1752 Conference on Economic and Business Innovation
Conference on Economic and Business Innovation
Sekretariat: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Widyagama Malang Jalan Borobudur No. 35, Malang, Jawa Timur, 65142
Email: [email protected]
DETERMINAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA
Milania Nur Rahmadhani1,Mujiyati2
1Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, email:
2Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, email:
Abstract
Profitability is the company's ability to earn profits in relation to the sale of total assets and own capital.
Profits in the company are used for the benefit of one of them is the welfare of the company itself. The purpose of this study is to analyze the determinants of profitability in mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2020 period. The population in this study were all mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2020 period, totaling 49 companies. The sampling method used is purposive sampling method. based on data identification, 66 sample companies were obtained for four years of observation (2017-2020). The data analysis tool uses multiple linear regression. The results showed that solvency had an effect on profitability, while working capital turnover, firm growth, liquidity, and firm size had no effect on profitability.
Keywords: Profitability, Working Capital Turnover, Company Growth, Liquidity, Solvability
Profitabilitas Perusahaan
1753 | Conference on Economic and Business Innovation PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dan bisnis yang maju mengakibatkan banyak persaingan bagi para pengusaha sehingga menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Perkembangan perekonomian di Indonesia semakin sulit diramalkan karena terjadi banyak perubahan yang tidak signifikan dari waktu ke waktu. Perusahaan yang mampu bersaing akan bertahan kemudian perusahaan yang tidak mampu bersaing akan kalah. Pertumbuhan ekonomi suatu negara di tunjang dari beberapa sektor yaitu industri perdagangan, manufaktur, pertanian, konstruksi dan salah satunya adalah sektor pertambangan (Wicaksono, 2015) dalam (Veronica dkk, 2021). Perusahaan pertambangan adalah perusahaan yang memproduksi batu bara, minyak, logam, gas alam, dan produk ini dijual untuk keuntungan yang besar. Semua kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan memerlukan pendanaan baik untuk biaya jangka pendek maupun biaya jangka panjang, sehingga pemilihan sumber pendanaan harus efektif.
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, atau ukuran efektifitas manajemen suatu perusahaan dalam mengelola manajemennya (Nugraha, 2021). Profitabilitas merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur atau menilai laba perusahaan apakah sedang mengalami peningkatan atau kerugian. Oleh karena profitabilitas menjadi alat pengukuran kinerja perusahaan, maka besaran profitabilitas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.
Menurut Cahyani dkk (2020) hubungan modal kerja dengan profitabilitas dalam operasional usaha yang tidak bisa diabaikan yaitu perputaran modal kerja.
Perputaran modal kerja adalah salah satu rasio untuk mengukur keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu, sehingga kefektifan modal kerja dapat dilihat seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode.
Perputaran modal kerja sangat menentukan perjalanan bagi perusahaan dan harus dijaga kestabilannya agar memperoleh keuntungan yang diinginkan perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan merupakan pertumbuhan aktiva yang dilakukan perusahaan dari kegiatan operasionalnya. Perusahaan harus beradaptasi dengan perekonomian pada bidang pertambangan yang sedang melemah dengan melakukan kegiatan efisiensi agar pertumbuhan perusahaan stabil (Sunandes, 2015) dalam (Veronica dkk, 2021).
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban keuangan jangka pendek yang jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia (Nugraha, 2021). Likuiditas tidak hanya berkaitan dengan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk merubah aset lancar menjadi uang kas. Hubungan rasio likuiditas dengan profitabiltas yaitu menunjukkan tingkat ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan dalam aktivitas operasional perusahaan.
Menurut Munawir (2014) dalam Hidayat dkk (2021) solvabilitas ialah penyajian liabilitas keuangan pada saat terjadi likuidasi suatu industri. Solvabilitas
Profitabilitas Perusahaan
1754 | Conference on Economic and Business Innovation dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan untuk mengukur sejauh mana aktiva dibiayai dengan hutang.
