• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I, II.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Chapter I, II.pdf"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Bagaimana kelayakan materi pembelajaran teks prosedur berbasis teknologi modul e-flip book untuk siswa kelas X di SMAN 1 BADAR? Seberapa efektif pengembangan materi pembelajaran teks prosedur berbasis teknologi e-modul shift book pada siswa kelas X di SMAN 1 BADAR. Mendeskripsikan proses pengembangan materi pembelajaran teks prosedur berbasis teknologi e-modul shift book untuk siswa kelas X di SMAN 1 BADAR.

Mendeskripsikan kelayakan pengembangan bahan ajar teks prosedur berbantuan teknologi e-modul flip book untuk siswa kelas X di SMAN 1 BADAR.

Jenis - jenis Bahan Ajar

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk mempersiapkan bahan ajar, guru harus memenuhi beberapa hal dan kualitas yang harus dikandung bahan ajar. Modul adalah bahan pembelajaran yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Modul berisi petunjuk pembelajaran, kompetensi yang ingin dicapai, isi materi pembelajaran, informasi pendukung, petunjuk kerja, soal latihan, evaluasi dan umpan balik hasil. . (Prastowo, 2011:204). Lembar kerja adalah bahan ajar berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, rangkuman dan petunjuk pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran yang harus diselesaikan siswa, yang berkaitan dengan kompetensi inti yang harus dicapainya (Prastowo, 2011: 204).

Keunggulan bahan ajar audio adalah melatih konsentrasi siswa dan membuat perhatian siswa lebih terfokus. Asynchronous (tidak langsung) yaitu melalui bahan ajar video yang dapat diakses kapan saja, tidak harus bersamaan dengan perekaman video. Bahan pembelajaran modul elektronik merupakan bahan pembelajaran non-cetak yang dimaksudkan agar siswa dapat belajar mandiri.

Pada titik ini multimedia digunakan sebagai bahan pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Power Point adalah program aplikasi Microsoft yang digunakan untuk membuat slide atau presentasi. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan materi pembelajaran berbasis teknologi yaitu berupa power point.

Jenis modul yang akan dikembangkan

Power Point atau Microsoft Office Power Point adalah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft dalam rangkaian aplikasi perkantorannya Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan berbagai program lainnya. Program ini dirancang khusus untuk memberikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintah, pendidikan maupun perorangan, dengan berbagai fungsi menu yang dapat menyajikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Modul elektronik atau e-modul diartikan sebagai media pembelajaran dengan menggunakan komputer yang menampilkan teks, gambar, grafik, audio, animasi dan video selama proses pembelajaran (Nugraha, Subarkah,. & Sari, 2015).

Modul merupakan representasi informasi dalam format buku yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan harddisk, floppy disk, CD atau flash disk dan dapat dibaca dengan menggunakan komputer atau pembaca buku elektronik. Secara konseptual, tidak ada perbedaan yang signifikan antara modul berbasis cetak dan modul elektronik (e-modul). Seluruh komponen dalam modul berbasis cetak juga disertakan dalam modul elektronik, antara lain rumusan tujuan, petunjuk penggunaan, materi, lembar kerja, penilaian dan lain sebagainya.

Manfaat Bahan Ajar

Bahan pembelajaran yang diperoleh telah sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Manfaat atau kegunaan pembuatan bahan pembelajaran yang dijelaskan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam Prastowo (2012:27) adalah sebagai berikut. Artinya pendidik mempunyai bahan ajar yang disesuaikan dengan standar kompetensi kurikulum yang diterapkan di sekolah, disesuaikan dengan karakteristik sasaran yang meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis, tahapan perkembangan peserta didik, keterampilan awal, minat, latar belakang.

Bahan pembelajaran boleh diserahkan sebagai kerja berperingkat untuk meningkatkan mata kredit pendidik untuk tujuan kenaikan pangkat. Seorang pendidik akan mendapat tambahan pendapatan hasil kerjanya, dalam hal ini berupa bahan ajar yang dibuat kemudian diterbitkan oleh penerbit sehingga dapat dijual di pasaran. Apabila bahan pembelajaran tersedia dengan cara yang pelbagai, inovatif dan menarik, maka bahan pembelajaran akan mempunyai kegunaan kepada pelajar, kegunaan tersebut antaranya,.

Kehadiran bahan ajar yang variatif dan inovatif akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi siswa. Bahan ajar yang dikemas lebih menarik memberikan motivasi kepada siswa, membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan materi pembelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Selama proses pembelajaran di kelas, siswa tidak dapat serta merta menerima seluruh penjelasan materi dari guru.

Pengembangan Bahan Ajar

Kemudian ketika di sekolah, siswa dapat bertanya kepada guru apa yang belum dipahaminya dari proses belajar mandiri, sehingga siswa mudah mempelajari kompetensi apa saja yang perlu diperoleh. Namun masih ada beberapa sekolah yang kekurangan bahan ajar sehingga menyebabkan kegiatan belajar mengajar kurang maksimal. Mistiani mengungkapkan pengembangan bahan pembelajaran sebagai kegiatan merancang bahan pembelajaran yang dirasa kurang optimal agar lebih baik digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Hakikat Teks Prosedur

Fungsi utama teks prosedur adalah memberikan informasi dan penjelasan mengenai langkah-langkah melakukan sesuatu. Dari pembuatan teks prosedur atau hasil akhir yang didapat jika kita menjalankan langkah-langkah yang ada pada teks tersebut. Umumnya penggunaan bahan terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan sesuatu seperti makanan dan sebagainya.

