• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK WORK FAMILY CONFLICT (WFC) TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING (PWB) SEBAGAI MEDIASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK WORK FAMILY CONFLICT (WFC) TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING (PWB) SEBAGAI MEDIASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

160

DAMPAK WORK FAMILY CONFLICT (WFC) TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING (PWB) SEBAGAI MEDIASI

Said Khairi Wahyudi

Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Email: saidyudi2@gmail.com

Abstract: The results showed that Family Conflict (WFC) had a Negative and significant effect on organizational citizenship behavior (OCB).

Based on the level of P value <0.001 or P<0.1 (p <0.05), it can be concluded that this hypothesis can be accepted. Family Conflict (WFC) has a Negative and significant effect on Psychological Well-Being (PWB). Based on the level of P value <0.001 atau P<0.1 (p <0.05), it can be concluded that this hypothesis can be accepted. Psychological Well-Being (PWB) has a Positive and significant effect on organizational citizenship behavior (OCB). Based on the level of P value <0.001 or p<01 (p <0.05), it can be concluded that this hypothesis can be accepted.

While Psychological Well-Being (PWB) has a negative and significant effect in mediating the relationship between Family Conflict (WFC) and organizational citizenship behavior (OCB). Based on the significant level of P value <0.001 atau P<0.1 (<0.05), it can be concluded that this hypothesis can be accepted

Keywords: Work Family Conflict (WFC), OCB, Psychological Well- Being (PWB)

Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Family Conflict (WFC) berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan tingkat sebesar P value <0.001 atau P<0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.

Family Conflict (WFC) berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap Psychological Well-Being (PWB). Berdasarkan tingkat sebesar P value

<0.001 atau P<0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Psychological Well-Being (PWB) berpengaruh Positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB).

Berdasarkan tingkat sebesar P value <0.001 atau p<0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Sedangkan Psychological Well-Being (PWB) berpengaruh Negatif dan signifikan dalam memediasi hubungan antara Family Conflict (WFC) dan organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan tingkat signifikan sebesar P value <0.001 atau P<0.1 (<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.

Kata Kunci: Work Familly Conflict (WFC), OCB, Psychological Well- Being (PWB)

(2)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

161 Pendahuluan

Dalam tiga dekade terakhir, perhatian yang meningkat telah diberikan pada interaksi domain kehidupan yang berbeda, seperti pekerjaan dan keluarga, serta efek dari interaksi ini pada hasil individu dan organisasi (Rice et al. 1985; Gutek et al. 1991).

Mengingat bahwa tekanan peran pekerjaan dan domain keluarga sering tidak sesuai satu sama lain, konflik pekerjaan-keluarga muncul (Greenhaus dan Beutell 1985, p.77). Secara khusus, interferensi kerja dengan keluarga, mengacu pada dampak peran kerja pada kehidupan keluarga, telah menerima sebagian besar fokus penelitian pada konflik pekerjaan-keluarga. Sebagai dimensi dari konflik pekerjaan-keluarga dua arah, interferensi kerja dengan keluarga adalah “konflik pekerjaan-ke-keluarga”, artinya konflik muncul karena peran kerja seseorang secara aktif mengganggu peran keluarganya (Gutek et al. 1991). Menurut teori konservasi sumber daya (Hobfoll 1989, 2002), tingkat interferensi kerja dengan keluarga yang tinggi menunjukkan bahwa terlalu banyak sumber daya pribadi individu digunakan dalam pengaturan pekerjaannya, dan dengan demikian sumber daya yang tersisa tidak mencukupi untuk mengatasi kehidupan keluarga, yang menyebabkan konflik antara domain pekerjaan dan keluarga (Greenhaus dan Beutell 1985).