Ukuran perusahaan merupakan ukuran dari besar kecilnya aset yang dimiliki suatu perusahan, sehingga perusahaan yang lebih besar biasanya juga memiliki total aset yang lebih besar. Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal daripada perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar perusahaan maka semakin mudah untuk mendapatkan banyak pendanaan dari luar, sehingga investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
Penelitian tentang profitabilitas telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Lorenza dkk (2020) menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan (LnTA) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Adria dkk, (2020) menyatakan bahwa hasil pengujian statistik dengan uji parsial dalam penelitian ini menunjukkan bahwa laverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas, likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas, perputaran total aset berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh (Veronica dkk, 2021) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Berdasarkan temuan hasil penelitian sebelumnya masih ditemukan hasil yang beragam, sehingga peneliti ingin mengulik kembali penelitian tentang profitabilitas yang mengacu pada penelitian Cahyani dkk (2020). Penelitian ini bertujuan untuk menggali ulang tentang determinan profitabilitas dengan objek perusahaan yang tergabung dalam perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2017-2020.
KAJIAN TEORI A. Landasan Teori
1. Teori Keagenan
Teori keagenan diusulkan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Adria dkk, (2020), merupakan teori yang menjelaskan tentang pemisahan tugas antara prinsipal (kepemilikan) dengan agen (pengendalian perusahaan). Sehingga konflik agensi muncul ketika prinsipal kesulitan dalam memastikan agen melakukan tindakan untuk mencapai kesejahteraan prinsipal yang maksimal. Selanjutnya, agency cost muncul dengan tujuan supaya agen tidak menyalahgunakan kewenangannya, sehingga bisa bekerja sebagaimana kepentingan perusahaan kepemilikan dengan pengendalian perusahaan. Maka dari itu muncul agency konflik saat prinsipal sulit untuk memastikan bahwa agen bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan prinsipal. Kemudian muncul agency cost yang bertujuan agar agen tidak melakukan penyalahgunaan wewenang, sehingga mereka bekerja sesuai kepentingan perusahaan.
2. Teori Sinyal
Profitabilitas Perusahaan
1755 | Conference on Economic and Business Innovation Teori sinyal yakni sebuah langkah yang di publikasikan supaya memberi sinyal untuk penanam modal untuk memutuskan melakukan investasi (Hartono, 2013) dalam (Kinesti dkk, 2020). Teori sinyal juga berarti langkah-langkah yang diambil manajemen perusahaan sehingga dapat memandu investor dalam bagaimana cara manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham dan Houston, 2006: 40) dalam (Lorenza dkk 2020).
3. Profitabilitas
Cahyani dkk (2020) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan salah satu faktor yang digunakan pelaku usaha untuk mengukur apakah laba yang diperoleh akan bertambah atau berkurang. Profitabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menjual total aset dan modalnya sendiri. Untuk kepentingan dan kesejahteraan bagi perusahaan itu sendiri maka diperlukan laba dalam perusahaan.
4. Perputaran Modal Kerja
Rasio perputaran modal kerja adalah salah satu rasio yang mengukur atau mengevaluasi efektifitas modal kerja suatu perusahaan selama periode waktu tertentu (Kasmir, 2017:182) dalam (Cahyani dkk 2020). Menurut Ningrum & Trinyowati (2021) modal kerja digunakan sebagai pendanaan untuk kegiatan usaha sehari-hari yaitu kegiatan jangka pendek. Kebutuhan operasional digunakan untuk membayar hutang, rekening listrik, upah tenaga kerja, pembelian bahan baku dan pembayaran lainnya. Modal kerja yang jumlahnya besar dapat menjadi titik produktif jika tidak dikelola secara baik oleh peusahaan terlebih jika modal tersebut berasal dari hutang.
5. Perumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan terguncang seiring harga batubara yang melemah dilanjut dengan pembatasan ekspor ke luar negeri dan pembatasan harga batubara domestic. Pertumbuhan perusahaan yaitu pertumbuhan aktiva dari operasionalisasi perusahaan. Perusahaan harus bisa melakukan adaptasi dengan perekonomial dalam bidang pertambangan yang tengah mengalami pelemahan dengan menjalankan kegiatan efisiensi untuk mempertahankan kestabilan pertumbuhan perusahaan (Sunandes, 2015) dalam (Veronica dkk, 2021).
