• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL JURNAL REVIEW (UNIVERSITAS NEGERI MEDAN)

N/A
N/A
Nanda Julia

Academic year: 2024

Membagikan "CRITICAL JURNAL REVIEW (UNIVERSITAS NEGERI MEDAN)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

CRITICAL JURNAL REVIEW

Dosen Pengampu: Wan Nova Listia, S.Pd,M.Pd

DISUSUN OLEH:

CINTA PERMATA AZRIN 5223142033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022

KATA PENGANTAR

(2)

2 Bissmillahirahmanirrahim...

Puji beserta syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-NYA saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Report materi ajar

“Perkembangan Peserta Didik” . Dan saya berterima kasih kepada Ibu Wan Nova Listia, S.Pd,M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap semoga tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Perkembangan Peserta Didik, dan saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan yang jauh dari kata sempurna baik itu dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas saya ini dan sekaligus saya meminta maaf.

Semoga tugas yang sederhana ini dapat di pahami oleh siapapun yang membacanya dan sekiranya tugas ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun pembacanya.

Medan, September 2022

Penulis

(3)

3 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Critical Journal Review (CJR) ... 4

B. Tujuan Critical Journal Review ... 4

C. Manfaat Critical Journal Review ... 4

D. Identitas Jurnal ... 5

Jurnal Utama ... 5

Jurnal pembanding I ... 5

Jurnal pembanding II ... 5

BAB II ... 6

RINGKASAN ISI BUKU ... 6

1. Ringkasan Jurnal Utama... 6

2. Kelebihan Jurnal Utama ... 7

3. Kekurangan Jurnal Utama ... 7

1. Ringkasan Jurnal Pembanding I ... 8

2. Kelebihan Jurnal Pembanding I ... 9

3. Kekurangan Jurnal Pembanding I ... 9

1. Ringkasan Jurnal Pembanding II ... 10

2. Kelebihan Jurnal Pembanding II ... 11

3. Kekurangan Jurnal Pembanding II ... 11

BAB IV ... 12

PENUTUP ... 12

A. KESIMPULAN ... 12

A. SARAN ... 12

BAB V ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

4 BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Critical Journal Review (CJR)

CJR merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat,

membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi-organisasi yang memuat jurnal ilmiah;

memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang dipakai

sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.

Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

B. Tujuan Critical Journal Review

1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.

2. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.

3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

C. Manfaat Critical Journal Review

1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam suatu jurnal.

2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya

(5)

5 D. Identitas Jurnal

Jurnal Utama

1. Judul : Analisis Karakter dan Pengembangan Peserta Didik 2. Nama Jurnal : Jurnal Edukasi dan Sains

3. Edisi Terbit : 2020

4. Pengarang Artikel : - Ina Magdalena - Ahmad Iklil Asfari - Atila Firstariza - Riyadh Rafiq 5. Kota Terbit : -

6. Issn : -

Jurnal pembanding I

1. Judul : Peran Pendidik dalam Mengatasi Permasalahan Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

2. Nama Jurnal : Jurnal eL-Tarbawi 3. Edisi Terbit : 2019

4. Pengarang Artikel : Ramlan Setiawan 5. Kota Terbit : -

6. Issn : 1979998-5

Jurnal pembanding II

1. Judul : Pengembangan Potensi Diri Peserta Didik Melalui Proses Pendidikan

2. Nama Jurnal : Pengembangan Potensi Diri, Proses Pendidikan 3. Edisi Terbit : 2021

4. Pengarang Artikel : - Aam Amaliyah - Azwar Rahmat 5. Kota Terbit : -

6. Issn : 2614-1752 // 2614-1760

(6)

6 BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

1. Ringkasan Jurnal Utama

Dalam penelitian kali ini kami memakai metode penelitian yaitu melakukan studi kasus di SDN Gondrong 7 bertempat di Cipondoh, Tangerang. Pada saat studi kasus, kami

mewawancarai guru kelas 1 di sekolah tersebut yang bernama Yeny Susilawati, S.Pd. dari hasil wawancara yang kami dapatkan yaitu: 1. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan karakter belajar anak? Dari pengertian karakter itu sendiri adalah sifat yang ada pada anak yang terbentuk melalui Pengalaman dan Pendidikan. Yang berasal dari orang terdekat (Orang tua, guru dan teman). Sedangkan karakter belajar pada anak adalah gaya belajar, kenyamanan belajar, dan mental yang berasal dari psikis atau psikologi anak. 2. Bagaimana ibu

