Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Melalui Kerjasama Pemasaran Sport Tourism dengan Pusat- Pusat Kegiatan Olahraga Kota Bandung. Kt Diskusi Panel Januari 1984 FPOK IKIP Bdg Sekrearis Rakernas ISMS Sept 1983 Jakarta Sekretaris IHBS Jan. Rata-rata banyaknya mahasiswa terbimbing per tahun akademik dan lamanya bimbingan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) dalam 5 tahun terakhir 10 orang mahasiswa dengan lama bimbingan 6 s/d 12 bulan.
Penataran Tentang Model Desiminasi Olahraga Senam Aerobik pada Guru-guru Taman kanak- Kanak Se Jawa Barat (20-22 Des.). Artikel yang pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional dan/atau nasional terakreditasi dalam 5 tahun terakhir (tidak ada). Kegiatan konsultasi dan/atau bantuan teknis (technical assistance) dengan pihak luar yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir.
Harapan Terhadap UPI
Rencana Pengembangan Diri
Renstra IMAN
Perubahan UPI dari Universitas menjadi PT berstatus
Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) Pengembangan Pedoman Akademik (3 sumber pokok)
Kebijakan dan ketentuan Pemerintah Pusat 2. Kebijaksanaan dan ketentuan kelembagaan UPI
BHMN BUDAYA
Kerjasama
Dinas Olahraga 2. Pemda Tk I Jabar
OLAHRAGA
Visi
Tujuan Fungsi
Tugas Pokok UPI/FPOK
Kebijakan strategis untuk meraih keunggulan 1. Komitmen akan tugas
Jiwa Inovatif 2. Kebersamaan
Usha Keras/Etos kerja 5. Kesejawatan
Kesungguhan
Perubahan UPI dari Universitas menjadi PT berstatus Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and
Pengembangan Pedoman Akademik (3 sumber pokok) : 4. Kebijakan dan ketentuan Pemerintah Pusat
Identitas Kepakaran
Tahun 1984-2004 melakukan Pengabdian masyarakat di GESAT Gasibu, Senam aerobik di Balaikota Bandung, dan di desa-desa wilayah Jawa Barat. Penyatupaduan visi pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk pembangunan di bidang keolahragaan merupakan langkah strategis yang harus dilalui sebagai upaya menetapkan arah pembangunan. Seperti diketahui bahwa visi pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD Jawa Barat adalah Dengan Iman dan Taqwa Jawa Barat menjadi Provinsi Termaju di Indonesia dan visi pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD adalah Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera pada Tahun 2013.
Dengan demikian, visi pembangunan olahraga Jawa Barat tentu harus mengacu pada dua visi tersebut di atas. Dalam merumuskan visi pembangunan KONI Jawa Barat tentu harus seirama dengan visi pembangunan Jawa Barat, baik jangka panjang maupun jangka menengah. Sdalam konteks Jabar TERKINI terdapat delapan isu pokok yang harus menjadi prioritas pembangunan olahraga Jabar agar menjadi Provinsi Termaju dan Kekuatan Inti Nasional Indonesia yang disingkat menjadi TERKINI (TER= Termaju dan KINI= Kekuatan Inti Nasional Indonesia).
Di samping itu kita berharap bila Indonesia membutuhkan menjadi tuan rumah Sea Games 2011 dan atau kita akan terus berupaya agar PON XIX tahun 2016 dapat berlangsung di Jawa Barat. Hal ini dipicu oleh karakteristik Jabar yang melakukan persiapan berfondasi pada kultur pembinaan ke dalam tanpa berharap banyak pada cara-cara yang dilakukan daerah lain yang sering potong kompas, yaitu membeli atlet daerah lain termasuk dari Jawa Barat. Dalam kondisi seperti ini, seringkali Jawa Barat menjadi daerah yang dirugikan karena daerah-daerah lain seperti tuan rumah penyelenggara PON serngkali.
