• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak insentif pajak perumahan terhadap potensi penerimaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "dampak insentif pajak perumahan terhadap potensi penerimaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

DAMPAKINSENTIFPAJAKPERUMAHANTERHADAPPOTENSIPENERIMAAN PAJAKNEGARADANPENINGKATANPENDAPATANMASYARAKAT:

KASUSPROVINSISULAWESISELATAN

TowafTotokIrawan

DosenFakultasEkonomiUniversitasIslamAttahiriyah

Untilnowthegovernmentandprivatesectorhavenotbeenabletoaddressthebacklog of13.5millionhousingunitsforownershipstatusand7.6millionunitsforresidential status.Thehighpriceoflandhasledtothehighpriceofthehouse,sothatlowͲincome communities(MBR)isnotabletoreachouttomakeahomepurchase.Inadditiontothe highpriceofland,taxfactorsalsocontributetothehighpriceofthehouse.The governmentplanstoissueapolicyfortheprovisionoftaxincentives,ieabolishVATon homeͲformingmaterialtransaction.Thispolicyisexpectedtohousepricesbecome cheaper,sothedemandforhousingincreases,andencouragetherelevantsectorsto intensifyitsroleintheconstructionofhouses.Itisexpectedtoreplacethelosttax potentialandincreaseincomes.Analysisoftheimpactoftaxincentiveshousingto potentialstaterevenueandanincreaseinpeople'sincome,especiallyinSouthSulawesi provinceisusingthetableIObecauseinadditiontolookingattheroleeachsectorcan alsoseetheimpactontaxes(incometax21Pph25Pph,VAT),andincomes(wage).

AlthoughintheshortͲtermimpactisstillsmall,butveryrewardinginthelongrun.

Keywords:Backlog,GrossInput,PrimaryInput,IntermediateInput

Kebutuhanperumahansemakinmeningkatseiringbertambahnyajumlahpenduduk.

Namundemikian,kecepatanpenyediaanperumahanbaikolehPemerintahmaupun swasta tidak mampu memenuhi cepatnya peningkatan kebutuhan perumahan.

Berdasarkan data BPS tahun 2012, backlog perumahan dari konsep kepemilikan sebanyak 13,5 juta unit, sedangkan dari konsep hunian sebanyak 7,6 juta unit.

Diperkirakanjumlahtersebutakanterusmeningkatapabilakemampuanpenyediaan perumahantidakmampumengikutilajupertumbuhanpermintaannya.

Salah satu penyebab adanya backlog perumahan adalah mahalnya harga lahan khususnyadiwilayahperkotaan.Tingginyahargalahanmenyebabkanhargarumah menjadimahal,sehinggaaksesmasyarakatterhadapperumahanmenjaditerbatas.Hal initerutamadialamiolehmasyarakatberpenghasilanrendah(MBR).Selamainisebagian besarMBRdalammemenuhikebutuhanhuniannyadilakukandengancaramengontrak rumah,tinggaldirumahsusunsewa(rusunawa),tinggaldirumahsaudaraatautinggaldi rumahorangtua.

Tingginya harga rumah selain karena mahalnya harga lahan di perkotaan, juga dikarenakanadanyapengenaanpajaktransaksipenjualanrumahyangmenyebabkan hargarumahsemakinmahal,sehinggasulitdijangkauolehMBR.Olehkarenaitu,untuk

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(2)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

mengatasihalini,PemerintahperlumemberikaninsentifpajakberupapembebasanPPN yang dapat memicu peningkatan volume pembangunan kawasan perumahan dan permukiman. Pengurangan pajak berdampak pada menurunnya harga rumah.

Menurunnya harga rumah mendorong peningkatan permintaan perumahan dan permukiman,karenahargarumahdapatterjangkauolehMBR.Disampingitu,halinijuga dapat mendorong pembangunan sektor perumahan yang dapat memberikan efek penggandaataumultipliereffectterhadapberkembangnyaindustrilainyangmerupakan bagiankomponenrumah.Komponenpembentukrumahdapatberupabahanmaterial dansumberdayamanusia(lapangankerja).