6. Likuiditas
Likuiditas menurut Syafrida (2015) dalam Adria dkk (2020), yakni kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Ini merefleksikan dana yang tersedia yang oleh perusahaan dipergunakan dalam membayar hutang yang akan jatuh tempo. Biasanya likuiditas dipergunakan oleh investor atau perusahaan untuk melihat seberapa mampu perusahaan memenuhi kewajibannya.
7. Solvabilitas
Profitabilitas Perusahaan
1756 | Conference on Economic and Business Innovation Solvabilitas yaitu rasio sebagai pengukur seberapa jjauhnya aktiva perusahaan dibiayai hutang (Kasmir, 2017:151) dalam (Cahyani dkk 2020), berarti perusahaan yang bisa menunjukkan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya yang bersifat jangka panjang. Rasio solvablitas memberikan gambaran terkait utang perusahaan atas aset ataupun modal (Harahap, 2016:306) dalam (Cahyani dkk 2020).
8. Ukuran Perusahaan
Menurut Seftianne (2011) dalam Adria dkk (2020), ukuran perusahaan menggambarkan kecil besarnya perusahaan. Kecil atau besarnya upaya dilihat dari bidang usaha yang dijalankan. Ukuran usaha ditentukan dari jumlah keseluruhan penjualan, total aset serta tingkat penjualan rata-rata.
B. Hipotesis
1. Pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas
Mengacu penjelasan dari Ambarwati (2010:111) dalam Cahyani dkk (2020), perputaran modal kerja yakni sebuah aktiva yang dipergunakan dalam operasionalisasi perusahaan, yang oleh manajemen perusahaan harus dikelola secara baik. Modal kerja ini bisa ditinjau berdasarkan perputaran modal kerja yang selalu beroperasi dalam perusahaan selama perusahaan tersebut dalam kondisi usaha (Kasmir, 2014: 88) dalam (Nugraha, 2021). Perputaran modal kerja diawali ketika kas diinvestasi dalam unsur modal kerja hingga menjadi kas kembali.
Perputaran modal dengan tingkat yang tinggi diperkirakan akan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karenanya, modal kerja yang perusahaan tanamkan akan kembali cepat. Jika perputaran modal kerja memiliki tingkat yang semakin tinggi, maka semakin tinggi pula kemungkinan laba mengalami peningkatan. Laba yang tinggi mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan tersebut.
H1: Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas 2. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas
Pertumbuhan perusahaan yang menggambarkan peningkatan kinerja perusahaan ataupun perubahan kekayaan perusahaan. Menurut Sunarto dan Budi (2009) dalam Indomo (2019) Pertumbuhan suatu perusahaan adalah cerminan dari keberhasilannya. Keberhasilan ini juga menjadi tolak ukur investasi untuk pertumbuhan ke depan. Kesempatan untuk tumbuh sebagai perusahaan adalah proxy tepat untuk biaya agensi utang. Akibatnya, muncul tren investasi pada perusahaan-perusahaan di industri yang sedang berkembang.
H2: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas 3. Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas
Menurut Wardiyah (2017:143) dalam Cahyani dkk (2020), rasio ini menjelaskan kemampuan perusahaan membayarkan kewajibannya ketika jatuh tempo. Jika perusahaan memutuskan menyiapkan modal kerja yang besar, maka dapat dipertahankan tingkat likuiditasnya, tetapi
Profitabilitas Perusahaan
1757 | Conference on Economic and Business Innovation kemungkinan menghasilkan keuntungan yang besar akan berkurang, yaitu dalam hal profitabilitas. Di sisi lain, bila perusahaan hendak mengoptimalkan profitabilitasnya, hal itu bisa memengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Bertambah tingginya likuiditas, posisi perusahaan di mata kreditur semakin baik.
H3: Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas 4. Pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas
Mengacu penjelasan dari Sutrisno (2013:122) dalam Cahyani dkk (2020), Solvabilitas dapat dilihat seberapa jauhnya suatu perusahaan dibiayai hutang atau pihak luar yang digambarkan dalam permodalan dengan kemampuan perusahaan. Solvabilitas juga mempengaruhi profitabilitas, ukuran seberapa banyak pembiayaan hutang yang dimiliki perusahaan. Dengan profitabilitas ini, dimungkinkan dapat mengukur efektivitas seluruh manajemen, dimana ini dicerminkan oleh besarnya tingkat laba dalam investasi dan penjualan.
H4: Solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas 5. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
Ukuran perusahaan dapat berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk mengambil risiko yang mungkin muncul dari bermacam kondisi yang perusahaan hadapi. Perusahaan besar kurang berisiko dibandingkan yang lebih kecil sebab mempunyai kondisi pasar atau kontrol yang lebih baik serta karena itu dapat menghadapi persaingan ekonomi. Besar kecilnya suatu perusahaan juga berpengaruh pada kepercayaan investor. Bertambah besarnya perusahaan, bertambah besar kecenderungan untuk menggunakan pendanaan eksternal.
H5: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini di desain menggunakan penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Data kuantitatif dipergunakan menjadi jenis data penelitian ini dimana ini ialah data berupa angka atau yang dijadikan angka lewat proses perumusan atau perhitungan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ialah data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2017- 2020 (BEI) periode 2017-2020 yang didapat dari situs www.idx.co.id dan website perusahaan terkait.
B. Populasi dan Sampel
Seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020 adalah populasi penelitian ini. Penggunaan sampel pada penelitian ini yaitu perusahaan pertambangan yang menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan selama periode 2017-2020 dengan purposive sampling sebagai teknik sampling, yakni teknik mengambil sampel berdasarkan pertimbangan dengan berfokus pada suatu tujuan. Adapun kriteria pemilihan sampel penelitian yaitu:
Profitabilitas Perusahaan
1758 | Conference on Economic and Business Innovation 1. Perusahaan sektor pertambangan yang konsisten menerbitkan laporan
tahunan keuangan selama tahun periode 2017-2020.
2. Perusahaan pertambangan yang memiliki laba selama tahun periode 2017-2020.
3. Perusahaan yang memiliki variabel terkait data yang dibutuhkan.
C. Definisi Operasional Variabel
Secara ringkas yang dimaksud definisi operasional variabel yakni menempatkan arti dari variabel melalui menentukan tindakan yang diperlukan dalam mengukur variabel yang sebelumnya sudah ditetapkan. Variabel operasional penelitian ini yaitu:
Tabel 1 Definisi dan Pengukuran Variabel
No Jenis Variabel Definisi Pengukuran
1 Variabel Independen (X)
1.) Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio yang mengukur atau mengevaluasi efektifitas modal kerja suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Perputaran modal kerja dimulai ketika uang tunai diinvestasikan dalam porsi modal kerja sampai uang itu kembali.
Ket :
PMK = Perputaran Modal Kerja
2.) Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan digambarkan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan kenaikan atau penurunan total aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu relatif terhadap tahun sebelumnya.
Ket :
Growth = Pertumbuhan Perusahaan
3.) Likuiditas Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek pada saat jatuh tempo, dan merupakan rasio yang mengukur kinerja
perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dibayar.
Ket :
CR = Current Ratio
4.) Solvabilitas Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik
Profitabilitas Perusahaan
1759 | Conference on Economic and Business Innovation aset perusahaan dilunasi.
dibiayai dengan utang berarti perusahaan yang dapat menggambarkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Ket :
DAR = Debt to Asset Ratio
5.) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai ukuran yang mengelompokkan ukuran perusahaan dalam berbagai hal, antara lain dalam hal total aset, total penjualan, dan lain-lain.
Ukuran Perusahaan = Ln(Total Asset)
2. Variabel Dependen (Y)
1.) Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio juga memberikan ukuran efektifitas pengelolaan suatu perusahaan.
