11
Customer Engagement and Purchase Intention:
Comparison of Different Demographic in Batam City
Jessy1*, Eryc2
1Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Internasional Batam, Indonesia.
2Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Internasional Batam, Indonesia.
Informasi Artikel:
Dikirim: 01-11-2023; Diterima: 04-11-2023; Diterbitkan: 18-01-2024 Doi : http://dx.doi.org/10.31602/tji.v15i1.12949
ABSTRAK
Dalam persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini, memahami keterlibatan pelanggan dan niat membeli adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan yang ingin berkembang di pasar. Penelitian ini menyelidiki dinamika keterlibatan pelanggan dan dampaknya terhadap niat membeli dengan fokus pada keragaman demografi di Kota Batam, Indonesia. Metode yang dipergunakan adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner melalui google form kepada masyarakat yang berdomisili pada suatu kecamatan di Kota Batam. Sampel yang dilaksanakan adalah cluster disproportional random sampling.
Penulis berhasil mengumpulkan 431 responden tetapi 71 responden tidak dapat digunakan sehingga total data yang dianalisis hanya 360 responden. Tidak hanya itu, mayoritas penggunaan Instagram didominasi oleh wanita sebesar 54,5% sedangkan pria hanya 45,5%. Analisis outlier, validity, reliability dan linear regression dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel mempengaruhi variabel lainnya secara signifikan.
Adapun rekomendasi penulis kepada peneliti selanjutnya yaitu target analisa kedepannya dapat ditujukan ke berbagai wilayah yang berbeda agar lebih variatif.
Kata Kunci: Keterlibatan Pelanggan; Niat Beli Pelanggan; Pemasaran Media Sosial; Instagram
Pendahuluan
Kehadiran internet telah memberikan berbagai perubahan dalam segala aspek kehidupan. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2022 menyatakan pengguna internet di Indonesia mencapai 77,02% atau setara dengan 210.026.769 dari total populasi. Berdasarkan data tersebut, diidentifikasikan bahwa perangkat yang digunakan adalah computer (0,73%) dan smartphone (89,03%) serta keduanya (10,24%). Konten internet yang diakses oleh pengguna berupa media sosial (89,15%), obrolan (73,86%), belanja (21,26%), dan lainnya (64,22%). Selain itu, masyarakat Indonesia tercatat sebesar 84,75% dalam menghabiskan waktu untuk menggunakan media sosial (APJII, 2022). Dengan demikian, eksistensi ritel tradisional pun terancam tertinggal dikarenakan oleh generasi muda yang beralih ke belanja dalam jaringan atau biasanya disebut dengan online shopping (Eryc & Cindy, 2023). Namun, perubahan tersebut dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi ritel tradisional yang mampu mengikuti arus yang sedang terjadi (Eryc, 2022). Oleh karena itu, (Dewi, 2022) menyatakan memahami keterlibatan pelanggan sungguh krusial dalam menunjang suksesnya suatu bisnis karena tindakan pelanggan mempengaruhi pengambilan keputusan dan aktivitas fisik yang melibatkan pelanggan dalam menilai,
12 mendapatkan dan menggunakan produk yang telah dibeli. Alhasil, sarana tradisional menjadi kurang efektif di kalangan masyarakat untuk dipergunakan sebagai alat pemasaran seiring berkembangnya sarana media sosial (Eryc & Dandhytya Andrea, 2022). Salah satu media sosial yang kerap digunakan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran adalah Instagram. Dalam situs resmi, Instagram mendefinisikan dirinya dengan aplikasi bebas untuk mengunggah foto dan video melalui smartphone.
Kemudian, Instagram pun bertransformasi menjadi suatu aplikasi yang menjangkau social shopping (Watajdid et al., 2021).
(Eryc & Dandhytya Andrea, 2022) Social shopping yang dimaksud adalah kegiatan berbelanja sekaligus berinteraksi dengan lainnya guna mempererat hubungan tersebut.
Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia tertarik untuk menggunakannya karena berbagai pemasaran telah dimanfaatkan oleh pengusaha dalam branding yang dapat diakses siapapun dan dimanapun (Lestariolita, 2022). (Sugianti & Sitorus, 2021) menyatakan bahwa ritel tradisional dapat meningkatkan 12% dari perkembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia jika telah modernisasi. Maka, penulis mengemukakan rumusan masalah berupa apakah keterlibatan pelanggan di Instagram mempengaruhi tingkat niat beli pelanggan secara signifikan? dan bagaimana cara menganalisis hasil perbandingan kuesioner berdasarkan seluruh kecamatan yang terletak di Kota Batam dengan menggunakan pendekatan kuantitatif?
Meskipun demikian, (Frintika & Trianasari, 2022) menyatakan bahwa dalam bisnis dan literatur manajemen pemasaran terdapat kesenjangan dalam keterlibatan pelanggan. Keterlibatan pelanggan pada bisnis termasuk bentuk perhatian terhadap pelanggan (Eryc & Puspa, 2023). Namun, keterlibatan pelanggan pada literatur manajemen pemasaran menjadi inti pertimbangan dari riset pemasaran (Eryc & Whang, 2023). Penelitian tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli tetapi kurang diteliti lebih lanjut. Mengingat kesenjangan penelitian yang dilakukan, maka penulis melakukan penelitian di bidang pemasaran media sosial. Tujuan penelitian berupa mengkaji pengaruh pemasaran di Instagram terhadap niat beli pelanggan berdasarkan keseluruhan kecamatan di Kota Batam. Tidak hanya itu, penelitian bertujuan untuk meneliti peran mediasi keterlibatan pelanggan terhadap hubungan antara pemasaran media sosial dan niat beli pelanggan.
Metode
Berikut terlampir tahapan penulis dalam melakukan penelitian “Customer Engagement and Purchase Intention: Comparison on Different Demographic in Batam City” yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Alur Penelitian
13 Penelitian dimulai dengan menemukan berbagai referensi yang berhubungan dengan topik penelitian sehingga penulis dapat melakukan peninjauan kembali pada penelitian terdahulu. Tahap selanjutnya adalah memformulasikan permasalahan penelitian dan merancang kuesioner dimana pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif. Penulis akan menyebarkan kuesioner berdasarkan kecamatan di Kota Batam yang terdiri dari: Batam Kota, Batu Aji, Batu Ampar, Belakang Padang, Bengkong, Bulang, Galang, Lubuk Baja, Nongsa, Sagulung, Sei Beduk dan Sekupang. Data yang berhasil dikumpulkan melalui kuesioner akan dianalisa terlebih dahulu di perangkat lunak IBM SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 26 sebelum melakukan perbandingan data yang dituangkan ke dalam laporan tertulis.
Gambar 2. Model Penelitian
Model penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 2 telah digunakan pada penelitian (Frintika & Trianasari, 2022) dimana variabel Pemasaran Media Sosial (PMS) akan mempengaruhi Niat Beli Pelanggan (NBP) dan Keterlibatan Pelanggan (KP), serta Keterlibatan Pelanggan (KP) diharapkan dapat menjadi mediasi hubungan antara Pemasaran Media Sosial (PMS) dan Niat Beli Pelanggan (NBP). Hipotesis merupakan pernyataan sementara atas konteks yang sedang diteliti dengan tujuan mempermudah proses penelitian (Yam & Taufik, 2021). Hipotesis dari penelitian dirumuskan sebagai berikut.
Tabel 1. Hipotesis Penelitian
Simbol Hipotesis
H11 Pemasaran Media Sosial (PMS) dalam Instagram mempengaruhi Niat Beli Pelanggan (NBP) H01
H12
H02
H13 H03
Pemasaran Media Sosial (PMS) dalam Instagram tidak mempengaruhi Niat Beli Pelanggan (NBP) Pemasaran Media Sosial (PMS) dalam Instagram mempengaruhi Keterlibatan Pelanggan (KP) Pemasaran Media Sosial (PMS) dalam Instagram tidak mempengaruhi Keterlibatan Pelanggan (KP)
Keterlibatan Pelanggan (KP) mempengaruhi Niat Beli Pelanggan (NBP) Keterlibatan Pelanggan (KP) tidak mempengaruhi Niat Beli Pelanggan (NBP)
Target kuesioner atau strata dalam penelitian bersifat seluruh masyarakat di Kota Batam berdasarkan demografi yang diukur melalui kecamatan. Oleh karena itu, penulis akan menggunakan sampel berupa cluster disproportional random sampling dalam penelitian. Jumlah sampel yang diperlukan sebanyak 30 responden per Kecamatan dengan perhitungan yang didasarkan pada (Sugiyono et al., 2021). Data kuesioner yang telah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 26 dan uji yang akan dilakukan oleh penulis adalah outlier, validity, reliability dan linear regression.
14 Hasil
Penyebaran kuesioner melalui google form diselenggarakan pada 4-28 oktober 2023 dan penulis berhasil mengumpulkan 431 responden. Akan tetapi, 71 responden tidak dapat digunakan setelah dianalisis sehingga total yang layak diuji hanya 360 responden. Tabel 2 merupakan beberapa keterangan dari hasil penyebaran kuesioner di seluruh kecamatan yang terletak di Kota Batam.
Tabel 2. Hasil Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah Responden
Kuesioner yang disebarluaskan 431
Kuesioner yang tidak dapat digunakan 71 Kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap 0
Kuesioner yang layak diuji 360
Waktu yang dipergunakan responden pada Instagram terdapat tiga bagian, antara lain: 17,4% selama <1 jam/hari, 41,1% selama 1-3 jam/hari dan 41,5% selama
>3jam/hari. Tidak hanya itu, mayoritas penggunaan Instagram digunakan oleh wanita sebesar 54,5% sedangkan pria hanya 45,5%. Berikut menunjukkan statistik deskriptif dimana penelitian memiliki 3 variabel dengan total 21 pertanyaan, yaitu: 8 pertanyaan untuk variabel Pemasaran Media Sosial (PMS), 6 pertanyaan untuk variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) dan 7 pertanyaan untuk variabel Niat Beli Pelanggan (NBP).
Tabel 3. Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maksimum Rata-rata Standar Deviasi Pemasaran Media Sosial (PMS) 360 3.00 5.00 4.2951 .69850 Keterlibatan Pelanggan (KP) 360 3.00 5.00 4.7782 .70602
Niat Beli Pelanggan (NBP) 360 3.00 5.00 4.3281 .68092
Pembahasan
A. Hasil Uji Data Kuantitatif 1. Outlier
Penyimpangan suatu objek data dari objek lainnya dapat menyebabkan distorsi statistik yang dianggap menyimpang ketika memiliki z-score bernilai
≤ -3.0 atau ≥ 3.0 (R. Anggraini & Idris, 2023). Namun, tidak terjadi outlier antara tanggapan responden terhadap kuesioner yang telah disebarluaskan setelah dianalisa melalui perangkat lunak SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 26.
2. Validity
Uji validitas diperlukan saat mengukur variabel suatu penelitian pada pertanyaan-pertanyaan yang terletak dalam kuesioner tersebut dianggap sahih atau tidak (Janna & Herianto, 2021). Seluruh pertanyaan dinyatakan valid dengan memiliki tingkat signifikansi yang tergolong standar.
15 3. Reliability
Pengukuran reliabilitas dilihat melalui koefisien Cronbach Alpha yang menunjukkan nilai > 0.60 (F. D. P. Anggraini et al., 2022). Penyebaran kuesioner dalam penelitian dapat dikatakan telah konsisten.
B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas
Uji normalitas dapat dilihat dari nilai yang terletak pada grafik distribusi frekuensi untuk mengetahui kelayakan data penelitian (Usmadi, 2020).
Gambar 3. Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Pemasaran Media Sosial (PMS)
Variabel Pemasaran Media Sosial (PMS) dapat dicermati pada Gambar 3 bahwa titik-titik pada plotting data tergolong normal dikarenakan searah dengan garis diagonal.
Gambar 4. Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Keterlibatan Pelanggan (KP)
Gambar 4 menunjukkan normal plotting data karena titik-titik tersebut masih mendekati garis diagonal. Dengan begitu, variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) pada model dapat terpenuhi.
16 2. Heteroskedastisitas
Model penelitian yang memiliki masalah heteroskedastisitas disebabkan oleh pembentukan pola pada titik-titik dimana tidak tersebar dengan baik (Haryadi et al., 2022).
Gambar 5. Scatterplot Pemasaran Media Sosial (PMS)
Hasil dari uji heteroskedastisitas terhadap variabel Pemasaran Media Sosial (PMS) dapat dilihat pada Gambar 5 dimana data tidak membentuk pola-pola khusus sehingga heteroskedastisitas tidak terjadi.