Dengandemikian,pergerakanekonomidisuatuwilayahakanmeningkatseiringdengan kegiatanpembangunanperumahan. PemerintahdapatmemperolehsumberͲsumber pajakdarisektorlainyangturutberkembangseiringdenganpembangunanperumahan tersebut.Peningkatanikliminvestasidibidangperumahanmendorongpertumbuhan sektor perdagangan dan jasa, serta penyerapan tenaga kerja karenaaktivitas pembangunanperumahantersebut.Disampingitu,peningkatanpendapatansektorlain yangterkaitdenganperumahan,sepertiindustrikayudanlogam,industrikaret,industri keramik,industrialumuniumdanindustrilainnyaakanmendapatkandampakpositif berupapeningkatanpendapatan.

Dariuraiandiatasperludilakukananalisishubunganantarahilangnyakesempatan Pemerintahdalammemperolehpajaklangsungatastransaksipenjualanrumahkarena dibebaskanPPNnyadengankesempatanmemperolehpajakdaritransaksipenjualan komponen pembentuk rumah dari pelaku industri lainnya. Dampak lain terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terlibat langsung dalam proses pembangunanperumahanjugamenjadipertimbanganuntukdilakukananalisis.

Melihatbesarnyamultipliereffectyangberasaldaripembangunankawasanperumahan danpermukimanterhadapkegiatanperekonomianperkotaanmakadiperlukansuatu kajianmengenaidampakinsentifpajakperumahanterhadappotensipenerimaanpajak negaradanpeningkatanpendapatanmasyarakatyangdapatdijadikansebagaibahan rekomendasidalampenentuaninsentifpajakyangdapatdiberikanuntukmemfasilitasi masyarakatberpenghasilanrendahdalammemperolehrumah.

TinjauanPustaka

KajianinimendasarkanpadaanalisisinputͲoutput(IO).PengertianInputdanOutput dalamkonteksiniadalah,inputadalahnilai(biasanyadalamrupiah)darisemuayang dipergunakanprodusendalamproses produksi.Terdapat3jenisinputdiantaranya adalah:

1. InputBruto(GrossInput):meliputiinputprimerdaninputantara

2. InputPrimer(PrimaryInput),disebutjugasebagaiNilaiTambahBruto(NTB)):terdiri daribalasjasatenagakerja,surplususaha,penyusutandanpajaktaklangsungneto.

3. InputAntara(IntermediateInput):adalahInputyangdipakaihabisdalamproses produksi,terdiridaribarangͲbarangtidaktahanlama(<1tahun).

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(3)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Sementaraoutputadalahnilai(biasanyadalamRupiah)yangdikeluarkandarihasilproses produksi.Terdapat3jenisoutputdiantaranyaadalah:

1. Output Utama : adalah Output yang paling banyak dihasilkan (tujuan utama produksi).

2. OutputIkutan:adalahOutputyangdihasilkanbersamaandenganoutpututama dengan menggunakan teknologi yang sama. (misalnya : pabrik beras, output ikutannyaadalahdedak)

3. OutputSampingan:adalahOutputyangdihasilkanbersamaandenganoutput utamanamunmenggunakanteknologiyangberbeda.

InputPrimer (primaryinput)

INPUTBRUTO

Gambar1.HubunganInputdanOutputdalamProsesProduksi

KerangkaDasarTabelIͲO

FormatTabelIͲOterdiridarisuatukerangkamatrikberukurannxndimensiyangdibagi menjadiempatkuadrandantiapkuadranmendiskripsikansuatuhubungantertentu.

SecarasingkatTabelIͲOdapatdisajikanpadaGambar2.dibawahini.

Gambar2.MatrikdalamTabelInputOutput

KUADRANI TransaksiAntarSektor

Ekonomi

KUADRANII PermintaanAkhir

KUADRANIII

InputPrimerSektorProduksi

KUADRANIV DistribusiInputPrimerke

PermintaanAkhir

KonsumenAkhir (finaluser)

OUTPUT

KonsumenAntara (intermediate

user) InputAntara

(intermediate input)

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(4)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

MetodePenelitian

DatayangdigunakanuntukmelakukankajianiniadalahTabelIOProvinsiSulawesi Selatantahun2010.PengunaanTabelIOadalahuntukmenganalisisdampakinsentif pajak perumahan terhadap potensi pendapatan pajak negara dan peningkatan pendapatanmasyarakatdiProvinsiSulawesiSelatan.

Kerangkaanalisisuntukmengukurdampakinsentifpajakperumahanterhadappotensi penerimaanpajaknegaradanpeningkatanpendapatanmasyarakatadalahmenggunakan asumsisepertiyangdibangundalamkerangkapikirperhitunganpadagambar3dan4

dibawah.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(5)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Gambar3.KerangkaBerpikirPerhitunganDampakInsentifPajakPerumahanTerhadapPotensiPajakNegara

Insentif Pajak Perumahan

Perilaku PengeluaranPengeluaran Pemerintah(Gn) Perilaku KonsumsiKonsumsiRumah Tangga

Gn0 Gn1

Pajak yang dilihat

’Šʹͳ ’Šʹͷ

’ŠʹͳͲ ’Šʹͳͳ ’ŠʹͷͲ ’Šʹͷͳ

Dampak Insentif Pajak Dampak Insentif Pajak PajakyangDilihat

Ͳ ͳ

Dampak Insentif Pajak

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(6)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Gambar4.KerangkaBerpikirPerhitunganDampakInsentifPajakPerumahanTerhadapPotensiPajakNegara U0C0 Pengeluaran KonsumsiRumah Tangga(C)

InsentifPajak PerumahanDampakInsentif Pajak U1C1

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(7)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Padagambar3dapatdijelaskansebagaiberikut:

1) Untukmenghitungdampakinsentifpajakperumahanterhadappotensipenerimaan pajak,pertamaͲtamayangharusdilakukanadalahmenentukkanvariabelpermintaan akhiryangakandigunakanuntukmenghitungpotensipajak.Dalamhalini,apabila dilihatdariTabelInputͲOutput(IO)makavariabelpermintaanakhiryangdilihat adalahpengeluaranpemerintah(governmentexpenditure)dankonsumsirumah tangga(householdconsumption).Keduapermintaanakhirinimemilikiperilakunya masingͲmasing,yaituperilakupengeluarandanperilakukonsumsi.

2) Dalampengeluaranpemerintahiniditetapkanasumsiyaitupengeluaranpemerintah tanpainsentifpajakperumahan(Gn0)danpengeluaranpemerintahdenganinsentif pajak perumahan (Gn1). Melalui penetapan asumsi ini akan diketahui potensi penerimaannegaralainnya.

3) Namundemikian,selainpenetapanasumsitersebut,perluditetapkankoefisien denganbesarantertentuuntukperhitungandampakinsentifpajakperumahanyaitu koefisienpajak.

4) Dalamhaliniakibatadanyainsentifpajakperumahanmakadapatmendorong peningkatanpermintaanperumahanyangsecaramakroakanmempengaruhisektorͲ sektor ekonomi lainnya untuk tumbuh sehingga mengakibatkan peningkatan penyerapantenagakerjadansurplususahadisektorpelakuusaha.

5) Peningkatan penyerapan tenaga kerja berdampak pada peningkatan pajak perseorangan(Pph21)danpeningkatansurplususahaberdampakpadapeningkatan pajakbadan(Pph25).

6) Peningkatan konsumsi masyarakat karena adanya insentif pajak perumahan menyebabkankonsumsioutputsektorͲsektorlainnyamenjadimeningkatsehingga menyebabkanpeningkatanupahdangajitenagakerja.Peningkatanupahdangaji menyebabkanpeningkatankonsumsi.Peningkatankonsumsimerupakansalahsatu indikatoradanyapeningkatankesejahteraanmasyarakat.

Sementaraitu,untukmenghitungpeningkatankesejahteraanmasyarakatadabeberapa asumsiyangditetapkan:

1) InsentifpajakperumahanmempengaruhikonsumsimasyarakatkesektorͲsektor ekonomilainnya.

2) SektorͲsektorekonomilainnyamengalamipeningkatankegiatanyangberpengaruh terhadappeningkatanupahdangajiparapekerja(U)

3) Peningkatan upah dan gaji ini mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

Meningkatnya konsumsi masyarakat merupakan salah satu indikator adanya peningkatankesejahteraanmasyarakat.

4) Untukmelihatadanyadampakinsentifpajakterhadappeningkatankesejahteraan masyarakatmakadiasumsikankondisipertamatanpaadanyainsentifpajak(C0)dan kondisikeduaadanyainsentifpajakyangdiberikanolehPemerintah(C1).

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(8)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Secara matematis perhitungandampak insentifpajakperumahanterhadap potensi penerimaan negara dan peningkatan pendapatan masyarakat seperti disampaikan dibawah.

