PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Uraian Teoritis
- Return On Asset (ROA)
- Modal Kerja
- Struktur Modal Kerja
- Ukuran Perusahaan
Jika perusahaan sudah menggunakan praktik akuntansi yang baik, manajemen dapat menggunakan teknik analisis Return On Asset (ROA) untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produk dan efisiensi departemen penjualan. Aset produktif adalah penempatan dana perusahaan pada aset yang menghasilkan perputaran modal kerja. Oleh karena itu, menurut konsep ini, modal kerja merupakan bagian dari aktiva lancar yang sebenarnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya yang merupakan keuntungan.
Jadi, proses cash-cash-working capital-money adalah lingkaran dana modal kerja yang akan berputar terus menerus selama perusahaan itu berbisnis. Terdapat hubungan langsung antara jumlah modal kerja dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang akan dijual kepada pembeli. Perputaran kas Semakin banyak kas dijual dan diganti (perputaran kas), semakin sedikit modal kerja yang dibutuhkan.
Peredaran modal kerja Kebutuhan modal kerja juga bergantung pada jangka waktu yang diperlukan untuk pengumpulan modal kerja. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan modal kerja, semakin sedikit modal kerja yang dibutuhkan. Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha suatu perusahaan.
Konversi bentuk perubahan/transisi yang tidak disertai dengan penggantian aktiva tetap menjadi modal kerja dengan menggunakan proses penyusutan dan amortisasi. Kekurangan modal kerja terkadang disebabkan oleh investasi dari aset lancar untuk memperoleh aset tidak lancar.
Kerangka Konseptual
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anneke Silvana (2011) bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap perputaran modal kerja di PT. Rasio intensitas modal merupakan salah satu informasi penting bagi investor karena dapat menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan modal yang telah ditanamkan. Indikator prospek masa depan perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan dalam merebut pasar yang diinginkan perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja dan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Struktur aset adalah penentuan berapa banyak yang dialokasikan untuk setiap bagian dari aset, baik dalam aset lancar maupun aset tidak lancar. Return On Assets (ROA) merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas atau dikenal dengan rasio profitabilitas yang ditujukan untuk menghasilkan.
Modal kerja Weston dan Brigham adalah total nilai investasi perusahaan dalam aset lancar (modal kerja kotor), seperti kas, piutang, pembayaran di muka, atau total nilai investasi perusahaan dalam aset lancar dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aset lancar tersebut. aset (modal kerja bersih). Menurut Munawir, modal adalah hak atau bagian yang dimiliki pemilik perusahaan, yang ditunjukkan dalam akun modal (modal saham, keuntungan, laba ditahan) atau kelebihan nilai aset yang dimiliki perusahaan atas semua hutangnya. Hasil penelitian Nur Azlina (2009) menyatakan bahwa pengaruh tingkat perputaran modal kerja, struktur modal kerja dan skala perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Hipotesis
Nilai minimum perputaran modal kerja adalah -6,31, dengan demikian batas bawah nilai perputaran modal kerja dalam penelitian ini adalah -6,31 yang terdapat pada SMSM Emiten tahun 2012. Nilai standar deviasi perputaran modal kerja dengan demikian merupakan batas deviasi sebesar perputaran modal kerja dalam survei ini yang akan melakukan penjualan. Nilai ROA minimum adalah -4,30, dengan demikian batas bawah nilai ROA pada penelitian ini adalah -4,30, dimana ROA digunakan untuk mengukur nilai perusahaan.
Nilai maksimal ROA adalah 2,93, maka batas bawah nilai ROA pada penelitian ini adalah 2,93 sehingga ROA digunakan untuk mengukur nilai bisnis. Nilai rata-rata ROA adalah -1,5017, maka batas bawah nilai ROA pada penelitian ini adalah -1,5017 sehingga ROA yang digunakan untuk mengukur ROA. Dengan demikian, nilai minimum adalah batas bawah ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur nilai perusahaan.
Nilai maksimum tersebut merupakan batas bawah dari nilai ukuran perusahaan dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai standar deviasi ukuran perusahaan oleh karena itu batas bawah nilai ukuran perusahaan dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan. Nilai rata-rata aset adalah 4,9300, maka batas bawah nilai aset dalam penelitian ini adalah 4,9300 yang digunakan untuk mengukur aset.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Menurut Umar (2004, p.30), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Defenisi Operasional
Variabel bebas pertama adalah perputaran modal kerja terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Variabel independen kedua yaitu rasio intensitas modal merupakan ukuran seberapa jauh aset tersebut telah digunakan dalam aktivitas perusahaan atau menunjukkan berapa kali aset operasi berputar dalam periode tertentu, biasanya setahun. Variabel independen ketiga yaitu total aset dapat menunjukkan seberapa banyak informasi yang terkandung di dalamnya, serta mencerminkan kesadaran manajemen akan pentingnya informasi, baik internal maupun eksternal bagi perusahaan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Nilai maksimum perputaran modal kerja adalah 2688,31, sehingga batas nilai perputaran modal kerja dalam penelitian ini adalah 2688,31 yang diperoleh dari penjualan yang akan menunjukkan kinerja perusahaan. Nilai rata-rata perputaran modal kerja adalah 534,8817, jadi rata-rata perputaran modal kerja dalam penelitian ini adalah 534,8817 diperoleh dari perputaran modal kerja akan melakukan penjualan, kinerja perusahaan akan berjalan. Berdasarkan persamaan regresi, dianalisis pengaruh perputaran modal kerja, DER, aset terhadap ROA.
