KONDISI EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENGEMBANGAN KAWASAN AIE PACAH KOTA PADANG
Oleh:
Rosi Mayuli.1 Drs. Ardi Abbas, MT.2 Dian Kurnia Anggreta, M.Si.3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Rosi Mayuli (09070190), Kondisi Ekonomi Masyarakat Pasca Pengembangan Kawasan Aie Pacah Kota Padang, Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2014
Penelitian ini dilatarbelakangi pasca gempa 30 September 2009 yang mengguncang Kota Padang. Gempa tersebut menghancurkan sebagian sarana dan prasarana serta pemukiman. Salah satu kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Padang adalah dengan merelokasi pusat pemerintahan seperti yang tertuang dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Kota Padang 2009-2014. Daerah yang dipilih yaitu Kawasan Aie Pacah. Dengan adanya pengembangan kawasan di Aie Pacah menjadikan kawasan ini semakin berkembang dari tahun ketahun, baik itu fisik maupun non fisik. Adanya masyarakat yang mengembangkan usaha dan mencari lahan di sekitar pembangunan berdampak terhadap ekonomi masyarakat itu sendiri.
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Februari sampai Maret. Analisis pada penelitian ini menggunakan teori Perubahan Sosial Neil Smelser. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif, dilakukan oleh 15 informan dengan teknik Puposive Sampling, yaitu peneliti memilih informan sesuai kriteria- keriteria tertentu. teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non-partisipastif, wawancara mendalam, dan studi dokumen.
Dari hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat pasca pengembangan kawasan Aie Pacah Kota Padang tergambar dari perubahan yang dialami oleh masyarakat, dimana perubahan tersebut terlihat dari, (1) pekerjaan masyarakat, yang terdiri dari:
(a) jenis-jenis pekerjaan lebih bervariasi, yang sebelumnya bertani berpindah ke perdagangangan, jasa berpindah keperdagangan serta usaha-usaha baru yang terjadi karena peluang membuka lapangan kerja (b) beban kerja lebih ringan dibanding yang dulu (c) jam kerja lebih lama (d) risiko kerja lebih besar. (2) pendapatan masyarakat, yang terdiri dari: (a) jumlah pendapatan lebih meningkat (b) keuntungan, yang dapat digunakan untuk menambah perlengkapan usaha (c) risiko pendapatan dapat mengakibatkan kerugian setelah membuka usaha (d) pemanfaatan pendapatan digunakan untuk ditabung untuk kebutuhan keluarga serta menambah modal usaha. (3) aset yang diperoleh masyarakat bertambah dan dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi untuk mendukung peningkatan usaha.
Keyword : Pembangunan, Pengembangan Kawasan, Kondisi Ekonomi
___________________________
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
2 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN
Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu upaya perubahan yang direncanakan secara sadar dan berkelanjutan dengan tujuan yang lebih baik dan bernilai, masyarakat merupakan subyek dan obyek dari pembangunan, untuk itu masyarakat luas meski diikutsertakan dalam pembangunan karena tujuan akhir yang akan dicapai adalah kesejahteraan masyarakat luas. Pembangunan adalah proses perubahan yang bersifat multidimensi menuju kondisi yang semakin mewujudkan hubungan yang serasi antara kebutuhan (needs) dan sumber daya (resources) melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk melakukan proses pembangunan. Pembangunan multidimensi dapat diartikan sebagai pembangunan suatu daerah yang mempunyai berbagai dimensi (kemungkinan atau segi) maksudnya daerah tersebut diharapkan dapat berkembang dan berpotensi menjadi daerah industri, daerah pemukiman dan daerah pemerintahan serta berdampak pada sisi sosial, ekonomi, budaya dan politik (Harun, 2011: 14).
Pembangunan mula-mula dipakai dalam arti pertumbuhan ekonomi. Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan bila pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Sesuai dengan tujuan Pembangunan Nasional Indonesia yang telah di Telah di tetapkan dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJM Nasional, 2010-2014: 1).
Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.
Perencanaan pembangunan daerah seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN, mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang berdurasi waktu 20 (dua puluh) tahun yang berisi tentang visi, misi dan arah pembangunan daerah (Tarigan, 2011: 4).
Struktur perencanaan pembangunan juga dilakukan oleh pemerintah Kota Padang yang juga menetapkan rencana transisi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai perkembangan pembangunan Kota Padang.
Rencana transisi didukung dengan penetapan komisi perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi. Daerah Kota Padang yang telah merekomendasikan beberapa rencana rehabilitasi dan pembangunan kembali. Selain itu juga dilakukan revisi terhadap rencana tata ruang wilayah Kota Padang sebagai pedoman bagi pembangunan prasarana dan sarana serta utilitas kota yang berjangka waktu 20 tahun.
Semua perencanaan tersebut telah merujuk RPJP Kota Padang 2004-2020 dan RPJM Kota Padang 2009-2014 yang seterusnya direvisi sesuai kebutuhan. Rencana pembangunan jangka menengah Kota Padang tahun 2009-2014 telah ditetapkan dengan peraturan daerah Nomor 09 tahun 2009 tanggal 15 Juli tahun 2009. Namun dalam perjalanannya setelah 2 bulan semenjak ditetapkan telah terjadi bencana gempa yang menyebabkan rencana tersebut harus direvisi tanpa mengubah visi dan misi pembangunan Kota menuju metropolitan. Revisi ditekankan kepada antisipasi dan mitigasi bencana terutama gempa bumi dan tsunami serta dampak bencana lainnya yang ditimbulkannya. RPJM Kota Padang 2009- 2014 dengan reorientasi pembangunan ke arah timur dan selatan melalui pengembangan pusat-pusat Kota baru sebagai konsekuensi dari konsep metropolitan yang berpusat banyak (RPJM Kota Padang, 2009-2014: 1).
Perkembangan fungsi kota telah memberikan implikasi luas terhadap pola dan struktur tata ruang kota. Penambahan jaringan prasarana transportasi dan penambahan sarana pelayanan sosial, ekonomi dan budaya telah
mengubah pola dan struktur tata ruang Kota Padang dari waktu ke waktu. Salah satu perubahan pola dan struktur tata ruang di Kota Padang adalah perubahan yang terjadi di Kawasan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah, dimana di Aie Pacah terdapat pengembangan pembangunan diantaranya adalah pembangunan Kampus Universitas Bung Hatta II, Kantor BPKP, dan pemindahan pusat kantor pemerintahan ke Kawasan Aie Pacah.
Pusat kantor pemerintahan Kota Padang yang mulanya berada dijalan M.Yamin, Pasar Raya ke kawasan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah dimulai dengan pembangunan kantor, diantaranya kantor Walikota/Balai Kota Padang dan beberapa kantor lainnya.
Termasuk gedung DPRD Kota Padang dan mesjid. Jika tiga bangunan itu (Balai Kota, DPRD dan mesjid) telah selesai, maka secara bertahap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan dipindahkan. Sehingga pada 2014, akan berkumpul seluruh SKPD dan Setdako (Sekretariat Daerah Kota) di satu lokasi.
Pemerintah Kota Padang telah menetapkan rencana transisi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai tindak lanjut dari tanggap darurat bencana. Rencana transisi didukung dengan penetapan Komisi Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Daerah Kota Padang yang telah merekomendasikan beberapa rencana rehabilitasi dan pembangunan kembali. Selain itu juga dilakukan revisi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang sebagai pedoman bagi pembangunan prasarana dan sarana serta utilitas kota yang berjangka waktu 20 tahun. Semua perencanaan tersebut telah merujuk RPJP Kota Padang 2004-2020 dan RPJM Kota Padang 2009-2014 yang seterusnya akan direvisi sesuai kebutuhan.
setelah adanya pembangunan serta pengembangan kawasan di Kelurahan Aie Pacah memberikan perubahan pada masyarakat. Adanya bangunan-bangunan seperti Kampus Bung Hatta II, kantor Walikota, kantor BPKP serta kantor-kantor pemerintahan serta bangunan-bangunan lain yang masih dalam proses pembangunan.
Tingginya minat masyarakat untuk bermukim serta membuka usaha disini dan adanya potensi tsunami bagi daerah pesisir pantai menyebabkan banyak kegiatan beralih ke kawasan timur Kota Padang, salah satunya Kelurahan Aie Pacah. Ini merupakan peluang
bagi pengembangan Kawasan Aie Pacah.
Lahan yang strategis dan semakin dicari memberikan kesempatan kerja dan membuka usaha. Bersadarkan hasil observasi awal terdapat bangunan-bangunan serta usaha- usaha baru yang dibangun oleh masyarakat seperti rumah, toko, warung dan pedagang kaki lima, karena peluang keuntungan tersebut dimanfaatkan bagi sebagian masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
“Bagaimana kondisi ekonomi masyarakat pasca pengembangan kawasan Aie Pacah Kota Padang?”
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi ekonomi masyarakat pasca pengembangan kawasan Aie Pacah Kota Padang.
Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia akademis.
b. Memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis khususnya mahasiswa Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat.
c. Mengembangkan konsep ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan dampak pembangunan kota.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi pihak- pihak yang memperhatikan dunia pendidikan, baik lembaga maupun perorangan.
b. Bagi pemerintah Kota Padang, penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap upaya peningkatan kualitas pembangunan bagi masyarakat.
c. Bagi peneliti lanjutan, hasil pnelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran untuk melakukan penelitian lebih dalam.
PENDEKATAN TEORITIS
Teori yang digunakan untuk mengkaji tentang Kondisi Ekonomi Masyarakat Pasca Pengembangan Kawasan Aie Pacah Kota Padang adalah Teori Perubahan Sosial oleh Neil Smelser.
METODE
Dalam penlitian ini digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Tylor dan Bogdan metode penelitian kualitatif adalah sebagai cara yang dipakai oleh peneliti untuk memecahkan masalah dan mencari jawaban atau pertanyaan-pernyataan.
Penelitian kualitatif pada dasarnya kata-kata dan perbuatan-perbuatan manusia atau kelompok manusia, itulah sifatnya data yang dikumpulkan, cara analisanya mencari atau membangun pola, dilakukan mulai saat pengumpulan data saat penulisan laporan penelitian (Afrizal, 2008: 12-13).
Penelitian kualitatif (qualitatif research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sutopa, 2010:1). Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan tipe penelitian deskripif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi saat sekarang ini (Noor, 2012: 34). Penggunaan metode ini akan memberikan peluang kepada peneliti untuk mengumpulkan data-data yang bersumber dari wawancara, catatan lapangan, foto-foto, dokumen pribadi, yang menggambarkan subjek penelitian (Moleong, 2008: 56).
Pengambilan dan pemilihan informan dilakukan menggunakan mekanisme sengaja atau purposive sampling, dengan jumlah informan sebanyak 15 orang. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah:
1. Masyarakat Aie Pacah yang telah berdomisili lebih dari 5 tahun.
2. Masyarakat Aie Pacah yang membuka usaha.
Pengumpulan data dilakukan melalui 3 metode, yaitu:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, hidung, mulut dan kulit (Bungin, 2011:118). Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi yang berbentuk non-participant observer, yaitu bentuk observasi dimana peneliti tidak terlibat dalam kegiatan informan, atau dapat juga dikatakan
peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamati (Yusuf, 2005: 292).
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang, melibatkan seorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain, dengan menggunakan pertanyaan berdasarkan tujuan- tujuan tertentu. Wawancara merupakan suatu interaksi antara pewawancara dengan orang yang diwawancara secara langsung dan wawancara juga dapat dikatakan percakapan tatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancara (Yusuf, 2005: 278). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam (in-depth Interview) yang merupakan wawancara tidak berstruktur, yang dilakukan berulang kali antara pewawancara dengan informan (Afrizal, 2008:97-98).
3. Studi Dokumen
Teknik ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian.
Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah dokumen pribadi, dokumen resmi, referensi- referensi, foto-foto, rekaman kaset. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari fokus permasalah penelitian.
Dalam penelitian kualitatif studi dokumentasi, peneliti dapat mencari dan mengumpulkan data-data teks atau gambar (Iskandar, 2009:
219 ).
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak, sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian (Sugiyono, 2012 : 89).
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umum Pengembangan Kawasan Aie Pacah
Sebelum adanya pengembangan kawasan di Aie Pacah Kota Padang, telah terdapat pembangunan Lembaga Pendidikan, yaitu Universitas Baiturrahmah atau lebih dikenal dengan sebutan Unbrah dengan luas tanah 7,6 ha. Universitas Baiturrahmah berdiri di kawasan Aie Pacah sejak tahun 1994.
Baiturrahmah juga memiliki Rumah Sakit
Swasta yaitu Rumah Sakit Siti Rahmah yang letaknya bersebelahan dengan kampus. Seiring dengan berkembangnya kawasan Aie Pacah, Universitas Baiturrahmah kembali membuka kampus baru yaitu Akademi Keperawatan Baiturrahmah seluas 2 ha yang letaknya berseberangan jalan dengan kampus ini.
Pengembangan kawasan Aie Pacah sendiri mulai berkembang sejak Kota Padang dan sebagian wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Barat telah diguncang gempa bumi pada tanggal 30 September 2009. Sehingga kawasan Aie Pacah di jadikan sebagai Pusat Kantor Pemerintahan dan pendidikan. Salah satu Lembaga Pendidikan yang kini berada di kawasan Aie Pacah adalah Universitas Bung Hatta. Universitas Bung Hatta ini membuka kampus II di Kawasan Aie Pacah, dimana kampus I berada di Ulak Karang dan kampus III berada di jalan Gadjah Mada, Gunung Pangilun. Letaknya berseberangan jalan dengan Eks Terminal Regional Bingkuang yang kini menjadi Kantor Walikota Padang.
Selain Uiversitas Bung Hatta II, setelah adanya pengembangan kawasan juga telah berdiri Kantor BPKP, dimana kantor ini juga terletak di seberang jalan Kantor Walikota Padang yang baru dan bersebelahan dengan Universitas Bung Hatta II. Kantor BPKP berdiri di Aie Pacah sejak tahun 2012,.
Sebelumnya Kantor BPKP berada di jalan HR Rasuna Said, namun kantor tersebut telah runtuh akibat gempa 30 September 2009, sehingga di pindahkan ke kawasan Aie Pacah.
Pada 30 September 2013 dilakukan peresmian Kantor Walikota Padang.
Pemindahan Kantor Walikota ini juga dikarenakan kantor yang lama mengalami kehancuran akibat gempa, dimana kantor sebelumnya berada di jalan M. Yamin.
Gedung perkantoran tersebut tidak bisa lagi difungsikan sebagaimana mestinya karena sebagian besar bangunan sudah hancur dan sebagian lagi rusak parah. Hal ini tentu saja menyebabkan pelayanan publik terganggu.
Salah satu kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Padang adalah dengan merelokasi pusat pemerintahan seperti yang tertuang dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Kota Padang 2009-2014.
Kebijakan tersebut merupakan isi dari Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 9 Tahun 2009 yaitu tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2009-2014 dan telah ditetapkan pada
tanggal 15 juli 2009. Daerah yang dipilih yaitu Kawasan Aie Pacah, tepatnya di lokasi Eks Terminal Regional Bingkuang. Kawasan Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah ini selain dijadikan sebagai pusat kantor pemerintahan Kota Padang, juga diproyeksikan sebagai salah satu pusat kota baru, yang nantinya diharapkan mampu mendorong perkembangan wilayah sekitarnya.
Tingginya minat masyarakat untuk bermukim serta membuka usaha disini dan adanya potensi tsunami bagi daerah pesisir pantai menyebabkan banyak kegiatan beralih ke kawasan timur Kota Padang, salah satunya Kelurahan Aie Pacah. Ini merupakan peluang bagi pengembangan Kawasan Aie Pacah.
Lahan yang strategis dan semakin dicari memberikan kesempatan kerja dan membuka usaha. Dengan adanya pengembangan kawasan di Aie Pacah menjadikan kawasan ini semakin berkembang dari tahun ketahun, baik itu fisik maupun non fisik. Adanya masyarakat yang mengembangkan usaha dan mencari lahan di sekitar pembangunan berdampak terhadap ekonomi masyarakat itu sendiri.
2. Pekerjaan Masyarakat Sebelum dan Setelah Pengembangan Kawasan
Masyarakat Aie Pacah sebelum pengembangan kawasan Aie Pacah pada umumnya tidak memiliki pekerjaan tetap, hanya sedikit yang bekerja sebagai petani dan pedagang, bahkan diantaranya tidak ada yang memilik pekerjaan atau pengangguran. Namun setelah adanya pengembangan kawasan serta semakin banyaknya pembangunan- pembangunan, masyarakat Aie Pacah kini memiliki pekerjaan dengan membuka usaha.
Karena pengembangan kawasan memberikan dampak positif serta peluang usaha untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Dari hasil wawancara peneliti dengan 15 informan terdapat 5 informan yang tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan, 2 informan yang bekerja sebagai karyawan baik itu karyawan fotocopy dan karyawan studio foto, dan 8 informan yang memiliki pekerjaan bervariasi diantaranya petani, tukang service komputer, warung, usaha toserba, rumah kost, usaha minuman jus dan pedagang buah sebelum adanya pengembangan kawasan di Kelurahan Aie Pacah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, Pekerjaan masyarakat dibagi menjadi:
a. Jenis-jenis pekerjaan
Secara umum pekerjaaan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu dengan cara yang benar dan baik, dengan bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Pekerjaan masyarakat Aie Pacah sebelumnya yaitu bertani, berdagang, menyewakan rumahnya untuk kost-kostan bahkan ada yang tidak memiliki pekerjaan. Pasca gempa 30 september 2009 lalu banyak terjadi perubahan di Kota Padang, salah satunya di Kelurahan Aie Pacah.
Kelurahan Aie Pacah kini dijadikan pusat kantor pemeritahan. Sejak banyaknya didirikan bangunan-bangunan baru di kawasan ini seperti Universitas Bunghatta II, Kantor Walikota, kantor BPKP dan kantor pemerintahan lainnya menjadikan pengembangan kawasan pun mulai berkembang.
Dengan pengembangan kawasan di Kelurahan Aie Pacah ini banyak memberi peluang pekerjaan bagi masyarakat untuk membuka usaha. Baik itu usaha baru atau meningkatkan usaha yang ada sebelumnya.
Seperti banyaknya masyarakat yang membangun kost-kost an, toko fotocopy, rumah makan, laundry, warung, pedagang kaki lima dan lain-lain.
b. Beban kerja
beban kerja merupakan kemampuan tubuh seseorang dalam menerima pekerjaan. Seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima pekerjaan tersebut. Beban kerja masyarakat di kawasan Aie Pacah lebih ringan dibanding beban kerja sebelumnya.
c. Jam kerja
Jam kerja merupakan waktu untuk melakukan aktivitas pekerjaan, baik itu pagi, siang, sore atau malam hari. Dengan adanya jam kerja seseorang bisa belajar untuk disiplin dalam memanfaatkan waktu.
Masyarakat yang membuka usaha di kawasan Aie Pacah memiliki jam kerja lebih lama dibanding dengan pekerjaan sebelumnya. Kalau dulu bekerja setengah hari, kini bekerja dari pagi sampai malam hari.
d. Risiko kerja
Dalam meningkatkan taraf kehidupan suatu masyarakat, melakukan aktivitas pekerjaan untuk mendapatkan pendapat memang tidak selalu mudah. Ada kalanya pekerjaan yang kita lakukan tidak mengalami peningkatan atau keuntungan, bahkan ada yang mengalami kerugian. Itu adalah hal yang biasa atau wajar terjadi dalam membuka usaha atau bekerja. Usaha apapun semuanya mengalami proses, naik itu yang meningkat, tetap atau menurun, baik itu dalam bidang usaha barang atau jasa semua memiliki risiko. Masyarakat yang membuka usaha di kawasan Aie Pacah memiliki risiko kerja yang besar yaitu mendapatkan kerugian, bangkrut atau barang-barang yang ada lama terjual.
3. Pendapatan Masyarakat Sebelum dan Setelah Pengembangan Kawasan
Semenjak Kelurahan Aie Pacah menjadi pusat kantor pemerintahan di Kota Padang, lahan kawasan ini semakin banyak dicari oleh masyarakat baik yang berada di Kelurahan Aie Pacah maupun yang berada di luar Kelurahan. Pengembangan kawasan yang terjadi di Aie Pacah diterima dengan sangat baik oleh masyarakat, karena dengan berdirinya pembangunan tersebut berdampak positif bagi masyarakat baik sosial maupun ekonomi. Dengan pengembangan kawasan tersebut juga dapat merubah kondisi ekonomi masyarakat Aie Pacah, dimana sebelum ada pengembangan pembangunan sebagian masyarakat memiliki pendapatan yang sedikit dan tidak tetap.
Masyarakat Aie Pacah sebelum pengembangan kawasan bekerja sebagai petani, pedagang bahkan pada umumnya tidak memiliki pekerjaan tetap bahkan tidak bekerja (pengangguran) sehingga pendapatan atau pengahisalannya pun masih rendah dan tidak tetap. Dengan membuka serta mengembangkan usaha di kawasan Aie Pacah, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan.
Bahkan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan kini memiliki pekerjaan tetap dengan membuka usaha sekitar kawasan tersebut. Pendapatan masyarakat dibagi menjadi:
a. Jumlah pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh oleh seseorang atau masyarakat dari hasil bekerja. Pendapatan didapatkan
dari aktivitas pekerjaan baik itu penjualan barang ataupun jasa. Manusia di tuntut untuk bisa memenuhi kebutuhan kehidupannya sehari-hari, maka dari itu dengan bekerjalah masyarakat bisa mendapatkan pendapatan. Semakin banyaknya lapangan kerja serta usaha baru dibangun oleh masyarakat, jumlah pendapatan masyarakat pasca pengembangan kawasan Aie Pacah lebih meningkat.
b. Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keuntungan yaitu sejauh mana suatu usaha memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat baiaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu.
Berdasarkan konsep tersebut, masyarakat yang membuka usaha di Aie Pacah bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dijalankan, dengan keuntungan dari pendapatan itulah mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat bisa menambah pendapatan, perlengkapan usaha serta menambah aset- aset lain.
c. Risiko pendapatan
Risiko merupakan kemungkinan terjadinya sesuatu dan tidak dapat diduga atau tidak diinginkan dimasa depan, kemungkinan terjadinya sesuatu akan menimbulkan keuntungan atau kerugian.
Risiko yang merugikan adalah faktor penyebab terjadinya kondisi pendapatan yang tidak diharapkan. Risiko pendapatan juga sering diartikan sebagai konsekuensi dari hasil penjualan usaha yang dilakukan, baik itu dari segi penjualan barang atau jasa. Risiko pendapatan yang diperoleh masyarakat tidak pasti karena bertambahnya persaingan dalam penjualan.
d. Pemanfaatan pendapatan
Memanfaatkan lingkungan pengembangan kawasan merupakan sumber pendapatan yang diinginkan masyarakat, begitu pula pada masyarakat Aie Pacah. Peluang yang besar diterima positif bagi masyarakat. Membuka usaha atau bekerja demi meningkatkan taraf
kehidupan yang lebih baik lagi atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dilakukan masyarakat adalah suatu tujuan sehingga masyrakat Aie Pacah bisa mengubah keadaan ekonomi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.Dengan untuk membuka usaha, hasil pendapatan dari usaha tersebut digunakan untuk ditabung untuk kebutuhan keluarga serta menambah modal usaha.
4. Aset yang di Peroleh Masyarakat Setelah Pengembangan Kawasan
Setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta seringkali berdampak pada masyarakat, baik itu kondisi sosial maupun ekonomi. Pengaruh pengembangan kawasan Aie Pacah tergambar dari beberapa masyarakat sekitar yang memanfaatkan peluang dengan membuka usaha untuk menambah penghasilan dan merubah kondisi ekonomi keluarga mereka.
Dengan adanya usaha yang dimiliki oleh sebagian masyarakat sekitar mengakibatkan perubahan dalam merubah taraf kehidupan ekonominya.
Selain menciptakan lapangan kerja serta usaha baru, meningkatkan pendapatan, pengembangan kawasan di Aie Pacah juga nenambah aset-aset lain yang diperoleh oleh masyarakat. Aset merupakan sumber ekonomi yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha dikemudian hari. Aset bermacam- macam bisa berupa barang-barang atau alat- alat, kendaraan, elektronik, bangunan, tanah, dan lain-lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pekerjaan masyarakat, yang dibagi menjadi:
a. Jenis-jenis pekerjaan, masyarakat di kawasan Aie Pacah memiliki jenis- jenis pekerjaan lebih bervariasi, yang sebelumnya bertani berpindah ke perdagangan, jasa berpindah ke perdagangan serta usaha-usaha baru yang terjadi karena membuka lapangan pekerjaan.
b. Beban kerja, beban kerja masyarakat di kawasan Aie Pacah lebih ringan dibanding beban kerja sebelumnya.
c. Jam kerja, masyarakat yang membuka usaha di kawasan Aie Pacah memiliki jam kerja lebih lama dibanding dengan pekerjaan sebelumnya. Kalau dulu bekerja setengah hari, kini bekerja dari pagi sampai malam hari.
d. Risiko kerja, masyarakat yang membuka usaha di kawasan Aie Pacah memiliki risiko kerja yang besar yaitu mendapatkan kerugian, bangkrut atau barang-barang yang ada lama terjual.
2. Pendapatan masyarakat, yang dibagi menjadi:
a. Jumlah pendapatan, jumlah pendapatan masyarakat pasca pengembangan kawasan Aie Pacah lebih meningkat.
b. Keuntungan, masyarakat bisa menambah pendapatan, perlengkapan usaha serta menambah aset-aset lain.
c. Risiko pendapatan, risiko pendapatan yang diperoleh masyarakat tidak pasti karena bertambahnya persaingan dalam penjualan.
d. Pemanfaatan pendapatan, dengan untuk membuka usaha, hasil pendapatan dari usaha tersebut digunakan untuk ditabung untuk kebutuhan keluarga serta menambah modal usaha.
3. Aset yang diperoleh masyarakat bertambah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan dan peningkatan usaha.
DAFTAR PUSTAKA Buku :
Afrizal, 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Dari Penelitian Sampai Penulisan Laporan. UNAND: Laboratorium Sosiologi FISIP UNAND.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Harun, Rochajat. 2011. Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial. Jakarta:
Rajawali Pers.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press.
Moleong, J Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian (Skripsi, Disertasi, Karya Ilmiah). Jakarta:
Kencana.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutopa, Ariesto, Hadi dan Arief, Adrianus.
2010. Terampil Mengolah Data Kualitatif dan NVIVO. Jakarta: Kencana
Tarigan, Robinson. 2011. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yusuf. A.Muri. 2005. Metode Penelitian Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Padang. UNP Press.
Dokumen Tercetak : RPJM Nasional 2010-2014.
RPJM Kota Padang 2009-2014.