DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 8
Tujuan Penelitian 8
Manfaat Penelitian 9
2 TINJAUAN PUSTAKA 9
Konsep Daya Saing 9
Konsep Produk Unggulan Daerah (PUD) 12
Konsep Manajemen Strategi 15
Alat Analisis Dalam Penenlitian 15
3 METODOLOGI PENELITIAN 26
Metode Penelitian 26
Penahapan Penelitian 27
4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 30
Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Banyumas 30
Penentuan Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Banyumas 30
Penentuan Kecamatan Sentra Pengembangan PUD 33
Perumusan Alternatif Solusi Pengembangan IKM Gula Kelapa
Berdasarkan Model Strategi Sembilan Faktor 43
Penentuan Pola Hubungan Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan IKM Gula Kelapa Berdasar Model Strategi Sembilan
Faktor 54
Penentuan Prioritas Strategi dan Penyelarasan Kebijakan Pengembangan Daya Saing IKM Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 63
DAFTAR ISI (lanjutan)
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 64
Analisis Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Banyumas 64
Analisis Kecamatan Sentra Pengembangan PUD 65
Analisis Alternatif Solusi Pengembangan IKM Gula Kelapa
Berdasarkan Model Strategi Sembilan Faktor 67
Analisis Pola Hubungan Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan IKM Gula Kelapa Berdasar Model Strategi Sembilan Faktor 70 Analisis Prioritas Strategi dan Penyelarasan Kebijakan Pengembangan Daya Saing IKM Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 73
Implikasi Manajerial 73
6 SIMPULAN DAN SARAN 74
Simpulan 74
Saran 75
7 DAFTAR PUSTAKA 76
8 LAMPIRAN 84
9 RIWAYAT HIDUP 151
DAFTAR TABEL
1. Peringkat daya saing negara-negara ASEAN tahun 2010 - 2014 1 2. Peringkat daya saing propinsi di Indonesia Tahun 2010 2 3 Peringkat daya saing daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2010 3 4 Daftar produk IKM potensial Kabupaten Banyumas 30 5 Hasil perhitungan MPE untuk penentuan PUD kabupaten Banyumas 31 6 LQ masing-masing kecamatan di kabupaten Banyumas tahun 2014 34 7 Hasil penjumlahan LQ sektor pertanian dan industri dan konversi
skala nilainya 35
8 Produksi kelapa deres semester II tahun 2014 kabupaten Banyumas
beserta konversi skala nilainya 36
9 Konversi nilai jumlah simpanan dan deposito di kabupaten Banyumas
tahun 2014 37
10 Jumlah petani kelapa deres kabupaten Banyumas semester II tahun
2014 beserta konversi skala nilainya. 38
11 Kategori dan jenis fasilitas umum di seluruh kecamatan kabupaten
Banyumas 39
12 Indeks Pelayanan Kecamatan kabupaten Banyumas tahun 2014 40 13 Nilai skala terbobot untuk kriteria sektor basis, potensi bahan baku,
dan potensi keuangan dalam penentuan kecamatan prioritas sentra
PUD gula kelapa 41
14 Nilai skala terbobot untuk kriteria tenaga kerja potensial, kapasitas pelayanan, dan kajian pengembangan IKM gula kelapa dalam penentuan kecamatan prioritas sentra PUD gula kelapa 42
15 Syarat mutu gula palma 43
16 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan
kelapa deres dengan metode eckenrode 47
17 Hasil Nilai Ci+ pengembangan faktor kelapa deres 47 18 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan
lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas dengan metode
eckenrode 47
19 Hasil nilai Ci+ faktor lingkungan bisnis 48 20 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan
industri terkait dan pendukung gula kelapa dengan metode eckenrode 48 21 Hasil nilai Ci+ faktor industri terkait dan industri pendukung gula
kelapa 49
22 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan permintaan produk gula kelapa dengan metode eckenrode 49 23 Hasil nilai Ci+ faktor permintaan produk gula kelapa 50 24 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan
tenaga terampil produksi gula kelapa dengan metode eckenrode 50 25 Hasil nilai Ci+ faktor tenaga terampil produksi gula kelapa 50 26 Hasil nilai Ci+ faktor politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 51
27 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan wirausaha IKM gula kelapa dengan metode eckenrode 52 28 Hasil nilai Ci+ faktor wirausaha IKM gula kelapa 52 29 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan
manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa dengan metode
eckenrode 52
30 Hasil nilai Ci+ faktor manajer profesional dan insinyur IKM gula
kelapa 53
31 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan peluang IKM gula kelapa dengan metode eckenrode 53
32 Hasil nilai Ci+ faktor peluang 53
33 Urutan prioritas berdasarkan Normalized sembilan faktor 63
35 Penentuan PUD IKM Kabupaten Banyumas 64
36 Kecamatan prioritas sentra PUD gula kelapa di kabupaten Banyumas 65
DAFTAR GAMBAR
1 Distribusi PDB atas dasar harga berlaku di Indonesia tahun 2012 – 2014 4 2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun 2012
- 2014 5
3 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Banyumas tahun 2012 –
2014 5
4 Penduduk 15 tahun ke atas pada lapangan pekerjaan utama 2011 – 2013 6 5 Jumlah Tenaga Kerja Industri Di Indonesia Tahun 2011 – 2013 6
6 Porter‟s Diamond Model 10
7 Model Nine-Factor 11
8 Tahapan Pengembangan Klaster 14
9 Rantai nilai secara umum 20
10 Detail struktur level pada hierarki 24
11 Perbedaan struktur jaringan linear dan non-linear 24
12 Jaringan umpan balik dalam ANP 25
13 Skema penelitian tahap 1 28
14 Skema penelitian tahap 2 29
15 Sintesis bobot masing-masing kriteria PUD 33 16 Hasil sintesis untuk bobot dari masing-masing 6 kriteria kecamatan
sentra pengembangan PUD 34
17 Skema pembuatan gula kelapa cetak dan granula /granula 44
18 Rantai nilai IKM gula kelapa 45
19 Kondisi IKM gula kelapa di kabupaten Banyumas berdasarkan
kerangka sembilan faktor 46
DAFTAR TABEL (lanjutan)
20 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan faktor
sumber daya alam 54
21 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan faktor
lingkungan bisnis 55
22 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan industri
terkait dan pendukung gula kelapa 56
23 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan
permintaan domestik gula kelapa 57
24 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan tenaga
terampil produksi gula kelapa 58
25 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan fokus
politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 59
26 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan wirusaha
IKM gula kelapa 60
27 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan manajer
profesional dan insinyur IKM gula kelapa 61
28 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan peluang
IKM gula kelapa 62
29 Alternatif solusi dalam kerangka strategi sembilan faktor IKM gula
kelapa di kabupaten Banyumas 67
30 Pemangku kebijakan penggerak dalam kerangka strategi sembilan faktor IKM gula kelapa di kabupaten Banyumas 70
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur penentuan bobot kriteria produk unggulan daerah
menggunakan AHP 84
2 Pairwise comparisons untuk 12 kriteria PUD atas pendapat 9 pakar 84 3 Struktur penentuan bobot kriteria prioritas kecamatan sentra IKM 84 4 Pairwise comparisons untuk 6 kriteria kecamatan sentra
pengembangan PUD berdasar pendapat 9 pakar 85
5 Produk domestik regional bruto menurut sektor/sub sektor atas dasar harga berlaku tahun 2014 (dalam ribu rupiah) 85 6 Produk domestik regional bruto kabupaten Banyumas menurut sektor
atas dasar harga berlaku tahun 2014 (dalam jutaan rupiah) 86 7 Luas areal, produksi dan, produktivitas kelapa deres kabupaten
Banyumas semester II tahun 2014 86
8 Jumlah petani kelapa deres dan wujud produksinya kabupaten
Banyumas semester II tahun 2014 87
9 Fasilitas pendidikan kabupaten Banyumas tahun 2014 88 10 Indeks terstandarisasi fasilitas pendidikan kabupaten Banyumas tahun
2014 89
DAFTAR GAMBAR (lanjutan)
11 Fasilitas kesehatan kabupaten Banyumas tahun 2014 91 12 Indeks terstandarisasi fasilitas kesehatan kabupaten Banyumas tahun
2014 92
13 Fasilitas pasar, koperasi, dan bank kabupaten Banyumas tahun 2014 93 14 Indeks terstandarisasi fasilitas pasar, koperasi, dan bank kabupaten
Banyumas tahun 2014 94
15 Jumlah fasilitas peribadatan kabupaten Banyumas tahun 2014 95 16 Indeks terstandarisasi fasilitas peribadatan kabupaten Banyumas tahun
2014 96
17 Jumlah fasilitas rekreasi dan sarana prasarana desa/kelurahan
kabupaten Banyumas tahun 2014 97
18 Indeks terstandarisasi fasilitas rekreasi dan sarana prasarana desa/kelurahan kabupaten Banyumas tahun 2014 97 19 Jumlah fasilitas transportasi kabupaten Banyumas tahun 2014 98 20 Indeks terstandarisasi kategori fasilitas transportasi 100 21 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan kelapa deres 101 22 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
kelapa deres 101
23 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
kelapa deres 101
24 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
kelapa deres 102
25 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan kelapa deres 102 26 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan kelapa deres 102 27 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif
pengembangan kelapa deres 103
28 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif
pengembangan kelapa deres 103
29 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan lingkungan bisnis
gula kelapa di kabupaten Banyumas 104
30 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 104 31 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 105 32 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 105 33 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan lingkungan
bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 106
34 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan lingkungan
bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 106
35 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif
pengembangan lingkungan bisnis 107
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
36 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif
pengembangan lingkungan bisnis 107
37 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
industri terkait dan pendukung gula kelapa 108
38 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
industri terkait dan pendukung gula kelapa 108
39 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
industri terkait dan pendukung gula kelapa 109
40 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
industri terkait dan pendukung gula kelapa 109
41 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan industri
terkait dan pendukung gula kelapa 110
42 Solusi Ideal Positif (A-) alternatif solusi pengembangan industri terkait
dan pendukung gula kelapa 110
43 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 111 44 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif
pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 111 45 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan permintaan produk
gula kelapa 111
46 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
permintaan produk gula kelapa gula kelapa 112
47 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
permintaan produk gula kelapa 112
48 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
permintaan produk gula kelapa 113
49 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan permintaan
produk gula kelapa 113
50 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan permintaan
produk gula kelapa 114
51 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif
pengembangan permintaan produk gula kelapa 114
52 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif
pengembangan permintaan produk gula kelapa 115
53 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan tenaga terampil
produksi gula kelapa 115
54 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
tenaga terampil produksi gula kelapa 116
55 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
tenaga terampil produksi gula kelapa 116
56 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
tenaga terampil produksi gula kelapa 117
57 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan tenaga
terampil produksi gula kelapa 117
58 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan tenaga
terampil produksi gula kelapa 117
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
59 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 118 60 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif
pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 118 61 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan fokus politisi dan
birokrat pada produk gula kelapa 119
62 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 119 63 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 120 64 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 120 65 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan fokus politisi
dan birokrat pada produk gula kelapa 121
66 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan fokus politisi
dan birokrat pada produk gula kelapa 121
67 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 122 68 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif
pengembangan fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 122 69 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan kewirausahaan
pada produk gula kelapa 123
70 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
kewirausahaan pada produk gula kelapa 123
71 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
kewirausahaan pada produk gula kelapa 124
72 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
kewirausahaan pada produk gula kelapa 124
73 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan
kewirausahaan pada produk gula kelapa 124
74 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan
kewirausahaan pada produk gula kelapa 125
75 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif pengembangan kewirausahaan pada produk gula kelapa 125 76 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif
pengembangan kewirausahaan pada produk gula kelapa 126 77 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan manajer
profesional dan insinyur industri produk gula kelapa 126 78 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 126 79 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 127 80 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 127
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
81 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan manajer
profesional dan insinyur IKM gula kelapa 127
82 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan manajer
profesional dan insinyur IKM gula kelapa 128
83 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif pengembangan manajer profesional dan insinyur industri produk gula
kelapa 128
84 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif pengembangan manajer profesional dan insinyur industri produk gula
kelapa 128
85 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan peluang industri
produk gula kelapa 129
86 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan
peluang IKM gula kelapa 129
87 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan
peluang IKM gula kelapa 129
88 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan
peluang IKM gula kelapa 130
89 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan peluang IKM
gula kelapa 130
90 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan peluang IKM
gula kelapa 130
91 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif pengembangan manajer profesional dan insinyur peluang produk gula
kelapa 131
92 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif pengembangan peluang industri produk gula kelapa 131 93 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam
pengembangan kelapa deres 131
94 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam
pengembangan kelapa deres 132
95 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan kelapa deres 132
96 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
prioritas solusi pengembangan kelapa deres 133
97 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa di kabupaten
Banyumas 133
98 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa di kabupaten
Banyumas 134
99 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa 134 100 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
prioritas solusi pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa 135
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
101 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa di
kabupaten Banyumas 135
102 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 136 103 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 136 104 Pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan prioritas
solusi pengembangan industri terkait dan industri pendukung IKM
gula kelapa 137
105 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam pengembangan permintaan produk gula kelapa di kabupaten
Banyumas 137
106 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam
pengembangan permintaan produk gula kelapa 138
107 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan permintaan produk gula kelapa 138
108 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan prioritas solusi pengembangan permintaan produk gula kelapa 139 109 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam
pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 139 110 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam
pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 140 111 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 140 112 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
prioritas solusi pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 141 113 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam
pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 142 114 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam
pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 142 115 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 143 116 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
prioritas solusi pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM
gula kelapa 144
117 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam
pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 144
118 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam
pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 145
119 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 145
120 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan prioritas solusi pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 146 121 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam
pengembangan manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 146
DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)
122 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam pengembangan manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 147 123 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 147 124 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
prioritas solusi pengembangan manajer profesional dan insinyur gula
kelapa 148
125 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam
pengembangan peluang IKM gula kelapa 149
126 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam
pengembangan peluang IKM gula kelapa 149
127 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam
pengembangan peluang IKM gula kelapa 150
128 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan prioritas solusi pengembangan peluang IKM gula kelapa 150