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat beberapa hasil penelitian yang berbeda terhadap pengaruh dan hubungan Work Family Conflict (WFC) terhadap Organiztional Citizenship Behavior (OCB). Penelitian yang dilakukan Cindy Shafira Ulfa dan Telly P. Ulviana Siwi (2021) menujukan bahwa Work Family Conflict (WFC) tidak Berpengaruh terhadap Organiztional Citizenship Behavior (OCB). Hasil penelitian ini didukung Penelitian yang dilakukan Ratya Shafira Arifiani dan Viajeng Purnama Putri (2021) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Work Family Conflict (WFC) tidak berpengaruh terhadap Organiztional Citizenship Behavior OCB. Penelitian yang dilakukan Muhammad Syahirul Akbar Jamaluddin, Thatok Asmony dan Hermanto (2019) hasil penelitian menunjukan bahwa Work Family Conflict (WFC) berpengaruh negative tidak siginifikana terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB), Hasil Penelitian yang dilakukan Catur Zuliyanto, Hermanto dan Siti Nurmayanti (2018) Hasil Penelitian menunjukan bahwa Work Family Conflict (WFC) berpengaruh negative dan signifikan Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). penelitian yang dilakukan Shofiyuddin Najih dan Anwar Mansyur (2022) Hasil penelitian menujukan Work Family Conflict (WFC) berpengaruh Positif tetapi tidak signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Sedangkan Hasil Penelitian yang dilakukan Sana Arz Bhutto (2017) dengan Hasil penelitian Work Family Conflict (WFC) berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Peneltian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan Work Family Conflict (WFC) terhadap Physicological-Well Being (PWB) Hasil Penelitian yang dilakukan Mahvish Fatima Akram dan Abid Hussain Ch (2020) dengan hasil Penelitian Work Family Conflict (WFC) memiliki hubungan atau pengaruh yang signifikan terhadap Physicological-Well Being (PWB). Penelitian yang dilakukan Ignatia Dimarda Pamintaningtiyas dan Christiana Hari Soetjiningsih (2020) Hasil penelitianya menunjukan terdapat Pengaruh atau hubungan yang negatif signifikan antara work family conflict (WFC) dengan psychological well-being (PWB). Hasil penelitian ini didukung Penelitian yang dilakukan Bojan Obrenovic, Du Jianguo, Akmal Khudaykulov dan Muhammad Aamir Shafique Khan dengan hasil penelitian Work Family Conflict berpengaruh negative terhadap psychological well-being (PWB).

Sedangan peneltian yang berhubugan dengan pengaruh psychological well-being (PWB) terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Penelitian yang dilakukan veena christy, Jayapreethi Manohara, M. Yokesh hasil penelitiannya psychological well-

(3)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

162 being (PWB)berpengaruh atau berhubungan positif terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB).

Berdasarkan masalah di atas Penelitian ini mengajukan pertanyaan apakah Work Family Conflict berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)? lalu, Apakah Psychological Well-Being (PWB) Pegawai Memediasi hubungan antara work Family Conflict (WFC) dan Organizational Citizenship Behavior?

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menjelaskan secara teoritis dan empiris mengenai dampak dari Work Family Conflict terhadap OCB Pegawai.

Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki mekanisme Psychological Well- Being (PWB) yang mempengaruhi hubungan tersebut.

Metode Penelitian

Berdasarkan kegunaan dan latar belakang dapat dijelaskan bahwa Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian kuantitaif ini peneliti merumuskan masalah yang baru dengan mengidentifikasikan melalui hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data yang menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Validitas Konvergen

Convergent validity dilakukan dengan melihat item reliability (indikator validitas) yang ditunjukkan oleh nilai loading factor.

Loading factor adalah angka yang menunjukkan korelasi antara skor suatu item pertanyaan dengan skor indikator konstrak indikator yang mengukur konstrak tersebut.

Dalam penelitian ini batas loading factor yang digunakan P value < 0.05. Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan WarptPLS versi 7.0 hasil loading factor dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Combined loadings and cross-loadings

