• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA "

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Ediyono, Suryo dan Sahid Teguh Widodo, “Memahami Makna Seni Pencak Silat”, Jurnal Panggung, Vol. Kamarusdiana, “Studi Etnografi dalam Konteks Masyarakat dan Budaya”, Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i, Vol.6, No. Kumaidah, Endang, “Memperkokoh Eksistensi Bangsa Melalui Seni Bela Diri Tradisional Pencak Silat”, Journal of Humanics, Vol.

Mahdayeni, Muhammad Roihan Alhaddad, dkk, “Manusia dan Budaya (Sejarah Rakyat dan Budaya, Umat dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Umat dan Penghidupan)”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. Purnama, Yuzar, “Mitos Silat Beksi Betawi: Mitos Dalam Seni Bela Diri Beksi Betawi”, Jurnal Patanjala, Vol. Khoirul, “Internalisasi nilai-nilai keagamaan berbasis multikultural dalam pembentukan umat Kamil”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.

Setiawan, Irvan, “Keberadaan Seni Pencak Silat di Kabupaten Purwakarta (Kajian Strategi Adaptasi)”, Jurnal Patanjala, Vol. Steven dan Suryono Herlambang, “Pameran Seni Milenial Betawi,” Jurnal Stupa (Sains, Teknologi, Perkotaan, Desain, Arsitektur), vol. Syafrudin, Achmad Hufad, dkk, “Nilai-Nilai Positif yang Dikandung Bandrong Pencak Silat”, Jurnal Pelita Bumi Pertiwi, Vol.

Umro, Jakaria, “Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan di Sekolah Berbasis Multikultural”, Jurnal Al-Marifat, Vol.

Narasumber 1

Mereka tergabung dalam aliran silat Beksi yang sama, namun dalam perkembangannya masing-masing siswa menghasilkan pelajaran dan gerakan yang berbeda-beda sesuai dengan keahlian dan guru yang mengajarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hampir seluruh penyebaran Beksi silat, hanya gerakan-gerakan dasarnya yang memiliki kesamaan, namun gerakan-gerakan selebihnya memiliki perkembangan tersendiri yang membedakannya menurut guru yang mengajarkan Beksi silat. Jawab: Untuk mempelajari beks terlebih dahulu, khususnya tahun 1970, harus terlebih dahulu melakukan tradisi Rosula, khususnya dari jalur H.

Dimana dalam tradisi Rosula harus ada beberapa unsur diantaranya tujuh jenis rujak, tujuh jenis kue, tujuh jenis kembang, ayam, pisang, syaratnya seperti ini. Dimana ketika seorang silat ingin mempelajari suatu ilmu, maka tanah yang berupa timbangan langsung digunakan atau diinjak untuk mengajarkan Baksi silat, sehingga tanah atau tanah terus menerus diinjak atau diinjak. Dimana pada tahun 1970 tepatnya logo dibuat karena ada pertemuan BKRI (Beksi Kotek Ronce Indonesia).

Jawab: Beksi merupakan aliran silat yang mengutamakan bela diri tanpa menggunakan senjata. Di Barat, dimana pertemuan para petarung kemudian diinginkan agar masing-masing aliran yang ada dapat bersatu sehingga dapat diakui dunia, didirikanlah Perguruan Silat Indonesia Beksi Kotek Ronce sekitar tahun 1970-an yang diselenggarakan oleh IPSI, meskipun Beksi silat Diakui sebagai salah satu budaya Betawi, jurus dalam silat Beksi sangat kuat dan mematikan sehingga Anda tidak diperbolehkan mengikuti pertandingan dan dapat mengubah jurus beksi Anda sesuai aturan pertandingan.

Jawab: Saat ini perkembangan silat Beksi terlihat dari semakin eratnya hubungan antar pesilat yang ditandai dengan adanya perkumpulan antar pesilat Beksi se- Betawa yang biasanya berlangsung tiga kali dalam setahun.

Narasumber 2

Pekerjaan : Pengamanan / Juga Guru Besar Silat Beksi Petukangan Generasi Kedua dari mandor Sanad Keilmuan Minggu. Jawab : Ciri-ciri Silat Beksi, masyarakat Betawi sendiri memiliki gerakan yang kuat, apalagi jika belajar langsung dari Ketua Harian. Jadi memang membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk mempelajari jurus silat Beksi Mandor Minggu, namun tidak ada ilmu batin khusus yang harus dipelajari dalam jurus silat Beksi Silsilah Foreman Minggu.

Jurus-jurus yang dipelajari Mandor Minggu sendiri masih asli dan tidak diubah sama sekali yaitu ada 24 nama dan digabung menjadi 12 jurus, namun jika dipelajari jurus-jurus tersebut bisa terdiri lebih dari 24 jurus. Hasbullah, Raja Simin, Mandor Minggu dan Raja Nur belajar dari silsilah keilmuan Lie Tjeng Ok. Setelah lulus dan kembali ke desa Dadap, keempat siswa tersebut melanjutkan ilmunya dengan mengembangkan keterampilannya di Petukangan hingga akhirnya Beksi silat berkembang di Petukangan.

Jawab: Sejak zaman dahulu ciri silat Beksi khususnya dari aliran Mandor Minggu adalah memakai atribut atau pakaian berwarna hitam disertai dengan penggunaan ikat pinggang. Jawab: Ngerosul sendiri sebaiknya dilakukan oleh siswa silat Beksi ketika sudah menguasai beberapa gerakan. Dimana didalam baki tersebut juga disediakan pisau yang artinya pisau merupakan benda yang sangat tajam maka dari itu pada saat belajar Beksi silat mata dan gerakannya.

