• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data collection techniques used were interviews, observation and documentation of the data collection tool using interview guideline research.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Data collection techniques used were interviews, observation and documentation of the data collection tool using interview guideline research."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Public Perception About Widening Roads in the North District of Pariaman.

By:

Irnawati1, Widya Prari Keslan, M.Si2, Rozana Eka Putri, SP.d, MS.i3 1 ) Students STKIP PGRI West Sumatra

2 ) 3 ) Lecturer Study Program Geography ( STKIP ) PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This study aimed to obtain information on the Public Perception About Widening Roads in the North District of Pariaman. Discussing about 1) Process of widening the road, 2) The public perception before and after the execution of road widening, 3) Positive and negative impacts dilakukanya widening of roads in the district of North Pariaman Pariaman.

This research is classified in qualitative research. The subject of research is community land and structure has affected by the widening of existing roads in the District of North Pariaman. Selection of informants research done by purposive sampling. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation of the data collection tool using interview guideline research.

Results of this study include: 1) The public perception about the road widening that road construction is quite disturbing because of the pollution caused during road works such as fog and noise from machines - machines that work to make road, 2) The public perception before and after dilakukanya widening the road that is prior to the widening of the road in the District of North Pariaman is still small and the path so that traffic jams often occur, and after the widening of the road into two lanes, the problem of congestion is expected to be reduced, 3) The perception of the public about the positive impact of the widening of the road that people happy that with the widening of this road they expect congestion can be reduced, while the negative impact was immersion process disrupted public road widening occurred pollution caused by road widening construction.

Keywords: Perception, Society, Roads

PENDAHULUAN

Jalan raya adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapanya, yang diperuntukan bagi lalu lintas. Pada dasarnya pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melihat pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowongan bahkan pengalihan tumbuh-tumbuhan yang

memungkinkan penebasan hutan. Berbagai jenis mesin jalan digunakan untuk proses ini. Selain itu penggunaan jalan raya juga lebih diatur dimana peraturan tersebut tercantum dalam undang-undang yang memiliki sanksi yang sesuai. Jalan raya merupakan proyek pembangunan pemerintah yang pembagunan dan pemeliharaanya dibiayai oleh perusahaan Negara.

Pembangunan masyarakat pada dasarnya selalu terdapat unsur perubahan, khususnya perubahan menuju suatu tingkat dan kondisi yang lebih baik. Apabila aktifitas

(3)

pembangunan masyarakat dilatar belakangi dan dimaksudkan untuk memecahkan masalah sosial tertentu, maka sasaran itu dapat tercapai perlu pula kondisi dan keberadaan masalah sosial yang akandi tangani. Dilihat pada saat pembangunan masyarakat sedang belangsung maka relevansi masalah sosial dapat di jelaskan dari hambatan yang sering dialami dalam proses tersebut.

Sebagai suatu proses perubahan dan pembaharuan, pembangunan masyarakat tidak jarang menghadapi hambatan yang berasal dari kondisi masyarakat itu sendiri.

Saat ini berbagai wilayah Indonesia banyak melakukan pekerjaan pembangunan jalan, perbaikan jalan yang rusak serta perlebaran jalan yang sempit semakin giat dilakukan.Hal ini mengingat bahwa sangat pentingnya kegunaan jalan sebagai prasarana transportasi darat. Begitu pula denganKota Pariaman yang saat ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang resmi berdiri sebagai kota otonom pada tanggal 2 Juli 2002 berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang pembentukan kota Pariaman di provinsi Sumatera Barat. Sebelumnya kota ini masih berstatus kota administratif dan menjadi bagian dari kabupaten Padang Pariaman berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 33 Tahun 1986 yang diresmikan tanggal 29 Oktober 1987 oleh Mendagri Soepardjo Rustam dengan Walikota pertamanya Drs. Adlis Legan.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pariaman adalah pembangunan – pembangunan infratruktur seperti pelebaran jalan di wilayah Pariaman Utara yang dibiayai oleh APBD (Aanggaran Pengeluaran Belanja Daerah) dengan anggaran dana sejumlah Rp 6,1 Milyar, jalan tersebut adalah Jalan Siti Mangopoh yang panjang jalanya ± 2 Km yang melintasi enam desa yaitu Padang Biriak – Biriak, Balai Nareh, Nareh 1, Nareh Hilir, dan Apar, yang pada dasarnya pelebaran jalan Pariaman Utara ini bertujuan yang bermanfaat untuk masyarakat. Dalam proses pelebaran jalan tersebut penambahan jalannya seluas ± 5 m dari sisi kanan dan sisi kiri pinggir jalan yang terdiri dari 3,5 m jalan dan 1,5 m trotoar atau saluran.