Ket :
ROA = Return on Asset
Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis statistic deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik mencakup uji normalitas (dengan Kolmogorov-Smirnov), uji multikolinieritas (dengan Tolerance dan Variant Inflation Factor atau VIF), uji heteroskedastisitas (dengan uji Glejser), dan uji autokorelasi (dengan Run Test). Uji regresi linier berganda, uji kelayakan model (uji F), uji statistik (uji t), dan uji koefisien determinasi (R2) dipilih menjadi uji hipotesis penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif
Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Sumber:Data Sekunder yang Diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Profitabilitas 66 ,002 ,212 ,07748 ,061119
Perputaran Modal Kerja 66 -71,103 527,037 15,13553 67,744523 Pertumbuhan
Perusahaan
66 -,196 2,288 ,14750 ,341608
Likuiditas 66 ,104 10,074 1,86144 1,811275
Solvabilitas 66 ,000 ,737 ,41189 ,184930
Ukuran Perusahaan 66 27,292 32,258 29,68268 1,171312
Valid N (listwise) 66
Profitabilitas Perusahaan
1760 | Conference on Economic and Business Innovation 1. Profitabilitas diproksikan menggunakan Return on Assets (ROA) memiliki nilai minimum sejumlah 0,002 yaitu oleh PT J Resources Asia Pasific Tbk tahun 2020, sementara PT Bukit Asam Tbk tahun 2018 memiliki nilai maksimum yaitu sejumlah 0,212. Nilai mean yang didapatkan sejumlah 0,07748 serta sejumlah 0,061119 untuk standar deviasi. Nilai mean melampaui standar deviasinya yakni 0,07748 >
0,061119 mengartikan variabel Profitabilitas memiliki sebaran nilai yang baik.
2. Perputaran Modal Kerja diukur menggunakan PMK memiliki nilai minimum sejumlah -71,103 yaitu PT Toba Bara Sejahtera Tbk tahun 2019, sementara PT Radiant Utama Interinsco Tbk tahun 2017 memiliki nilai maksimum yaitu sejumlah 527,037. Nilai mean yang didapatkan sejumlah 15,13553 serta sejumlah 67,744523 untuk standar deviasi.
Nilai mean di bawah standar deviasinya yakni 15,13553 < 67,744523 mengartikan variabel perputaran modal memiliki sebaran nilai yang kurang baik.
3. Pertumbuhan Perusahaan diukur menggunakan Growth memiliki nilai minimum sejumlah -0,196 yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk tahun 2019, sementara PT Citra Minweral Investindo Tbk tahun 2017 memiliki nilai maksimum yaitu sejumlah 2,288. Nilai mean yang didapatkan sejumlah 0,14750 serta sejumlah 0,341608 untuk standar deviasi. Nilai mean di bawah standar deviasinya yakni 0,14750 <
0,341608 mengartikan variabel pertumbuhan perusahaan memiliki sebaran nilai yang kurang baik.
4. Likuiditas diukur menggunakan Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum sejumlah 0,104 yaitu oleh PT Darma Henwa Tbk tahun 2020, sementara PT Harum Energy Tbk tahun 2020memiliki nilai maksimum yaitu sejumlah 10,074. Nilai mean yang didapatkan sejumlah 1,86144 serta sejumlah 1,811275 untuk standar deviasi. Nilai mean melampaui standar deviasinya yakni 1,86144 > 1,811275 mengartikan variabel likuiditas memiliki sebaran nilai yang baik.
5. Solvabilitas diproksikan menggunakan Debt to Assets Ratio (DAR) memiliki nilai minimum sejumlah 0,000 yaitu oleh PT Citra Minweral Investindo Tbk tahun 2018, sementara PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk tahun 2017 memiliki nilai maksimum yaitu sejumlah 0,737. Nilai mean yang didapatkan sejumlah 0,41189 serta sejumlah 0,184930untuk standar deviasi. Nilai mean melampaui standar deviasinya yakni 0,41189 > 0,184930 mengartikan variabel solvabilitas memiliki sebaran nilai yang baik.
