Nama Sekolah: Celebes Islamic School Nama Guru: Agus Supramono Mata Pelajaran: IPAS
Kelas: 5
Jumlah Pertemuan/
Alokasi Waktu:
1/70 menit
Identifikasi
Peserta Didik:
Peserta didik memiliki kemampuan awal yang bervariasi dalam memahami sistem organ tubuh, terutama indera penglihatan. Mereka menunjukkan rasa ingin tahu tinggi terhadap bagaimana manusia dapat melihat, serta senang mengeksplorasi fenomena cahaya dalam kehidupan sehari- hari. Mereka menyukai kegiatan hands-on dan visual, dan menunjukkan keterlibatan tinggi dalam kegiatan proyek sederhana.
Materi Pelajaran:
Materi “Melihat karena Cahaya” mencakup:
• Pengetahuan faktual: jenis cahaya, sifat-sifat cahaya, indera penglihatan.
• Pengetahuan konseptual: hubungan antara cahaya, benda, dan mata dalam proses melihat.
• Pengetahuan prosedural: cara kerja organ mata dan eksperimen pembiasan cahaya.
• Pengetahuan metakognitif: refleksi terhadap pentingnya cahaya dan fungsi penglihatan.
Materi ini relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti mengamati benda dalam kondisi terang dan gelap, serta dapat diterapkan melalui eksperimen sederhana dan proyek edukatif.
Dimensi Profil Lulusan:
Desain Pembelajaran
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami sistem organ tubuh manusia dan sifat-sifat cahaya, serta mampu menjelaskan bagaimana manusia dapat melihat suatu benda karena adanya cahaya.
Lintas Disiplin Ilmu:
• PJOK
• Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan proses melihat sebagai hasil kerja antara cahaya, benda, dan mata.
2. Menjelaskan bagian-bagian mata dan fungsinya.
3. Melakukan eksperimen sederhana untuk membuktikan bahwa manusia dapat melihat karena adanya cahaya.
4. Mengkomunikasikan hasil eksperimen dalam bentuk presentasi atau proyek kreatif.
Topik Pembelajaran:
Sikap senang menolong orang lain Praktik Pedagogis:
• Pembelajaran berbasis proyek
• Eksperimen sederhana, diskusi, dan presentasi
• Visualisasi menggunakan media digital dan alat bantu
Kemitraan Pembelajaran:
1. Guru PJOK (tentang organ tubuh)
2. Tenaga kesehatan Puskesmas (edukasi kesehatan mata) 3. Komunitas pemerhati anak (kampanye kesehatan mata)
Lingkungan Pembelajaran:
Ruang Fisik: ruang kelas, lorong sekolah (eksperimen gelap terang)
Ruang Virtual: Google Meet/Zoom, YouTube Edukasi Budaya Belajar: kolaboratif, eksploratif, menyenangkan Pemanfaatan Digital:
Perencanaan: Google Classroom
Pelaksanaan: video eksperimen, Canva, Google Slide Asesmen: Google Form, video presentasi, kuis digital
Pengalaman Belajar
Awal (Berkesadaran, Bermakna)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, dan sapaan.
2. Ice breaking: "Tebak gambar dalam gelap" (gambar ditampilkan secara perlahan di layar dengan
pencahayaan dikurangi).
3. Menampilkan video singkat: seseorang mencari benda dalam gelap lalu menyalakan lampu.
4. Pertanyaan pemantik:
• “Mengapa kita tidak bisa melihat dalam gelap?”
• “Apa yang terjadi saat lampu dinyalakan?”
1. Peserta didik membaca artikel ringan dari website edukasi tentang proses melihat.
2. Diskusi bersama:
• “Apakah kita bisa melihat tanpa cahaya?”
• “Bagaimana cahaya membantu kita melihat?”
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.
Inti
Memahami
Peserta didik memperoleh pemahaman tentang konsep melihat sebagai hasil dari kerja antara cahaya, benda, dan mata melalui:
1. Observasi visual:
Peserta menyaksikan video animasi pendek tentang
bagaimana cahaya dipantulkan dari benda ke mata, dan bagaimana otak memprosesnya.
2. Diskusi Terbimbing:
Guru memfasilitasi tanya jawab terkait:
o Apa itu cahaya?
o Mengapa kita tidak bisa melihat dalam gelap?
o Bagaimana cahaya membantu kita melihat?
o Apa saja bagian-bagian mata dan fungsinya?
1. Literasi Visual:
Peserta membaca artikel singkat atau e-book interaktif tentang organ mata dan peran cahaya dalam proses melihat, dilanjutkan dengan membuat peta konsep bersama di papan tulis atau digital.
2. Demonstrasi Mini:
Guru menunjukkan contoh sederhana (kotak tertutup berisi benda, lalu diberi cahaya), dan peserta mengamati perbedaannya.
Mengaplikasi
Peserta didik menerapkan pengetahuan melalui eksperimen dan proyek:
1. Eksperimen Sederhana Mandiri:
Peserta melakukan pengamatan terhadap benda dalam tiga kondisi:
o Tanpa cahaya
o Dengan cahaya dari satu arah o Dengan cahaya menyebar
Mereka mencatat hasil pengamatan dalam format tabel.
1. Simulasi & Roleplay:
Peserta memerankan alur cahaya masuk ke mata hingga otak memprosesnya (misalnya: satu siswa menjadi
cahaya, satu menjadi benda, satu menjadi mata, dan satu menjadi otak).
2. Proyek Mini (Berdiferensiasi Produk):
Peserta didik, secara berkelompok atau individu, memilih salah satu proyek berikut:
o Membuat model mata dari barang bekas o Membuat poster digital “Proses Melihat”
o Membuat video eksperimen dengan narasi penjelasan
o Membuat buku mini “Aku Bisa Melihat Karena Cahaya”
1. Kolaborasi Digital:
Peserta berdiskusi dan berbagi hasil proyek di Google Classroom/Padlet.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna)
Peserta didik mengevaluasi pengalaman belajar dan membangun kesadaran diri:
1. Presentasi Proyek:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas atau dalam forum daring.
2. Umpan Balik Konstruktif:
Teman dan guru memberikan apresiasi dan saran terhadap proyek yang ditampilkan.
3. Jurnal Reflektif Individu:
Peserta menuliskan atau menggambarkan:
o Hal paling menarik dari proses belajar hari ini o Pemahamannya tentang pentingnya cahaya o Komitmennya menjaga kesehatan mata (misal:
mengurangi waktu layar, membaca dengan pencahayaan cukup)
1. Refleksi Kelompok:
Peserta membuat poster bersama tentang: “Apa yang Akan Kita Lakukan Agar Mata Kita Tetap Sehat?”
Penutup
1. Menyimpulkan pelajaran secara bersama.
2. Guru mengajak peserta menyusun topik eksperimen selanjutnya, misalnya tentang pembiasan cahaya atau bayangan.
3. Memberikan apresiasi atas kreativitas dan keaktifan peserta didik.
Asesmen
Asesmen pada Awal Pembelajaran:
Kuis singkat (true/false) tentang cahaya dan mata Asesmen pada Proses Pembelajaran:
Catatan eksperimen, peta konsep, diskusi
Asesmen pada Akhir Pembelajaran:
Proyek kreatif, jurnal reflektif