• Tidak ada hasil yang ditemukan

daftar isi - sipeg unj - Universitas Negeri Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "daftar isi - sipeg unj - Universitas Negeri Jakarta"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPATUHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN KOTA (PBB-P2) PADA DEPARTEMEN PENERIMAAN. JERUJI SANDERA TIDAK ADA YANG MAU MEMBAYAR PAJAK vs. ORANG BIJAKSANA TAAT PAJAK (STUDI PERILAKU WAJIB PAJAK. KEPATUHAN WAJIB PAJAK INDIVIDU (STUDI EMPIRIS WAJIB PAJAK INDIVIDU DI DAERAH KPP ​​TAMANSARI DUA JAKARTA BARAT).

PENGARUH SOSIALISASI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA DENGAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN. Pengaruh pemeriksaan dan penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap media informasi tren sebagai variabel moderasi. Pengaruh tingkat kepatuhan wajib pajak badan terhadap peningkatan penerimaan pajak penghasilan dengan pemungutan pajak sebagai variabel moderasi (di Kpp Pratama Cilandak Jakarta Selatan).

Pengaruh pemeriksaan dan pemulihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap informasi tren media sebagai variabel moderasi. Pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, persepsi efisiensi sistem perpajakan, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pulogadung Jakarta. Banyaknya kasus menunjukkan masih rendahnya tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak khususnya wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Kegagalan dalam mematuhi wajib pajak perusahaan akan mengakibatkan peningkatan biaya reputasi (John Gellemore 2013).

Identifikasi Masalah

Umum dan Tata Cara Perpajakan yaitu pada Pasal 29 ayat (1) bahwa “Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dan untuk keperluan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Jika mereka mengalami masalah keuangan, mereka akan merasa tertekan ketika dipaksa untuk membayar kewajibannya, termasuk pajak (Torgler, 2003).Bloomqis, 2003) mengidentifikasi tekanan keuangan sebagai sumber tekanan bagi wajib pajak dan Bloomqist juga berpendapat bahwa wajib pajak yang mempunyai penghasilan terbatas dapat menghindari pembayaran pajak jika kondisi keuangan wajib pajak buruk. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kepatuhan, kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan antara lain tergantung pada kondisi keuangan.

Hasseldine dalam Nasucha (2004) menyatakan bahwa kepatuhan pajak meliputi pelaporan seluruh harta wajib pajak yang terdaftar pada waktu yang ditentukan dan mengembalikan laporan tanggung jawab perpajakan yang akurat sesuai dengan undang-undang pendapatan, peraturan dan keputusan pengadilan pada saat pendaftaran dilakukan. Penelitian perpajakan yang mengkaji besaran sanksi dan denda masih sangat jarang karena datanya sangat terbatas dan sulit diakses. Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk menyelidiki apakah laba perusahaan sebelum rekonsiliasi dan pajak tangguhan akan mempengaruhi sanksi dan denda pajak.

Kecilnya proporsi wajib pajak badan yang memenuhi kewajiban perpajakannya dengan membayar dan melaporkan pajaknya menunjukkan adanya permasalahan pada sistem self-assessment dan kepatuhan wajib pajak badan. Penerapan sistem self-assessment memungkinkan munculnya kecurangan yang dilakukan oleh wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya sehingga diperlukan pemeriksaan pajak oleh aparat pajak, sehingga pemeriksaan tersebut ditengarai dapat mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan badan.

Perumusan Masalah

Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Data

LANDASAN TEORITIS

  • Pajak tangguhan (PSAK 46)
    • Perbedaan permanen dan perbedaan tetap dalam pajak a. Perbedaan Permanen
  • Laba komprehensif terhadap Sanksi dan Denda Pajak

46 tentang Pajak Penghasilan yang menimbulkan beberapa perbedaan dalam pengakuan dan perlakuannya, yaitu adanya perbedaan tetap dan perbedaan tetap dalam peraturan perpajakan. Pada prinsipnya pajak tangguhan merupakan dampak pajak penghasilan di masa yang akan datang, yang disebabkan oleh perbedaan temporer (waktu) antara akuntansi dan perlakuan perpajakan, serta kerugian pajak yang masih dapat dikompensasikan di kemudian hari (kerugian pajak yang dibawa ke depan), yang harus disajikan dalam rekening pada periode tertentu. Suatu perusahaan mungkin membayar pajak lebih sedikit saat ini, namun sebenarnya berpotensi memiliki lebih banyak utang pajak di masa depan.

Beban pajak (tax income) adalah jumlah seluruh pajak yang kena pajak dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan hasil usaha dalam satu periode. Pajak penghasilan final adalah pajak penghasilan yang bersifat final yang artinya setelah dibayar, kewajiban pajaknya telah terpenuhi dan penghasilan yang akhirnya dikenakan pajak penghasilan tidak dijumlahkan dengan jenis penghasilan lain yang dikenakan pajak penghasilan tidak lengkap. Pajak yang dinilai adalah jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar (dibayar) atas laba kena pajak (rugi pajak) pada suatu periode.

Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat suatu aset atau liabilitas dalam suatu posisi keuangan dan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer kena pajak adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak) untuk suatu periode masa depan ketika jumlah tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau diselesaikan.46. Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan adalah perbedaan temporer yang menimbulkan jumlah yang dapat dikurangkan dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak) untuk periode masa depan ketika nilai tercatat aset atau liabilitas dipulihkan atau diselesaikan.