TanpaInsentifPajakPerumahan(Pph21) Tn0=t(1ͲA)Ͳ1Gn0

Keterangan:

ƒ Tn0=matriksPenciptaaanPajakPerseorangan(Pph21)tanpaadanyainsentifpajak perumahan/pengeluaranpemerintah

ƒ t=diagonalmatrikskoefisienpajakperseorangan(Pph21)

ƒ (1ͲA)Ͳ1=matrikskebalikan(angkapenggandaoutput)

ƒ Gn0=pengeluaranpemerintahtanpainsentifpajakperumahan

DenganInsentifPajakPerumahan(Pph21) Tn1=t(1ͲA)Ͳ1Gn1

Keterangan:

ƒ Tn1=matriksPenciptaaanPajakPerseorangan(Pph21)denganadanyainsentifpajak perumahan/pengeluaranpemerintah

ƒ t=diagonalmatrikskoefisienpajakperseorangan(Pph21)

ƒ (1ͲA)Ͳ1=matrikskebalikan(angkapenggandaoutput)

ƒ Gn1=pengeluaranpemerintahdenganinsentifpajakperumahan

TanpaInsentifPajakPerumahan(Pph25) Tn0=t(1ͲA)Ͳ1Gn0

Keterangan:

ƒ Tn0=matriksPenciptaaanPajakBadan(Pph25)tanpainsentifpajakperumahan/pengeluaran pemerintah

ƒ t=diagonalmatrikskoefisienpajakbadan(Pph25)

ƒ (1ͲA)Ͳ1=matrikskebalikan(angkapenggandaoutput)

ƒ Gn0=pengeluaranpemerintahtanpainsentifpajakperumahan

DenganInsentifPajakPerumahan(Pph25) Tn=t(1ͲA)Ͳ1Gn1

Keterangan:

ƒ Tn=matriksPenciptaaanPajakBadan(Pph25)denganinsentifpajak perumahan/pengeluaranpemerintah

ƒ t=diagonalmatrikskoefisienpajakbadan(Pph25)

ƒ (1ͲA)Ͳ1=matrikskebalikan(angkapenggandaoutput)

ƒ Gn0=pengeluaranpemerintahdenganinsentifpajakperumahan

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(9)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

HasilAnalisisdanPerhitungan

Tabel1.PotensiPPh21 (JutaRupiah)

NamaSektor Kode Gn0 Tn0

(Pph21) Gn1 Tn1

(Pph21)

PotensiPajak Pph21

Kayu 21 Ͳ 32 Ͳ 35 4

PenambangandanPenggalian

Lainnya 26 Ͳ

228 Ͳ

254 26

IndustiBambu,Kayudan

Rotan 37 Ͳ

865 Ͳ

962 97

IndustriBarangKaretdan

Plastik 42 Ͳ

90 Ͳ

92 2

IndustriBarangdariMineral

BukanLogam 43 Ͳ

4 Ͳ

4 0

IndustriSemen 44 Ͳ 1.031 Ͳ 1.150 120

IndustriDasarBesidanBaja 45 Ͳ 1.066 Ͳ 1.122 56

IndustriBarangdariLogam 47 Ͳ 58 Ͳ 61 3

Listrik,GasdanAirBersih 51 Ͳ 82 Ͳ 83 1

Bangunan 52 Ͳ 4.191 46.655 4.678 486

Perdagangan 53 Ͳ 7.574 Ͳ 7.681 107

AngkutanDarat 56 Ͳ 4.728 Ͳ 4.744 17

LembagaKeuangan 61 Ͳ 4.569 Ͳ 4.594 25

RealEstatedanJasa

Perusahaan 62 Ͳ 316 Ͳ 318 2

JasaSosialKemasyarakatan 64 21.479.370 846.279 21.479.370 846.281 2 Sumber:DiolahdariTabelIOSulawesiSelatanTahun2010

TanpaInsentifPajakPerumahan:DampakTerhadapPPN

Tn0=t(1ͲA)Ͳ1C0

Keterangan:

ƒ Tn=matriksPenciptaaanPajakPertambahanNilai(PPN)tanpainsentifpajak perumahan/pengeluaranpemerintah

ƒ t=diagonalmatrikskoefisienpajakpertambannilai(PPN)

ƒ (1ͲA)Ͳ1=matrikskebalikan(angkapenggandaoutput)

ƒ C0=pengeluarankonsumsitanpainsentifpajakperumahan

DenganInsentifPajakPerumahan:DampakTerhadapPPN Tn1=t(1ͲA)Ͳ1C1

Keterangan:

ƒ Tn=matriksPenciptaaanPajakPertambahanNilai(PPN)denganinsentifpajak perumahan/pengeluaranpemerintah

ƒ t=diagonalmatrikskoefisienpajakpertambahannilai(PPN)

ƒ (1ͲA)Ͳ1=matrikskebalikan(angkapenggandaoutput)

ƒ C1=pengeluarankonsumsidenganinsentifpajakperumahan

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(10)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Tabel2.PotensiPajakBadan(Pph25)

NamaSektor Kode Gn0 Tn0

(Pph25) Gn1 Tn1

(Pph25)

PotensiPajak Pph25

Kayu 21 Ͳ 335 Ͳ 372 37

PenambangandanPenggalian

Lainnya 26 Ͳ 865 Ͳ 965 100

IndustiBambu,KayudanRotan 37 Ͳ 3.567 Ͳ 3.966 400

IndustriBarangKaretdanPlastik 42 Ͳ 452 Ͳ 461 9

IndustriBarangdariMineral

BukanLogam 43 Ͳ 4 Ͳ 4 0

IndustriSemen 44 Ͳ 6.045 Ͳ 6.747 702

IndustriDasarBesidanBaja 45 Ͳ 4.447 Ͳ 4.680 233

IndustriBarangdariLogam 47 Ͳ 238 Ͳ 249 11

Listrik,GasdanAirBersih 51 Ͳ 328 Ͳ 330 2

Bangunan 52 Ͳ 16.376 46.655 18.277 1.901

Perdagangan 53 Ͳ 61.028 Ͳ 61.894 866

AngkutanDarat 56 Ͳ 43.554 Ͳ 43.709 155

LembagaKeuangan 61 Ͳ 30.770 Ͳ 30.939 169

RealEstatedanJasaPerusahaan 62 Ͳ 10.167 Ͳ 10.245 78

JasaSosialKemasyarakatan 64 21.479.370 1.424.578 21.479.370 1.424.582 4

Sumber:DiolahdariTabelIOSulawesiSelatanTahun2010

Tabel3.PotensiPPN

NamaSektor Kode Cn0 Tn0ͲPPN Cn1 Tn1ͲPPN Potensi

PajakPPN

Kayu 21 Ͳ 25 Ͳ 29 4

PenambangandanPenggalian

Lainnya 26 Ͳ 98 Ͳ 113 15

IndustiBambu,KayudanRotan 37 Ͳ 618 Ͳ 714 95

IndustriBarangKaretdanPlastik 42 532.821 8.676 532.821 8.680 4

IndustriBarangdariMineral

BukanLogam 43 265 8 265 9 0

IndustriSemen 44 Ͳ 4.029 Ͳ 4.661 632

IndustriDasarBesidanBaja 45 898 1.872 898 2.013 141

IndustriBarangdariLogam 47 10.197 280 10.197 288 8

Listrik,GasdanAirBersih 51 140.368 616 140.368 616 0

Bangunan 52 Ͳ 3.100 46.655 3.586 486

Perdagangan 53 6.813.792 408.118 6.813.792 408.434 317

AngkutanDarat 56 2.699.290 22.967 2.699.290 22.979 12

LembagaKeuangan 61 1.272.248 5.885 1.272.248 5.889 4

RealEstatedanJasaPerusahaan 62 1.854.696 110.487 1.854.696 110.509 22

JasaSosialKemasyarakatan 64 779.049 13.008 779.049 13.009 1

Sumber:DiolahdariTabelIOSulawesiSelatanTahun2010

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(11)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Tabel4.PotensiPeningkatanKesejahteraanMasyarakat

NamaSektor Kode Cn0 U0 Cn1 U1

Potensi Peningkatan Kesejahteraan

Kayu 21 Ͳ 207 Ͳ 239 32

PenambangandanPenggalian

Lainnya 26 Ͳ

1.539 Ͳ

1.775 236

IndustiBambu,Kayudan

Rotan 37 Ͳ 5.649 Ͳ 6.522 873

IndustriBarangKaretdan

Plastik 42 532.821 37.170 532.821 37.186 16

IndustriBarangdariMineral

BukanLogam 43 265

90 265

94 4

IndustriSemen 44 Ͳ 6.860 Ͳ 7.936 1.076

IndustriDasarBesidanBaja 45 898 6.651 898 7.153 502

IndustriBarangdariLogam 47 10.197 802 10.197 825 23

Listrik,GasdanAirBersih 51 140.368 35.121 140.368 35.127 5

Bangunan 52 Ͳ 27.894 46.655 32.272 4.378

Perdagangan 53 6.813.792 1.246.822 6.813.792 1.247.789 967

AngkutanDarat 56 2.699.290 284.462 2.699.290 284.613 152

LembagaKeuangan 61 1.272.248 335.756 1.272.248 335.983 226

RealEstatedanJasa

Perusahaan 62 1.854.696 111.568 1.854.696 111.590 22

JasaSosialKemasyarakatan 64 779.049 278.702 779.049 278.723 21

Sumber:DiolahdariTabelIOSulawesiSelatanTahun2010 KesimpulandanSaran

Darihasilanalisisdiatasdapatdisimpulkansebagaiberikut:

1) Dalaminsentifpajakperumahanterdapatduaperilakuyangharusdiperhatikanyaitu perilaku pengeluaran yang dilakukan pemerintah dan perilaku konsumsi yang dilakukan olehkonsumen atau masyarakat.Pemerintahmelakukan pengeluaran berupainsentifpajakyangdapatberpengaruhpadaupahdangaji,suplususahadan pajaktidaklangsung.Sementaramasyarakatmelakukantambahankonsumsikarena adanyainsentifpajakperumahanyangdigunakanuntukmengonsumsioutputdari sektorͲsektorekonomiterkaitsektorperumahansehinggamendorongpeningkatan upahdangajiyangberpengaruhpadapeningkatankonsumsi.Peningkatankonsumsi merupakansalahsatuindikatoradanyapeningkatankesejahteraanmasyarakat.

2) Hasilperhitungandampakinsentifpajakperumahanterhadappotensipenerimaan pajaknegeradanpeningkatankesejahateraanmenunjukkanbahwakebijakaninsentif tersebutmemberikanpotensipenerimaanpajaknegaraberupapajakperseorangan (Pph21),pajakbadan(pph25)danpajaktidaklangsungPPN),sertapeningkatan kesejahteraanmasyarakat.

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

(12)

Towaf Totok Irawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2, Nomor 2, Juni 2016

Darihasilkesimpulandiatas,disampaikanbeberapasaransebagaiberikut:

1) Pemberianinsentifpajakperumahanperluterusdilakukanmeskipundalamjangka pendekdampaknyaterhadappotensipenerimaanpajaknegaramasihkecilbaikdari Pph21,PPh25maupunPPNdibandingkanjumlahinsentifpajakyangdiberikan.

Namundalamjangkapanjangdampakbergandayangdiciptakannyasangatbesar untukpembangunanperekonomianProvinsiSulawesiSelatan.

2) PerlunyapenyusunanTabel Input Output Perumahandi tingkat provinsi untuk mengetahuiperanansektorperumahankhususunyapembangunanperumahanuntuk MBRdalamperekonomiansuatudaerah,sehinggaakanmemudahkanPemerintah untukmemberikaninsentifkepadadaerahͲdaerahyangmemilikiperhatiansecara baikdalampembangunanperumahanbagimasyarakatberpenghasilanrendah.

3) Perlunya penggunaan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai indikator utama dalam penilaian dampak insentif pajak perumahan, karena kontribusinyaumumnyalebihbesardibandingkandengankontribusidaripotensi penerimaannegarasepertidariPph21,Pph25danPPN.

DaftarPustaka

Adisasmita,Rahardjo,AnalisisTataRuangPembangunan,GrahaIlmu,Yogyakarta,2012 Adisasmita,Rahardjo,DasarͲdasarEkonomiWilayah,GrahaIlmu,Yogyakarta,2005 Kuncoro,Mudrajad, AkonomikaAnglomerasi:Dinamika danDimensiSpasialKluster IndustriIndonesia,UPPSTIMYKPN,Yogyakarta,2012

Nazara,Suahasil,AnalisisInputOutput,LembagaPenerbitFakultasEkonomiUniversitas Indonesia,Jakarta,1997

Nugroho,Iwan,danRokhimDanuri,PembangunanWilayah:PerspektifEkonomi,Sosial danLingkungan,LP3ES,Jakarta,2012

Setio,DedeNS.,EkonomiPengembanganWilayah:TeoridanAnalisis,LembagaPenerbit UniversitasIndonesia,Jakarta,2011

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016

Towaf Totok Irawan

Referensi

Dokumen terkait