6. Ukuran Perusahaan diukur menggunakan Size memiliki nilai minimum sejumlah 27,292 yaitu oleh PT Kapuas Prima Coal Tbk tahun 2017, sementara PT Adaro Energy Tbk tahun 2018 memiliki nilai maksimum yaitu sejumlah 32,258. Nilai mean yang didapatkan sejumlah 29,68268 serta sejumlah 1,171312 untuk standar deviasi. Nilai mean melampaui
Profitabilitas Perusahaan
1761 | Conference on Economic and Business Innovation standar deviasinya yakni 29,68268 > 1,171312 mengartikan variabel ukuran perusahaan memiliki sebaran nilai yang baik.
B. Uji Asumsi Klasik
Tabel 3 Uji Asumsi Klasik
Variabel Kolmogorov
Smirnov Tolerance VIF Glejser (Sig)
Run Test Profitabilitas
0,200
1,000 Perputaran
Modal Kerja 0,867 1,154 0,571
Pertumbuhan
Perusahaan 0,899 1,112 0,754
Likuiditas 0,638 1,567 0,583
Solvabilitas 0,614 1,629 0,665
Ukuran
Perusahaan 0,825 1,212 0,934
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022
Mengacu pada hasil pengujian tersebut, bisa dilihat signifikansi pengujian dengan Komogorov-Smirnov didapatkan senilai 0,200 > 0,05, ini mengartikan data sudah terdistribusi secara normal.
Mengacu hasil di atas memperlihatkan bahwa seluruh variabel bebas yang di teliti menghasilkan Tolerance senilai > 0,1 serta nilai VIF < 10, oleh karenanya didapatkan kesimpulan tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi penelitian ini.
Mengacu hasil di atas memperlihatkan bahwa seluruh variabel bebas yang di teliti menghasilkan signifikansi senilai > 0,05, oleh karenanya didapatkan kesimpulan tidak timbul heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini.
Berdasarkan Tabel 3 uji Run Test diperoleh nilai signifikan sebesar 1,000, sehingga H0 diterima. Hal ini berarti data yang digunakan tersebar (random). Dapat diketahui bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi anatar variabel independen, sehingga model regresi layak digunakan.
C. Uji Hipotesis
Tabel 4 Uji Hipotesis Variabel
Uji Hipotesis
(B)
Uji F (Sig)
Uji t (Sig)
Adjusted R Square
Profitabilitas 0,299
0,000 0,357
Perputaran
Modal Kerja -7,081E-5 0,466 Pertumbuhan
Perusahaan 0,013 0,490
Profitabilitas Perusahaan
1762 | Conference on Economic and Business Innovation
Likuiditas -0,001 0,789
Solvabilitas -0,210 0,000
Ukuran
Perusahaan -0,004 0,434
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2022
Berdasarkan rumus regresi yang telah ditentukan, maka model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
ROA = 0.299 - 7,081PMK + 0.013GROWTH – 0.001CR – 0.210DAR – 0.004SIZE + e
Dari persamaan regresi diatas, dapat di interpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 0.299 diartikan jika semua variabel independen dianggap konstan atau sama dengan nol, maka besaran Profitabilitas (ROA) akan tetap sebesar 0.299.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel Perputaran Modal Kerja (PMK) sebesar -7.081 dengan tanda negatif (-). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 (satuan) Perputaran Modal Kerja (PMK) dapat menurunkan Profitabilitas (ROA) sebesar -7.081.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel Pertumbuhan Perusahaan (Growth) sebesar 0,013 dengan tanda positif (+). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 (satuan) Pertumbuhan Perusahaan (Growth) dapat meningkatkan Profitabilitas (ROA) sebesar 0,013.
4. Nilai koefisien pada variabel Likuiditas (CR) sebesar -0,001 dengan tanda negatif (-). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 (satuan) Likuiditas (CR) dapat menurunkan Profitabilitas (ROA) sebesar -0,001.
5. Nilai koefisien pada variabel Solvabilitas (DAR) sebesar -0,210 dengan tanda negatif (-). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 (satuan) Solvabilitas (DAR) dapat menurunkan Profitabilitas (ROA) sebesar -0,210.
6. Nilai koefisien pada variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) sebesar - 0,004 dengan tanda negatif (-). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 (satuan) Ukuran Perusahaan (SIZE) dapat menurunkan Profitabilitas (ROA) sebesar -0,004.