Selain itu, juga tersedia ampas pisang yang digunakan sebagai penangkal agar para pejuang Bexi tetap kuat. Selain itu, dalam mengajarkan Beksi Silat di Petukangan, tidak ada syarat atau harga khusus yang diminta oleh guru kepada muridnya. Hanya dengan mengandalkan kemauan dan niat siswa yang ingin belajar Bexi barulah guru langsung mengajarkannya kepada siswa tersebut.

Oleh karena itu, Beksi di Petukangan masih dipertahankan hingga saat ini, karena para guru memiliki niat dan kewajiban untuk terus menjaga silsilah keilmuan Beksi untuk anak cucu. Namun biasanya siswa memiliki kesadaran sendiri ketika diajarkan ilmu silat Beksi, sehingga siswa tersebut datang bersama orang tuanya dengan maksud bersilaturahmi sambil membawa oleh-oleh untuk gurunya.

Narasumber 3

Jawab: Aliran Kong Simin Beksi sendiri merupakan aliran keilmuan yang lebih menekankan pada aspek kebatinan atau ilmu kebatinan. Menurut anaknya sendiri, Salim, anak-anak Kong Simin tidak diperbolehkan belajar silat Beksi, hal ini karena sebenarnya anak-anak mereka diasuh oleh murid-murid Kong Simin yang sudah menguasai silat, namun tidak diperbolehkan membuka sekolah sendiri. Sementara keturunan Kong Simin dulu tidak diperbolehkan membuka sekolah, murid-murid yang sudah menguasai silat beksi dari aliran Kong Simin diperbolehkan mengajarkan ilmu beksi, agar ilmu pengetahuan aliran Beksi dari Kong Simin tetap terjaga.

Jawab: IPSI merupakan badan induk yang mewadahi pencak silat agar bisa masuk ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Koni sendiri memiliki beberapa cabang olahraga, dan salah satu cabang olahraga yang terkenal adalah pencak silat. Dimana setiap pencoexilate di setiap daerah harus memiliki organisasi yang menaungi pencoexilate di berbagai daerah, maka didirikanlah IPSI.

Sehingga setiap perguruan pencak silat di semua daerah memiliki legalitas yang jelas di setiap kota. Namun secara garis besar seorang murid yang ingin belajar silat Beksi terlebih dahulu harus mengetahui ilmu-ilmu tentang Beksi, seperti senam Beksi untuk mengatur pernafasan dan gerak yang benar, janji Beksi untuk mengetahui sejarah Beksi dan janji Beksi untuk tujuan yang dimiliki seorang murid. adab yang baik Baik dalam proses pembelajaran. Setelah siswa menguasai gerakan pertama Beksi, guru dan siswa dapat melakukan rasul, atau rasul juga dapat dilakukan ketika siswa telah menguasai semua gerakan silat Beksi.

Jawab: Silat Beksi gaya Betawi memiliki ciri khas yang hanya mengandalkan kecepatan dan kekuatan tangan. Saat Beksi pulang, guru Beksi Silat akan menyediakan makanan yang berisi bubur kacang hijau, minyak dan kebutuhan keluarga lainnya. Dengan ini, guru silat Beksi secara tidak langsung telah membantu para siswa yang belajar bersamanya.

Nilai-nilai budayanya tercermin dalam Beksi silat dijadikan kebiasaan yang terus dilakukan, dilestarikan, dibina, dikembangkan sehingga menjadi nilai budaya yang dipertahankan. Namun penyebutannya berbeda, yaitu Maen Punch adalah sebutan untuk pencak silat bagi masyarakat Betawi Tengah, dan jutsu adalah sebutan untuk pencak silat di Betawi Pesisir. Namun kini istilah Maen Pukulan sudah mulai berkembang di seluruh pelosok Betawi, sehingga berkembang aliran pencak silat yang memiliki identitas aliran masing-masing masuk dalam arus utama yaitu Maen Pukulan yang merupakan nama daerah dari istilah Pencak. Silat di Betawi.

Jawab: Sesuai dengan ciri khas masyarakat Betawi, jurus pukulan pukulan Betawi juga dikenal lurus ke depan, cepat, dan secepat kilat. Dengan demikian, budaya masyarakat turut berperan dalam mempengaruhi karakter bermain pukulan sebagaimana budaya masyarakat Betawi itu sendiri.

Gambar 1. Foto Bersama Dengan Baba Misin (63 Tahun) selaku  narasumber. (Dokumen Pribadi)
Gambar 1. Foto Bersama Dengan Baba Misin (63 Tahun) selaku narasumber. (Dokumen Pribadi)

Gambar

Gambar 1. Foto Bersama Dengan Baba Misin (63 Tahun) selaku  narasumber. (Dokumen Pribadi)
Gambar 2. Foto Bersama Dengan Bapak Dasik Arifin (74 Tahun)  selaku narasumber beserta Pesilat Beksi Betawi
Gambar 3. Foto bersama dengan Bapak Abdul Aziz (44 Tahun) selaku  narasumber. (Dokumen Pribadi)
Gambar 4. Foto penulis saat berziarah ke makam Guru H. Godjalih  yang merupakan Guru Besar Silat Beksi Betawi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini untuk Meningkatkan Teknik Jurus Tunggal Tangan Kosong Cabang Olahraga Pencak Silat dengan Media Audio Visual. Metode penelitian ini menggunakan rancangan

Guru yang mengajar di SLB Negeri Autis Medan dan Smart Aurica School terdapat identifikasi masalah yang muncul antara lain ketika progress anak berkebutuhan khusus