Hal ini menyebabkan banyaknya rumah, toko, tanah dan bangunandari masyarakat yang terkena oleh pelebaran jalan di Pariaman Utara ini. Dalam pelaksanaan pelebaran jalan disuatu daerah akan adanya masalah – masalah yang muncul seperti masalah pembebasan tanah, kemacetan dan polusi yang ditimbulkan akibat proses pengerjaan jalan,persepsi masyarakat sebelum dan sesudah dilakukanya pelebaran jalan dan tanggapan positif dan negatif sebelum atau setelah dilakukannya pelebaran jalan.

Dalam hal pembebasan tanah peneliti mendapatkan informasi bahwa masih banyak masyarakat yang bangunanya belum di bongkar alasanya masyarakat tersebut tidak ada di rumah dan dalam proses pengerjaan jalan peneliti mendapatkan informasi dari beberapa masyarakat yaitu masalah kemacetan dan lamanya jarak tempuh karna selama pengerjaan jalan diberlakukan sistem buka tutup jalur, tanggapan yang positif maupun negatif juga muncul dari masyarakat tentang bagaimana keadaan jalan setelah dan sebelum adanya pelebaran.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 19 Maret 2015 salah satu warga yaitu IN mengatakan bahwa proses pengerjaan jalan cukup menggangu pengguna jalan seperti diberlakukanya sistem buka tutup jalur yang menimbulkan kemacetan dan jarak tempuh pengguna jalan menjadi lebih lama, dan untuk warga masyarakat sekitar, onggokan material – material pembuat jalan seperti batu, pasir dan material lainya yang diletakan di tepi jalan dan didepan rumahnya juga cukup menganggu masyarakat tersebut sedangkan dampak positif adalah dengan adanya pelebaran jalan ini sangat membantu dalam hal kemacetan sehingga memperlancar dalam berkendaraan.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut maka Pemerintah Kota Pariaman harus mengambil kebijakan - kebijakan yang tidak merugikan dan menyulitkan masyarakat.

Manfaat penelitian adalah untuk mengetahui: 1.Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Satu (SI) pada program studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, landasan, arahan, bahan pertimbangan dan pendekatan bagi upaya pengembangan infrastruktur pembangunan di Kecamatan Kuranji Kota Padang. 3.Memberi sumbangan pemikiran dan inovasi bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian pada aspek ini.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian “kualitatif (Meleong 2010:

4), menyebutkan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan penelitian tidak mengadakan perhitungan atau angka – angka, penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat

(4)

Tentang Pelebaran Jalan di Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman.

Selanjutnya menurut Sugiyono (2008: 9), mengatakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Subjek penelitian adalah orang atau masyarakat yang bertempat tinggal disekitar kawasan pelebaran jalan yang dapat dimanfaatkan untuk informan dalam pelaksanaan pelebaran jalan di Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman.

B. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah orang yang diperkirakan mampu memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dari objek yang diteliti (Maleong, 2010). Dalam hal ini, individu – individu yang diwawancarai untuk keperluan informasi agar memberikan keterangan data yang diperlukan peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi.

. 2. Wawancara

3. Dokumentasi D. Jenis Data

a. Data Primer b. Data Sekunder E. Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data

b. Display Data (Penyajian Data)

c. Interpretasi Data d. Penarikan Keputusan

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

a. Perpanjangan Keikutsertaan b. Ketekunan Pengamatan c. Triangulasi

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Proses pelebaran jalan cukup menganggu kenyaman masyarakat karena polusi yang ditimbulkan oleh pengerjaan jalan tersebut. Jalan tidak siap dengan tepat waktu karena terkendala oleh pembebasan tanah dari masyarakat. Dampak positif yang ditimbulkan oleh pelebaran jalan yaitu jalan semakin lebar dan menjadi dua jalur dan menambah kenyamanan pengguna jalan, sedangkan dampak negatifnya dengan bertambah lebar jalan banyak pula anak remaja yang semakin ugal – ugalan dalam berkendaraan shingga mengaggu pengguna jalan lainya.

Dapat disimpulkan bahwa proses pelebaran jalan di Kecamatan Pariaman Utara kurang maksimal karena proses pengerjaan jalan yang belum siap dengan tepat waktu.

2. Pembahasan

Pertama: Persepsi masyarakat tentang proses pengerjaan jalan yang cukup menganggu masyarakat karena polusi yang ditimbulkan seperti kabut dan suara bising dari mesin – mesin yang bekerja untuk membuat jalan.

Proses pelebaran jalan di Kematan Pariaman Utara Kota Pariaman ini belum siap sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah, hal ini dikarenakan oleh pembebasan tanah, karna masih banyak warga yang bangunanya belum dibongkar karna

(5)

berbagai alasan seperti orang tersebut merantau dalam jangka waktu yang cukup lama ada juga tanah pusako yang tidak tau harus kepada siapa biaya ganti ruginya diberikan,oleh karena itu pihak pemerintahan menunda dahulu pembongkaran dan melalukan sosialisasi lebih lanjutke pada pemilik rumah tersebut sampai dengan waktu yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah.

Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli di http://dilihatya.com/2842/penger tian-proses-menurut-para-ahli- adalahm

Mengatakan bahwa proses adalah sebuah urutan pelaksanaan atau peristiwa yang terjadi secara alami atau di rekayasa (didesain).

Dalam sebuah proses kemungkinan menggunakan ruang, waktu, keahlian atau sumber daya lainya yang bisa menghasilkan suatu hasil tertentu. Proses juga dapat diartikan sebagai suatu runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Dalam suatu mungkin bisa dikenali oleh perubahan yang dibuat pada sifat – sifat dari satu atau lebih objek dibawah pengaruh proses situ sendiri. Setiap proses yang tgelah berjalan selalu menghasilkan sesuatu, hasil yang diciptakan tersebut bisa berupa hasil yang memang diinginkan atau hasil yang tidak diingihkan.

Kedua Persepsi masyarkat sebelum dan sesudah dilakukanya pelebaran jalan yaitu sebelum dilakukanya pelebaran jalan di Kecamatan Pariaman Utara ini masih kecil dan satu jalur sehingga kemacetan sering kali terjadi, dan sesudah dilakukan pelebaran jalan

menjadi dua jalur, masalah kemacetan sudah mulai berkurang dan jumlah kecelakaan diharapkan juga bisa berkurang setelah dilakukanya pelebaran jalan ini.

Ketiga dampak positif dilakukanya peleberan jalan yaitu dengan adanya pelebaran jalan ini diharapkan kemacetan bisa berkurang dan jumlah kecelakaan juga diharapkan bisa berkurang sehingga pengendara sepeda motor merasa nyaman saat mengendarai. Sedangkan dampak negatifnya adalah dengan kondisi jalan yang sudah lebar tak sedikit pula anak – anak remaja yang sering ngebut – ngebutan mengendarai sepeda motornya apalagi di saat pulang sekolah dengan banyak pula anak – anak sekolah yang sering ugal – ugalan mengenderai sepeda motornya hal ini dapat menganggu masyarakat dan pengguna jalan lainya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Waralah RD Chistol (2008) dalam Winda 2014 dengan judul skripsi “ Persepsi Masyarakat Tentang keberadaan Odong – Odong di Kampung Pasar Gompong Nagari Kambang Barat Kecamatan Lenggayang Kabupaten Pesisir Selatan” mengatakan bahwa dampak adalah suatu yang diakibatkan oleh suatu yang dilakukan, bisa positif maupun negatif atau pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif ).

