Contoh strategi pengendalian massa yang berhasil diterapkan di berbagai belahan dunia:
1. Community Policing di Singapura
Ikhtisar: Model kepolisian komunitas Singapura melibatkan keterlibatan dengan masyarakat lokal untuk membangun kepercayaan dan mengumpulkan intelijen. Petugas polisi bekerja sama dengan pemimpin masyarakat dan penduduk untuk mengidentifikasi potensi masalah dan mencegahnya meningkat.
Strategi:
1. Patroli lingkungan reguler.
2. Program dan dialog keterlibatan masyarakat.
3. Kolaborasi dengan tokoh masyarakat.
4. Kampanye pendidikan dan kesadaran tentang keselamatan dan keamanan.
Hasil: Pendekatan ini telah menyebabkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap penegakan hukum dan tingkat kejahatan yang rendah.
2. Crowd Management di Acara Besar di Jepang
Ikhtisar: Selama acara besar seperti festival dan pertandingan olahraga, pihak berwenang Jepang menerapkan perencanaan dan koordinasi yang cermat untuk memastikan keamanan kerumunan.
Strategi:
1. Perencanaan acara terperinci dan penilaian risiko.
2. Papan nama yang jelas dan jalur yang ditentukan untuk pergerakan kerumunan.
3. Penggunaan sukarelawan dan staf untuk membimbing dan membantu peserta.
4. Pemantauan dan komunikasi berkelanjutan.
Hasil: Langkah-langkah ini telah menghasilkan pengelolaan kerumunan besar yang lancar dan aman dengan insiden yang minimal.
3. Aksi Protes Damai di Norwegia
Ikhtisar: Di Norwegia, pihak berwenang telah menerapkan strategi untuk memfasilitasi protes damai sambil memastikan ketertiban umum.
Strategi:
1. Saluran komunikasi terbuka antara penyelenggara protes dan penegak hukum.
2. Zona protes yang ditunjuk dan pedoman yang jelas untuk demonstran.
3. Kehadiran mediator terlatih untuk mengurangi potensi konflik.
4. Unit pemantauan dan respons cepat dalam keadaan siaga.
Hasil: Pendekatan ini memungkinkan ekspresi perbedaan pendapat publik secara damai, dengan sedikit kasus kekerasan atau kekacauan.
4. Urban Order Maintenance di Kota New York
Ikhtisar: Teori "Broken Windows" diterapkan di New York City untuk mengatasi pelanggaran ringan dan menjaga ketertiban perkotaan.
Strategi:
1. Penegakan hukum yang ketat terhadap pelanggaran ringan (misalnya, vandalisme, penghindaran tarif).
2. Peningkatan kehadiran polisi di daerah dengan kejahatan tinggi.
3. Keterlibatan masyarakat dalam pelaporan dan pencegahan kejahatan.
4. Perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur perkotaan yang cepat.
Hasil: Penurunan tingkat kejahatan yang signifikan dan peningkatan tatanan perkotaan secara keseluruhan.
5. Penggunaan Teknologi di Korea Selatan
Ikhtisar: Korea Selatan telah mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam strategi pengendalian kerumunannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Strategi:
1. Penggunaan kamera CCTV dan drone untuk pemantauan waktu nyata.
2. Aplikasi seluler untuk manajemen kerumunan dan peringatan publik.
3. Analisis data untuk memprediksi dan mencegah potensi masalah.
4. Koordinasi antara berbagai instansi melalui pusat komando pusat.
Hasil: Peningkatan kesadaran situasional dan respons cepat terhadap situasi yang muncul.