Semakin lambatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi, tidak dapat dipungkiri bahwa produktivitas akan semakin menurun. Turunnya produktivitas ini juga akan menimbulkan permasalahan lain, seperti tingginya angka PHK dan meningkatnya angka pengangguran. Kisah menyedihkan yang dialami masyarakat kita ini tidak perlu terjadi jika kualitas jalan raya cukup baik dan tidak membahayakan pengendara yang melintasinya.
Hal ini juga tidak mungkin terjadi jika tersedia fasilitas transportasi umum yang baik, manusiawi dan terjangkau. Kondisi menurunnya pendapatan dari sektor pajak diperparah dengan banyaknya pejabat dan pegawai pajak yang bermain untuk kepentingan pribadi dan memperkaya diri. Dari periode pertama di atas terlihat bahwa potensi korupsi akan sangat tinggi di negara-negara yang menerapkan kontrol pemerintah yang ketat dalam praktik perekonomian.
Sebab korupsi dan permasalahan kemiskinan itu sendiri pada akhirnya akan mempersulit masyarakat dalam mengakses lapangan kerja karena latar belakang pendidikannya, sedangkan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri seringkali terkendala oleh keterampilan, masalah teknis dan pembiayaan. Korupsi telah menyebar dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan, sehingga mengakibatkan perekonomian berbiaya tinggi dimana semua harga meroket dan semakin tidak terjangkau oleh masyarakat miskin. Untuk memperoleh barang-barang pokok tersebut, masyarakat miskin harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar dari sedikit pendapatan yang dimilikinya.
Besarnya korupsi yang terjadi membuat masyarakat merasa tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Matinya etika sosial politik
Tidak efektinya peraturan perundang- undangan
Birokrasi tidak efisien
Korupsi bukanlah suatu bentuk kejahatan yang umum, karena merusak aspek kehidupan yang paling mendasar, yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan. Kejujuran sudah tidak lagi ditegakkan dan yang menjadi paradoks adalah siapa pun yang menyerukan kejujuran justru akan mendapat sanksi sosial dan politik dari otoritas kementerian, pejabat pemerintah, bahkan masyarakat sendiri. Kejujuran di hadapan kekuasaan politik merupakan sesuatu yang tidak mendidik dan justru bertentangan dengan etika dan moralitas.
Pada saat ini kekuasaan politik sangat dominan, sehingga suatu kelompok politik akan bersedia melindungi anggotanya dengan cara apa pun, meskipun anggotanya jelas-jelas bersalah atau melakukan korupsi. Perlindungan terhadap koruptor yang mempunyai kekuasaan politik merupakan indikator besar runtuhnya etika sosial dan politik. Secara umum peraturan dan perundang-undangan berfungsi mengatur sesuatu yang hakiki dan merupakan instrumen kebijakan (instrumente beleids) yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
Dengan adanya peraturan dan perundang-undangan diharapkan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat dapat diselesaikan dengan baik, jelas dan adil, yang pada akhirnya dapat memuaskan semua pihak. Survei terbaru yang dilakukan PERC menunjukkan bahwa ketiga negara india, India, dan Filipina merupakan negara dengan kinerja birokrasi terburuk di Asia.
Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi
- Munculnya kepemimpinan korup
- Hilangnya kepercayaan public pada demokrasi
- Menguatnya plutokrasi
- Hancurnya kedaulatan rakyat
Pemilih mencalonkan diri karena suap yang diberikan calon pimpinan partai, bukan karena simpati atau keyakinan terhadap kemampuan dan kepemimpinannya. Hubungan transaksional dijalankan dari hulu yang akhirnya memunculkan pemimpin yang korup karena proses yang dilakukan juga bersifat transaksional. Masyarakat juga seolah-olah digiring untuk memilih pemimpin yang korup dan diberikan mimpi dan janji kesejahteraan yang diidam-idamkan rakyat sekaligus menerima suap dari para calon pemimpin tersebut.
Hal ini disebabkan oleh tindakan korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh pejabat senior pemerintah, anggota legislatif, atau pejabat partai politik. Korupsi yang menyandera pemerintah pada akhirnya akan berakibat pada menguatnya plutokrasi (sistem politik yang dikendalikan oleh pemilik modal/kapitalis) karena sebagian orang atau perusahaan besar melakukan 'transaksi' dengan pemerintah sehingga suatu saat merekalah yang memegang kendali. .yang menguasai dan menjadi penguasa negeri ini. Ternyata pengusaha besar juga ada kaitannya dengan partai politik di negara kita, bahkan ada pengusaha besar yang menjadi ketua partai politik.
Dampak terhadap penegakan hukum
Fungsi Pemerintahan Mandul
Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga Negara
Hilangnya Kepercayaan Rakyat Terhadap Lembaga Negara
Dampak Terhadap Pertahanan dan
Keamanan
- Kerawanan Hankamnas Karena Lemahnya Alusista dan SDM
- Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat
- Menurunnya Kualitas Lingkungan
- Menurunnya Kualitas Hidup
Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan dan 97 derajat sampai 141 derajat Bujur Timur serta terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia/Oseania. Jika perairan antar pulau digabung maka luas wilayah Indonesia akan sama panjangnya dengan London hingga Iran, luasnya sangat besar. Indonesia berbatasan dengan banyak negara, seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, Filipina, Papua Nugini, Timor Timur, dan Australia.
Daerah perbatasan ini umumnya terisolasi dan mempunyai fasilitas yang sangat terbatas, seperti jalan raya, listrik dan listrik, air bersih dan sanitasi, gedung sekolah dan pemerintahan, dll. Kemiskinan yang terjadi di wilayah perbatasan dengan negara lain, seperti di wilayah Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mengakibatkan masyarakat lebih cenderung berdekatan dengan negara tetangga Malaysia karena negara tersebut lebih banyak memberikan bantuan dan kemudahan hidup. untuk itu. Orang-orang ini bahkan rela mengubah kewarganegaraannya menjadi warga negara Malaysia jika situasi kemiskinan tidak segera ditangani oleh pemerintah Indonesia.
Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai ketidakamanan sosial lainnya yang semakin membuat masyarakat frustasi ketika dihadapkan pada kesulitan hidup. Kondisi ini menyebabkan manusia secara alami menggunakan naluri bertahan hidup yang seringkali berdampak negatif bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Masyarakat menjadi sangat apatis terhadap berbagai program dan keputusan yang diambil pemerintah karena mereka yakin hal tersebut tidak akan mengubah kondisi kehidupan mereka.
Hal ini menyebabkan masyarakat cenderung mencoba menyelamatkan diri dan keluarganya dibandingkan mencari keselamatan bersama, dengan menggunakan cara-cara yang negatif. Indonesia, sebagai negara kelima terbesar yang memiliki hutan alam, berada di urutan kedua dalam hal laju kerusakan hutan yang terjadi. http://www.berfingultom.com/worldpress/category/serba-serbi, 26 Mei 2011). Eksploitasi ini dianggap sebagai cara termudah dan termurah untuk mendapatkan keuntungan, namun di sisi lain eksploitasi yang dilakukan tidak dibarengi dengan upaya penanaman kembali (reboisasi) yang baik dan terencana, sehingga hasil eksploitasi hutan tersebut menimbulkan kerugian yang serius bagi masyarakat. lingkungan.