WFC PWB OCB P value

WFC1 0.947 0.018 0.117 <0.001

WFC2 0.856 -0.128 0.207 <0.001

WFC3 0.814 -0.009 0.219 <0.001

WFC4 0.673 0.279 -0.544 <0.001

WFC5 0.947 0.018 0.117 <0.001

WFC6 0.778 -0.011 -0.249 <0.001

WFC7 0.758 0.069 -0.100 <0.001

WFC8 0.863 -0.136 0.078 <0.001

WFC9 0.931 -0.034 -0.009 <0.001

PWB1 0.033 0.879 0.039 <0.001

PWB2 -0.078 0.909 -0.205 <0.001 PWB3 -0.166 0.847 -0.461 <0.001

PWB4 0.113 0.868 0.124 <0.001

PWB5 0.077 0.759 0.265 <0.001

PWB6 -0.067 0.928 -0.197 <0.001

PWB7 0.077 0.757 0.106 <0.001

PWB8 0.245 0.772 0.625 <0.001

(4)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

163

PWB9 0.042 0.815 0.434 <0.001

PWB10 -0.087 0.887 0.076 <0.001

PWB11 0.054 0.737 -0.200 <0.001

PWB12 0.034 0.842 -0.004 <0.001

PWB13 0.013 0.849 0.104 <0.001

PWB14 0.011 0.875 0.127 <0.001

PWB15 0.014 0.797 0.055 <0.001

PWB16 -0.173 0.897 -0.319 <0.001 PWB17 -0.210 0.862 -0.500 <0.001

PWB18 0.136 0.876 0.067 <0.001

OCB1 -0.035 0.141 0.932 <0.001

OCB2 -0.084 0.060 0.901 <0.001

OCB3 0.115 -0.198 0.939 <0.001

Sumber data: Olahan Warppls versi 7.0

Dilihat dari data dalam tabel 1 diatas dapat dikatakan bahwa Indikator variabel rata-rata memiliki nilai loading diatas 0,7 dengan P value 0.001< 0.05 memiliki tingkat validitas yang tinggi, sehingga jelas memenuhi syarat convergent validity dan semua indicator dinyatakan layak atau valid untuk digunakan dalam penelitian ini dan dapat dipergunakan untuk analisis lebih lanjut.

Validitas Diskriminan

Validitas Diskriminan juga dapat diketahui melalui metode lainnya yaitu dengan melihat nilai average variant extracted (AVE) untuk masing-masing indikator dipersyaratkan nilainya harus > 0,5 untuk model yang baik.

Tabel 2. Nilai Average Variance Extracted (AVE)

Sumber data: Olahan Warppls versi 7.0

Berdasarkan table 2 di atas menunjukkan bahwa nilai AVE (Average Variance Extracted) untuk semuan kontruk memiliki nilai diatas atau >0,50. Oleh sebab itu dinyatakan tidak ada permasalahan Validitas Diskriminan pada model yang diuji semuanya valid.

Realibilitas

Reliabilitas digunakan untuk melihat tingkat kelayakan pada setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Reliabilitas

Reliability WFC PWB OCB

Composite reliable 0.957 0.978 0.946

Cronbach's alpha 0.948 0.976 0.915

Sumber data: Olahan Warppls Versi 7.0 Tahun 2022

Variabel Average Variance Extracted (AVE) Keterangan

WFC 0.715 Valid

PWB 0.712 Valid

OCB 0.855 Valid

(5)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

164 Dari tabel diatas diketahui bahwa masing–masing nilai reliabilitas dalam penelitian ini telah ditunjukkan dengan Composite Reliable, terhadap Variabel Work Family Conflict (WFC) memiliki nilai Reliabilitas 0.957, artinya Work Family Conflict (WFC) memiliki Reliabilitas sangat tinggi, Variabel Psycological well-being (PWB) memiliki nilai Reliabilitas 0.978 artinya Psycological well-being (PWB) memiliki Reliabilitas sangat tinggi sedangkan Variabel OCB memiliki nilai Reliabilitas 0.946, artinya OCB memiliki Reliabilitas Sangat tinggi juga.

Reliabilitas Croncbach’s alpha terhadap Variabel Work Family Conflict (WFC) memiliki nilai Reliabilitas 0.948, artinya Work Family Conflict (WFC) memiliki Reliabilitas sangat tinggi, Variabel Psycological well-being (PWB) memiliki nilai Reliabilitas 0.976 artinya Psycological well-being (PWB) memiliki Reliabilita Sangat tinggi sedangkan Variabel OCB memiliki nilai Reliabilitas 0.915 artinya OCB memiliki Reliabilitas yang sangat tinggi juga, jadi dapat disimpulkan dari 3 Variabel tersebut Composite reliable dan Cronbach’s alpha memilikimemiliki nilai reabilitas yang sangat tinggi.