Dengan lahirnya Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mau tidak mau ke depan keolahragaan Jawa Barat harus melakukan penyesuaian walaupun dilakukan secara bertahap, dan itu sangat mungkin terjadi manakala KONI pada saatnya nanti bersama-sama dengan masyarakat olahraga dan pemerintah menjadi satu kesatuan yang saling memahami posisi untuk menjadikan Jawa Barat maju dan berprestasi dalam pembangunan olahraga. Keberhasilan KONI Jabar dalam mengusung program JABAR 100 dan sukses pada capaian target PON XVII 2008 merupakan modal kuat untuk kembali mempersiapkan diri guna menyongsong PON XVIII 2012 di Riau. Walaupun dalam situasi yang amat sulit Jawa Barat berhasil survive pada PON XVII 2008, hal ini bukan hanya ditandai oleh tercapainya target Jabar 100, akan tetapi memegang taguh idealisme ternyata menghasilkan sesuatu yang menjadikan catatan sejarah tersendiri dalam implementasi idealism pembinaan.
Namun demikian, masalah lainnya tentu harus menjadi pikiran kita semua manakala daerah seperti yang ditunjukkan tuan rumah penyelenggara PON XVII 2008 menjadi salah satu contoh yang dapat dikategorikan mengenai sistem pembinaan karena memanfaatkan atlet Indonesia dari berbagai daerah untuk menjadi kontingennya. Nampaknya hal ini bukan merupakan satu- satunya program pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, karena kita ingin berupaya agar pelaksanaan PON XIX 2016 berlangsung di Jawa Barat, maka pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat harus juga diarahkan pada pencapaian prestasi puncak pada tahun 2016 diharapkan olahraga Jabar TERKINI mewujud. Oleh karena itu, hal ini semua akan terjelmakan dengan baik manakala KONI Jabar dapat melakukan pembaharuan, bekerjasama bahu membahu di antara masyarakat olahraga dan pemerintah yang memiliki posisi sebagai kekuatan inti penyandang dana dengan menciptakan komunikasi yang saling memberikan makna sebagaimana telah disampaikan Bapak Gubernur dalam menyambut atlet Jabar Pasca PON XVII 2008 di mana pembinaan menuju PON 2012 harus dimulai tahun 2009.
Pendahuluan
Analisis K2PA
Dalam lintasan sejarah panjang keolahragaan Jawa Barat, yaitu sejak penyelenggaraan PON ke V tahun 1961 di Jawa Barat di mana kita berhasil menjadi juara umum. Setelah itu kita tidak melakukan pembangunan infrastruktur keolahragaan, sehingga kita tidak menjadi daerah yang memiliki fondasi infrastruktur keolahragaan yang kuat, maka Jawa Barat tidak berada dalam posisi unggul dalam infrastruktur olahraga secara Nasional. Hal ini dipicu oleh karakteristik Jawa Barat yang melakukan persiapan berpondasi pada kultur pembinaan ke dalam tanpa berharap banyak pada cara-cara yang dilakukan daerah lain yang sering potong kompas, yaitu membeli atlet daerah lain termasuk Jawa.
Dalam kondisi seperti ini, seringkali Jawa Barat menjadi daerah yang dirugikan karena daerah-daerah lain seperti tuan rumah penyelenggara PON seringkali berupaya untuk memindahkan atlet Jawa Barat ke daerah lain seperti terjadi kasus PON XVII 2008 yang baru lalu di mana Jawa Barat berhasil menyumbangkan kurang lebih 15 mendali emas ke Kaltim. Dengan lahirnya Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, mau tidak mau ke depan keolahragaan Jawa Barat harus melakukan penyesuaian, dan itu sangat mungkin terjadi manakala KONI pada saatnya nanti bersama-sama dengan masyarakat olahraga dan pemerintah menjadi satu kesatuan yang saling memahami posisi untuk menjadikan Jawa Barat maju dan berprestasi dalam pembangunan olahraga. Walaupun dalam situasi yang amat sulit Jawa Barat berhasil survive pada PON XVII 2008, hal ini bukan hanya ditandai oleh tercapainya target Jabar 100, akan tetapi memegang teguh idealisme ternya menghasilkan sesuatu yang menjadikan catatan sejarah tersendiri dalam implementasi idealisme pembinaan.
