BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyebaran virus COVID-19 menyebar luas tidak hanya di China, bahkan sudah menyebar ke berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan dua WNI positif terpapar virus COVID-19. Berita tersebut dikonfirmasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka(Arnani, 2020).
Penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin meningkat sejak kemunculan kasus pertama. Pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk memutus rantai penularan COVID-19 melalui “Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19 dan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19”(Gitiyarko, 2020).
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan dampak yang cukup signifikan, interaksi sosial masyarakat menjadi terbatas yang mengakibatkan aktivitas ekonomi terganggu, pekerjaan harian menjadi tidak dapat dilakukan hingga banyaknya gelombang PHK yang dilakukan oleh perusahaan akibat ketidakmampuan suatu perusahaan mempertahankan karyawan di situasi pandemi (Rahmasnyah dkk., 2020)
Dalam upaya mengatasi dampak dari pandemi COVID-19 dalam sektor ekonomi, Pemerintah Indonesia menyiapkan BST untuk membantu masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah khususnya yang terdampak COVID-19
selama masa pemberlakuan PSBB. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 54/HUK/2020 Tentang Pelaksanaan Bantuan Sosial Sembako dan Bantuan Sosial Tunai Dalam Penanganan Dampak Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) (Kepmensos, 2020).
Dinas Sosial selaku Pelaksana Bantuan Sosial di Kota Metro, Lampung.
Bertugas menyalurkan jenis (BST) yang bersumber dari pendanaan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Metro. BST tersebut disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk dalam Data Terpadu Kesehjateraan Sosial (DTKS) di luar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan keluarga diluar DTKS. Penyaluran bantuan dilakukan dengan menggunakan sistem perbankan (Dinsos Kota Metro, 2020).
Permasalahan muncul terkait proses pendataan calon penerima BST yang data calon penerima masih tumpang tindih dengan penerima bantuan sosial regular akibat masalah data di DTKS yang tidak update oleh Kemensos. Hal ini sering menyebabkan bantuan sering tidak tepat sasaran dan tidak merata. Tidak semua calon penerima BST yang memenuhi kriteria dalam proses seleksi akan menjadi penerima bantuan. Sehingga perlu ditetapkan prioritas masyarakat yang benar-benar membutuhkan untuk diberi bantuan, ditambah belum adanya kriteria pasti yang ditetapkan serta metode yang diterapkan dalam proses penyeleksian calon penerima BST, hal ini menimbulkan penilaian subyektif yang dilakukan oleh panita dalam menyeleksi warganya.
Dalam menyelesaikan permasalahan terkait penentuan calon penerima BST COVID-19, dibutuhkan suatu metode SPK yang mendukung pengambilan keputusan menggunakan data serta dapat menggabungkan pemikiran si “ahli”
pengambil keputusan selama penyaluran bantuan sosial saat pandemi COVID-19, penelitian ini fokus pada penerapan kombinasi metode AHP dan TOPSIS untuk membantu proses penyeleksian calon penerima berdasarkan kriteria yang ditentukan.
Kombinasi metode AHP dan TOPSIS dipilih karena kelebihan metode AHP dalam menentukan prioritas bobot kriteria menggunakan struktur hirarki beberapa kriteria serta menggunakan analisis perbandingan berpasangan (pairwise comparison) menggunakan model matematis dengan persepsi manusia yang dianggap “ahli” sebagai input utama. “Sedangkan metode TOPSIS dapat menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis,komputasinya lebih efisien, serta memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari setiap alternatif keputusan”(Juliyanti, 2011).
