vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN ix
1 PENDAHULAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 6
Manfaat Penelitian 7
Ruang Lingkup Penelitian 7
2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 8
Tinjauan Teoritis 8
Konsep Persaingan 20
Penelitian Terdahulu 22
Kerangka Pemikiran 28
3 METODE PENELITIAN 30
Jenis dan Sumber Data 30
Teknik Pengumpulan Data 30
Prosedur Analisis Data 31
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 44
Deskripsi Data Penelitian 44
Hasil Pengolahan DEA 45
Hasil Pengukuran Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Analisis Deskripsi Structure Cunduct Performance 109 Implikasi Manajerial Bagi Perbankan Syariah di Indonesia 120
5 SIMPULAN DAN SARAN 123
Simpulan 123
Saran 124
DAFTAR PUSTAKA 127
LAMPIRAN 130
RIWAYAT HIDUP PENULIS 169
DAFTAR TABEL
1 Urutan 25 Bank Syariah dengan Aset Terbesar, Tahun 2009-2010 3 2 Perbandingan Indikator Perbankan Syariah Indonesia dan Malaysia 4 3 Indikator Industri Perbankan Negara-Negara ASEAN 4 4 Indikator Utama Bank Syariah di Indonesia Tahun 2010, 2011,
dan 2012 5
5 Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Aset 33 6 Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Intermediasi 34 7 Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Produksi 35 8 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap
Negara Melalui Pendekatan Aset Pada Orientasi Input 51
viii
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
9 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap
Negara Melalui Pendekatan Aset Pada Orientasi Output 52 10 Jumlah DMU Yang efisien Di Masing-masing Negara Pada
Pendekatan Aset 53
11 Jumlah DMU Yang efisien Di Masing-masing Negara Pada
Pendekatan Intermediasi 62
12 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap
Negara Melalui Pendektan Intermediasi Pada Orientasi Input 63 13 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap
Negara Melalui Pendekatan Intermediasi Pada Orientasi Output 64 14 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap
Negara Melalui Pendekatan Produksi Pada Orientasi Input 72 15 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap
Negara Melalui Pendektan Produksi Pada Orientasi Output 73 16 Jumlah DMU Yang efisien Di Masing-masing Negara Pada
Pendekatan Produksi 74
17 Analisis Perbandingan Jumlah DMU Efisien Pada Ketiga Pendekatan 75 18 Prosentase Rincian Jenis Aset dan Rata-Rata Tingkat Bagi Hasil 77 19 Perbandingan Komposisi DMU Efisien Pada Pendekatan
Intermediasi dengan Intermediasi Murni 79
20 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap Negara Melalui Pendektan Intermediasi Murni Pada Orientasi
Input 84
21 Jumlah Improvement pada Masing-Masing Variabel Di Setiap Negara Melalui Pendektan Intermediasi Murni Pada Orientasi
Output 86
22 Pertumbuhan Aset dan Laba Bersih Pada Bank Syariah di Brunei
Darussalam, Filipina, dan Singapura 88
23 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Indonesia
Pada Pendekatan Aset 90
24 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Malaysia
Pada Pendekatan Aset 92
25 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Indonesia
Pada Pendekatan Intermediasi 94
26. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Indonesia
Pada Pendekatan Intermediasi Murni 9
27 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Malaysia
Pada Pendekatan Intermediasi 98
28 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Malaysia
Pada Pendekatan Intermediasi Murni 102
29 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Indonesia
Pada Pendekatan Produksi 103
30 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi DMU Di Malaysia
Pada Pendekatan Produksi 105
31 Rekapitulasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi
DMU Indonesia dan Malaysia 108
ix
DAFTAR TABEL (Lanjutan)
32 Rekapitulasi Nilai Koefisien Faktor-Faktor Yang Mem-pengaruhi Efisiensi DMU Indonesia dan Malaysia. 109 33 Perbandingan Perkembangan Total Aset Bank Syariah di
Lima Negara ASEAN 112
34 Analisis Produk-Produk Perbankan Islam Malaysia dan Indonesia 116
DAFTAR GAMBAR
1 Urutan Negara Dengan Potensi Dan Kondusif Dalam Pengembangan
Industri Keuangan Syariah 2
2 Ilustrasi Efisiensi Berdasarkan Orientasi Output 14 3 Efisiensi Teknis dan Alokatif dengan Orientasi Input 17 4 Efisiensi Teknis dan Alokatif Berorientasi Output 18
5 Kerangka Pemikiran 29
6 Distribusi Efisiensi Bank di Lima Negara Asean Dengan
Pendekatan Aset 46
7 Tren Efisiensi Bank Syariah 2008-2013 Pada Pendekatan Aset 46 8 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Brunei Dibanding
Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Aset 47
9 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Indonesia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Aset 47
10 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Malaysia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Aset 48
11 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Filipina Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Aset 49
12 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Singapura Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Aset 49
13 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Pengembangannya
Melalui Orientasi Input Pada Pendekatan Aset 50 14 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya
Melalui Pendekatan Aset Dengan Orientasi Output 53 15 Benchmark Efisiensi Ekonomis (Overall) Bank Syariah di Lima
Negara Asean Dengan Pendekatan Aset 54
16 Benchmark Efisiensi Technic Bank Syariah di Lima Negara Asean
Dengan Pendekatan Aset 54
17 Distribusi Efisiensi Bank di Lima Negara Asean Pada Pendekatan
Intermediasi 55
18 Tren Efisiensi Bank Syariah 2008-2013 Pada Pendekatan
Intermediasi 56
x
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)
19 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Brunei Darussalam Dibanding dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean
Dalam Pendekatan Intermediasi 57
20 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Indonesia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Intermediasi 57
21 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Malaysia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Intermediasi 58
22 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Filipina Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Intermediasi 59
23 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Singapura Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Intermediasi 59
24 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya
Melalui Orientasi Input Pendekatan Intermediasi 60 25 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya
Melalui Pendekatan Intermediasi dengan Orientasi Output 61 26 Benchmark Efisiensi Overall technical Bank Syariah di Lima
Negara Asean Dengan Pendekatan Intermediasi 65 27 Benchmark Efisiensi Technic Bank Syariah di Lima Negara
Asean Dengan Pendekatan Intermediasi 66
28 Distribusi Efisiensi Bank di Lima Negara Asean Pada Pendekatan
Produksi 66
29 Tren Efisiensi Bank Syariah 2008-2013 Dalam Pendekatan Produksi 67 30 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Brunei Dibanding
Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Produksi 68
31 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Indonesia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Produksi 68
32 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Malaysia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Pada
Pendekatan Produksi 69
33 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Filipina Dibanding
Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean 69 34 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Singapura Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Produksi 70
35 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya
Melalui Orientasi Input Pada Pendekatan Produksi 71 36 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya
Melalui Orientasi Output Pada Pendekatan Produksi 71 37 Benchmark Efisiensi Ekonomi (OTE) Bank Syariah di Lima
Negara Asean Dengan Pendekatan Produksi 74
xi
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)
38 Benchmark Efisiensi Teknik (PTE) Bank Syariah di LimaNegara Asean Dengan Pendekatan Produksi 75
39 Distribusi Efisiensi Bank di Lima Negara Asean Pada Pendekatan
Intermediasi Murni 78
40 Tren Efisiensi Bank Syariah 2008-2013 Pada Pendekatan
Intermediasi Murni 79
41 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Brunei Darussalam Dibanding dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean
Dalam Pendekatan Intermediasi Murni 80
42 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Indonesia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Intermediasi Murni 81
43 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Malaysia Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean Dalam
Pendekatan Intermediasi Murni 81
44 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Filipina Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi Asean dalam
Pendekatan Intermediasi Murni 82
45 Perbandingan Tren Pertumbuhan Skor Efisiensi Singapura Dibanding Dengan Pertumbuhan Rata-Rata Skor Efisiensi
Asean Dalam Pendekatan Intermediasi Murni 82 46 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya
Melalui Orientasi Input Pada Pendekatan Intermediasi Murni
47 Sumber Inefisiensi Bank Syariah dan Potensi Peningkatannya 83 Melalui Orientasi Output Pada Pendekatan Intermediasi Murni 85
DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar Bank Syariah ASEAN dan Kode Penelitian 130 2 Daftar Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Aset 134 3 Tingkat Efisiensi Bank Syariah ASEAN Dalam Pendekatan Aset 137 4 Daftar Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Intermediasi 141 5 Tingkat Efisiensi Bank Syariah ASEAN Dalam Pendekatan
Intermediasi 143
6 Daftar Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Intermediasi
Murni 147
7 Tingkat Efisiensi Bank Syariah ASEAN Dalam Pendekatan
Intermediasi Murni 153
8 Daftar Variabel Input dan Output Dalam Pendekatan Produksi 154 9 Tingkat Efisiensi Bank Syariah ASEAN Dalam Pendekatan
Produksi 157
10 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Indonesia Pada Pendekatan
Aset 161
11 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Indonesia Pada Pendekatan
Intermediasi 162
xii
DAFTAR LAMPIRAN (Lanjutan)
12 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Indonesia Pada Pendekatan
Produksi 163
13 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Malaysia Pada Pendekatan
Aset 164
14 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Malaysia Pada Pendekatan
Intermediasi 165
15 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Malaysia Pada Pendekatan
Produksi 166
16 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Indonesia Pada Pendekatan
Intermediasi Murni 167
17 Hasil Analisis Regresi Linear – DMU Malaysia Pada Pendekatan
Intermediasi Murni 168