler VO2 adalah volume oksigen maksimum yang digunakan permenit yang diukur dengan menggunakan bleep test.. Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah total antara