menentukan atau mengetahui karakter awal sang anak? Lalu dengan cara apa? Karakter sudah melekat di anak dari usia dini, mangkannya dapat di lihat dengan meminta keterangan dengan orang tua, guru nya dalam arti TK. Sehingga kita jadi tahu anak ada yg bandel, ada yg

pendiam, ada yang hyper aktif, selain dari orang tua nya bisa juga melalui sikap anak. Dari sikap anak ini ada yg memiliki kekurangan dan kelebihan manakala sang anak ada yg

memiliki kekurangan kita berkerja sama dengan orang tua bagaimana dia dirumahnya apakah dia cengeng atau manja lalu di lihat apakah dia perlu penanganan khusus. Jika perlu bisa mendiskusikan dengan orang tua nya agar mendapatkan solusinya. 3. Bagaimana jika ada anak yang pemalu saat belajar di kelas? Mendekatkan si anak dengan cara di tanya kenapa takut atau kenapa malu. Nah, lalu di jelaskan agar tidak takut belajar dan belajar ini kan bersama sama dengan kawan jadi ga boleh takut. Lalu untuk menumbuhkan kepercayaan diri nya dengan mengajak nya bergaul dengan teman-teman nya bisa juga memberi perhatian khusus saat belajar dngan cara menunjuk untuk anak tersebut maju ke depan agar rasa malu saat belajar itu hilang. 4. Apakah di kelas sudah ada diskusi dengan antar siswa? Lalu bagaimana diskusi nya dan butuh waktu berapa lama untuk adaptasi pada saat pertama masuk? Sudah ada diskusi di kelas biasnya perkenalan anak satu persatu memperkenalkan diri di depan kelas kalau masih malu sudah menjadi tugas seorang guru untuk memberi semangat dan dukungan motivasi. Perkenalan nya itu berupa identinas si anak tersebut. Bisa juga dengan cara mengelompokkan anak dengan merubah kursi duduknya seperti membuat lingkaran/kotak. Sedangkan, untuk waktu yang diperlukan tergantung begaimana situasi di kelas manakala kelas kondusif maka waktu yang di perlukan tidak begitu lama. 5. Kalau dari proses adaptasi anak dari orang tua ke sekolah itu seberapa lama ? Kalau awal awal memang dari TK masih manja lalu masih ada yang hanya sekedar main-main saja dan masih asing terhadap lingkungan barunya. Mulai dari ruangan maupun teman kalau anak dari TK memang karakternya bermain. Sedikit-sedikit gaya pembelajaran lebih ke permainan

sehingga si anak tidak trauma / bosan di sekolah. Dan untuk proses masa transisi itu sekitar 1 minggu. 6. Lalu setelah itu apakah ibu masih berkomunikasi dengan orang tua? Yang harus kalian ketahui bahwa komunikasi itu sangat penting apalagi menyangkut bagaimana seorang anak dengan orang tuanya bahkan sangat di anjurkan membuat grup wa dengan orang tua setiap hari kemudian melaporkan kepada mereka dari mulai Belajar nya lalu keaktifannya dan pemberian PR. 7. Jika di kelas terdapat siswa yang susah untuk berteman atau introvert itu bagaimana cara penanganannya? Di tanyakan dahulu pada anak tersebut apa masalah nya, dengan cara mendekatkan anak tersebut agar tidak takut atau canggung saat bergaul denan

(7)

7

teman sekelasnya. 8. Bagaimana cara mengatasi siswa yang malas sekolah ? Dengan perkenalkan teman dahulu, jika dia sudah kenal 1 teman 2 teman agar anak itu bisa belajar bersama.

2. Kelebihan Jurnal Utama

• Materi yang dibahas dalam jurnal cukup menarik jika dihubungkan dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi sesuai dengan fakta dilapangan, khususnya pertumbuhan dan perkembangan yang melalui berbagai tahap atau fase. Hal itu dikarenakan dengan membaca dan menganalisis jurnal tersebut kita dapat menemukan ide-ide atau gagasan baru untuk memahami dan mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan serta bagaimana cara kita menandainya.

3. Kekurangan Jurnal Utama

• Metode kepustakaan yang digunakan seharusnya tidak bisa dijadikan sebagai metode penelitian yang akurat, mengingat hal yang dibahas berhubungan dengan dunia nyata atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan keseharian yang

menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.