Gambar 6. Scatterplot Keterlibatan Pelanggan (KP)
Variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) dapat dicermati pada Gambar 6 bahwa titik-titik pada scatterplot tersebar secara merata dan tidak berpola.
Oleh karena itu, heteroskedastisitas tidak terjadi.
C. Hasil Uji Hipotesis 1. Simultan
Uji simultan atau biasanya disebut uji F bertujuan untuk mengetahui suatu variabel yang berpengaruh dengan serempak terhadap variabel lainnya (Utami et al., 2021).
17 Gambar 7. ANOVA Pemasaran Media Sosial (PMS)
Berdasarkan uji F yang telah dilakukan dengan hasil sebesar 222.492 serta tingkat signifikansi senilai .000b dapat diketahui bahwa variabel Pemasaran Media Sosial (PMS) mempengaruhi variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) dan variabel Niat Beli Pelanggan (NBP).
Gambar 8. ANOVA Keterlibatan Pelanggan (KP)
Variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) mempengaruhi variabel Niat Beli Pelanggan (NBP) sehingga H13 dapat diterima dan H03 tidak dapat diterima.
2. Partial
Uji parsial kerap dikenal dengan uji T dimana t hitung > t tabel dan nilai signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa suatu variabel tidak berpengaruh kepada variabel lainnya (Nurrohmah, 2020).
Gambar 9. Coefficients Pemasaran Media Sosial (PMS)
Diketahui H11 dapat diterima dan H01 tidak dapat diterima yang disebabkan oleh t hitung sebesar 7.885 > t tabel senilai 3.604. Tidak hanya itu, H12 dapat diterima dan H02 tidak dapat diterima yang dikarenakan oleh t hitung sebesar 9.132 > t tabel sebesar 3.604. Ditambah dengan nilai signifikansi yang didapat lebih rendah dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi t hitung pada variabel Niat Beli Pelanggan (NBP) dan variabel Keterlibatan Pelanggan (KP), maka semakin berpengaruh pula kepada variabel Pemasaran Media Sosial (PMS).
18 Gambar 10. Coefficients Keterlibatan Pelanggan (KP)
Gambar 10 menunjukkan bahwa nilai t senilai 17.277 > t tabel sebesar 6.921 serta nilai signifikansi berupa .000 yang artinya H13 dapat diterima dan H03 tidak dapat diterima. Variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) dipengaruhi oleh variabel Niat Beli Pelanggan (NBP) secara signifikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan bahwa variabel Pemasaran Media Sosial (PMS) dalam Instagram mempengaruhi variabel Niat Beli Pelanggan (NBP) dan variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) di seluruh kecamatan yang terletak di Kota Batam. Tidak hanya itu, variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) dalam Instagram juga mempengaruhi variabel Niat Beli Pelanggan (NBP) di seluruh kecamatan terutama kecamatan Batam Kota. Dengan begitu, mediasi diperlukan dalam variabel Keterlibatan Pelanggan (KP) terhadap hubungan antara variabel Pemasaran Media Sosial (PMS) dan variabel Niat Beli Pelanggan (NBP). Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis dalam penelitian “Customer Engagement and Purchase Intention: Comparison on Different Demographic in Batam City”, yaitu peneliti selanjutnya dapat menganalisa ke berbagai wilayah dengan harapan untuk dijadikan perbandingan di masa yang akan datang.
Referensi
Anggraini, F. D. P., Aprianti, A., Setyawati, V. A. V., & Hartanto, A. A. (2022).
Pembelajaran Statistika Menggunakan Software SPSS untuk Uji Validitas dan
Reliabilitas. Jurnal Basicedu, 6(4), 6493.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3206
Anggraini, R., & Idris, E. N. (2023). The Influence of Destination Personality, Destination Image and Customer Experience on Intention to Recommend at Trendy Coffee Cafe in Batam City. Jurnal Pendidikan Dan Keluarga, 15(01), 30.
https://doi.org/10.24036/jpk/vol15-iss01/888
APJII. (2022). Profil Internet Indonesia 2022. In SRA Consulting.
Dewi, W. W. A. (2022). Teori Perilaku Konsumen. UB Press.
Eryc, E. (2022). Systematic Literature Review of Critical Success Factors in Online Advertising. Journal of Informatics and Telecommunication Engineering, 5(2), 551–
561. https://doi.org/10.31289/jite.v5i2.6204
Eryc, E. (2023). Peran Kasih dan Altruisme terhadap ketahanan keberlanjutan Organisasi.
Trending: Jurnal Manajemen Dan Ekonomi, 1(4), 143–156.
https://doi.org/https://doi.org/10.30640/trending.v1i4.1459
Eryc, E., & Cindy. (2023). Adoption of Eco-Innovation and Digitalization Influence on the Business Performance of Umkm in Batam City. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 14(1), 67–77. https://doi.org/10.51903/jtikp.v14i1.468
19 Eryc, E., & Dandhytya Andrea, P. (2022). Analisis Keefektifan Instagram Sebagai Platform E-Commerce Pada Mahasiswa di Kota Batam. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 7(4), 1012–1023. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v7i4.1191 Eryc, E., & Puspa, D. A. (2023). Keefektifan Instagram Sebagai Social Commerce Pada
Mahasiswa Di Kota Batam. Technologia : Jurnal Ilmiah, 14(2), 124.
https://doi.org/10.31602/tji.v14i2.10271
Eryc, E., & Whang, E. (2023). Bagaimana Pengaruh Paparan Iklan terhadap Brand Awareness serta Keinginan untuk Memainkan Game Mobile Legends pada Generasi Z di Kota Batam? Journal on Education, 5(3), 7363–7377.
https://doi.org/10.31004/joe.v5i3.1526
Frintika, M. T., & Trianasari, N. (2022). Pengaruh Pemasaran Jejaring Media Sosial dan Keterkaitan Konsumen terhadap Niat Beli Konsumen E-commerce Sociolla (Studi pada Media Sosial Instagram). E-Proceedings of Management, 9(3), 1356–1368.
Haryadi, N. R., Sunarsi, D., Erlangga, H., Nurjaya, & Hamsinah. (2022). Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Timur Jaya Prestasi Cileungsi. Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia, 5(3), 707.
Janna, N. M., & Herianto. (2021). Konsep Uji Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan SPSS. Jurnal Darul Dakwah Wal-Irsyad, 18210047, 2.
Lestariolita, V. E. (2022). Literature Review: Peran Sosial Media terhadap Perkembangan Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Venka. Jurnal Manajemen Dan Sains, 7(2), 412–416. https://doi.org/10.33087/jmas.v7i2.415
Nurrohmah, M. A. (2020). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2015-2018. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Ekonomi Akuntansi, 4(2), 138.
https://doi.org/10.31851/neraca.v4i2.3920
Sugianti, Y., & Sitorus, O. F. (2021). Eksistensi Ritel Tradisional Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, Dan Ilmu Sosial, 15(1), 73. https://doi.org/10.19184/jpe.v15i1.19315
Sugiyono, Prasida, A., Wijoyo, S. H., & Rokhmawati, R. I. (2021). Evaluasi User Experience pada Website Progate.Com menggunakan Indikator UX Honeycomb. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(7), 2997.
Usmadi, U. (2020). Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Homogenitas dan Uji Normalitas).
Inovasi Pendidikan, 7(1), 58. https://doi.org/10.31869/ip.v7i1.2281
Utami, A., Azizah, S. N., Fitriati, A., & Pratama, B. C. (2021). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Publik, Dewan Komisaris, dan Komite Audit terhadap Manajemen Laba. Ratio: Reviu Akuntansi Kontemporer Indonesia, 2(2), 67. https://doi.org/10.30595/ratio.v2i2.10373
Watajdid, N. I., Lathifah, A., Andini, D. S., & Fitroh. (2021). Systematic Literature Review:
Peran Media Sosial Instagram terhadap Perkembangan Digital Marketing. Jurnal
Sains Pemasaran Indonesia, 20(2), 163–179.
https://doi.org/10.14710/jspi.v20i2.163-179
Yam, J. H., & Taufik, R. (2021). Hipotesis Penelitian Kuantitatif. Perspektif: Jurnal Ilmu Administrasi, 3(2), 96. https://doi.org/10.33592/perspektif.v3i2.1540