Dampak adalah adalah suatu kejadian yang mendampakan yang baiknya sedangkan dampak negative adalah suatu kejadian yang mendampakan yang

(6)

buruknya atau kebalikan dari dampak positif.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Persepsi masyarakat tentang proses pelebaran jalan kurang baik, mengigat bahwa proses pelebaran jalan tidak selesai sesuai dengan target yang telah di tetapkan oleh pihak pemerintah. Hal ini dikarenakan oleh pembebasan tanah, karna masih banyak warga yang bangunanya belum dibongkar dengan berbagai alasan seperti orang tersebut merantau dalam jangka waktu yang lama dan ada juga tanah pusako, oleh karena itu pihak pemerintahan menunda dahulu pembongkaran rumah tersebut sampai dengan waktu yang telah di tentukan.

2. Persepsi masyarkat sebelum dan sesudah dilakukanya pelebaran jalan yaitu sebelum dilakukanya pelebaran jalan di Kecamatan Pariaman Utara ini masih kecil dan satu jalur sehingga kemacetan sering kali terjadi, dan sesudah dilakukan pelebaran jalan menjadi dua jalur, masalah kemacetan sudah mulai berkurang dan jumlah kecelakaan diharapkan juga bisa berkurang setelah dilakukanya pelebaran jalan ini.

3. Dampak positif dan negatif masyarakat tentang dilakukanya peleberan jalan yaitu

Masyarakat senang bahwa dengan adanya pelebaran jalan ini mereka berharap kemacetan bisa berkurang dan jumlah kecelakaan juga

diharapkan bisa berkurang.

Sedangkan tanggapan negatifnya adalah peoses pelebaran jalan yang cukup lama dan belum selesai dengan tepat waktu membuat masyarakat terganggu dengan kabut

dan suara mesin - mesin pembuat jalan.

Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan :

1. Diharapkan kepada masyarakat Kecamatan Pariaman Utara untuk bisa saling bekerja sama dengan pemerintahan daerah agar pelebaran jalan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun, karena jalan adalah prasarana umum yang juga dinikmati oleh masyarakat umum.

2. Diharapkan kepada pemerintah untuk memperbaiki, menambah serta melakukan pemerataan infrastruktur jalan yang masih tergolong belum maksimal karna masih banyak daerah – daerah yang jalanya masih kecil sehingga cukup mengaggu pengguna jalan dalam berkendaraan.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih mendalam tentang bagaimana persepsi masyarakat tentang pelebaran jalan di suatu daerah lainya.

DAFTAR PUSTAKA

Bakar. 2014. Persepsi Masyarakat Tentang Infrastruktur dan Sosial Ekonomi di Jorong Bandua Balai Daerah Perbatasan Kabupaten Pasaman Barat dengan Pasaman. Skripsi

Fitri, Yuni Deti. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang

Pelebaran Jalan Raya Padang Aro – Lubuk Gadang

(7)

Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Skripsi

.

Hasniati. 2014. Persepsi dan Partisipasi

Masyarakat Dalam

Pembangunan Jalan Desa di Kenagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.

Skripsi

Herdiansyah, Haris.2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif.

Jakarta: Rajawali pers.

Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Markasia, Yuni. 2014. Persepsi Masyarakat Tentang Pembangunan di Jorong Siraho dan Jorong Sungai Kapur Nagari Lubuk Karak Kecanatan IX Koto Kabupaten Dharmasraya. Skripsi

Meti. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Pemekaran Wilayah Desa Kemantan Kebalai Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci. Skripsi Nofita, Rosi. 2014. Persepsi Masyarakat

Tentang Infrastruktur di Kelurahan Anduring Padang Kota Padang. Skripsi

Oktora, Roni. 2011. Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Solok Provinsi Sumatera Barat. Jurnal UNDIP hal 7 – 8

Salim, Abbas. 1995. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan dari 4 (empat) transek di lokasi penelitian terdapat 18 jenis dari 235 individu pohon buah darimasing-masing transek memiliki