• Banyak kalimat yang menggantung atau kata-katanya tidak sempurna dan terlalu banyak memubazirkan kata-kata dalam menjelaskan beberapa hal. Hal ini

membuat orang yang kurang kreatif dan kurang memahami bahasa sulit untuk mencari makna atau titik focus penelitian.

(8)

8 1. Ringkasan Jurnal Pembanding I

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Istilah perkembangan dalam bidang psikologi merupakan suatu konsep yang cukup kompleks. Hal ini dikarenakan terdapat banyak dimensi dan untuk dapat memahaminya, kita harus dapat membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan (Desmita, 2009, p. 8). Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam ukuran (fisik) atau perubahan yang secara signifikan terlihat pada materil sesuatu sebagai akibat dari rangsangan atau stimulus dari lingkungan sekitar. Perubahan ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak dan sebagainya. Sedangkan perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Pertumbuhan secara kuantitatif berarti perubahan yang pada jumlah, besar, dan luas yang bersifat konkret mengacu pada perubahan. Pembesaran atau penambahan seperti: dari kecil menjadi besar, dari pendek menjadi panjang merupakan manifestasi dari perubahan, begitu halnya dalam peristiwa, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.

Hal ini dapat diartikan pertumbuhan berarti kenaikan dan penambahan ukuran dengan proses yang berubah secara berkala. Sedang perubahan yang secara kualitatif mengacu pada kualitas fungsi organ jasmani adalah perkembangan (Muhibbin syah, 2010, p. 41-42). Dalam penggunaannya, kata pertumbuhan dan perkembangan digunakan secara bersama-sama untuk menggambarkan proses- proses fisik, mental, dan emosional yang komplek yang terkait dengan tumbuh kembangnya peserta didik (Denim, 2010, p. 8). Bila perubahan berkenaan dengan aspek-aspek fisik lahir yang nampak maka kesulitan yang dihadapi oleh pihak yang berkepentingan tidak terlalu menghambat, namun yang berhubungan dengan aspek psikis kita harus mencari tanda-tanda atau manifefstasi-manifestasi yang bisa diamati.

Secara garis besar tanda-tanda individu yang berkenaan dengan fisik maupun psikis anatara lain: a) Perubahan yang tampak seperti bertambahnya ukuran atau berat pada anggota badan atau badan itu sendiri. b) Perubahan yang terdapat dalam psikis seperti pengendalian emosional, perubahan pada perilaku. Selain itu individu juga mengalami pergantian ciri-ciri lama misalnya ukuran diameter kepala mengalami pergantian menjadi lebih besar. Demikian pula peristiwa-peristiwa psikis yang berhubungan dengan kejiwaan individu seperti fantasi, perasaan, sikap periode anak-anak dengan datangnnya masa remaja, dan seterusnya. Buku yang berjudu Education Psychology karya H.C. Whetherington, setidaknya terdapat prinsip- prinsip pertumbuhan dan perkembangan yang disampaikan.

Akan disebutkan beberapa prinsip yang terkesan lebih menonjol dan dapat dipraktekan secara nyata, diantaranya: a) Pada tahun-tahun pertama pertumbuhan lebih cepat. b) Tingkat kedewasaan yang dicapai dapat mempengaruhi usaha- usaha belajar. c) Setiap individu mengikuti pola perkembangan umum yang sama. d) Tempo perkembangan setiap individu berbeda-beda. e) Sifat-sifat psikis dapat timbul secara bersamaan namun tidak berturut-turut.

f) Hereditet dan lingkungan sangat penting bagi pertumbuhan (Mustaqim, 2008, p. 15).

Perkembangan Peserta Didik Para ahli di bidang ilmu psikologi beranggapan bahwa peserta didik mengalami karakteristik yang labil. Itu dikarenakan peserta didik berada pada kondisi yang mengalami banyak perubaha mulai dai dari masa anak-anak menuju masa remaja kemudian dari masa remaja menuju masa dewasa. Pada masa itu, peserta didik melalui masa masa pubertas (remaja).

(9)

9

Desmita menurutkan bahwa pencarian jati diri ada pada masa remaja. Hal-hal tersebut ditandai dengan beberapa hal, diantaranyanya: a) Dapat membangun interaksi yang matang dengan teman sebaya. b) Mampu menerima dan dapat belajar peran sosial di dalam

masyarakat. c) Menggunakan keadaan fisik dengan efektif dengan kesadaran self acceptance.

d) Belajar dari orangtua dan orang dewasa lainnya untuk mencapai kemandirian emosional.

e) Sesuai dengan passion mampu memilih dan mempersiapkan karir di masa depan. f) Mengembangkan postive thingking tentang sebuah pernikahan dan kehidupan

berumahtangga. g) Mampu menginovasi keterampilan intelektual dan hal-hal lainnya yang diperlukan sebagai warga Negara. h) Secara sosial dapat mencapai tingkah laku dan mampu bertanggungjawab.

