51 DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahanya. 2012. Departemen Agama RI Bandung: PT CORDOBA Internasional Indonesia.
Alatas Zubaidah dan Yanti L. (2003). Efek Kesehatan Radiasi Non-pegion pada Manusia Pusat Penelitian dan Pengembangan Radiasi dan Biomedik Nuklir, BATAN : Jakarta. Cerimin Dunia Kedokteran No. 138:34-39
Andika, (2012).Asy Syaafii Zat yang Maha Menyembuhkan from:
https://muslim.or.id/8489-asy-syaafii-zat-yang-maha-menyembuhkan.html
Anggor, P and Dewi (1999). Keselmatan Kerja pada Proses Pengelasan di Laboratorium Pross Produksi FTI-UAJ. Jurnal Teknologi Industri Universita Atmajaya Bandung.
Canadian Centre for Occupational Health & Safety.(2008). Radiation and The Effect On Eyes and Skin. Canada: Canadaian Government
Chui J, Girolamo DN, Wakefield D, Careneo MT. The pathogenesis of Pterygium : Current Concepts and Their Therapeutic Implications. The Ocular Surface 2008; 6(1)
Fisher J.P,. Trattler W, 2001, Pterygium, www.emedicine.com (Medline)
Gazzard S, Saw SM, Farook M, Koh D, Widjaja D, Chia SE, et al. Pterygium in Indonesia: Prevalence, severity and risk factor. British Journal OPthalmology: 86:p. 1341-134
Donald TT. Pterygium, Clinical Opthalmology: An Asian Perspective, Chapter 3.2.
Singapore: Saunders Elsevier; 2005.
Donald TT. Pterygium, Clinical Opthalmology: An Asian Perspective, Chapter 3.2.
Erry, Mulyani UA, Susilowati D. Distribusi dan Karakteristik Pterygium di
52 Indonesia. Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2011; 14(1): p. 84-89.
Harris, Patrick M.(2011). Workplace Injuries Involving the Eyes, 2008.United States Burreau Labor Statisic. Maryam RS,ekasari,MF, dkk. (2008).
Mengenal usia lanjut da perawatan .jakarta
Ilyas S, 2008, Ilmu Penyakit Mata, edisi ke-3, Balai Penerbit FKUI, Jakarta llyas S, Mailangkay H.B., Taim H, 2002, Ilmu Penyakit Mata, Edisi ke-2, Sagung
Seto, Jakarta.
Laszuarni. Prevalensi Pterigium di Kabupaten Langkat. Thesis. Medan: Universitas Sumatra Utara, Fakultas Kedokteran; 2009.
Leonard PK, Jocelyn LL, Donald THT. Current Concepts and Technique in Pterygim Treatment: Current Opinion in Opthalmology. 2007; 18: p. 308- 313.
Lin, S.,F., Tsai, R., K., Tung, I., C., Sheu, M., M., 2006. An Epidemiologic Study Of Pterygium in Middle – aged and Elderely Aboriginal Populations of the Tao Tribe of Orchid Island in Taiwan. Tzu Chi Med J. 18 (4); 283-285 Lu,P., Chen, X., M., 2009. Prevalence and Risk Factor of Pterugium.Int J
Opthalmol. 2. (1):82-84
Mansjoer Arif dkk. 2012. Ilmu Penyakit Mata Dalam: Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta: Balai Penenrbit FKUI. Mata PDS. Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta: Sagung Seto; 2002.
Shihab Q. 2007.Dia di Mana-mana. “Tangan “ Tuhan di Balik Setiap Fenomena.
Ed 2. Hal 44-47.entera Ahntu Publications. Jakarta.
53 Subramaniam R. Pterygium. [Online]Available from: www.opthalmology.com Swastika MA. Perbedaan Kekambuhan Pasca Ekstirpasi Pterygium Metode Bare
Sclera DenganTransplantasi Limbal Stem Sel [Article]. Semarang:
Universitas Diponegoro; 2008.
Syarbashi A. 2001. Yas’alunaka Tanya jawab lengkap tentang agama dan Kehidupan Hal 499-509. Lentera, buku pertama, Jakarta
Vaughan D.G, Asbury T, Riordan P, 2002, Oftalmologi Umum, Edisi ke-14, Widya,Medika, Jakarta
Waller GS, Adams PA. Pterygium in Duane's Clinical Opthalmology, Chapter 35,.
Vol 6. Lippincot Williams and Wilkins. 2004: p. 1-10.
Yazid, Pentingnya Penyembuhan Dengan Al-Quran Dan As-Sunnah. From : https://almanhaj.or.id/2461-pentingnya-penyembuhan-dengan-al-quran-dan-as- sunnah.html
Zuhroni,Riani N, Nazaruddin N (2003). Islm Untuk Disiplin Ilmu Kesehatan dan Kedokteran 2 Fiqh Kontemporer. Jakarta: Departemen Agama Islam.
Zuhroni,2010, Hukum Islam Terhadap Berbagai Masalah Kedokteran dan Kesehatan Kontemporer. Jakarta. Universitas YARSI
Zwerling, C., S. Easy Guide To Pterygium. Available from : www.goldsboroeyeclinic.com
