• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM MANAGEMEN BISNIS ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DALAM MANAGEMEN BISNIS ISLAM "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Pengembangan Produk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan ekonomi kreatif kopi dalam manajemen bisnis syariah di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. 12 Sri Wahyuni, “Peran Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bagik Polak Barat, Dusun Jerneng, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat”, (Disertasi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram, 2016).

Ekonomi Kreatif

  • Pengertian Ekonomi Kreatif
  • Subsektor Ekonomi Kreatif
  • Peran Ekonomi Kreatif

8Rusydi, Noviana, Pengaruh Penerapan Ekonomi Kreatif Terhadap Kreativitas Remaja Kota Lhokseumawe, Jurnal Visioner & Strategis Volume 5, Nomor 1, Maret 2016, 53. Ekonomi kreatif menjadikan sumber daya manusia (SDM) sebagai modal utama dalam sebuah pembangunan yang dimulai dengan ide, gagasan dan pemikiran. Ekonomi kreatif berperan dalam perekonomian suatu bangsa, terutama dalam menghasilkan pendapatan (income generation), menciptakan lapangan kerja (job creation), dan meningkatkan pendapatan ekspor (export earning), meningkatkan teknologi (technology-development), meningkatkan intelektualitas. kekayaan (intelektual). properti), dan peran sosial lainnya.

18Rusydi, Noviana, Pengaruh Implementasi Ekonomi Kreatif Terhadap Kreativitas Pemuda di Kota Lhokseumawe, Jurnal Visioner & Strategis Volume 5, Nomor 1, Maret 2016. Selain itu, ekonomi kreatif juga dapat mencakup aspek sosial (inklusi sosial), keragaman budaya, dan personel pengembangan. Jantung ekonomi kreatif adalah industri kreatif (jantung ekonomi kreatif adalah industri kreatif).

Manajemen Bisnis Islam

  • Pengertian Managemen Bisnis Islam
  • Prinsip-Prinsip Managemen Bisnis Islam

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian lapangan untuk mengetahui bagaimana ekonomi kreatif kopi berkembang dalam praktik bisnis syariah di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Mengembangkan Ekonomi Kreatif Kopi di Kabupaten Bukit Kemuning Ada banyak cara untuk meningkatkan ekonomi kreatif, termasuk di bidang kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan ekonomi kreatif kopi dalam manajemen bisnis syariah di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara.

Analisis Perkembangan Ekonomi Kreatif Kopi Dalam Manajemen Bisnis Syariah Di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara Islam Di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, peneliti dapat mendeskripsikan bahwa perkembangan ekonomi kopi kreatif dalam manajemen bisnis syariah di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Sehingga dapat dijelaskan bahwa di kabupaten Bukit Kemuning memahami produk original sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk kopi bubuk yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar.

Berdasarkan hasil penelitian Bukit Kemuning menggunakan bahan baku kopi robusta berkualitas tinggi untuk kopi bubuk yaitu. Proses produksi kopi bubuk Bukit Kemuning melalui beberapa tahapan, seperti penyaringan, pendinginan dan pembersihan, penggilingan dan pengemasan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kopi bubuk Bukit Kemuning merupakan kopi bubuk yang sudah dipasarkan, kopi bubuk sangat diminati di pasaran, namun pemilik perusahaan kopi Bukit Kemuning tidak meneliti produknya.

Prinsip saling menguntungkan (Mutual Benefit Principle) mensyaratkan agar usaha dijalankan dengan cara yang menguntungkan semua pihak 12 Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemilik usaha kopi yang berada di Bukit Kemuning, produk yang dihasilkan dapat menguntungkan.

FOTO DOKUMENTASI
FOTO DOKUMENTASI

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data Penelitian

Data primer ini diperoleh melalui wawancara langsung dengan lima orang yaitu 1 orang pemilik produk kopi yang sudah memiliki produk kopi sederhana dan 2 orang putri yaitu Bpk. Roin, dan 4 pemilik produk kopi yang belum memiliki stempel atau merek dagang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah Snowball yaitu teknik penentuan responden dengan cara mengambil sejumlah kasus melalui hubungan timbal balik antara satu orang dengan orang lain atau kasus dengan kasus lain, kemudian dengan proses yang sama untuk pencarian hubungan lebih lanjut, dsb. Dalam penelitian ini, 4 pemilik kopi yang berdomisili di Bukit Kemuning, Lampung Utara digunakan sebagai sampel, dan masing-masing 4 orang sebagai pelanggan kopi.

Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh melalui buku-buku perpustakaan yang ditulis oleh orang lain, dokumen lain. Maka dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder diharapkan dapat membantu dalam memperoleh data untuk melengkapi penelitian ini. Dari data sekunder ini juga diharapkan dapat memperkuat teori gap praktek yang sedang peneliti lakukan.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data terkait penelitian ini, peneliti mencari informasi yang diperlukan tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif Kopi dalam Manajemen Bisnis Syariah (Studi di Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara) dengan melakukan wawancara kepada 5 orang pemilik usaha kopi bubuk yaitu Bpk. Roin, Pak. Meja, Pak. Rafif, Pak. Sugeng, Bpk. Lutfi Hakim. Selain melakukan wawancara dengan pemilik usaha kopi di Bukit Kemuning Lampung Utara, peneliti juga mewawancarai 4 (empat) pelanggan kopi yaitu Bpk. Dahlan, Bpk. Tusiam, Mr. Daus dan Mr. Jariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara atau wawancara bebas terbimbing yaitu pewawancara (peneliti) yang mengajukan pertanyaan sesuai kerangka pertanyaan yang telah disiapkan, sedangkan narasumber (4 pemilik usaha kopi di Bukit Kemuning Lampung Utara) diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban..

Penelitian ini juga menggunakan teknik dokumentasi yaitu dokumen yang biasanya berupa tulisan, gambar atau kertas.

Teknik Analisa Data

Penduduk kecamatan Bukit Kemuning terdiri dari beberapa suku, namun suku yang paling dominan adalah suku Semendo dan suku Ogan. Pada awalnya Kecamatan Bukit Kemuning memiliki 9 desa, dan pada tahun 1972 dimekarkan sehingga menjadi 18 (delapan belas) desa/kelurahan dan dimekarkan. Pemasaran dengan media sosial yaitu FACEBOOK karena Pak Roin sedikit familiar dengan ekonomi kreatif, sehingga kopi Pak Roin sedikit berkembang dari pengusaha kopi lain yang peneliti.5 Menurut Pak Dahlan, salah satu pelanggan kopi di Bukit Kemuning, rasa kopi yang dihasilkan oleh pemilik kopi enak 6. Tidak terlalu pahit saat diseduh dan kemasannya menarik sehingga pelanggan kopi di Yellow Hills menjadi tertarik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan penggila kopi Sederhana dan kedua putrinya yang laris manis, bahkan mereka memasarkannya di warung terdekat di luar kecamatan Bukit Kemuning dan Bpk. Roin melakukan pemasaran dengan media sosial yaitu FACEBOOK karena Mr. Roin sudah sedikit familiar dengan ekonomi kreatif sehingga Pak. Kopi Roin sedikit berevolusi dari pengusaha kopi lainnya. Prinsip manajemen bisnis islami yaitu Prinsip Kejujuran merupakan suatu kegiatan bisnis yang secara jelas dapat ditunjukkan bahwa suatu bisnis tidak akan dapat bertahan lama dan berhasil jika tidak dilandasi dengan kejujuran 10 Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemilik usaha kopi yang berada di Bukit Kemuning menjual produk dari hasil usahanya, ia memperhatikan kehalalan produknya. . Dalam bisnis syariah, pengembangan produk kopi bubuk di Bukit Kemuning yang dihasilkan dengan kualitas yang sangat baik dapat bermanfaat bagi masyarakat yaitu untuk meningkatkan stamina, menjaga kesehatan mulut, mengurangi resiko diabetes dan lain-lain serta halal untuk dikonsumsi maupun produknya. yang diperjualbelikan tidak gharar (jelas).

Sejak pengembangan Cap Semut, produk kopi bubuk berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Peneliti menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri (SD) Bukit Kemuning 2 pada tahun 2009 dan melanjutkan ke SMP Negeri 4 Bukit Kemuning selesai pada tahun 2012.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kecamatan Bukit Kemuning

Sejarah Singkat Kecamatan Bukit Kemuning

Kondisi dan kemampuan penjualan kopi bubuk dapat meyakinkan pembeli bahwa kopi bubuk dapat bersaing dengan produk kopi bubuk lainnya di pasaran. Mengingat jenis dan karakteristiknya yang mudah dikenali oleh konsumen, maka harga produk kopi bubuk sangat tinggi. Berdasarkan data wawancara yang penulis peroleh dari pengusaha kopi Bpk. Roina mengenai permintaan konsumen terhadap kopi bubuk yaitu kopi sederhana dan dua putri, dari segi produk Kopi sederhana dan dua putri menunjukkan tingkat kemurnian.

Modifikasi produk yang dilakukan oleh pemilik usaha kopi di Bukit Kemuning yaitu produk kopi bubuk dengan penambahan gula pada kopi bubuk yang semula hanya kopi bubuk, dibuat dalam satu kantong seduh. Hal itu ditandai dengan banyaknya tingkat penjualan yang dilakukan, serta kemudahan memperoleh kopi bubuk cap. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan produk kopi bubuk di Bukit Kemuning jika dilihat berdasarkan indikator yaitu produk original, modifikasi produk dan upaya penelitian produk dapat dikategorikan sebagai kopi bubuk yang berkembang dengan baik.