D. Uji F
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya variabel Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan secara bersama- sama atau simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas. Dari hasil ini juga menunjukkan bahwa model penelitian telah layak untuk digunakan.
E. Uji t
Dari Tabel 4 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Profitabilitas Perusahaan
1763 | Conference on Economic and Business Innovation Berdasarkan uji t untuk variabel Perputaran Modal Kerja, diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,466 > 0,05, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan “Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020” ditolak.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan uji t untuk variabel Pertumbuhan Perusahaan, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,490 > 0,05, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020” ditolak.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan uji t untuk variabel Likuiditas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,789 > 0,05, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020” ditolak.
4. Pengujian Hipoteis Keempat
Berdasarkan uji t untuk variabel Solvabilitas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis keempat yang menyatakan “Solvabilitas berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020” diterima.
5. Pengujian Hipotesis Kelima
Berdasarkan uji t untuk variabel Ukuran Perusahaan, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,434 > 0,05, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan “Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020” ditolak.
F. Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa besaran koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,357 atau 35,70%. Hal ini berarti bahwa besaran variabel Profitabilitas dipengaruhi oleh variabel Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan sebesar 35,70% dan sisanya 64,30% Profitabilitas dipengaruhi oleh variabel lain.
SIMPULAN A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Profitabilitas Perusahaan
1764 | Conference on Economic and Business Innovation 1. Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas,
sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak.
2. Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas, sehingga H2 dalam penelitian ini ditolak.
3. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas, sehingga H3 dalam penelitian ini ditolak.
4. Solvabilitas berpengaruh terhadap Profitabilitas, sehingga H4 dalam penelitian ini diterima.
5. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas, sehingga H5 dalam penelitian ini ditolak.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Periode yang digunakan dalam penelitian ini hanya 4 periode, yaitu 2017-2020, sehingga sampel yang didapat terbatas.
2. Penelitian ini hanya menganalisis beberapa variabel independen saja, padahal masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel independen yang dapat mempengaruhi profitabilitas selain faktor-faktor yang ada dalam penelitian ini, seperti tata kelola perusahaan, kebijakan dividen, dan lain-lain.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah periode pengamatan untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam.
REFERENSI
Adria, C., & L. Susanto.-. (2020). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Dan Perputaran Total Aset Terhadap Profitabilitas.
Repository.Untar.Ac.Id. http://repository.untar.ac.id/13456/
Cahyani, R. (2020). Pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadap profitabilitas. Jurnalmahasiswa.Stiesia.Ac.Id.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/3069
Hidayat, Bahrul, D., & Sumarti, T. (2021). Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas dan Implikasinya Pada Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia 2015-2019. Jurnal Indonesia Membangun, 20(1), 99–112.
Indomo, U. (2019). Pengaruh struktur modal, pertumbuhan, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan periode 2012-
2016. Ejournal.Stei.Ac.Id.
https://ejournal.stei.ac.id/index.php/JEMI/article/view/255
Kinesti, N., Dewi, R., Akuntansi, A. W.-J. R., & 2020, undefined. (2020).
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas dengan Likuiditas,
Profitabilitas Perusahaan
1765 | Conference on Economic and Business Innovation Pertumbuhan Penjualan, Umur Perusahaaan Sebagai Variabel Kontrol.
Ojs.Unikom.Ac.Id, 12(2). https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jira/article/view/2715 Lorenza, D., Akob Kadir, M., Sjahruddin, H., Tinggi, S., Ekonomi, I., Bongaya, M., Letjen, J. L., Pol, A., Mappaouddang, N., & 28 Makassar, I. (2020). Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen, 6(1), 13–20. https://doi.org/10.37058/JEM.V6I1.1544
Ningrum, D. P. R. K., & Trinyowati. (2021). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 10(8).
Nugraha, D. T. (2021). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 22(2).
Veronica, V., & Saputra, A. (2021). Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas perusahaan.
Journal.Feb.Unmul.Ac.Id, 23(2), 215–222.
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/view/8072