Liabilities
Owners’ Equity
2 0 2 5
Kelompok 6
Alicia - Annisa - Octavia Thynk
Unlimited
LO 1: Proprietary and Entitiy Theory
LO 2: Liabilities Defined
LO 3: Liabilities Measurement
LO 4: Challenge with Standard Setting
Resource
Page
Proprietary and Entity Theory
Proprietary Theory
Teori kepemilikan didasarkan pada gagasan bahwa pemilik adalah pusat perhatian.
Semua konsep, prosedur, dan aturan akuntansi dirumuskan dengan kepentingan pemiliknya.
Entity Theory
Teori entitas menyatakan bahwa bisnis adalah entitas yang terpisah dan akuntansi mencatat
transaksi entitas.
Proprietorship mewakili kekayaan bersih bisnis dan dapat diwakili dalam persamaan akuntansi:
P = A - L
Aset adalah milik pemilik dan liabilitas adalah kewajiban
pemilik.
Tujuan akuntansi adalah untuk menentukan kekayaan bersih pemilik
Income adalah peningkatan pada kepemilikan; expense adalah
penurunan pada kepemilikan.
Income diperoleh, dan expense
dikeluarkan, karena keputusan dan tindakan pemilik atau wakil pemilik.
Laba bersih adalah peningkatan kekayaan pemilik dari operasi bisnis selama periode tertentu.
Perubahan kekayaan bersih berasal dari aktivitas yang
menghasilkan pendapatan dan juga perubahan dalam nilai aset.
Praktik akuntansi saat ini berdasarkan teori kepemilikan (proprietary theory).
Dividend dianggap sebagai distribusi keuntungan daripada pengeluaran karena pembayaran kepada pemiliknya.
Bunga utang dan pajak penghasilan diperhitungkan pengeluaran karena mengurangi kekayaan pemiliknya.
Gaji yang dibayarkan kepada pemilik yang bekerja di bisnis tersebut tidak dianggap sebagai beban.
Dalam konsolidasi laporan keuangan, metode perusahaan induk didasarkan pada teori kepemilikan.
Pandangan modal finansial daripada modal fisik lebih tepat dalam teori properti.
Pendekatan pertama menekankan investasi keuangan para pemilik, sedangkan pendekatan kedua berfokus pada kemampuan perusahaan untuk menjaga tingkat operasional fisiknya tanpa memperhatikan klaim kepemilikan.
Pandangan kepemilikan tidak melihat perbedaan antara aset pemilik dan aset entitas.
Oleh karena itu, seluruh keuntungan entitas adalah dapat didistribusikan kepada pemilik perusahaan
Pandangan kepemilikan akuntansi dikembangkan pada waktu bisnis masih berdiri kecil dan sebagian besar merupakan kepemilikan dan kemitraan.
Namun, dengan munculnya perusahaan, teori tersebut terbukti tdak memadai sebagai dasar untuk menjelaskan akuntansi perusahaan.
Menurut Undang-undang, perseroan merupakan suatu
badan yang terpisah dari pemiliknya dan mempunyai
hak sendiri.
Pemegang saham bergantung pada informasi yang dilaporkan
oleh manajemen.
Entity Theory
Teori entitas dirumuskan sebagai jawaban atas kekurangan dari pandangan kepemilikan mengenai status hukum tersendiri suatu perseroan.
Teori dimulai dengan fakta bahwa perusahaan tersebut merupakan suatu entitas tersendiri yang memiliki identitas sendiri.
Teorinya lebih dari 'asumsi entitas akuntansi' mengenai pemisahan bisnis dan urusan pribadi
Martin menguraikan dua asumsi terkait gagasan entitas akuntansi:
Separation. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemiliknya.
Viewpoint. Prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas.
Pendukung teori ini percaya hal ini dapat diterapkan perusahaan perseorangan, kemitraan, dan bahkan organisasi nirlaba karena menyediakan
·Akun dan transaksi diklasifikasikan dan dianalisis dari sudut pandang entitas sebagai unit operasi;
Prinsip dan prosedur akuntansi tidak dirumuskan dalam kerangka kepentingan tunggal, seperti kepemilikan.
Tujuan akuntansi adalah stewardship dan akuntabilitas.
Tujuan akuntansi adalah stewardship dan akuntabilitas.Entitas berada dalam bisnis untuk dirinya sendiri dan tertarik
pada kelangsungan hidupnya sendiri.
Entitas bisnis melaporkan kepada pemegang ekuitas untuk memenuhi
persyaratan hukum dan untuk menjaga hubungan baik dengan mereka jika diperlukan lebih banyak
dana di masa depan
Pada teori entitas melihat pemegang ekuitas
(equityholders) sebagai bagian luar.
Berdasarkan teori entitas, fokus persamaan akuntansi adalah aset dan ekuitas.
Nilai bersih pemilik bukanlah konsep yang berarti, karena entitas adalah pusat perhatian.
Pemilik dan kreditor dipandang hanya sebagai pemegang saham, penyedia dana. Persamaan akuntansi pada teori ini:
Aset adalah milik perusahaan dan liabilitas adalah kewajiban perusahaan,
Dalam pandangan entitas, pendapatan didefinisikan sebagai arus masuk aset akibat transaksi dilakukan oleh perusahaan dan biaya berkaitan dengan biaya aset dan jasa lainnya digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan pendapatan pada periode tersebut.
Pengeluaran mengurangi nilainya dari aset entitas.
Aset dan beban pada dasarnya sama; mereka menyediakan layanan.
Entity Theory
Assets = Equities
Dua komponen utama
Liabilities Defined
Adanya kewajiban masa kini yang memerlukan penyelesaian dimasa mendatang Hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu
Kewajiban pada saat ini yang berasal dari transaksi yang lalu, penyelesaiannya yang diprediksi akan memberikan aliran keluar sumber daya perusahaan dalam bentuk
penyerahan manfaat ekonomik dimasa yang akan datang
IASB Framework::
Past transaction
liabilities diharapkan dapat menyebabkan terjadinya outflow dari manfaat ekonomi Berfokus kepada future event
contoh: utang dagang adalah current obligation yang muncul dari provisi jasa pihak lain
Dalam paragraph 62 di IASB Framework, diakui bahwa settlement dari obligasi bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti pembayaran kas, transfer aset selain kas, provisi jasa, penggantian obligasi
dengan obligasi lain, konversi obligasi menjadi ekuitas, atau kreditor melepaskan obligasi yang bersangkutan.
Present obligation
Hasil peristiwa masa lalu
Past event saat penerimaan barang, bukan ketika melakukan pemesanan Executory contract adalah kontrak yang belum sepenuhnya dijalankan.
Obligasi pembelian tanpa syarat merupakan liability, yang muncul dari peristiwa lalu ketika penandatanganan kontrak
Liability
Jenis peraturan yang telah diterapkan di masa lalu sama dengan yang diterapkan dalam pengakuan aset, yaitu :
Recognition
Ketergantungan terhadap peraturan
Penetapan substansi ekonomi dari suatu peristiwa Kemampuan untuk mengukur nilai suatu kewajiban
Penggunaan prinsip konservatif
Menggunakan hukum kesesuian yaitu suatu kejadian atau transaksi antar pihak yang menyebabkan adanya kewajiban dimasa yang akan datang.
Transaksi kedua belah pihak memiliki nilai ekonomis
Adanya kemampuan untuk dapat diukur nilai kewajibannya. Nilai kewajiban akan didasarkan pada nilai yang diharapkan saat ini dari arus kas masa depan, bukan nilai nominal
Secara historis, akuntan telah mengambil pendekatan konservatif untuk pengakuan aktiva dan
kewajiban
IASB Framework memberikan arahan mengenai pengakuan elemen dalam neraca dan laporan laba rugi. Suatu item dapat memenuhi definisi pengakuan suatu elemen jika:
Pengukuran yang handal adalah pengukuran yang bebas dari materialitas dan kesalahan, serta benar- benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya. contohnya tuntutan hukum.
Pengukuran kewajiban bisa dihubungkan dengan bukti objektif seperti harga pasar dan kontrak.
Contoh klaim garansi. Akuntan akan menggunakan data masa lalu yang relevan (tingkat klaim periode sebelumnya) dan informasi prediktif (tingkat penjualan) untuk mengestimasi kewajiban. Jika estimasi tersebut handal maka informasi tersbutakan relevan untuk pengguna informasi keuangan.
IASB Framework
Besar kemungkinan bahwa
keuntungan ekonomi masa depan yang terkait dengan barang
akan mengalir kedalam atau keluar entitas.
Item tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan andal.