Sarana dan prasarana masih kurang, pengembangan produk kopi bubuk sudah berkembang dengan baik, namun perlu dilakukan optimalisasi pengolahan dan pemasaran hasil produksi agar dampak ekonominya lebih besar. Kopi bubuk menjaga produk kopi bubuk dengan cap semut agar masyarakat atau konsumen tetap percaya dengan produk kopi bubuk.

Pengembangan Ekonomi Kreatif Kopi Di Kecamatan BUKIT

Analisis Pengembangan Ekonomi Kreatif Kopi Dalam

Konsumen sangat tertarik dengan produk yang baru dibuat oleh pemilik usaha kopi karena dapat langsung diseduh, sederhana dan praktis.Kopi bubuk yang dihasilkan oleh pemilik usaha kopi memiliki brand name yaitu kopi bubuk simple dan dua putri dengan kualitas kopi yaitu kopi asli - benar-benar matang dan merah untuk pasar Penjual harus bisa meyakinkan pembeli bahwa dia bisa mencapai tujuan penjualan yang diharapkan. Hanya pemilik Kopi Mr. Rasa roin menguji kopi bubuk, kopi gula masih terasa sama. Seiring dengan berjalannya pengembangan produk kopi bubuk merek Simple dan Dua Putri menjadi salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan penjualan produk kopi merek Simple dan Dua Putri di Bukit Kemuning, hanya saja mereka tidak melakukan riset produk dalam pengembangan produknya. .

Azizah, Nur Siti, “Pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal kerajinan Pandan dalam kaitannya dengan pasar modern dengan perspektif ekonomi Islam, “Disertasi”, (Studi Kasus Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta)”. Czafrani Siti, Rini Puspa, , Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Oleh Pemuda Dalam Rangka Menjawab Tantangan Perekonomian Global, 2010. Daulay, Zul Asfi Arroyhan, “Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Menggunakan Metode Triple Helix (Studi Pada UMKM Kreatif di ) Kota Medan)”, Dalam Jurnal Tansiq, Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2018.

Ht, Ami M, “Kebijakan ekonomi kreatif berbasis industri kerajinan unggulan dalam upaya peningkatan kearifan lokal Kabupaten Tuban”, Jurnal Cakrawala Vol. Sari, Novita, “Pengembangan ekonomi kreatif di sektor kuliner khas Jambi,” dalam Jurnal Sosio Ilmu Humaniora, Vol.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Hisyam, Ahmad, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Hias dari Limbah Pohon Kopi, Studi Kasus Masyarakat Miskin Perkebunan Kopi di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Dinas Pendidikan Ekonomi FKIP, Universitas Jember (UNEJ), 2015. Noviana, Rusydi, Pengaruh Implementasi Ekonomi Kreatif Terhadap Kreativitas Anak Muda di Kota Lhokseumawe, Majalah Visioner & Strategis Volume 5, Nomor 1, Maret 2016. Noviana, Rusydi , Pengaruh Penerapan Ekonomi Kreatif Terhadap Kreativitas Pemuda di Kota Lhokseumawe, Majalah Visioner & Strategis Volume 5, Edisi 1 Maret 2016.

Noviyanti, Ririn, “Peran Ekonomi Kreatif dalam Pengembangan Kewirausahaan di Pondok Pesantren: Studi Kasus di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1”, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, Vol 1, 2017. Sari, Febria Heny, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga Dalam Perspektif Ekonomi Islam Kajian Usaha Kecil Dodol Lele, di Desa Adiwarno, Batanghari, Lampung Timur, Skripsi untuk Jurusan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Statens Islamiske Institut, 2017. Setyawan, Dharma, "Gerakan Kolektif Masyarakat Intelektual #Ayokedamraman Dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Membangun Wisata Alam dan Ekonomi Kreatif", Nizham, Vol.

Sutrisman, Andi, Strategi Peningkatan Potensi Ekonomi Kreatif Melalui Penataan Kawasan Strategis di Kota Palopo, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hassanuddin Makassar, 2017. Wahyuni, Sri, “Peran Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Bagik Desa Polak Barat, Dusun Jerneng, Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat”, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Lainnya Mataram, 2016.

Gambar

Foto 1. Wawancara dengan Bapak Ro’in selaku Pengusaha opi Bubuk
FOTO DOKUMENTASI
Foto 2. Wawancara dengan Bapak Rafif selaku pengusaha Kopi Bubuk
Foto 3. Wawancara dengan Bapak Sugeng selaku Pengusaha Kopi Bubuk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Trong khi đó, po là giá trị đầu tiên của vòng lặp được tính theo công thức: Trong đó: e23 = ɘ3 -ɘ2 và e12 = ɘ2 -ɘ1 Phương pháp GCI có thể đưa ra các kết luận về tính độc lập cấu trúc