Langkah-langkah tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dan harus dilalui untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan teks prosedur. Teks prosedur mempunyai beberapa jenis berdasarkan pokok bahasan yang akan dibahas di dalamnya, menurut E. Teks prosedur sederhana adalah teks yang hanya menyajikan prosedur yang diikuti dalam dua atau tiga langkah saja.

Teks prosedur kompleks adalah teks prosedur yang terdiri dari banyak langkah dan dinilai dengan satu langkah di setiap langkahnya. Langkah-langkah penyusunan makalah proses diawali dengan menentukan topik yang akan ditulis kemudian mengumpulkan sumber informasi. Kemudian sumber informasi yang telah kita kumpulkan dikembangkan menjadi langkah-langkah teks prosedur.

Teknologi

Jika dibandingkan dengan dampak positifnya, dampak negatif perkembangan teknologi masih belum terlalu dirasakan oleh banyak pengguna di Indonesia. Teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang mencakup: orang, prosedur, ide, dan peralatan untuk menganalisis masalah yang melibatkan seluruh aspek pembelajaran, serta merancang, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah. Dengan kata lain teknologi pendidikan merupakan suatu media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, selain guru, buku dan papan tulis, teknologi pendidikan menitikberatkan pada tata cara, gagasan dan peralatan yang dibahas secara sistematis, logis dan ilmiah.

Pemanfaatan teknologi pendidikan ternyata dapat membantu siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik yang menunjukkan adanya hubungan fungsional antara pendidikan dengan tuntutan perubahan yang lebih baik. Fungsi kognitif merupakan fungsi yang terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa teknologi dapat memudahkan tercapainya tujuan pendidikan.

Dari berbagai uraian di atas, maka fungsi yang dapat penulis simpulkan adalah fungsi teknologi pendidikan dapat membantu proses belajar mengajar siswa dan guru tanpa memerlukan waktu yang lama namun cukup efektif dan efisien dengan pembelajaran yang memuaskan. Pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pendidikan dan media pendidikan harus dikembangkan dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, pendidikan yang dilaksanakan melalui teknologi pendidikan merupakan suatu proses pemindahan materi dari seseorang ke orang lain melalui media agar materi atau informasi yang ada dapat sama-sama ditransformasikan sehingga penyajian materi tersebut dapat dirasakan secara luas.

Pengertian Higher Order Thinking (HOTS)

Pada kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia yaitu Kurikulum Pembelajaran 2013 (K13), model penilaiannya mengadopsi model penilaian berstandar internasional. Dimana salah satu ciri dari model asesmen internasional adalah lebih menekankan pada aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) Konsep asesmen ini tidak hanya berfokus pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, namun juga mengarah pada tujuan pendidikan. pembentukan kemampuan siswa untuk berpikir mandiri secara kritis, kreatif dan inovatif serta memecahkan masalah yang lebih kompleks. Oleh karena itu, peran guru hendaknya menciptakan dan menerapkan soal-soal pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriano menyatakan kemampuan berpikir tingkat tinggi sejalan dengan syarat pendidikan abad 21, dimana peserta didik harus memiliki keterampilan, kemampuan untuk hidup dan berkarir. Pendidikan di abad ke-21 menghadirkan tantangan besar bagi siswa, guru, dan penyelenggara pendidikan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Komponen pendekatan saintifik merangsang siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, tidak hanya sekedar mengenal dan menghafal ilmu yang dipelajari dalam pembelajaran, namun lebih dari itu dapat menghasilkan ide-ide siswa secara ilmiah.

Tujuan utama dari Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir siswa pada tingkat yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis ketika menerima berbagai informasi, berpikir kreatif ketika memecahkan suatu masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan membuat keputusan dalam situasi yang kompleks. Setiap definisi yang dikemukakan para ahli memuat ciri-ciri sebagai indikator seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum yang digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di beberapa sekolah adalah kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya.

Kerangka Konseptual

Penelitian Yang Relevan

Nailul Oleh Restu Pamungkas (2018) berjudul “Penerapan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa SMA”. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa SMA dengan penerapan HOTS, dan persamaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa SMA. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan HOTS untuk meningkatkan kemampuan HOTS siswa SMA, sedangkan penelitian ini menggunakan e-modul shift book untuk mengembangkan bahan ajar Teks Prosedur untuk meningkatkan kemampuan HOTS siswa SMA.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan Kemmis dan McTaggart (1992:5), yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kelayakan modul yang dikembangkan berbasis HOTS dengan menggunakan Flipbook Maker sebagai bahan ajar alternatif untuk siswa SMA. Persamaan yang dimiliki penelitian ini adalah penggunaan teknologi e-modul flipbook dan pengembangannya menggunakan S-model.

Reni Guswita (2021) dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Digital Bahasa Indonesia Berbasis HOTS Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian ini terletak pada bahan ajar yang dihasilkan.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait