BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
JL. KH. Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No. 6 Bandung
Kode/no FM-UNISABDG-PDK PS 04-036 Tanggal Berlaku 25 Desember 2021
Revisi 0
Tanggal Revisi 0
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FISIK PADA KLIEN DALAM MASA PERIMENOPAUSE A. Petunjuk Penilaian :
(Agar Tertib Administrasi, mohon data-data diisi lengkap dan berikan tanda tangan dan nama lengkap)
1. Isilah dengan lengkap semua data-data pada kolom yang tersedia dibawah ini.
2. Isilah penilaian dengan mengisi score bobot yang sudah ditentukan pada kolom yang tidak diwarnai (kolom yang polos)
3. Penilaian dilakukan secara objektif sesuai dengan hasil pengamatan berdasarkan langkah kerja sesuai dengan daftar tilik.
B. Kriteria Penilaian :
0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri 2 : Tidak berlaku
NO LANGKAH KERJA MAHASISWA
1 2 3 4 5 6 PERSIAPAN
1 Sebelum melaksanakan tindakan membaca Basmallah terlebih dahulu,
“Bismillahirrahmanirrahim”
2 Pastikan anda menyediakan tempat yang nyaman untuk melakukan penggalian riwayat kesehatan, pemeriksaan dan konseling
3
Persiapkan bahan-bahan untuk penggalian riwayat kesehatan, dan konseling seperti :
▪ Kartu Identitas
▪ Alat bantu untuk melakukan konseling
4
Persiapkan peralatan untuk melakukan pemeriksaan:
▪ Spignomanometer (air raksa)
▪ Termometer
▪ Penlight
▪ Stetoskop
▪ Sekulum DTT dalam wadahnya
▪ Sarung tangan DTT
▪ Waskom berisi klorin 0,5%
PERKENALAN
5 Sambut klien dengan pendampingnya serta perkenalkan diri anda 6 Ciptakan suasana yang nyaman
7 Tanyakan secara sopan mengenai identitas klien 8 Gali tujuan klien datang ke fasilitas kesehatan
9 Tanyakan pada klien apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan sebelum anda melanjutkan
10
Gali apakah klien mengalami/merasakan tanda-tanda bahaya yang dirasakan tubuhnya (sesuai dengan kondisinya):
▪ Pendarahan
▪ Sakit Kepala Hebat
▪ Kadar Kolestrol
11
Gali dan catat keluhan yang normal yang mungkin dirasakan oleh ibu dan bagaimana ibu mengatasinya
▪ Hot Flashes
▪ Keringat Malam Berlebihan
▪ Sakit Saat Bersenggama
▪ Mood Swing
▪ Mudah Tersinggung
▪ Gangguan Tidur (Insomnia PENGGALIAN RIWAYAT KESEHATAN
12 Jelaskan prosedur klinik dan tujuan penggalian riwayat yang akan anda lakukan
13
Gali biodata /riwayat sosial ekonomi dan catat, termasuk :
▪ Nama, usia, pekerjaan, agama, pendidikan terakhir, alamat dan nomor telepon Klien
▪ Status perkawinan dan lama menikah (*jika sudah menikah)
▪ Bahasa yang digunakan
▪ Kebiasaan social/life style :
(merokok, konsumsi alkohol dan napza)
▪ Dukungan pada klien
▪ Status kesehatan pasangan
▪ Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
▪ Pengambil keputusan dalam keluarga
▪ Rencana tempat pemantauan kesehatan klien
14
Gali dan catat riwayat kesehatan keluarga, termasuk :
▪ Hipertensi
▪ Keturunan kembar
▪ Sickle cell disease
▪ Alergi
▪ Epilepsi
▪ Penyakit jantung
▪ Kelainan mental
▪ Kelainan congenital
15
Gali dan catat riwayat kesehatan klien, khususnya kondisi kesehatan yang dapat diperparah dengan adanya kehamilan, termasuk :
▪ Penyakit jantung
▪ Hipertensi
▪ Diabetes militus
▪ Astma atau batuk yang berkepanjangan lebih dari 1 bulan
▪ Penyakit ginjal
▪ Sickle cell disease
▪ Riwayat alergi
▪ Obat-obatan
▪ Psychosa postpartum 16
Gali dan catat mengenai seksual
▪ Sakit Saat Bersenggama
▪ Gangguan Lubrikasi (Vagina terasa kering)
17
Gali dan catat riwayat penyakit menular seksual, termasuk:
▪ Riwayat diagnosis dan pengobatan STD (termasuk AIDS)
▪ Pengeluaran vagina yang abnormal
▪ Luka dan pembengkakan pada vagina
▪ Rasa nyeri pada saat berkemih
▪ Diare yang berkelanjutan lebih dari 1 bulan 18
Gali dan catat riwayat operasi, termasuk:
▪ Operasi atau luka pada pelvis yang dapat mempengaruhi diameter pelvis
▪ Tranfusi darah
19
Gali dan catat riwayat ginekologi, termasuk:
▪ Salpingectomy
▪ Pengobatan infertilitas
▪ Kehamilan ektopik
▪ Operasi pada vagina, pelvic dan uterus
20
Gali dan catat riwayat menstruasi, termasuk:
▪ Usia menarche
▪ Siklus menstrusi
▪ Lama dan jumlah darah
▪ Rasa sakit pada saat menstruasi (dismenorhoe) 21
Gali dan catat riwayat kontrasepsi (*jika pernah), termasuk:
▪ Metoda yang pernah digunakan
▪ Kapan berhenti dan alasannya
▪ Lama penggunaan kontrasepsi 22
Gali dan catat riwayat obstetri (*jika pernah), termasuk : 1. Jumlah anak
2. Komplikasi saat kehamilan, persalinan, nifas:
▪ Kehamilan Ektopik
▪ Perdarahan Persalinan
▪ Kelahiran Prematur
▪ Preeklampsia
▪ Kehamilan Usia Tua >35 tahun
23
Gali riwayat diet klien secara komplit :
Berusaha untuk mengetahui apa yang klien makan dan berapa kali ibu makan.
▪ Tanyakan apakah ibu menkonsumsi makanan non food (pica)
▪ Tanyakan apakah klien gemar mengkonsumsi makanan fast food, makanan instant, minuman kemasan, dan makanan minuman lain yang didapatkan selain dari olahan makanan rumah.
▪ Tanyakan apakah klien mengalami gejala-gejala : kelelahan, sakit kepala, letih, lesu, sakit gusi, kehilangan selera makan, mual muntah
PEMERIKSAAN FISIK
24 Jelaskan alasan anda melakukan beberapa pemeriksaan dan diskusikan area mana saja yang akan diperiksa.
25 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
26 Pastikan bahwa privacy klien terjaga (tanyakan juga, apakah ada orang yang ibu inginkan mendampingi ibu pada saat pemeriksaan fisik)
KEADAAN UMUM DAN TANDA-TANDA VITAL
27
Perhatikan:
▪ Tingkat energi dan keadaan umum emosi klien
▪ Berkeringat/tidak
▪ Postur dan sikap tubuhnya
▪ Sakit saat berjalan/sakit sendi
▪ Ukur dan catat tinggi dan berat badan klien
▪ Ukur tanda-tanda vital
28 Jelaskan seluruh prosedur sambil melakukan pemeriksaan
29 Ajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi sambil melakukan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan.
30 Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan menawarkan kain linen untuk penutup tubuhnya (atau meminta pasien untuk melonggarkan pakaian dan menggunakannya sebagai penutup tubuh)
KEPALA DAN LEHER
31 Periksa rambut klien untuk melihat kebersihan, ketombe, alopesia, infeksi kulit
32 Periksa wajah untuk melihat apakah terjadi cloasama, elastisitas kulit (kering/keriput/lembab)
33 Periksa mata untuk melihat apakah:
▪ Pucat pada kelopak bagian bawan
▪ Berwarna kuning pada sclera 34 Periksa mulut, untuk melihat apakah:
▪ Kering, pecah-pecah dan inflamasi pada bibir
▪ Apakah rahang dan lidah pucat, sakit dan terdapat lesi
▪ Adakah gigi yang rusak/ berlubang 35
Periksa dan raba Ieher untuk mengetahui:
▪ Pembesaran kelenjar tiroid
▪ Pembesaran pembuluh limfe
▪ Peningkatan vena jugularis
PAYUDARA
36
Dengan posisi tangan klien di samping, periksa / memperhatikan :
▪ Bentuk, ukuran, dan simetris atau tidak
▪ Kondisi putting payudara menonjol atau masuk ke dalam
▪ Adanya kolostrum/ cairan lainnya
▪ Adanya benjolan/ moduler
37 Pada saat klien mengangkat tangan ke atas kepala, periksa payudara untuk mengetahui adanya retraksi atau dimpling
38
Klien berbaring dengan tangan kiri di atas, melakukan palpasi secara sistematis pada seluruh payudara kiri, diraba dengan tiga pucuk jari yang dirapatkan. Ketiga jari tersebut kemudian digerakkan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap. Dimulai dari yang pinggir kemudian ke tengah (puting), amati jika terdapat :
▪ Massa/benjolan (besarnya, apakah bergerak bebas/terbatas, nyeri, kulit diatas benjolan apakah merah/keriput)
▪ Pembuluh limfe yang membesar
▪ Nyeri tekan
39 Tekan areola untuk melihat pengeluaran dari payudara (colostrum, ASI, nanah, darah, dsb) (*jika klien dalam keadaan hamil)
40 Melakukan hal yang sama untuk payudara kanan ABDOMEN
41
Lihat, apakah ada:
▪ Bekas luka operasi
▪ Bentuk
▪ Tanda-tanda kehamilan (* jika klien dalam keadaan hamil)
▪ Gerakan janin (* jika klien dalam keaadan hamil)
▪ Benjolan
▪ Palpasi kuadran abdomen I, II, III, IV
▪ Auskultasi abdomen (*jika diperlukan)
42 Tanyakan apakah ibu merasakan adanya nyeri pada abdomen 43 Bantu ibu merapikan pakaian.
TANGAN DAN KAKI
44 Tanyakan pada ibu apakah ada rasa nyeri dan perih pada saat menggenggam
45 Periksa tangan dan jari tangan untuk melihat adanya oedema, pucat pada telapak tangan dan ujung jari
46 Periksa kaki untuk melihat:
▪ Oedema
▪ Varicess
▪ Refleks patella
PEMERIKSAAN LIPAT PAHA
47 Cuci tangan dengan sabun dan air , serta mengeringkannya dengan menggunakan kain bersih
48 Pakai sarung tangan baru atau yang bidan pakai lagi yang sudah didesinfeksi tanpa kontaminasi
49
Periksa lipat paha
▪ Palpasi apakah ada pembengkakan kelenjar limfe
▪ Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan
▪ Cuci tangan dan keringkan
VULVA DAN PERINEUM
50 Menjelaskan prosedur, tujuan pemeriksaan, serta persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan
51 Persiapkan alat-alat untuk mengambil spesimen jika diperlukan 52 Siapkan lampu sorot untuk menerangi daerah genitalia
53 Bantu klien mengambil posisi yang nyaman untuk pemeriksaan 54 Pakai dua buah sarung tangan DTT
55 Duduklah dengan nyaman agar anda dapat melihat bagian genetalia dengan mudah
56 Sentuhlah bagian paha dalam ibu sebelum anda memulai menyentuh daerah genitalia agar tidak mengagetkan klien.
PANGGUL: GENITALIA LUAR
57
Inspeki daerah labia, clitoris dan perineum
a. Kulit harusnya lembut, bersih dan terdapat rambut pubis b. Labia mayora biasanya memiliki bentuk dan ukuran yang sama c. Konsistensi labia biasanya terasa lembut pada seluruh bagian. Jika
terdapat kemerahan, bengkak terutama jika terdapat pada salah satu bagian samping posterior mungkin berhubungan dengan abses pada kelenjar bartolini
d. Lihat apakah ada bekas gatal-gatal, luka atau benjolan yang berhubungan dengan infeksi
e. Lihat daerah kulit apakah ada perbedaan warna yang mencolok, pembesaran pembuluh darah, jaringan parut dan tanda-tanda trauma
f. Lihat apakah ada luka, kutil, bisul dan tanda-tanda inflamasi g. Lihat apakah ada tanda-tanda fistulae
h. Lihat apakah ada discharge yang abnormal (catat warna, konsistensi dan baunya) ataupun perdarahan
58
Memisahkan labia mayora dan memeriksa labia minora, kemudian klitoris, lubang uretra dan vagina introitus untuk melihat adanya :
▪ Tukak atau luka
▪ Varises
▪ Cairan (warna, konsistensi, jumlah, bau)
59
Melakukan palpasi untuk memeriksa kelenjar skene dan uretra, dengan cara :
a. Buka labia dengan ibu jari dan telunjuk salah satu tangan
b. Dengan telapak tangan menghadap keatas, perlahan masukkan jari telunjuk yang melakukan pemeriksaan ke dalam vagina sampai sejauh sendi jari yang kedua
c. Dengan memberi tekanan keatas, usap (pijat) kelenjar skene pada satu sisi uretra dengan menggerakkan jari sepanjang uretra dari dalam keluar
d. Ulangi untuk kelenjar skene pada sisi yang lain
e. Kemudian pijat uretra sekali lagi dengan memasukkan jari telunjuk dan member tekanan ke atas langsung pada uretra itu sendiri ketika menggerakkan jari dari dalam keluar.
f. Saat mengusap kelenjar skene, lihat adanya rabas baik dari vestibula pada sisi-sisi uretra ataupun dari uretra itu sendiri g. Kadang duktus kelenjar skene membuka di dinding uretra tepat di
dalam meatus.
h. Apabila ditemukan adanya rabas saat menekan kelenjar skene atau uretra, perhatikan warna, konsistensi dan baunya
Rabas dari kelenjar skene atau uretra adalah indikasi peradangan satau atau semua struktur ini (missal:uretritis) biasanya peradangan yang demikian disebabkan gonoroe
60
Melakukan palpasi pada kelenjar Bartholin untuk mengetahui adanya:
▪ Nyeri tekan
▪ Pembengkakan
▪ Massa atau kista
▪ Cairan Tekniknya yaitu :
a. Dengan tangan dalam posisi untuk memeriksa kelenjar skene dan uretra, sapu jari anda kea rah lateral
b. Palpasi diantaranya pada bagian dalam vagina dan ibu jari anda pada bagian luar labia mayora
c. Palpasi keseluruhan area
d. Beri perhatian khusus pada bagian postero lateral labia mayora, tempat terdapatnya kelenjar Bartholini
e. Lanjutkan untuk menyapukan jari dan ibu jari pada perineum dan palpasi area yang sama di sisi lain.
61 Sambil melakukan pemeriksaan selalu mengamati wajah ibu untuk mengetahui apakah ibu merasakan sakit atau nyeri karena proses ini
Pemeriksaan Spekulum (*Atas Indikasi Pada klien Pra Konsepsi) 62 Langkah – Langkah Pemeriksaan :
1. Beritahukan kepada ibu bahwa pemeriksa akan memulai proses pemeriksaan
2. Pilih spekulum yang tepat untuk wanita berdasarkan riwayat seksual dan riwayat obstetrinya serta pengamatan anada selama inspeksi
3. Memperlihatkan speculum kepada ibu sambil menjelaskan bahwa benda tersebut akan dimasukkan ke dalam vagina ibu dan bagaimana hal ini akan terasa oleh ibu
4. Menjelaskan pada ibu bagaimana caranya agar rileks selama dilakukan pemeriksaan (misalnya : bernafas melalui perut atau dada atau lemaskan badan sambil kedua kaki tetap diregangkan) 5. Meminta ibu untuk mengatakan kalau ibu merasa tidak nyaman
karena pemeriksaan yang dilakukan
63
Hangatkan spekulum untuk kenyamanan klien (harus diperhatikan suhu spekulum, karena kalau terlalu panas akan sama buruknya atau lebih buruk dari pada terlalu dingin), dengan salah satu cara berikut ini
a. Gunakan air hangat untuk melubrikasinya
b. Pegang pada tangan anda sampai menjadi hangat
c. Pegang dibawah sumber cahaya sampai menjadi hangat d. Beberapa meja periksa dilengkapi dengan laci penghangat.
(Untuk lubrikasi, bisa juga digunakan jeli jika tidak ada specimen yang akan diambil)
64 Sentuh klien dengan spekulum yang dihangatkan pada bagian pahanya dekat genitalia eksterna. Tanyakan apakah suhu spekulum nyaman baginya
65 Memegang spekulum dengan miring, memisahkan bagian labia dengan tangan yang lain dan masukkan spekulum dengan mantap hati-hati, hindari menyentuh uretra dan klitoris
66 Memutar spekulum pertahankan tekanan ke arah bawah dan membuka bladenya
67 Manipulasi spekulum sedikit lebih jauh ke dalam vagina sehingga serviks terpajan diantara bilah anterior dan posterior
68 Kencangkan mur pada pijakan ibu jari, kemudian nilai serviks 69
Bila serviks tertutup sejumlah besar rabas, tempatkan kassa berukuran 2x2 atau 4x4 kemudian dengan perlahan bersihkan dari serviks
70
Memeriksa serviks untuk melihat adanya :
▪ Cairan atau darah
▪ Luka/lesi 71
Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya:
▪ Cairan atau darah
▪ Luka/lesi
72 Menutup dan mengeluarkan spekulum secara hati-hati dengan posisi miring
73 Meletakkan spekulum yang sudah digunakan dalam sebuah tempat untuk di dekontaminasi
73 Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya:
▪ Cairan atau darah
▪ Luka/lesi
74 Menutup dan mengeluarkan spekulum secara hati-hati dengan posisi miring
75 Meletakkan spekulum yang sudah digunakan dalam sebuah tempat untuk di dekontaminasi
Pemeriksaan Rectal Touche (*Atas Indikasi) Langkah-langkah Pemeriksaan :
76 1. Melakukan informed consent dan jelaskan prosedur pemeriksaan 2. Meminta klien untuk mengatakan kalau klien merasa tidak
nyaman karena pemeriksaan yang dilakukan 3. Melakukan cuci tangan dan memakai handschoon 4. Posisi pemeriksa : berdiri di sebelah kanan klien
77 Posisi pasien : memposisikan pasien dalam posisi lithotomi (berbaring terlentang dalam keadaan rileks, lutut ditekuk 600), pasien terlebih dahulu disuruh berkemih.
78 Pemeriksaan dimulai dengan melakukan inspeksi perianal dan perineum, skin tag, fissure, tumor anus dan haemoroid. Dinilai juga keadaan perineum, apakan meradang atau tidak.
79 Keadaan tonus sfinter ani diobservasi pada saat istirahat dan kontraksi volunteer.
80 Penderita diminta untuk “mengejan” seperti pada saat defekasi, untuk memperlihatkan desensus perineal, prolapsus hemoroid atau lesi-lesi yang menonjol seperti prolaps rekti dan tumor.
81 Melakukan lubrikasi pada jari telunjuk tangan kanan dengan K-Y jelly dan menyentuh perlahan pinggir anus.
82 Memberikan tekanan yang lembut sampai sfingter terbuka kemudian jari kelingking dimasukkan lurus ke dalam anus, sambil menilai tonus sfingter ani.
83 Mengevaluasi keadaan ampula rekti, apakah normal, dilatasi atau kolaps
84 Mengevaluasi mukosa rekti dengan cara memutar jari secara sirkuler, apakah mukosa licin atau berbenjol-benjol, adakah teraba massa tumor atau penonjolan prostat kearah rektum.
85 Apabila teraba tumor, maka deskripsikan massa tumor tersebut : intra atau ekstralumen, letak berapa centi dari anal verge, letak pada anterior/posterior atau sirkuler, dan konsistensi tumor.
86 Melakukan evaluasi apakah terasa nyeri, kalau terasa nyeri sebutkan posisinya.
87 Melepaskan jari kelingking dari anus
88 ● Memeriksa handscone : apakah ada feses, darah atau lendir ? Contoh laporan pemeriksaan Rectal Toucher :
● Rectal toucher : Perianal dan perineum tidak meradang, tidak tampak massa tumor, Sfingter ani mencekik, mukosa licin, ampula kosong, tak teraba massa tumor, tidak terasa nyeri.
● Handscoen: Tak ada feses, tak ada darah, tak ada lendir.
89 Melepaskan tangan pelan-pelan, melepaskan sarung tangan dan memasukkannya ke dalam larutan dekontaminasi (klorin 0,5%) 90 Membantu ibu meninggalkan meja/tempat tidur/tikar pemeriksaan 91 Mengucapkan terima kasih atas kerjasama ibu dan meminta ibu untuk
mnegenakan pakaiannya
92 Mencuci tangan dengan sabun dan air serta mengangin-anginkan atau melapnya dengan kain bersih
PUNGGUNG DAN PINGGANG
93 Periksa Punggung dan Pinggang untuk melihat:
▪ Oedema pada daerah sacral
▪ Deformitas pada tulang belakang (skeliosis)
▪ CVA
94 Meminta pasien untuk melepaskan pakaian, menawarkan kain linen untuk penutup tubuhnya / melonggarkan pakaiannya, Bantu Ibu untuk relaks saat berada di tempat tidur, berikan bantal dibawah kepala.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS
95 Evaluasi hasil temuan baik dari hasil pengkajian riwayat maupun dari pemeriksaan fisik untuk menemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan yang normal, maupun masalah dan komplikasi
96 Analisa data yang telah dikumpulkan dan buat keputusan tentang asuhan rutin apa yang akan diberikan, asuhan untuk keluhan-keluhan yang normal, penanganan komplikasi yang ditemukan atau perlunya rujukan
97 Nilai kebutuhan pendidikan yang klien perlukan dan buat rencana untuk konseling
PEMBERIAN ASUHAN
98 Memberitahukan kepada ibu hasil temuan dalam pemeriksaan
99 Menjelaskan pada ibu penyebab dan penanganan mengenai ketidaknyamanan atau keluhan yang dirasakan ibu
100 Konseling :
Melakukan KIE dan konseling (promosi dan edukasi kesehatan) pada klien sesuai situasi dan kebutuhan ibu tentang :
a. Kebutuhan nutrisis sehat pada perimenopause
b. Pola eliminasi, pola istirahat, kegiatan sehari-hari, pola mobilisasi (body mekanik), olah raga, gaya hidup (pakaian, obat-obatan, merokok, alhokol, dll).
c. Personal hygiene pada ibu peimenopause
d. Pola aktivitas hubungan seksual yang aman bagi ibu perimenopause
e. Analisis pandangan social budaya bagi kesehatan repoduksi
f. Persiapan menghadapi komplikasi dan kegawatdaruratan
g. Memberikan suplementasi, kalsium, vitamin B, C, D, dan E serta FE dan asam folat sesuai kebutuhan, dll.
99 Promosi Kesehatan
▪ Memberikan tambahan zat besi (Fe) / Asam folat dan menjelaskan bagaimana mengkonsumsinya serta kemungkinan efek sampingnya.