Hal ini diilhami oleh visi pemerintah Jawa Barat jangka panjang yaitu: Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia, dan visi pembangunan Jawa Barat 2008-2013 adalah Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera pada tahun 2013. Menjalankan roda pembinaan prestasi olahraga dengan membangun inovasi-inovasi pembinaan, baik cabang olahraga unggulan level dunia, maupun unggulan local daerah guna menunjang prestasi pada arena PON dan mengakselerasi pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat sejak tahun 2009 sebagai persiapan kontingen Jawa Barat guna mengikuti PON XVIII tahun 2012 di Riau. Membangun sinergitas di antara induk organisasi kecabangan olahraga, badan fungsional keolahragaan, dan KONI Kabupaten Kota se Jawa Barat serta pemerintah dengan cara menetapkan posisi KONI Jabar sebagai NGO yang dapat membantu pemerintah dalam membangun prestasi olahraga Jawa Barat.
Membangun sinergitas dengan Dinas Olahraga dan Pemuda dan Dinas Pendidikan guna mewujudkan olahraga Jabar Terkini 2016 serta melakukan kerjasama Internasional dalam akselerasi pencapaian target pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, baik menuju PON XVIII tahun 2012 di Riau, maupun PON XIX 2016 yang mudah-mudahan berhasil dilangsungkan di Jawa Barat. Melakukan persiapan pembinaan seawall mungkin guna meningkatkan prestasi atlet Jawa Barat dalam PON XVIII tahun 2012 di Riau dengan indikator utama perolehan .. mendali lebih baik dari PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur serta mengupayakan agar perolehan mendalinya mendekati angka 20. Dalam rangka menjalankan roda pembinaan prestasi olahraga dengan membangun inovasi-inovasi pembinaan, baik cabang olahraga unggulan level Dunia, maupun unggulan local daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;.
Dalam rangka mengakselerasi pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat sebagi persiapan kontingen Jawa Barat guna mengikuti PON XVIII tahun 2012 di Riau dapat dilakukan sebagai berikut;. Dalam rangka menata keorganisasian KONI Jawa Barat sesuai dengan tuntutan kebutuhan mendesak dan ke depan menatanya seiring dengan kebijakan KONI Pusat dan Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut;. Dalam membangun sinergritas di antara induk organisasi kecabangan olahraga, badan fungsional keolahragaan, dan KONI Kabupaten Kota se Jawa Barat serta pemerintah dengan cara menetapkan posisi KONI Jabar sebagai NGO yang dapat membantu pemerintah dalam membangun prestasi olahraga Jawa Barat, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut;.
Dalam rangka melakukan kerjasama Internasional untuk mengakselerasi pencapaian target pembinaan prestasi olahraga Jawa Barat, baik menuju PON XVIII tahun 2012 di Riau, maupun PON XIX 2016, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut;. Dalam rangka memberdayakan potensi masyarakat dan lembaga-lembaga persekolahan dan perguruan tinggi untuk melakukan pembibitan dan pembinaan prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut;.
Catatan Rujukan Pembangunan Olahraga
Keterkaitan antara visi dan misi pertama diwujudkan oleh urusan wajib dan pilihan SOPD (Satuan Organisasi Perangkat Daerah), Dinas Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Pemuda, Pemberdayaan Perempuan, Sosial, Tenaga Kerja Pariwisata dan Budaya, dan BKKBN. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan sosok Jawa Barat 2013, yaitu manusia Jawa Barat yang agamis, berakhlaq mulia, sehat, cerdas, bermoral, memiliki spirit juara dan siap berkompetisi. Dalam misi ini terkadang unsur sasaran yang ingin dicapai yang salah satunya berkaitan dengan tugas pokok pembangunan bidang olahraga dan pemuda, yaitu meningkatkan peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
Mewujudkan pemuda Jawa Barat yang memiliki semangat dan idealism kebangsaan, kewirausahaan, kepemimpinan, kepeloporan dan kejuangan, di mana program pembangunannya meliputi;. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial melalui olahraga, di mana program pembangunannya meliputi;.
Penutup