2. Kelebihan Jurnal Pembanding I

• Penulis jurnal juga menggunakan bahasa yang sopan dan seyudianya mudah

dimengerti oleh para pembaca, sehingga hal ini juga dapat membantu para pembaca untuk bisa lebih cepat memahami maksud dan tujuan dari sipenulis dalam menulis serta mempublikasikan artikel/jurnal tersebut. Hal ini tentunya untuk memotivasi kita agar lebih giat berusaha untuk mengembangkan potensi dalam diri kita dan membantu mahasiswa yang ada disekitar kita untuk lebih mengembangkan potensi dan

kemampuannya agar hal itu dapat membantu dalam hal mengembangkan kemampuannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kekurangan Jurnal Pembanding I

• Konsep pertumbuhan dan perkembangan yang dijelaskan memang sudah cukup memadai. Namun, penjelasan yang dicantumkan tidaklah cukup bervariasi berdasarkan beberapa sumber. Penjelasannya hanya dipaparkan berdasarkan satu sumber saja. Hal ini membuat penelitian yang dihasilkan kurang bisa dijadikan bahan pegangan dalam pengembangan teori lanjutan.

• Terdapat beberapa kesalahan dalam pengetikan. Kesalahan-kesalahan ini akan mengakibatkan para pembaca terbiasa mengucapkan kata yang salah, dikeranakan dalam bahasa Indonesia penulisan yang salah akan memiliki makna yang berbeda.

(10)

10 1. Ringkasan Jurnal Pembanding II

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena data yang dibutuhkan dan hasil data adalah berupa deskripsi tentang pengembangan potensi diri peserta didik melalui kegiatan pendidikan di SDN 43 Seluma Kabupaten Seluma yang mengungkapkan keadaan sebenarnya sesuai dengan data yang didapat di lapangan. Desain penelitian yang dipilih adalah fenomenologi untuk mendapat pemahaman tentang persepsi dan sikap-sikap informan terhadap implementasi sehari-hari yakni terfokus pada pengembangan potensi diri peserta didik melalui kegiatan pendidikan di sekolah. Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri 43 Seluma Kelurahan Sidoluhur Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Dalam menguji keabsahan data atau memeriksa kebenaran data digunakan teknik

trianggulasi yaitu pengecekan kebenaran data melalui sudut pandang: sumber, subjek peneliti, atau teknik. Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber dan teknik. Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk mengecek data dengan sumber- sumber berbeda dan teknik yang sama. Selain itu, peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model interaktif melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik simpulan atau verifikasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, mengembangkan potensi peserta didik berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentuk pengembangan potensi diri peserta didik yang

dilakukan guru di SD Negeri 43 Seluma adalah dengan melakukan bimbingan intensif kepada peserta didik yang belum lancar menulis dan berhitung. Setiap hari guru membantu peserta didik tersebut. Selain itu, dari pihak sekolah juga melakukan kelola kontrol pada peserta didik, maksudnya diawal semester pembelajaran, guru melakukan tes dan pengenalan karakter kebutuhan peserta didik guna mengenali kemampuan awal peserta didik. Dilain pihak, sekolah menyiapkan wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan ekstrakurikuler, yaitu kegiatan pramuka dan karate. Kegiatan pramuka dilakukan seminggu sekali, yaitu pada hari jumat dengan dibimbing oleh guru dan pelatih. Kemudian

pengembangan potensi peserta didik juga mencakup pengetahuan, dan sikap peseerta didik.