Framework menyediakan panduan mengenai bagaimana pengukuran liabilitas
Dalam IFRS, metode pengukuran liabilitas yang paling umum dilakukan adalah historical cost Metode Fair Value, biasanya umum digunakan untuk mengukur:
IAS 17 mendefinisikan fair value sebagai:
- Sewa
- Instrumen keuangan
- Pembayaran berbasis saham - Kombinasi bisnis
Liabilities
Measurement
“ The amount for which an asset could be exchanged or a liability settled between knowledgeable, willing parties in arm's length transaction “
Employee Benefit
Pension (superannuation) Plans
Di banyak negara, rencana pensiun ditetapkan oleh pengusaha untuk memberikan layanan manfaat pensiun untuk karyawan
Pengusaha membayar kepada dana pensiun yang memiliki aset, kepercayaan, untuk mendanai pembayaran ketika karyawan pensiun
Perencanaan dana pensiun:
Benefit funds
Contribution funds atau accumulated benefit 1) Contributory
2) Non-contributory
Employee Benefit
Pension (superannuation) Plans
Fully Funded
Partially Funded
Unfunded
Provisi dan Kontijensi muncul ketika ada ketidakjelasan antara kewajiban saat ini dan kewajiban di masa depan
IAS 37/AASB paragraf 10 mendifinisikan kewajiban kontinjensi sebagai:
Provisions
Contingencies
“kewajiban kini yang timbul akibat peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena:
(1) besar kemungkinannya diperlukan arus keluar sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban:” atau
(2) jumlah kewajiban tidak dapat diukur dengan keandalan yang memadai
liabilitas dan provisi hanya boleh diakui ketika ada kewajiban saat ini, dan memungkinkan bahwa arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, dan jumlah dari kewajiban bisa diukur secara andal
kewajiban kontinjensi tidak bisa diakui kedalam laporan keuangan IAS 37/AASB 137 Paragraf 14 tentang kriteria pengakuan provisi adalah:
IAS 37/AASB 137 Paragraf 27 tentang kriteria pengakuan kewajiban kontinjensi adalah:
Owners’
Equity
Framework mendefinisikan equity sebagai:
“ the residual interest in the assets of the entitiy after deduction of its liabilities “
Owners’ equity disebut juga sebagai klaim sisa (residual claim)
Dalam konsep fundamental akuntansi, owners’ equity di representasikan sebagai net assets dari (asset - liabilities), sehingga owner’s equity atau proprietorship menggambarkan claim pemilik terhadap aset bersih perusahaan, yang mana entitas tidak memiliki kewajiban untuk membayarnya
menggambarkan kepentingan atau modal pemilik dalam perusahaan
Dua hal penting yang membedakan antara liabilities dan owners’ equity adalah:
- rights of the parties
- the economic substance of the arrangement
Right of the Parties VS
Economic Substance
Rights Economic Substance
Interest and settlement/
Participation in profits Use of Assets
Risk and return
Control
Concept of Capital
Dipengaruhi oleh ketentuan hukum
Modal financial
Modal fisik
Modal dapat diukur dengan skala nominal dolar atau daya beli - Capital maintanance
- Mengidentifikasikan uang atau menginvestasikan daya beli
- Kapasitas produktif entitas
Classification
Within Owner’s Equity
Contributed capital
merupakan modal yang diserahkan secara langsung oleh pemilik untuk keberlangsungan perusahaan (invested)
earned capital
adalah modal yang berasal dari profit, didapatkan oleh perusahaan seiring dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
(reinvested)
Challenges For Standard
Setters
Debt vs Equity Distinction
Tujuan membedakan antara ekuitas pemilik dan kewajiban adalah untuk meningkatkan kegunaan informasi untuk pengambilan keputusan.
IASB memiliki proyek terkini pada IAS 32/AASB 132, yang bertujuan untuk meningkatkan dan menyederhanakan persyaratannya.
Para pemangku kepentingan telah melontarkan kritik terhadap standar tersebut bahwa prinsip-prinsip tersebut sulit untuk diterapkan dan penerapan prinsip-prinsip tersebut dapat mengakibatkan klasifikasi yang tidak tepat pada beberapa instrumen keuangan
Extinguishing Debt
IAS 32/AASB 132 menguraikan penyeimbangan aset dan liabilitas keuangan dalam paragraf 42. Situasi yang dihadapi disebut sebagai sebagai 'set-off and extinguishment of debt' atau ' in-substance defeasance'.
Hal ini memungkinkan debitur untuk menghapus hutang dari neraca dan melaporkan aset keuangan bersih atau liabilitas hanya jika entitas mempunyai hak yang berkekuatan hukum saat ini untuk melakukan saling hapus atas aset yang diakui jumlah tersebut, dan bermaksud untuk (a) menyelesaikan secara neto atau (b) merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Issue for
Auditors
Kelengkapan kewajiban yang diakui dalam balance sheet dan notes of financial statement tentang kontinjensi dan kewajiban lainnya merupakan masalah utama bagi auditor.
- bukti, timing, dan cutoff
- penyembunyian dan pernyataan meremehkan - going concern
- overstatement - ketentuan - kewajaran nilai wajar
Thank you!
Good work, team. Here's to more
improved practices for future projects.