▪ Memberikan tambahan Vit.A *jika ada indikasi
100 Melakukan bimbingan spiritual/doa pada ibu perimenopause
Perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara istri- istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid Sedangkan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya. (QS. At-Talaq : 4)
TINDAK LANJUT
101 Informasikan kepada klien tentang tahapan selanjutnya. Jadwal kunjungan ulang.
102 Cek pemahaman ibu
103 Ingatkan klien bahwa klien tidak usah menunggu jadwal kunjungan berikutnya jika ibu menemukan/ merasakan tanda-tanda bahaya atau ibu mempunyai pertanyakan yang ingin diajukan
104 Beri ibu kartu kunjungan berikutnya
105 Ucapkan salam dan terimakasih serta jangan lupa untuk mengingatkan klien untuk datang kembali jika klien ingin menanyakan sesuatu hal atau meraskan adanya masalah
106 Membaca Hamdallah ”Alhamdulillahirahmanirrahim” setelah selesai melakukan tindakan.
DOKUMENTASIKAN ASUHAN (SOAP)
JUMLAH SCORE : JUMLAH ITEMS : NILAI = JUMLAH SCORE x 100
JUMLAH ITEMS
NILAI :
Bandung,...
--- (Penguji
BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
JL. KH. Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No. 6 Bandung
Kode/no FM-UNISABDG-PDK PS 04-037 Tanggal Berlaku 25 Desember 2021
Revisi 0
Tanggal Revisi 0
DAFTAR TILIK
KONSELING, EDUKASI DAN INFORMASI (KIE) PADA KLIEN DALAM MASA PERIMENOPAUSE
C. Petunjuk Penilaian :
(Agar Tertib Administrasi, mohon data-data diisi lengkap dan berikan tanda tangan dan nama lengkap)
4. Isilah dengan lengkap semua data-data pada kolom yang tersedia dibawah ini.
5. Isilah penilaian dengan mengisi score bobot yang sudah ditentukan pada kolom yang tidak diwarnai (kolom yang polos)
6. Penilaian dilakukan secara objektif sesuai dengan hasil pengamatan berdasarkan langkah kerja sesuai dengan daftar tilik.
D. Kriteria Penilaian :
0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri 2 : Tidak berlaku
NO LANGKAH KERJA MAHASISWA
1 2 3 4 5 6 PERSIAPAN
1 Sebelum melaksanakan tindakan membaca Basmallah terlebih dahulu,
“Bismillahirrahmanirrahim”
2 Pastikan anda menyediakan tempat yang nyaman untuk melakukan penggalian riwayat kesehatan, pemeriksaan dan konseling
3
Persiapkan bahan-bahan untuk penggalian riwayat kesehatan, dan konseling seperti :
▪ Kartu Identitas
▪ Alat bantu untuk melakukan konseling dan media promosi kesehatan PEMBUKAAN
5 Sambut klien dengan pendampingnya serta perkenalkan diri anda 6 Ciptakan suasana yang nyaman
7 Tanyakan secara sopan mengenai identitas klien 8 Gali tujuan klien datang ke fasilitas kesehatan 9 Menjelaskan maksud dan tujuan konseling
10 Tanyakan pada klien apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan sebelum anda melanjutkan
PENUTUP
11 Melakukan konfirmasi keluhan dan masalah yang dirasakan ibu
12 Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
13 Menjelaskan proses, penyebab dan solusi permasalahan ibu selama masa perimenopause dengan menggunakan alat bantu
Memberikan dukungan, afirmasi dan bimbingan do’a serta ayat-ayat terkait permasalahan ibu
14 Berikan alat bantu leaflet atau media lainnya untuk dibawa ke rumah klien 15 Melakukan evaluasi konseling
16 Melakukan Dokumentasi hasil konseling dan konfirmasi tanggal kunjungan selanjutnya
Bandung,...
--- (Penguji