ANALISA ASPEK FISIK dalam
Highest and Best Use Analysis
Ch- 2
KONTEN
1.
Definisi Kondisi Fisik Aset
2.
Tujuan Analisa Kondisi Fisik Aset
3.
Identifikasi Kondisi Fisik Aset
4.
Penilaian Kondisi Fisik Aset
5.
Analisa Kondisi Fisik Aset
6.
Tugas individu
Kondisi fisik aset merupakan suatu kondisi/keadaan yang memadai untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan memenuhi standar kesehatan dan keamanan yang relevan.
DEFINISI KONDISI FISIK ASET
Aset mampu memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang disyaratkan.
TUJUAN ANALISA KONDISI FISIK ASET (Hidayati dan Hardjanto, 2003
)Dalam analisa HBU, kelayakan secara fisik merupakan salah satu kriteria penting sebagai
dasar pertimbangan atas opsi pengembangan yang dimungkinkan untuk dijadikan alternatif
produk pengembangan.
IDENTIFIKASI KONDISI FISIK ASET
ANALISA KONDISI
FISIK ASET
Location
PENILAIAN KONDISI FISIK ASET
Site Characteristic:
site area & dimension, shape, orientation, topography, views,
climate, and etc
Infrastructure, Utilities &
Public Facilities
Accessibility & Traffic Circulation
PENILAIAN KONDISI FISIK ASET
Pada dasarnya, penilaian terhadap kondisi fisik aset dapat memberikan input yang bermanfaat bagi kepatuhan
terhadap peraturan dan perencanaan pemeliharaan aset.
1.Penyusunan kondisi yang disyaratkan atas suatu aset relatif terhadap kebutuhan pemberian pelayanan dan nilai dari aset tersebut (kriteria hendaknya mencakup
keterkaitannya dengan efisiensi, operasional, keamanan dan kesehatan publik, dan keramahan lingkungan)
2.Pemeriksaan aset dan membandingkan kondisinya dengan kondisi yang dipersyaratkan.
3.Perencanaan kondisi aset di masa mendatang,
ANALISA KONDISI FISIK ASET
KONDISI FISIK ASET KONDISI
FISIK ASET
Pemeliharaan Utilisasi
Selain mengidentifikasi kondisi fisik dari suatu aset, aspek pemeliharaan, utilisasi (tingkat penggunaan & pemanfaatan) dan keberfungsian juga dapat menjadi kriteria penilaian dalam melakukan analisa kondisi fisik aset.
Keberfungsian
BEBERAPA PERTANYAAN TERKAIT KONDISI FISIK ASET
(PEMELIHARAAN)
1. Apakah aset-aset tersebut dipelihara secara layak?
2. Apakah terdapat tanggungan pemeliharaan yang memerlukan perhatian?
3. Apakah penggantian atau perbaikan
mungkin diperlukan selama periode
perencanaan?
PEMELIHARAAN KONDISI FISIK ASET
Keberadaan fisik suatu aset perlu didukung oleh upaya pemeliharaan untuk menjaga
agar aset tersebut dalam kondisi berfungsi
sebagaimana mestinya atau menjaga agar
penurunan fungsinya/ kerusakan serendah
mungkin.
KRITERIA KONDISI FISIK ASET
(Permen PU Nomor 32/PRT/M/2007 )
1.Kondisi baik, jika tingkat kerusakan < 10 % dari
kondisi awal aset;
2.
Kondisi rusak ringan, jika tingkat kerusakan 10 – 20 % dari kondisi awal aset;
3.
Kondisi rusak sedang, jika tingkat kerusakan 21 – 40 % dari kondisi awal aset; dan
4.
Kondisi rusak berat, jika tingkat kerusakan > 40
% dari kondisi awal aset.
1.
Seberapa intensifkah aset-aset tersebut digunakan?
2.
Apakah aset-aset tersebut dapat digunakan secara lebih produktif dengan menambah jam kerja, atau dengan memberi fungsi-fungsi
tambahan?
BEBERAPA PERTANYAAN TERKAIT
KONDISI FISIK ASET (UTILISASI)
KRITERIA MENILAI UTILISASI ASET
Utilisasi
aset merupakan ukuran seberapa intensif suatu aset digunakan untuk memenuhi tujuan pemberianpelayanan, sehubungan dengan potensi kapasitas aset.
Kriteria penilaian utilisasi Aset:
1.Nilai dari unit potensi pelayanan aset yang sedang
digunakan relatif terhadap unit pelayanan yang sekarang diberikan.
(misal. Manfaat ekonomi di masa depan dari suatu
perguruan tinggi relatif terhadap jumlah mahasiswa yang mendaftar)
KRITERIA MENILAI UTILISASI ASET
2. Ukuran fisik dari kapasitas aset relatif terhadap unit pelayanan yang sedang diberikan.
(misal. Luas lantai per mahasiswa relatif terhadap jumlah jam kelas yang akan digunakan mahasiswa yang
mendaftar
3. Penggunaan suatu aset relatif terhadap ketersediaan optimal dari jenis aset tersebut
(misal. Jumlah jam penggunaan kelas relatif terhadap jumlah jam operasional kegiatan belajar-mengajar)
KRITERIA MENILAI UTILISASI ASET
2. Ukuran fisik dari kapasitas aset relatif terhadap unit pelayanan yang sedang diberikan.
(misal. Luas lantai per mahasiswa relatif terhadap jumlah jam kelas yang akan digunakan mahasiswa yang
mendaftar
3. Penggunaan suatu aset relatif terhadap ketersediaan optimal dari jenis aset tersebut
(misal. Jumlah jam penggunaan kelas relatif terhadap jumlah jam operasional kegiatan belajar-mengajar)
KEBERFUNGSIAN SUATU ASET
Keberfungsian aset merupakan kemampuan yang dimiliki aset tersebut dalam menjalankan fungsinya sesuai kapasitas rencana dan metode alokasi/pembagian peran yang akan dilaksanakan . Keberfungsian aset ditentukan oleh kesesuaian
fungsi aset dalam memenuhi kebutuhan
operasionalnya.
PENILAIAN KEBERFUNGSIAN ASET (Permen PU Nomor
13/PRT/M/2012)
1.
Keberfungsian baik, jika keberfungsian > 80%;
2.
Keberfungsian kurang, jika keberfungsian 40% 80%; ‐
3.
Keberfungsian buruk jika, keberfungsian 20% 40%; dan ‐
4.