Penelitian terdahulu tentang sistem pendukung keputusan telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti “Kombinasi Metode AHP dan TOPSIS untuk Rekomendasi Penerima Beasiswa SMK Berbasis Sistem Pendukung Keputusan (Rasyid Ridho dkk., 2021)”, “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beras Miskin di Desa Masbagik Selatan Dengan Metode AHP dan TOPSIS (Murgianti dkk., 2019)”, “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Dengan Metode AHP dan TOPSIS (Studi Kasus Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Nias Selatan) (Duha dan Ruwirohi, 2020)”, “Terapan Kombinasi Metode TOPSIS dan Analytical Hierarchy Process Pada Perekomendasian Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (Studi Kasus Pada STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati) (Fadlan dkk., 2017)”. Adapun penelitian yang berjudul “A multiple criteria
decision-making approach for increasing the preparedness level of sales departments against COVID-19 and future pandemics: A real-world case” dalam penelitiannya menggunakan kombinasi AHP dan TOPSIS, metode AHP untuk menghitung bobot kriteria dan subkriteria dan menggunakan metode TOPSIS untuk menghitung kesiapan, merangking perusahaan dan mengidentifikasi kelemahan yang harus diatasi untuk meningkatkan efektivitas dalam skenario pasar saat ini, dalam menghadapi gelombang COVID-19 dan pandemi di masa datang (Ortiz-Barrios dkk., 2021).
Berdasarkan uraian diatas berkaitan dengan bantuan sosial tunai (BST) saat pandemi COVID-19, penelitian ini berfokus pada penerapan “Kombinasi AHP- TOPSIS Untuk Menentukan Rekomendasi Penerima BST Pada Masyarakat Terdampak COVID-19 (Studi Kasus Dinas Sosial Kota Metro)” dengan adanya penelitian ini diharapkan, dapat membantu Dinas Sosial Kota Metro dalam proses penyeleksian calon penerima bantuan untuk periode selanjutnya agar hasil yang didapatkan tepat sasaran serta adil bagi yang berhak menerimanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalisis data calon penerima BST COVID-19 di Kota Metro berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan?
2. Bagaimana menentukan rekomendasi data calon penerima BST COVID- 19 di Kelurahan Karangrejo, Kota Metro?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah diatas, ditetapkan batasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini :
1. Tempat penelitian dilaksanakan di Dinas Sosial Kota Metro. Dengan studi kasus di Kelurahan Karangrejo.
2. Data yang digunakan bulan April, Mei dan Juni tahun 2020
3. Metode yang digunakan adalah Kombinasi Metode AHP dan TOPSIS 4. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kelompok penerima BST
COVID-19:
a. KTP (domisili terdata di Kelurahan setempat) b. Status Pekerjaan Kepala Keluarga
c. Status Pekerjaan Istri d. Status Rumah
e. Jumlah Tanggungan Orang Tua f. Penghasilan (total per bulan) g. Kehilangan Pekerjaan 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian pada tulisan ini sebagai berikut :
1. Menerapkan metode kombinasi AHP dan TOPSIS untuk perhitungan setiap nilai kriteria untuk menentukan calon penerima BST COVID-19 di Kota Metro tingkat Kelurahan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Dinas Sosial Kota Metro, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana referensi untuk mengevaluasi ulang kebijakan dalam proses penyeleksian calon penerima bantuan selama pandemi COVID-19 di Kota Metro tingkat Kelurahan.
2. Bagi Masyarakat, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kemudahan kepada panitia seleksi tingkat Kelurahan dalam memilih masyarakat yang berhak menjadi penerima BST COVID-19.
3. Bagi Universitas Teknokrat Indonesia, penelitian ini merupakan kontribusi penambahan ilmu pengetahuan tentang Sistem Pendukung Keputusan yang dilakukan oleh mahasiswa melalui penelitian, serta menjadi bahan referensi bacaan bagi mahasiswa lain di Perpustakaan.
4. Bagi Penulis, dapat mengaplikasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung selama perkuliahan ke dalam dunia nyata khususnya ilmu Sistem Pendukung Keputusan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sebuah karya ilmiah memerlukan sistematika yang baik, teratur an terperinci. Begitupun dalam penulisan skripsi ini, penulis berupaya mencantumkan secara urut setiap bab ke bab berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika skripsi yang penulis lakukan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian dan Keaslian Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini disajikan tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Kerangka Penelitian, Tahapan Penelitian, Objek Penelitian, Teknik Analisis Data, Metode Pengumpulan Data (Tinjauan Pustaka, Wawancara, Dokumentasi, Observasi) dan Mekanisme Penyaluran BST di Kota Metro.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang deskripsi data objek penelitian, proses perhitungan serta hasil penelitian yang di dapat.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang simpulan dari hasil analisis dan pembahasan serta saran sebagai bahan informasi bagi instansi yang menjadi objek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN