• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PASAR MODAL DI INDONESIA:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PASAR MODAL DI INDONESIA: "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RAJ, Vol 2 (3) 2022 : 342-348, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PASAR MODAL DI INDONESIA:

STUDI KASUS INDEX LQ45

Nur Annisa*

1

Nurhanza Fitri

2

Indah Parina S

3

Universitas Muhammadiyah Riau, Pekanbaru nurannisaa21@gmail.com

ABSTRAK

Pandemi Global Virus Corona (Covid-19) telah mewabah di seluruh dunia. Di Indonesia dan hampir semua negara di dunia telah mengurangi aktifitas ekonominya, akibat adanya pandemi global ini. Peneliti menguji dampak pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Pasar Modal pada Index LQ45. Metode penelitian menggunakan Event Study dengan Least Square Regression. Index LQ45 sebagai variabel terikat, sementara variabel bebasnya adalah jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, Cina dan Spanyol, kemudian indeks saham FTSE100 (London), Hangseng (Hongkong) dan NASDAQ (New York), serta perbedaan kebijakan social distancing di Indonesia (Satgas, WFH dan PSBB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada harga saham Index LQ45.

Kata kunci : Covid-19 Pandemic, Harga Saham.

ABSTRAC

The Corona Global Pandemic Virus (Covid-19) has become a worldwide epidemic. In Indonesia and almost all countries in the world have reduced their economic activities, due to this global pandemic. Researchers examined the impact of the Covid-19 pandemic in Indonesia, particularly the Capital Market, on the LQ45 Index. he research method uses Event Study with Least Square Regression. The results showed that the Covid-19 pandemic event had a significant impact on the LQ45 Index. LQ45 Index as the dependent variable. while the independent variable is the number of Covid-19 cases in Indonesia, China and Spain, then the FTSE100 (London), Hangseng (Hong Kong) and NASDAQ (New York) stock indexes, as well as differences in social distancing policies in Indonesia (Satgas, WFH and PSBB). he research method uses Event Study with Least Square Regression. The results showed that the Covid-19 pandemic event had a significant impact on the LQ45 Index

Keywords: Covid-19 Pandemic, Stock Prices.

1. Pendahuluan

Dalam investasi pasar modal, ketersediaan informasi menjadi pertimbangan khusus bagi investor. Harga pasar saham yang terjadi merupakan cerminan dari semua informasi yang tersedia (Fama, 1970). Informasi ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.

Informasi yang diperlukan investor secara umum berkaitan dengan mikroekonomi perusahaan seperti kinerja keuangan perusahaan, aksi koorporasi dan lainnya. Informasi selanjutnya yang diperlukan investor berkaitan dengan makroekonomi seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang dan lainnya. Selain itu terdapat pula informasi diluar mikroekonomi dan makroekonomi, seperti peristiwa- peristiwa yang secara langsung maupun tidak langsung yang

(2)

343

berdampak ke pasar modal. Beberapa persitiwa seperti serangan bom yang berdampak terhadap pasar modal dijelaskan oleh Utama & Hapsari (2012), dan Drakos (2004). Selain serangan bom teroris beberapa peristiwa seperti virus SARS di Taiwan tahun 2003 (Chen, et al 2009). Kemudian epidemic SARS yang berdampak pada bursa saham asia (Chen, et al 2018).

Setelah wabah SARS, kemudian terjadi lagi wabah penyakit yaitu Corona Virus Covid-19 di awal tahun 2020 ini. Wabah Covid-19 in telah masuk di berbagai negara seperti China, Amerika, Prancis, Inggris, Spanyol, Italia, Asia Tenggara dan lain-lain. Wabah penyakit corona covid-19 juga masuk ke Indonesia di kisaran awal tahun 2020, telah berdampak kelumpuhan ekonomi, yang berimbas pada pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia juga terkena imbas dari covid-19. Peneliti mencoba mengkaji secara empiris adanya dampak epidemi Corono Covid-19 pada Bursa Efek Indonesia. Peneliti berharap temuan hasil penelitian dapat bermanfaat bagi praktisi, investor dan perusahaan, serta menjadi kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya Teori Efisiensi Pasar yang pertama kali dikembangkan oleh Fama (1970).

Indeks LQ45 penting keberadaannya bagi para investor, karena didalam indeks ini terdapat 45 perusahaan (emiten) yang memiliki fundamental baik. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan yang terdaftar dalam indeks ini harus memiliki kriteria tertentu agar mampu menempati posisi tersebut. Menurut Wahyudi & Putra, (2020)indeks LQ45 merupakan indeks yang banyak diminati oleh investor, keberadaan indeks ini disediakan agar menjadi sarana objektif dan terpercaya bagi analisis keuangan dalam memonitor pergerakan harga saham- saham yang aktif diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia.

Pendapat Kusnandar & Bintari, (2020) pandemi covid-19 di Indonesia secara langsung berpengaruh terhadap reaksi pasar saham di Bursa Efek Indonesia, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan waktu perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang merupakan sinyal negatif dan memicu investor untuk menjual kepemilikan sahamnya. Menurut Junaedi &

Salistia, (2020) kondisi pandemi ini juga berpengaruh terhadap dinamika pasar saham dan menyebabkan bursa saham di seluruh dunia mengalami penurunan. Menurut Rezeki & Pitaloka, (2020) hal ini juga memberikan dampak buruk bagi pasar modal dan mempengaruhi investor dalam membuat keputusan investasi.

Berpegang terhadap beberapa referensi terkait penelitian tentang dampak pandemi covid-19 bagi pasar modal di Indonesia, peneliti melihat bahwa pandemi ini merupakan sebuah peristiwa yang memiliki kandungan informasi yang dapat digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasisaham. Fakta mengenai penurunan indeks harga saham di berbagai belahan dunia kemudian menjadi fokus banyak penelitian yang mencoba mengungkap bukti empiris mengenai akibat yang ditimbulkan oleh pandemi terhadap pasar modal. Hasil penelitian oleh Zulfitra & Tumanggor, (2020)memperlihatkan bahwa terdapat penurunan harga saham di berbagai indeks bursa saham Indonesia semasa pandemi covid- 19. Penelitian Putri, (2020)juga menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan harga saham yang signifikan pada sektor perbankan sebelum dan sesudah pandemi covid-19.

2. Tinjauan Pustaka

Pandemi Covid-19 Global

Wabah Covid-19 bermulai dari Wuhan, Cina. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru corona virus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).

Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. (CDC,2020).

(3)

344

Sampai dengan tanggal 8 Mei 2020, Worldometer melaporkan total kasuskonfirmasi lebih 4,09 juta kasus dan 276 ribu kematian (CFR 6,9%) dimana kasus dilaporkan di 212 negara/wilayah. Episentrum utama dunia AS, Spanyol, Italia, Perancis, Jerman, Inggris, Iran, Turki, Cina, Rusia, Brazil, dan Belgia. Diantara kasus tersebut, sudah ada ribuan petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi dan meninggal.

Per 30 April, Pandemi Covid-19 kembali menunjukkan peredaan dalam pertumbuhan kematian. Sementara dalam pertumbuhan kasus kembali meningkat. Jumlah negara terdampak juga bertambah daro 210 menjadi 2012 negara. Sumber- sumber informasi yang dihimpun Worldometer sampai Jumat (1/5) pagi melaporkan secara global terakumulai 3.303.850 kasus dan 233.813 kematian. Jumlah kasus harian bertambah 81.678 ke 85.2721 kasus. Jadi dalam kasus Covid-19 ada pertumbuhan 3.594 kasus baru per hari. Sementara angka kematian harian kembali turun dari 6.593 ke 5.793 orang. Tingkat penurunan kematian sekitar 800 orang per hari.

Statistik Worldometer menunjukkan peningkatan kasus signifikans terjadi di AS, Inggris, Rusia, Jepang, Chili, Ceko, Ghana, Portugal, Peru, Perancis, Qatar, Maldiva, Kazakhstan, Belgia, Belanda, Panama, Afganistan, Swedia, Indonesia, Ukraina dan Dominika. Sementara penurunan kasus terjadi signifikans di Spanyol, Belarus, Bamglades, Brazil, Turki, Italia, Polandia, Tanzania, Mexico, Singapura, Ekuador, Jerman, Nigeria, Rumania, Bosnia, Iran, Kolombia, Finlandia, Oman, Afsel, Arhentina, Aljazair dan Malaysia.

Penanganan Wabah Covid-19

Dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah Covid-19 di Indonesia sempat terjadi pro-kontra anara kebijakan lockdown atau karantina wilayah dengan herd imunity.

Akhirnya Indonesia lebih tidak memilih kebijakan social dintacing atau physical distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mula-mula berlaku di DKI Jakarta, kemudian dikuti oleh Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam operasial tatalaksana medis penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19 kemudian memperkenalkan beberapa katagori orang dengan suspect Covid-19. Antara lain OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), dan PDP (pasien dalam perawatan). Setelah diuji dengan rapid test positif dan dikonfirmasi oleh test PCR realtime, seseorang baru dapat dinyatakan positif atau negatif Covid-19. (Dirjen P2P Kemenkes RI, 2020).

Pasar Modal

Saham merupan instrumen pasar modal yang paling penting dan popular. Saham, menurut Hamilton (1922), adalah bentuk keamanan yang menunjukkan pemegangnya memiliki kepemilikan proporsional di perusahaan penerbit. Perusahaan menjualnya untuk mengumpulkan dana untuk pengembangan operasi bisnis mereka. Saham dibeli dan dijual terutama di bursa saham, meskipun ada juga penjualan pribadi, dan mereka adalah dasar dari hampir setiap portofolio (Jeremy J. Siegel, Jeremy J. (2008).

Bursa Efek Indonesia (BEI, 2019) mendefinisikan pasar modal (capital market) sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (BEJ, 2019).

Umumnya, instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal adalah instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Instrument keuangan (produk) yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia umumnya dalam bentuk: Saham, Surat Utang (Obligasi), Reksa Dana, Exchange Traded Fund

(4)

345

(ETF), dan Derivatif Secara legal, Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).

Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen (BEI, 2019).

Saham dan Indeks Saham

Investopedia (2020) mendefinifikan saham (stock) adalah sekuitas yang mewakili kepemilikan atas sebagian suatu perusahaan. Ini memberikan hak proposional kepada pemiliknya atas aset dan laba korporasi yang setara dengan jumlah saham yang dimiliki.

Sementara BEI mendefinisikan saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau bada usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Indeks saham, menurut BEI (2020), adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. Tujuan/manfaat dari indeks saham antara lain: Mengukur sentimen pasar, Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan, Benchmark bagi portofolio aktif, Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham

Menurut Zulfikar (2016), faktor yang mempengaruhi harga saham dapat berasal dari faktor internal dan eksternal perusahaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham yaitu:

A. Faktor Internal

1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontak, perubahan harga, penarikan produk baru laporan produksi, laporan keamanan produk dan laporan penjualan.

2. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.

3. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director announcements), seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

4. Pengumuman pengambilan diversifikasi seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisi dan di akuisisi.

5. Pengumuman investasi (investment announcement), melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.

6. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi baru, kontrak baru, dan lainnya.

7. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setela akhir fiscal, Earning Per share (EPS), Deviden Per Share (DPS), price Earning Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan lain-lain.

(5)

346 B. Faktor Eksternal

1. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

2. Pengumuman hukum (legal announcement), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

3. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga perdagangan, pembatasan atau penundaan trading.

4. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga bursa saham di bursa efek suatu negara.

5. Berbagai isu baik dalam negeri atau luar negeri.

3. Metodologi Penelitian

Penelitian menggunakan metode event study dengan analisis Least Square Regression untuk menguji secara empiris adanya pengaruh wabah Corona (Covid-19) pada index harga saham LQ45. Sampel data penelitian diambil dari Bursa Efek Indonesia. Data yang diambil adalah Index LQ45. Penelitian ini menggunakan data-data yang bersumber dari data kepustakaan baik secara online (e-book, TV news) ataupun sumber data lainnya seperti jurnal, paper report, buku- buku dan lain-lain biasa disebut dengan metode kepustakaan (Zed, 2008).

4. Hasil Dan Pembahasan

Dampak Pandemic 19 terhadap Perkembangan Pasar Modal Indonesia

Dampak COVID 19 sangat berdampak sekali dengan perekonomian di Indonesia, menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI ada beberapa hal yang berimbas pada perekonomian Indonesia seperti kinerja fiskal; ada potensi penurunan penerimaan dari bea masuk dan PNBP SDA, aliran modal; penurunan risk appetite investor mendorong peralihan investasi pada instrumen save haven, self isolation menurunan konsumsi, kinerja ekspor Indonesia; baik barang maupun jasa, kinerja pertumbuhan ekonomi; sektor- sektor terdampak akomodasi, transportasi, retail, manufakur kemudian untuk curent account deficit penurunan kinerja perdagangan barang dan penurunan wisatawan mancanegara berpotensi mendorong peningkatan current account deficit atau CAD (DJPPKemenkeuRI, 2020).

Awal tahun 2020 banyak para investor pasar modal Indonesia menaruh harapan besar terhadap perkembangan investasi di pasar modal Indonesia, baik pasar modal konvensional maupun

pasar modal syariah, khususnya untuk pergerakan atau

perkembangan efek yang ada di bursa yaitu indeks LQ45.

Perbandingan Harga Saham Indeks LQ45

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat penurunan harga saham indeks LQ45 yang signifikan. Adanya penurunan harga ini menggambarkan bahwa peristiwa pandemi ini mempunyai kandungan informasi yang menjadi bahan pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diterima oleh investor kemudian berpengaruh terhadap psikologi investor, seperti teori yang diungkapkan oleh Suteja & Gunardi, (2016) bahwasanya perilaku keuangan merupakan sebuah konsep yang menekankan pada implikasi potensial faktor psikologis yang berpengaruh terhadap perilaku investor.

(6)

347

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Zulfitra &

Tumanggor, (2020) yang mana diketahui terjadi penurunan harga saham yang signifikan di indeks LQ45, indeks Consumer Goods, indeks Manufacturedan indeks Financeyang merupakan dampak dari adanya peristiwa pandemi covid-19. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mangindaan & Manossoh, (2020)yang menganalisa dampak pandemi covid-19 terhadap harga saham PT Garuda Indonesia, hasilnya menujukkan bahwa terdapat penurunan yang signifikan pada harga saham PT Garuda Indonesia setelah pengumuman pertama kasus terkonfirmasi covid-19 di Indonesia.

Faktor Penyebab Perubahan Harga Saham Indeks LQ45 Semasa Pandemi

Kekhawatiran pasar akan ketidakpastian ekonomi berujung kepada menurunnya sektor perekonomian Indonesia secara menyeluruh, tak terkecuali pasar modal Indonesia.

Adanya isu dan rumor yang terjadi pada awal masa pandemi covid-19 diberitakan di Indonesia menjadi sebuah sentimen negatif bagi para investor. Ketakutan akan merebaknya virus covid- 19 di Indonesia mebayang-bayangi investor dalam mengambil sikap dan keputusan investasinya.

Hal ini yang kemudian memicu investor untuk bergerak secara irasional dan lebih mengesampingkan analisis fundamental. Pada kenyataannya harga saham akan bergerak mengikuti fundamental perusahaan, perusahaan yang memiliki fundamental yang baik akan mendapat apresiasi yang baik pula dari investor. Investor yang mengambil keputusan secara irasional lebih cenderung mudah terbawa oleh trend, terdapat istiliah tersendiri bagi perspektif yang menghendaki hal ini yaitu fomo.

Fomo atau fear of missing outadalah kondisi dimana seorang investor takut atau enggan untuk ketinggalan oleh trend yang sedang terjadi. Apakah saat itu sedang uptrend, downtrendatau bahkan sideways, investor yang menghendaki perspektif ini akan selalu mengikuti apa kemauan pasar.

5. Kesimpulan

Dalam keadaan darurat atau lebih tepatnya pandemi yang terjadi saat ini akibat adanya COVID 19 yang hampir mempengaruhi seluruh kegiatan masyarakat dunia baik keadaan politik, sosial, budaya dan ekonomi. Salah satu penggerak ekonomi nasional adalah pasar modal syariah yang mengalami goncangan atau pengaruh adanya pandemi ini sehingga semua kegiatan di pasar modal syariah berubah baik dari kebijakan atau ketentuan seperti pasar modal syariah melakukan trading halt, adanya perubahan jam perdagangan bursa, adanya perubahan pada sistem auto rejection, terjadi penurunan atau nilai Index LQ45 melemah dalam beberapa waktu yaitu di bawah 5% akan tetapi masih ada beberapa perusahaan go public baru yang melantai di bursa.

DAFTAR PUSTAKA

Berita/siaran-pers idx. (2020). Siaran Pers Pasar Modal Indonesia. Retrieved March 25, 2020, from idx.co.id website: https://www.idx.co.id/berita/siaran-pers/

Dewi, S., Wahyuni., Made., & Dianita, E.P., Dewi, Marvilianti. (2017). Pengaruh Pemilihan Gubernur DKI Tahun 2017 terhadap Abnormal return dan Volume Perdagangan Saham LQ45 di BEI.

Hadi, Nor. (2013). Pasar Modal: Acuan Teoritis Dan Praktis Investasi Di Instrument Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

IDX. (2020). Jam Perdagangan. Retrieved March 27, 2020, from idx.co.id website:

https://www.idx.co.id/investor/jam-perdagangan/

Kontan. Indeks LQ45. 2020. https://www.kontan.co.id/in deks-lq45 (diakses 20 April 2020) Mulyani, Sri. (2020, March 25). Apakah Indonesia sedang alami krisis? Ini jawaban Sri Mulyani.

Kontan.Co.Id. Retrieved from https://nasional.kontan.co.id/news/apakah- indonesia- sedang-alami-krisis-ini-jawaban-sri-mulyani

(7)

348

Rezeki FAS, Pitaloka E. Faktor-Faktor Yang Mendorong Keputusan Investasi Saham Di Masa Pandemic. Pros Semin Nas Terap ... 2020;6:131–8.

Saraswati H. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pasar Saham Di Indonesia. J Ris Akunt Dan Keuang Dewantara 2020;3:153–63

Syakir, Mohammad Nabil. 2018. “Reaksi Pasar Modal Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia”.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya Malang.

Zulfitra Z, Tumanggor M. Reaksi Pasar Modal Index LQ45, Index Consumer Goods, Index Manufacture dan Index Finance pada Peristiwa Pandemi Covid-19 April 2020 di Indonesia. J SeMaRaK 2020;3:1.https://doi.org/10.32493/smk.v3i3.7096.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia The effect of financial performance on stock prices