Tujuan dalam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler adalah: a)

Meningkatkan kemampuan siswa beraspek pengetahuan, perasaan, minat, bakat, sikap, nilai dan keterampilan, b) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia yang sempurna, c) Dapat mengetahui, mengenal bakat minat diri sendiri serta dapat membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Kiat-kiat guru dalam mengembangkan potensi diri peserta didik yaitu dengan: pemberian reward, pengajaran yang kreatif, ikut serta dalam dunia anak. Dengan demikian, guru memberikan rangsangan untuk membangun minat dan kreativitas dalam perkembangan kemampuannya.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa proses penerimaan siswa dari berbagai tahapan seperti analisis, rekrutmen, seleksi, orientasi dan penetapan siswa, pembinaan dan pengembangan peserta didik dan evaluasi merupakan salah satu upaya pihak sekolah untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan keingianan peserta didik. Dalam mengadakan sebuah kegiatan, perlu perencanaan atau persiapan yang matang baik dari aspek sumber daya

(11)

11

manusia, alat, tempat, serta pembiayaan. Mengenai pembiayaan, sekolah memperoleh pembiayaan baik dari pemerintah daerah umum pemerintah pusat.

Ada tiga alasan mengapa pengembangan pengetahuan peserta didik dimulai sejak usia dini. Pertama; pengetahuan awal, memungkinkan pendidikan, orang tua dan guru

memberikan pengetahuan padanya sesuai tingkat kemampuan kondisi anak, namun demikian perkembangan psikologis anak diperhatikan, peserta didik siap untuk belajar dan mendapat pengetahuan dimulai pada usia 7 tahun (disebut masa intelek). Pada usia ini sang-anak sudah siap diisi dan dibekali dengan pengetahuan. Kedua; anak memiliki keyakinan, kepercayaan, yang semu, dalam arti kata ia butuh bimbingan rohani dan mental pada usia belajar orang tua dan guru mendapat kesempatan yang banyak memantapkan keyakinan dan kepercayaan anak untuk mengisi dan membekali dengan pengetahuan, manakala ia sudah dewasa, ia telah mendapat keyakinan, kepercayaan yang sangat sukar untuk diubah oleh seorang pendidik, baik orang tua maupun guru di sekolah. Ketiga; anak memiliki banyak pengharapan terhadap sesuatu, pengharapan-pengharapan pada diri anak memungkingkan untuk dilakukan,

diciptakan melalui pengetahuan yang diberikan kepadanya.

2. Kelebihan Jurnal Pembanding II

• Konsep yang dicantumkan di dalam jurnal bisa dijadikan sebagai bahan pembantu untuk memahami lebih jelas tujuan penulisan yang dilakukan. Hal itu juga membantu kita dalam menganalisis jurnal yang bersangkutan.

• Jurnal ini juga menggunakan latar belakang teori yang jelas sumber referensinya.

Dimana sember referensi yang paling banyak digunakan adalah bersumber dari tulisan seorang tokoh yang amat terkenal dalam bidang kependidikan yaitu Aristosteles.

3. Kekurangan Jurnal Pembanding II

• Terdapat kekurangan dari segi penjelasan materi yang seharusnya lebih

dikembangkan, namun hanya dijelaskan secara sepintas saja. Pembahasan yang menggantung akan menyebabkan penulisan yang fokusnya terlalu luas dan menyebar entah ke arah mana tujuan yang ingin dicapai. Hal ini mempersulit pembaca untuk memahami dan mengimplementasikan hasil penelitian dalam kehidupan sehari-hari.

(12)

12 BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jurnal ini layak dijadikan referensi dan sambutan yang dari pembaca. Pembahasan

berhubungan sekali dengan bagaimana peran guru dalam mengembangkan nilai moral pada mahasiswa.

A. SARAN

Saran dari saya sebagai pengkritik jurnal ini adalah agar tata cara pengetikan dan penulisan tanda baca lebih diperhatikan oleh penulis, dikarenakan bagi si pembaca yang asing dengan kata-kata tersebut maka ia akan sulit memahami apa maksud dan tujuan penulis, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Menulis judul sebuah karya ilmiah dengan sedikit bahasa yang mengundang rasa penasaran bagi para pembaca menurut saya tidaklah menjadi suatu

masalah, selama hal itu tidak mengubah makna kata-kata yang ingin kita jadikan sebagai sebuah fokus pembelajaran.

(13)

13 BAB V

DAFTAR PUSTAKA

https://www.sekolahdasar.net/2015/12/strategi-untuk-mengenal-karakter-peserta- didik.html

https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/4455/Peran-Guru-dan-Orang-Tua-untuk Mengatasi-Sifat-Pemalu-Anak

Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Denim, Sudarwan. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung:

Alfabeta.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Mcnciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Cetakan kedua. Bandung: Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya .

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Thahir, A., & Hidriyanti, B. (2014). Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al-Utrujiyyah Kota Karang Bandar Lampung. KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 1 (2), 55-66.

Referensi

Dokumen terkait