Persamaan Struktural

Adapun hasil koefisien jalur dengan tingkat signifikansi sesuai dengan perhitungan diperoleh dari gambar sebagai berikut:

Sumber data: Olahan Warppls Versi 7.0 Tahun 2022

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis secara langsung digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dari setiap variabel eksogen terhadap endogen. Variabel eksogen terdiri dari Work Family Conflict dan Psycological well-being (PWB). Sedangkan variabel endogen yaitu Organizational Citizenship Behavior (OCB). Hasil uji hipotesis secara langsung dapat dilihat seperti tabel berikut ini.

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Secara Langsung

No

Hubungan antar

Variabel Path Coefficient p-value Eksogen Endogen

1 WFC PWB -0.490 <0.001

2 WFC OCB -0.498 <0.001

3 PWB OCB 0.554 <0.001

Sumber data: Olahan Warppls versi 7.0 Tahun 2022

(6)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

165

Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis pertama menunjukkan perhitungan pengaruh variabel Work Family Conflict (WFC) terhadap Psycological Well-Being (PWB). Dalam perhitungan tersebut diperoleh nilai path coefficients atau koefisien jalur (ρ) sebesar -0.490 dengan tingkat signifikansi sebesar <0.001. Perhitungan tersebut menjelaskan bahwa hipotesis Work Family Conflict berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap Psycological Well-Being (PWB). Berdasarkan tingkat signifikan <0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima.

Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis kedua menunjukkan perhitungan pengaruh variabel Work Family Conflict (WFC) terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Dalam perhitungan tersebut diperoleh nilai path coefficients atau koefisien jalur (ρ) sebesar -0.498 dengan tingkat signifikansi sebesar <0.001. Perhitungan tersebut menjelaskan bahwa hipotesis Work Family Conflict (WFC) berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan tingkat signifikan <0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat diterima.

Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis ketiga menunjukkan perhitungan pengaruh variabel Psycological Well- Being (PWB) terhadap terhadap organizational citizenship behavior (OCB).. Dalam perhitungan tersebut diperoleh nilai path coefficients atau koefisien jalur (ρ) sebesar 0.554 dengan tingkat signifikansi sebesar <0.001 Perhitungan tersebut menjelaskan bahwa hipotesis Psycological Well-Being (PWB) berpengaruh Positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan tingkat signifikan <

0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini dapat diterima.

Pengujian Hipotesis 4

Selanjutnya pengujian hipotesis secara tidak langsung digunakan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung dari setiap variabel melalui variabel mediasi dapat memperlemah maupun memperkuat pengaruhnya terhadap variabel endogen dapat dilihat pada table 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Secara Tidak Langsung Hubungan tidak langsung Indirect Effects p-value (PWB) Memediasi hubungan (WFC) -> (OCB) -0.271 <0.001 Sumber data: Olahan Warppls versi 7.0 Tahun 2022

Dengan demikian hipotesis keempat secara tidak langsung menunjukkan bahwa Psycological Well-Being (PWB) berpengaruh Negatif dan signifikan dalam memediasi hubungan antara Work Family Conflict (WFC) dan organizational citizenship behavior (OCB). Dalam perhitungan tersebut diperoleh nilai tingkat signifikansi sebesar -0.271.

Perhitungan tersebut menjelaskan bahwa hipotesis hasil pengujian terhadap koefisien parameter menunjukkan nilai diatas p-value < 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa Psycological Well-Being (PWB)berpengaruh Negatif dan signifikan dalam memediasi hubungan antara Work Family Conflict (WFC) dan organizational citizenship behavior (OCB).

(7)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

166

Kesimpulan

1. Work Family Conflict (WFC) berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan nilai Path Coefficient -0.498 dengan hasil nilai P value <0.00 atau P<0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.

2. Psycological Well-Being (PWB) berpengaruh Positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan nilai Path Coefficient 0.554 dengan hasil nilai P value <0.001 atau <0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.

3. Work Family Conflict (WFC) berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap Psycological Well-Being (PWB). Berdasarkan nilai Path Coefficient -0.490 dengan hasil nilai P value <0.001 atau <0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.

4. Psycological Well-Being (PWB) berpengaruh Negatif dan signifikan dalam memediasi hubungan antara Work Family Conflict (WFC) dan organizational citizenship behavior (OCB). Berdasarkan nilai Path Coefficient -0.271 dengan hasil nilai P value

<0.001 atau <0.1 (p <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima.

Daftar Pustaka

[1] Wibowo, U. D. (2019)). The Effect of Religiosity and Psychological Wellbeing on Organizational Citizenship Behavior. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 349, 582-584.

[2] M. Yokesh2, V. J. (2019). Psychological Well-Being as a Mediator Between Psychological Contract Breach and Organisation Citizenship Behaviour. Medico, 19, 119-123. doi: 10.5958/0974-1283.2019.00024.0

[3] Anik Herminingsih2, I. (2020). The Effect Of Competency, Organizational Citizenship Behavior And Work Family Conflict On Employee Performance At The Secretariat Directorate General Of Guidance Islamic Society Of The Ministry Of Religion Of The Republic Of Indonesia. Dinasti International Journal Of Digital Business Management (Dijdbm)(2, February 2021), 345-359.

[4] Siti Nurmayanti, C. H. (2018). Influence of Work-Family Conflict Onorganizational Commitment and Organizational Citizenship Behavior (Study at the Manpower and Transmigration Department of West Nusa Tenggara Province). International Journal of Science and Research (IJSR), 8(2, February 2019), 705-712.

[5] Sana Arz Bhutto , A. Z. (2017). Work Family Conflict and Organizational Citizenship Behavior in Bank Employees. Industrial Engineering Letters, 7, 54-58.

[6] Barsulai, S. C. (2020). The relationship between work-family conflict and organizational citizenship behavior in star-rated hotels in Nairobi-Kenya. African Journal of Hospitality, 9, 1-17.

[7] Shuang Dong, N. J. (2021). The Impact of Work-to-Family Conflict on Work Domain: A Meta-Analysis. Journal of Advanced Management Science, 9, 32-37.

[8] Youhuang Huang, K. Z. (2018). Work-family conflict and organizational citizenship behavior: the role of job satisfaction and decision authority. Frontiers of Business, 1- 13.

[9] Lowodunoye, S. (2021). Work-family Conflict and Psychological Wellbeing: The Moderating Impact of Job Motivation. Quest Journals, 9, 1-6.

[10] Abid Hussain Ch, M. (2020, April). Relationship of Work-Family Conflict with Job Demands, Social Support and Psychological Well-Being of University Female Teachers in Punjab. Bulletin of Education and Research, 42, 45-66.

(8)

National Conference on Social Science and Religion (NCSSR 2022)

167 [11] Muhammad Aamir Shafique Khan, B. A. (2020). Work-Family Conflict Impact on Psychological Safety and Psychological Well-Being: A Job Performance Model.

frontiers psychology, 11, 1-18.

[12] Feng Zhang, G. R. (2019). Cultural Intelligence and Work–Family Conflict: A Moderated Mediation Model Based on Conservation of Resources Theory.

International Journal of Environmental Research and Public Health, 1-22.

[13] Mina Westman, S. J. (2018). Conservation of Resources in the Organizational Context: The Reality of Resources and Their Consequences. USA: November 10, 2017.

[14] Merinda Pandowo, B. V. (2021). The Effect of Work-Family Conflict on Job Satisfactionand Job Performance of Banking Employee in North Sulawesi. American Journal of Humanities and Social Sciences Research (AJHSSR), 5(10), 24-32.

[15] Alkahtan, A. (2015). Organizational Citizenship Behavior (OCB) and Rewards.

International Business Research, 8, 210-222.

[16] Brian King, C.-T. H.-H. (2018). Shaping the organizational citizenship behavior or workplace deviance: Key determining factors in the hospitality workforce. Journal of Hospitality and Tourism Management, 1- 8.

[17] Pramatha K.P, N. N. (2017). Work–family Conflict, Family–work Conflict and Intention to Leave the Organization: Evidences Across Five ndustry Sectors in India.

Global Business Review, 524–536.

Referensi

Dokumen terkait

To address them, this paper will 1 describe the roles of the ulama in presidential elections since 2004, in the period following the end of the authoritarian regime in 1998; 2 analyze