Uji t statistik digunakan untuk menguji apakah variabel independen perputaran modal kerja, DER, Aset (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen ROA (Y). Menurut Ghozali (2006), uji t statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh perputaran modal kerja suatu variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel harga saham. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai signifikansi perputaran modal kerja berdasarkan uji-t diperoleh sebesar 0,000 (Sig 0,000 < α0,05) dengan demikian Ha.
Tingkat sirkulasi modal kerja tergantung pada jumlah modal yang ditanamkan dalam modal kerja. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tingkat perputaran modal kerja dan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil uji F di atas diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perputaran modal kerja, DER, aset terhadap ROA.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskriptif Data
- Statistik Deskriptif
- Uji Asumsi Klasik
Nilai standar deviasi ROA adalah 2,83155, sehingga batas bawah nilai ROA pada penelitian ini adalah 2,83155, yang berarti ROA digunakan untuk mengukur laba perusahaan. Nilai minimum DER adalah 2,72, maka batas bawah nilai DER pada penelitian ini adalah 2,72 yang digunakan DER untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai maksimum aset adalah 9,12, dengan demikian batas bawah nilai aset dalam penelitian ini adalah 9,12. Sejauh mana modal menjamin hutang perusahaan.
Nilai standar deviasi aset adalah 2,27670, jadi batas bawah nilai aset dalam penelitian ini adalah 2,27670 sehingga digunakan DER untuk mengukur nilai perusahaan. Untuk mengetahui data penelitian normal atau tidak, dapat dilihat dari histogram melalui SPSS apakah membentuk kurva normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan grafik P-Plot, dimana jika titik-titik pada grafik mengikuti garis diagonal maka distribusi data dikatakan normal.
Untuk mengetahui data penelitian normal atau tidak dapat dilihat dari uji Kolmogorov Smirnov melalui SPSS apakah membentuk data normal atau tidak. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai signifikansi DER berdasarkan uji-t diperoleh sebesar 0,000 (Sig 0,000 < α0,05), maka Ha diterima. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi ukuran perusahaan berdasarkan uji t diperoleh sebesar 0,000 (Sig 0,000 < α0,05) sehingga Ha.
Pembahasan
Penelitian yang dilakukan oleh Hanna Rosyana (2011) menemukan bahwa penanaman modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap MODAL KERJA pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Nur Azlina (2009) Dari hasil analisis data diketahui bahwa data penelitian memenuhi asumsi normalitas, sehingga dapat dilakukan uji statistik berupa uji-t untuk menguji hipotesis. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai signifikansi rata-rata berdasarkan uji-t mencapai 0,000 (Sig 0,000 < α0,05), maka Ha diterima.
Rasio perusahaan adalah penentuan berapa banyak yang dialokasikan ke setiap komponen aset, baik aset lancar maupun aset tetap. Menurut Riyanto (2001:22) skala perusahaan merupakan keseimbangan atau perbandingan baik secara absolut maupun relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap, semakin tinggi nilai skala perusahaan maka semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang diteliti yaitu struktur aset, perputaran modal kerja dan DER dapat digunakan secara bersama-sama untuk menguji ROA perusahaan.
Menurut Wasis (2000:71), return on investment (ROI) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain volume penjualan, penggunaan biaya yang efisien, margin keuntungan dan struktur modal. Sementara itu, Riyanto mengatakan, earning power (ROI) dapat ditentukan oleh dua faktor, yaitu profit margin dan operating asset turnover. Dari beberapa faktor diatas, penelitian ini menggunakan beberapa faktor yaitu aspek permodalan yang diukur dengan DER, aspek kualitas aset yang diukur dengan TOA, aspek pendapatan yang diukur dengan NPM dan aspek likuiditas yang diukur dengan CR.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Jika koefisien determinasi (R2) lebih besar atau mendekati 1, maka dapat dikatakan kemampuan variabel bebas (X) lebih besar daripada variabel terikat (Y). Sebaliknya, jika koefisien determinasi (R2) lebih kecil atau mendekati 0, maka dapat dikatakan kemampuan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) menjadi lebih kecil.
Hasil uji R Square menunjukkan sebesar 0,939 dan hal ini menyatakan bahwa variabel perputaran modal kerja, DER dan struktur aset sebesar 93,9%. Semakin besar intensitas modal suatu perusahaan akan berdampak pada peningkatan penjualan yang ada pada perusahaan tersebut, sehingga akan berdampak langsung pada kinerja keuangannya. Dari berbagai faktor tersebut, ROI dapat dihitung dengan mengalikan profit margin dan asset turnover (Husnan 2001: 569).
Menurut Kasmir (2002:58), faktor-faktor yang digunakan untuk menilai ROI adalah aspek permodalan, aspek kualitas aset, aspek pendapatan dan aspek likuiditas.
Saran