Hasil perhitungan pendekatan ini berupa pergerakan yang akan diakui sebagai pajak tangguhan dalam laporan laba rugi. Dalam metode ini, beban pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi sama dengan jumlah pajak penghasilan yang terutang menurut SPT tahunan. Pengakuan ini mengandung makna bahwa perusahaan pelapor akan memulihkan nilai tercatat aset pajak tangguhan (DTA) dan melunasi nilai tercatat kewajiban pajak tangguhan (DTL).

Dalam hal ini pajak tangguhan akan dihitung dengan menggunakan tarif yang berlaku atau efektif yang akan berlaku di kemudian hari. Aset pajak tangguhan (DTA) atau liabilitas pajak tangguhan (DTL) harus disajikan terpisah dari aset atau liabilitas pajak kini dan disajikan dalam elemen neraca jangka panjang. Pengakuan aset atau liabilitas pajak tangguhan didasarkan pada kenyataan bahwa terdapat kemungkinan untuk memulihkan aset atau menyelesaikan liabilitas yang mengakibatkan pembayaran pajak lebih rendah atau lebih tinggi pada periode mendatang.

Chludek (2011) mengemukakan adanya pengaruh di luar laporan keuangan yang mempengaruhi pentingnya nilai pajak tangguhan. I Made Dwi Harmana dan Ketut Alit Suardana Pengaruh Pajak Tangguhan suatu perusahaan menunjukkan bahwa semakin rendah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut gagal karena ketidakmampuannya melunasi kewajiban jangka panjang di masa yang akan datang. .

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian

Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dependen

  • Sanksi dan Denda Pajak Definisi Konseptual

Sanksi pajak dan denda berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sanksi pajak dan denda yang tepat akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak (Doran 2009). Sanksi dan denda pajak yang ringan tidak efektif untuk mencegah wajib pajak melakukan manipulasi pendapatan, dalam hal ini mengurangi pendapatannya guna memperoleh kewajiban pajak yang kecil (Craig M Boise 2005). Dalam penelitian ini sanksi pajak dan denda diambil dari laporan keuangan perusahaan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.

Laba komprehensif adalah total keuntungan perusahaan yang timbul dari aktivitas operasi dan non-operasional sebelum perhitungan pajak perusahaan. Dalam penelitian ini penghasilan komprehensif diambil dari laporan keuangan perusahaan tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Pengaruh perpajakan diakui pada saat dilakukan penyesuaian terhadap Beban Pajak Penghasilan periode berikutnya.

Dalam penelitian ini pajak tangguhan diukur dengan menggunakan pajak tangguhan yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahun 2009-2014.

Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Autokorelasi
    • Uji Heterokedastisitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
    • Uji Beda Paired Sample T
    • Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
    • Koefisien Determinasi (R Menurut Ghozali ( 2011: 98)
    • Hasil Penelitian
    • Laba Komprehensip terhadap Sanksi dan Denda
    • Diskusi Hasil Penelitian

Analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen (sebagian) dalam menjelaskan variasi. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang sama.

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu variabel independen secara individu (secara parsial) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali). Uji f pada dasarnya menunjukkan apakah seluruh variabel bebas atau independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel tersebut. Jika nilai Adj bervariasi hampir satu berarti semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat, dan sebaliknya jika angkanya mendekati nol berarti semakin lemah kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan. variabel terikat.

Nilai adj bervariasi dari hampir satu yang berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, dan sebaliknya jika angkanya mendekati nol berarti kemampuan variabel tersebut semakin lemah. Hasil uji regresi menunjukkan nilai t = 2,879 dengan tingkat signifikansi 0,008 artinya jumlah penghasilan sangat mempengaruhi besarnya sanksi pajak dan denda. Hasil uji regresi menunjukkan nilai t = -1,53 dengan tingkat signifikansi 0,13 yang berarti pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap besarnya denda dan denda pajak yang diterima.

Meskipun tingkat signifikansinya mendekati 10%, namun hasil tersebut menunjukkan bahwa besar kecilnya pajak tangguhan perusahaan tidak menjadi masalah bagi akuntan Direktorat Jenderal Pajak dalam menentukan sanksi dan denda pajak perusahaan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa Laba Komprehensif merupakan prediktor besarnya sanksi perpajakan dan denda. Korporasi cenderung mengurangi laba kena pajak perusahaan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa hubungan antara total laba dengan besaran sanksi dan denda mempunyai arah positif yang berarti semakin besar laba komprehensif maka semakin besar pula sanksi pajak dan dendanya.

Sanksi dan denda perpajakan hanya terjadi apabila perusahaan tidak memenuhi kewajiban perpajakannya, terutama dalam perhitungan besarnya penghasilan yang dikenakannya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kesalahan koreksi fiskal yang paling berdampak pada sanksi dan denda adalah koreksi fiskal permanen, dimana perusahaan dengan laba besar cenderung banyak melakukan koreksi negatif sehingga menyebabkan jumlah penghasilan kena pajaknya berkurang. Sanksi dan denda perpajakan timbul karena adanya syarat-syarat, yaitu: Pengakuan jumlah penghasilan yang tidak sesuai atau kurang menurut ketentuan umum perpajakan dan waktu pengakuan penghasilan kena pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan umum perpajakan. , oleh karena itu auditor juga harus memperhatikan dan fokus pada waktu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba integral berpengaruh positif terhadap tingkat sanksi dan denda pajak perusahaan. Penelitian lebih lanjut mungkin dapat mengungkap pajak tangguhan mana yang sudah sesuai atau masih belum sesuai dengan ketentuan perpajakan secara umum, sehingga memungkinkan kita menilai secara lebih spesifik dampak pajak tangguhan terhadap besaran sanksi dan dendanya.

Referensi

Dokumen terkait